Anda di halaman 1dari 20

I

NTERNAL C ONTROL

MENURUT
COSO
Oleh :
HENDRi. Ph.D
Menjaga kekayaan perusahaan Tujuan
Pengendalian
Mengecek ketelitian dan Intern
keandalan data akuntansi
perusahaan Akuntansi

Tujuan Pokok Sistem


Pengendalian Intern
Mendorong efisiensi & Tujuan
Efektifitas oprasional
perusahaan Pengendalian
Intern
Mendorong dipatuhinya
kebijakan perusahaan Administratif
STRUKTUR KOMITE ETIK
RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA
BATU KETUA KOMITE ETIK

RIANTO, S.Kep.,Ners

SEKRETARIS
WAKIL KOMITE ETIK
UMMI IRAWATI, Amd.Keb
DODIK BINTORO, S.Psi

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA


SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN
PROFESI KOMITE MEDIS PROFESI KOMITE KEPERAWATAN PROFESI KOMITE NAKES LAIN

dr. LUCIA PUJIASTUTI, Sp.S DIAH FATMAWATI, S.Kep.,Ners RINDA SEPTIA ELTIANA, Amd.Kes
dr. REYHAN ANDIKA FIRDAUSI, Sp.F M. FAIZIN, S.Kep.,Ners INDIRA G. MAHARANI, Amd.RMIK
dr. ZAHROTUL
SOP PENANGANAN MASALAH
ETIK RUMAH SAKIT
1. Informasi keluhan, pengaduan atau komplain dapat diterima oleh Unit,
Karu, Pinru, Kaur, Kasubbag/Kasubbid dan Tim Sambang Pasien dari :

A. Media Masa
B. Kotak Saran
C. Keluhan Pasien
D. Laporan Staf
E. Telepon Pengaduan
F. Tokoh Masyarakat
G. LSM
SOP PENANGANAN MASALAH
ETIK RUMAH SAKIT
2. Unit yang menerima keluhan atau komplain melakukan hal – hal :

a. Mencatat dan mengkaji informasi :


1. Identitas
2. Kondisi Pasien
3. Peristiwa atau Kejadian
4. Tuntutan Pasien
SOP PENANGANAN MASALAH
ETIK RUMAH SAKIT
b. Menanggapi keluhan :
1. Mengucapkan terima dan laporan
2. Membuat penjelasan sementara
3. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
4. Menenangkan pelapor

c. Melaporkan adanya keluhan atau komplain kepada Petugas Handling Complain


Rumah Sakit
SOP PENANGANAN MASALAH
ETIK RUMAH SAKIT
d. Mengisi Buku Komplain Sesuai keluhan :
1. Memberi pertimbangan
2. Meminta pengarahan tindak lanjut
3. Menindaklanjuti instruksi sesuai arahan

e. Membahas kebenaran informasi tentang :


1. Identitas pasien
2. Peristiwa
3. Berkas Rekam Medis
SOP PENANGANAN MASALAH
ETIK RUMAH SAKIT
f. Penataan dokumen :
1. Dokumen Informasi
2. Berkas Rekam Medis
3. Dokumen persetujuan tindakan medis
4. Second opinion
5. Resume Medis
6. Pendapat Organisasi Profesi
7. Juklah, Jukdinas dan SOP Pelayanan

3. Rapat dengan satuan kerja terkait


SOP PENANGANAN MASALAH
ETIK RUMAH SAKIT
4. Analis kasus
a. Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus :
1. Kasus Etika Pegawai ditangani oleh KE
2. Kasus Administrasi Pegawai ditangani Subbagrenmin
3. Kasus hukum Pegawai ditangani oleh KE
4. Kasus gabungan pegawai ditangani oleh KE

5. Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :


a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan kontrak indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
SOP PENANGANAN MASALAH
ETIK RUMAH SAKIT
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian / cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan

6. Putusan direksi tentang pilihan penyelesaian kasus litigasi atau non


litigasi

7. Dokumen kasus :
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan medis ditata
dan disimpan
SOP PENANGANAN MASALAH
ETIK RUMAH SAKIT
b. Dokumen disimpan oleh Subbagwasintern samapai kasus
dianggap selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada bagian Rekam
Medis.
Pengendalian Intern terdiri dari lima
komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-


orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan
disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran
pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam
lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan
komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab,
praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk
memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern,
dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secarakolektif
Pengendalian Intern terdiri dari lima
komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:

2. Penaksiran Risiko

Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu
dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis,
dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU. Manajemen risiko
menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan
data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat
terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten
dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan
dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau
aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru
Pengendalian Intern terdiri dari lima
komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:
3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk
menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan
dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin
relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review
terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas.
Pengendalian Intern terdiri dari lima
komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:

Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut :

a) Pengendalian Pemrosesan Informasi


• pengendalian umum
• pengendalian aplikasi
• otorisasi yang tepat
• pencatatan dan dokumentasi

b) Pemeriksaan Indpendent
c) Pengendalian fisik
d) Telaah Kinerja
Pengendalian Intern terdiri dari lima
komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:
4. Informasi Dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam
suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem
informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk
mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi
serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu
dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan.
Pengendalian Intern terdiri dari lima
komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:

Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan
dengan pelaporan keuangan untuk memahami :

a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan.
b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai.
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup
dalam   pengolahan dan pelaporan transaksi.
d). Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam
laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara,
dan mengakses informasi.
Pengendalian Intern terdiri dari lima
komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:
5. Pemantauan / Monitoring

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.
Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan
koreksi.

Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah,
atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang
melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas.
“ Fokus Internal Control Coso
1.  Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.


2.  Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
3. Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien,
pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.

4. Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko,


pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
5. Fokus pengendalian dari standar internal control adalah keseluruhan entitas.
6. Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
7. Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari Standar Internal Control ditujukan kepada manajemen.

Anda mungkin juga menyukai