Bhn.Baku
Kreditur
Barang Dalam Hutang
Proses
Kas
Akt.Tetap
Pemilik
Barang Jadi Biaya
Piutang
Perencanaan Kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas.
Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas
(pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian
dan penginvestasian). Atau membuat proyeksi Cash in flow, Cash
out flow dan balance (saldo)
Rumus :
Savety Cash Balance:
Contoh 2:
Selama 3 hari kebutuhan puncak dalam bulan Agustus
pengeluaran kas perusahaan berturut-turut Rp. 750.000,00, Rp.
800.000,00, Rp. 850.000,00.
Rata-rata pengeluaran kas = Rp. 800.000,00
Bilamana jumlah hari yang diinginkan pada periode puncak
adalah 5 hari. Maka kas minimal (safety cash Balance) pada
periode puncak PT Datuak Muntiko adalah 5 x Rp. 800.000,00 =
Rp. 4.000.000,00.
Kas optimal
adalah saldo kas yang memenuhi kebutuhan kas harian dan
memperoleh pengembalian investasi yang tinggi.
Model Baumol
Kas optimal menurut model Baumol dapat dicari dengan menggunakan
rumus :
C = [(2 x b x T) : i]1/2
Keterangan:
C = saldo kas optimal yang akan kita cari
i = tingkat bunga
T = total kebutuhan kas dalam satu periode
b = biaya order kas
Menentukan Saldo Kas Optimal
Model Persediaan untuk Kas (Model Baumol)
Misalkan: Kebutuhan kas perusahaan selama
satu bulan Rp. 20 juta. Perusahaan memperoleh kas
dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi
perolehan kas adalah Rp. 10 ribu, sedangkan tingkat
bunga adalah 18% per tahun, atau 1,5% per bulan.
Saldo kas dapat dihitung sebagai berikut:
z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3
h =3z
Keterangan:
z = batas bawah yang akan dicari
h = batas atas
b = biaya transaksi (tetap) pembelian/penjualan surat berharga
σ2 = varians aliran kas bersih harian
i = tingkat bunga harian pada surat berharga
Contoh:
Batas bawah (z) dan batas atas (h) dihitung sebagai berikut:
h = Rp. 103.0 68 x 3
= Rp. 309.204
Anggaran Kas
Estimasi terhadap posisi kas untuk satu periode tertentu yang akan datang
Kegunaannya :
1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana
operasinya perusahaan
2. Kemungkinan adanya surplus atau defisit
karena adanya rencana operasi perusahaan
3. Jumlah dana yang terkumpul dan kapan
dibutuhkan untuk menutup defisit
4. Kapan Kredit harus dibayar kembali
Tahapan Penyusunan Anggaran
Kas
1. Menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran menurut kegiatan
operasional perusahaan
2. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dan
pinjaman dari lembaga perbankan untuk
menutup defisit kas
3. Menyusun kembali estimasi secara
keseluruhan mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas
Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Kas
A Penerimaan
* Penjualan Tunai 850,000 700,000 700,000 750,000 800,000 900,000
* Penerimaan Piutang 450,000 500,000 500,000 725,000 730,000 750,000
* Penerimaan Lain 150,000 90,000 50,000 115,000 120,000 120,000
Jumlah 1,450,000 1,290,000 1,250,000 1,590,000 1,650,000 1,770,000
B Pengeluaran
* Bahan Baku 650,000 700,000 700,000 725,000 725,000 730,000
* Gaji dan Upah 250,000 275,000 275,000 290,000 290,000 290,000
* B.Pemasaran 200,000 200,000 210,000 210,000 215,000 215,000
* B.Adm Umum 300,000 300,000 300,000 350,000 350,000 350,000
* Pajak -
Jumlah 1,400,000 1,475,000 1,485,000 1,575,000 1,580,000 1,585,000
Surplus (Deficit) 50,000 (185,000) (235,000) 15,000 70,000 185,000
Informasi tambahan :
* Saldo Kas Awal 75.000
* Safety Cash Balance 60.000
* Bunga pinjaman 2 % perbulan
* Pembayaran Awal Bulan
* Pemb.Angsuran 115,000
Anggaran Kas Final
No Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni
Datuok Lah Tuo Bana minta tolong sama mahasiswa Fekon UMRI untuk menyusun sebuah Anggaran Kas final
untuk PT Ndak Payah Gai Doh tersebut.