Anda di halaman 1dari 6

Annisa

Dwi Adila
P07525020005
GOOD & CLEAN GOVERNANCE
Pengertian GOOD and CLEAN GOVERNANCE
1. Good governance
Istilah good governance memiliki pengertian akan segala hal yang terkait dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat
mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan
sehari – hari. Dalam konteks ini, pengertian good governance tidak sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan semata, tetapi
menyangkut semua lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah (lembaga swadaya masyarakat) dengan istilah good
corporate.

2. Clean governance
berarti pemerintahan yang bersih yaitu model pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan dan bertanggung jawab.
Jadi pemerintahan yang bersih yaitu pemerintahan yang terbuka terhadap public dan bebas dari permasalahanKorupsi Kolusi
dan Nepotisme (KKN). Pemerintahan yang bersih akan membuat rakyat percaya terhadap pemerintah sehingga tidak ada saling
curiga antara rakyat kepada pemerintah.
Prinsip-prinsip pokok
good and clean governance
1. Partisipasi
2. Penegak Huhum(rule of law)
3. Transparansi (transparency)
4. Responsif (responsive)
5. Berorientasi pada kesepakatan (concensusorientation)
6. Kesetaraan (equity)
7. Efektivitas (effectiveness) dan efisiensi (efficiency)8.
8. Akuntabilitas (accountability)
9. Visi strategis (strategic vision)
1. PARTISIPASI
partisipasi adalah untuk mempertemukan kepentingan yang sama dan
berbeda dalam suatu perumusan dan pembuatan kebijakan secara
berimbang untuk semua pihak yang terlibat dan terpengaruh.
Keterlibatan masyarakat lebihkepada pengharapan akan tertampungnya
berbagai aspirasi dan keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang
diberikan oleh birokrat selama ini.
2. PENEGAK HUHUM( RULE OF LAW)
Rule of low berarti penegakan hukum yang adil dan tanpa pandang bulu,
yang mengatur hak-hak manusia yang berarti adanya supremasi hukum.
Menurut Bargir manan (1994), supremasi hukum mengandung.
3. TRANSPAANSI
Menurut penjelasan Pasal 3 angka 4 UU No. 28 tahun 1999 prinsip
transparan diartikan sebagai berikut :“Asas yang membuka diri terhadap
hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur,dan tidak
diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan
rahasia negara”.
4. RESPONSIF
Asas responsif adalah dalam pelaksanaan prinsip-prinsip
goodandcleangovernance bahwa pemerintah harus cepat tanggap
terhadap persoalan-persoalan masyarakat, harus memehami kebutuhan
masyarakat, harus proaktif mempelajari dan menganalisa kebutuhan
masyarakat
5. BERORIENTASI PADA KESEPAKATAN (CONCENSUSORIENTATION)
Berorientasi pada consensus berarti pembuatan dan pelaksanaan kebijakan harus merupakan hasil kesepakatan bersama
diantara para aktor yang terlibat. Hal ini sejalan dengan konsep partisipatifdimana adanya keterlibatan dari masyarakat dalam
merumuskan secara bersama mengenai hal pelayanan publik.
6. KESETARAAN (EQUATY)
Asas kesetaraan adalah kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan publik. Asas inimengharuskan setiap pelaksanaan
pemerintah bersikap dan berperilaku adil dalam halpelayanan publik tanpa membedakan suku, jenis, keyakinan, jenis kelamin,
dan kelas social.
7. EFEKTIVITAS (EFFECTIVENESS) DAN EFISIENSI (EFFICIENCY)
Efektif secara sederhana berarti tercapainya sasaran dan efisien merupakan bagaimana dalam mencapai sasaran dengan
sesuatu yang tidak berlebihan (hemat).
8. AKUNTABILITAD (ACCOUNTABILITY)
Asas akuntabilitas adalah pertanggung jawaban pejabat public terhadap masyarakat yang memberinya wewenang untuk
mengurusi kepentingan mereka. Setiap pejabat public dituntut untuk mempertanggungjawabkan semua kebijakan, perbuatan,
moral, maupun netralitas sikapnya terhadap masyarakat
9. VISI STRATEGIS (STRATEGIC VISION)
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa yang akan datang. Kualifikasi ini menjadi
penting dalam rangka realisasi goodandclengovernance.
Contoh Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Masing-masing anggota keluarga diberi hak dan kewajiban untuk
mampu melakukan berbagai aktivitas dan diharapkan dapat
meanjalankan kehidupan secara bersama.
2. Setiap anggota keluarga diberi kesempatan khusus untuk selalu bisa
menyampaikan pendapat, keinginan, ataupun hal-hal yang dirasa kurang
sesuai dengan dirinya sendiri agar dapat dilakukan sebuah musyawarah
secara bersama.
3. Dalam sebuah keluarga, masing-masing anggota harus belajar
menghargai, mendengarkan, dan bertoleransi terhadap sesama anggota
lainnya agar tercipta kedamaian dan kerukunan.
4. Masing-masing anggota keluarga memiliki hak untuk bisa memberikan
jalan keluar atau ide dari setiap permasalahan yang muncul dalam
keluarga

Anda mungkin juga menyukai