0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban Muslimah untuk menutup aurat ketika keluar rumah, yaitu dengan mengenakan jilbab dan kerudung yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan berdasarkan al-Quran dan hadis. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana wanita-wanita sahabat Nabi saw. mengenakan pakaian ketika keluar rumah pada masa itu."
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban Muslimah untuk menutup aurat ketika keluar rumah, yaitu dengan mengenakan jilbab dan kerudung yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan berdasarkan al-Quran dan hadis. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana wanita-wanita sahabat Nabi saw. mengenakan pakaian ketika keluar rumah pada masa itu."
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban Muslimah untuk menutup aurat ketika keluar rumah, yaitu dengan mengenakan jilbab dan kerudung yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan berdasarkan al-Quran dan hadis. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana wanita-wanita sahabat Nabi saw. mengenakan pakaian ketika keluar rumah pada masa itu."
Menutup aurat merupakan kewajiban bagi seluruh kaum
Muslim, laki-laki dan perempuan. Untuk kaum Muslimah, Allah Swt. telah mengatur ihwal menutup aurat ini al-Quran surat an-Nur ayat 31: ين ِزينَتَ ُه َّن ِإالَّ َما َ وج ُه َّن َوالَ يُ ْب ِد َ ض َن ِمنْ َأ ْب َ صا ِر ِه َّن َويَ ْحفَ ْظ َن فُ ُر ِ َوقُ ْل لِ ْل ُمْؤ ِمنَا ُ ت يَ ْغ ْ ض ْ َظَ َه َر ِم ْن َها َو ْلي ض ِر ْب َن بِ ُخ ُم ِر ِه َّن َعلَى ُجيُو ِب ِه َّن Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (QS an-Nur [24]: 31).
Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 2
Frasa mâ zhahara minhâ (yang biasa tampak padanya) mengandung pengertian wajah dan kedua telapak tangan. Hal ini dapat dipahami dari beberapa hadis Rasulullah saw., di antaranya: • Pertama, hadis penuturan ‘Aisyah r.a. yang menyatakan (yang artinya): Suatu ketika datanglah anak perempuan dari saudaraku seibu dari ayah ‘Abdullah bin Thufail dengan berhias. Ia mengunjungiku, tetapi tiba-tiba Rasulullah saw. masuk seraya membuang mukanya. Aku pun berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, ia adalah anak perempuan saudaraku dan masih perawan tanggung.” Beliau kemudian bersabda, “Apabila seorang wanita telah balig, ia tidak boleh menampakkan anggota badannya kecuali wajahnya dan ini.” Ia berkata demikian sambil menggenggam pergelangan tangannya sendiri dan dibiarkannya genggaman telapak tangan yang satu dengan genggaman terhadap telapak tangan yang lainnya). (HR Ath-Thabari). Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 3 • Kedua, juga hadis penuturan ‘Aisyah r.a. yang menyakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: • «ا ِإ َّال َه َذا َوه ََذا% َرىمِ ْن َه%%صل ُ ْح َأ ْن ُي ْ %% َت% ْم%ِيض َل ْ َل َغ ِت%%ل َم ْرَأ َة ِإ َذا َب%%ا َ ل َمح%%ا ْ ا َأ ْس َما ُء ِإ َّن%%ل َي%َ %ا%%َق %ِ َو َك َّف ْيه%ار ِإ َلى َو ْج ِه ِه َ شَ »وَأ َ Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig (mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya). (HR Abu Dawud).
Jelaslah bahwa seorang Muslimah wajib untuk menutupi seluruh
tubuhnya,kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Artinya, selain wajah dan telapak tangan tidak boleh terlihat oleh laki- laki yang bukan mahram-nya.
Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 4
Pakaian Wanita dalam Kehidupan Umum • Selain aturan tentang menutup aurat, Allah Swt. pun memberikan aturan yang sama rincinya tentang pakaian wanita dalam kehidupan umum, yaitu jilbâb (jilbab, abaya) dan khimâr (kerudung). • Dalam kesehariannya, wanita tidak menutup kemungkinan untuk keluar rumah untuk memenuhi hajatnya; ke pasar, ke mesjid, ke rumah keluarga dan kerabatnya, dan lain-lain. Kondisi ini memungkinkan terjadinya interaksi atau pertemuan dengan laki-laki. Islam menetapkan, ketika seorang wanita ke luar rumah, ia harus mengenakan khimâr (kerudung) dan jilbab. Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 5 Jilbab Mengenai jilbab, Allah Swt. berfirman dalam ayat yang lain: َّين َعلَ ْي ِهنَّ ِمنْ َجالَبِيبِ ِهن َ ِسا ِء ا ْل ُمْؤ ِمن َ ِين يُ ْدن ِ يَاَأيُّ َها النَّبِ ُّي قُ ْل َِأل ْز َو َ ِاجكَ َوبَنَاتِكَ َون Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. (QS al-Ahzab [33]: 59).
• Kata jalâbîb yang terdapat dalam ayat tersebut
adalah jamak dari jilbâb. Secara bahasa, jilbab adalah sejenis mantel atau baju yang serupa dengan mantel (Lihat: Kamus al-Muhith).
Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 6
Menurut beberapa pendapat ulama tafsir, pengertiannya adalah sebagai berikut: • Kain penutup atau baju luar/mantel yang menutupi seluruh tubuh wanita(tidak transparan).(Tafsîr Ibn ‘Abbas, hlm,137). • Baju panjang (mulâ’ah) yang meliputi seluruh tubuh wanita. (Imam an-Nawawi, dalam Tafsîr Jalalyn, hlm. 307). • Baju luas yang menutupi seluruh kecantikan dan perhiasan wanita. (Ali ash-Shabuni, Shafwah at-Tafâsîr, jld. 2, hlm. 494) • Pakaian seperti terowongan (baju panjang yang lurus sampai ke bawah) selain kerudung. (Tafsîr Ibn Katsîr). • Intinya, Allah memerintahkan kepada Nabi agar menyeru istri-istrinya, anak-anak wanitanya, dan wanita-wanita Mukmin secara umum—jika mereka keluar rumah untuk memenuhi hajatnya—untuk menutupi seluruh badannya, kepalanya, dan juga juyûb mereka, yaitu untuk menutupi dada-dada mereka. • Pakaian yang lebih besar dari khimâr (kerudung). Ibn ‘Abbas dan Ibn Mas‘ud meriwayatkan, bahwa jilbab adalah ar-rada’u, yaitu terowongan (pakaian yang lurus tanpa potongan yang menutupi seluruh badan). (Tafsîr al- Qurthubi). 7 Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia Bagaimana keadaan wanita-wanita pada masa Rasulullah saw. ketika mereka keluar rumah?
Hal ini akan tampak dari sebuah hadis berikut:
• «ض َحى ْ َأل% لف ِْط ِر َوا%%ا ْ ي%%% ْخ ِر َج ُه َّن ِف% َأ ْن ُن%سلَّ َم َ َو% َع َل ْي ِه%%ُلَّىهللا% ص َ %%هللا ِ ول ُ س ُ لتَأ َم َر َنا َر%%ا ْ َ %%َق ْ دْ َن%ش َه ل َخ ْي َر%%ا ْ ص َال َة َو َي َّ ل%% َي ْع َت ِز ْل َنا%%%ض َف ْ َأ َّما%%%ُور َف ُ ل ُح َّي%%ا ْ ت%ِ ض َو َذ َوا ِ ل ُخد%%ا ْ ت َِق َو% َوا%لَع%%ا َ ل ُح َّي%%ا ْ ا% ُت ْل ِب ْس َه%ِلل%َ %ا%% ْل َب ٌاب َق%ا ِج% َه%ون َل ُ ُك%% َي% َنا َال% ِإ ْح َدا%%هللا ِ ول َ سُ ا َر%% ْل ُت َي%%ل ُم ْسلِم َِين ُق%%ا ْ َو َد ْع َو َة ِ ْل َب%ا ْمِن ِج%» ُأ ْخ ُت َه ا%اب َه Kami, para wanita, diperintahkan oleh Rasulullah untuk keluar pada saat Idul Fitri dan Idul Adha, baik para gadis, wanita yang sedang haid, maupun gadis-gadis pingitan. Wanita yang sedang haid diperintahkan meninggalkan shalat serta menyaksikan kebaikan dan dakwah (syiar) kaum Muslim. Aku bertanya, “ Ya Rasulullah, salah seorang di antara kami ada yang tidak memiliki jilbab. Rasulullah saw. bersabda: Hendaklah saudaranya meminjamkan jilbabnya.” (HR Muslim).
Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 8
• Hadis di atas mengandung pengertian, bahwa ada salah seorang shahabiyah yang tidak memiliki pakaian (jilbab) untuk digunakan ke luar rumah; ia hanya memiliki pakaian rumah. Rasulullah saw. sendiri telah memerintahkan kepada semua wanita, bahkan wanita yang haid dan yang berada dalam pingitan sekalipun, untuk keluar shalat Id dan menyaksikan syiar/dakwah Islam. Lalu kemudian wanita tersebut mengadukan kondisi dirinya. Rasulullah saw. kemudian memerintahkan kepada wanita- wanita yang lain untuk meminjamkan pakaian luarnya kepada wanita tersebut agar wanita tersebut bisa keluar rumah untuk memenuhi seruan beliau.
Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 9
Ayat al-Quran berikut lebih menguatkan hadits di atas
ٌ س َع َل ْي ِهنَّ ُج َنا ً َي ْر ُجونَ ِن َك ت ِب ِزي َن ٍة ٍ ُم َت َب ِّر َجا Perempuan-perempuan tua yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada keinginan untuk menikah lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka (pakaian luar) dengan tidak menampakkan perhiasan. (QS an- Nur [24]: 60).
Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 10
Ayat tersebut menjelaskan bahwa wanita-wanita yang sudah mengalami menopouse boleh untuk menanggalkan jilbab (pakaian luar)-nya. Akan tetapi, mereka tetap wajib untuk menutup auratnya.
• Dari beberapa nash dan keterangan yang disebutkan di
atas, jelaslah bahwa jilbab adalah pakaian luar (menyerupai mantel) yang luas dan tidak terputus (seperti terowongan) yang menutupi pakaian rumah/pakaian sehari-harinya (al-mihnah) dan seluruh bagian tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangan. • Dengan demikian, jilbab dan kerudung merupakan dua hal yang berbeda. Keduanya merupakan perkara yang diwajibkan oleh Allah Swt. untuk dikenakan seorang Muslimah ketika hendak keluar rumah Materi Dasar Islam/Hizbut Tahrir Indonesia 11 Rasulullah bersabda : Siapa saja yang mengulurkan pakainannya karena sombong, Allah akan memandangnya pada hari kiamat. Ummu Salamah bertanya : lantas apa yang harus dilakukan oleh perempuan terhadap ujung pakaian bawahnya ? Rasullullah menjawab : hendaklah diulurkan sejengkal, Ummu salamah berkata lagi : kalau begitu ujung kakinya masih tampak ? Rasullullah menjb lagi: Hendaklah diulurkan sehasta dan jangan ditambah lagi. ( HR TIRMIJI ) 12 Seorang perempuan datang kepada Ummu Salamah istri nabi seraya mengatakan : “ sesungguhnya aku seorang perempuan yang selalu memanjangkan bajuku hingga menyentuhtanah, dan aku sering berjalan ditempat yang kotor ( najis ) “ Ummu Slamah menjb dgn sabda Rasul : “ pakaian itu tersucikan kembali oleh tanah bersih yang sesdh ny ( Riwayat Abu Daud, Tirmiji, Malik ) 13 Seorg perempuan dari kalangan bani Abdul Aisyal bertanya : ” wahai Rasullullah sesungguhnya jalan yang kami lalui kemesjid berbau busuk, maka apa yang harus kami lakukan bila hari sedang hujan ? Rasullullah menjawab, bukankah sesudah jalan itu terdapat pula jalan lain yang lebih darinya? Ia menjawab: Memang benar Rasul bersabda : yang tadi disucikan oleh yang lain. ( HR Abu Daud ) 14