Anda di halaman 1dari 37

HUKUM

SEPUTAR JILBAB

‫ِج ْلبَاب‬
Disampaikan oleh:
Tity Maharani Swastika, S.Si.
Surat an-Nisaa: 65

‫فَ ََل َو َر ِبّ َك ََل يُ ْؤ ِمنُ ْو َن َحتّٰى يُ َح ِ ّك ُم ْو َك فِ ْي َما‬


‫س ِه ْم َح َر ًجا‬ ِ ُ‫ش َج َر بَ ْينَ ُه ْم ث ُ َّم ََل يَ ِجد ُْوا ِف ْْٓي ا َ ْنف‬
َ
ْ َ ‫س ِلّ ُم ْوا ت‬
‫س ِل ْي ًما‬ َ ُ‫ض ْيتَ َوي‬ َ َ‫ِ ّم َّما ق‬
“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka
menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang
mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan
dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.”
Konsekuensi Iman….
An Nisa’: 65 Konsekuensi Iman

• Wajib terikat pada seluruh syari’at


Islam dalam semua aspek kehidupan
• Menerima semua pengaturan tersebut
(syari’at) dengan penerimaan sepenuh
hati
PAKAIAN = salah satu hal yang
diatur oleh hukum syara’
Hukum syara’ digali dari dalil-dalil syara’
atau sumber hukum:

•Al-Qur’an
•As-Sunnah
•Ijma’ Sahabat
•Qiyas
Batasan Aurat Wanita
az-ziinah = mahalluz ziinah

hampir seluruh tubuh


wanita (telinga, leher, kaki,
dsb)

maa dzahara min haa


kecuali = wajah dan dua
telapak tangan
Hukum Syara’ tentang pakaian
muslimah tidak terbatas pada
menutup aurat saja.

Ada penjelasan lain tentang pakaian


muslimah di kehidupan umum.
Sehingga...
seorang muslimah yang sudah menutup aurat

TIDAK BERARTI

Boleh berjalan-jalan di kehidupan umum


dengan pakaian tersebut karena ada
ketentuan lain yang harus dia penuhi.
Kehidupan Umum
& Kehidupan Khusus
• memasukinya boleh
K E H I D U PAN

Kehidupan tanpa ijin


Umum • siapa pun boleh ada di
kehidupan umum
• memasukinya harus
dengan ijin
Kehidupan
• lingkup kehidupan
Khusus
pribadi
Surat an-Nuur: 31

‫ص ِار ِه َّن‬َ ‫ض َن ِم ْن ا َ ْب‬ ْ ‫ض‬ ُ ‫ت يَ ْغ‬ ِ ‫َوقُ ْل ِلّ ْل ُم ْؤ ِم ٰن‬


‫َويَ ْحفَ ْظ َن فُ ُر ْو َج ُه َّن َو ََل يُ ْب ِد ْي َن ِز ْينَت َ ُه َّن ا ََِّل َما‬
‫ض ِر ْب َن ِب ُخ ُم ِر ِه َّن ع َٰلى ُجيُ ْو ِب ِه َّن‬ ْ َ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو ْلي‬ َ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka


menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya.”
Surat al-Ahzab: 59

‫س ۤا ِء‬ ٰ
َ ِ َ ِ َ‫اج َك َوب‬
‫ن‬‫و‬ َ
‫ك‬ ‫ت‬‫ن‬ ِ ‫و‬
َ ْ
‫ز‬ َ ّ
‫َل‬ ِ ‫ل‬
ْ ُ ‫ق‬ ‫ي‬
ُّ ِ ‫ب‬َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬‫ه‬َ ُّ ‫ي‬َ ‫ا‬ْٓ ‫ٰي‬
َّۗ‫علَيه َّن م ْن ج ََلبيبه َّن‬
ِِ ْ ِ َ ِ ِ ْ َ ‫ا ْل ُم ْؤ ِم ِن ْي َن يُ ْد ِن ْي َن‬

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak


perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".
KHIMAR
‫ِخمار‬
Kewajiban Menggunakan Khimar

Makna khimar:
Kain yang berfungsi sebagai penutup kepala,
leher dan dada

Syarat khimar:
1. Tidak tipis
2. Batas minimal panjang kerudung menutupi
juyub (dada).
APAKAH CARA MEMAKAI
KHIMARNYA SUDAH BENAR?
Menutupi
Juyub

Adapun juyūb adalah bentuk jamak dari


jayb, yaitu lubang baju tempat keluarnya
leher. Maknanya, hendaklah mereka
meletakkan hijab di atas leher baju mereka
sehingga tidak tersisa apa-apa di antara
ujung hijab dan pangkal jayb, tempat
terlihatnya leher. (Ibnu ‘Asyur, Tafsīr at-
Taḥrīr wa at-Tanwīr, juz XVIII halaman 208)
JILBAB
‫ِج ْلبَاب‬
Makna Jilbab

Jilbab adalah lafadz dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an turun dalam bahasa Arab yang nyata.

memahaminya

harus dikembalikan kepada makna bahasa ketika


tidak ada penjelasan lebih lanjut dari syara’.
Kamus Berbicara…
Al-Muhith  pakaian yang lebar seperti
terowongan (tidak terpotong), gamis/jubah yang
longgar untuk wanita serta dapat menutup pakaian
wanita sehari-hari
Al-Munjid  gamis/jubah atau baju yang longgar
Al-Munawir  baju kurung panjang sejenis jubah
Al-Jauhari (dalam kitab Mukhtaru ash-Shihah) 
sejenis milhafah atau mula’ah (mantel, kain
penutup dari atas ke bawah atau yang sekali
masuk), di Indonesia disebut jubah.
Kriteria Jilbab
1. Merupakan pakaian luar yang menutupi
pakaian rumah
2. Menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan
3. Satu potong terusan bukan dari dua potong,
bisa dari khimar diulurkan sampai telapak
kaki atau khimar tersendiri dan jilbab dari
leher sampai telapak kaki.
4. Menutupi warna kulit (tidak transparan)
Kriteria Jilbab
5. Wasi’/lebar, tidak menampakkan bentuk
tubuh
6. Tidak menyerupai dengan pakaian
orang-orang kafir
7. Tidak menyerupai dengan pakaian
pria
8. Irkha’ (diulurkan sampai ke bawah
menutupi kedua kaki)
Hukum Jilbab
Dari Ummu Athiyah: Rasulullah SAW telah
memerintahkan kepada kami untuk keluar (menuju
lapangan) pada saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha;
baik perempuan tua yang sedang haid, maupun
perawan. Perempuan yang sedang haid menjauh dari
kerumunan orang yang sholat, tetapi mereka
menyaksikan kebaikan dan seruan yang ditujukan
kepada kaum muslimin. Aku lantas berkata, “Ya
Rasululloh saw, salah seorang diantara kami tidak
memiliki jilbab. “Beliau kemudian bersabda, “
Hendaklah salah seorang saudaranya meminjamkan
jilbabnya.”
Berjilbab di Kehidupan Umum

Wajib
Tidak Wajib Memakai Hijab (penutup
wajah) Atas Seorang Muslimah

HR Abu Daud: ”Bahwasanya Fadhil bin Abbas


dibonceng oleh Rosulullah SAW, kemudian
datanglah Khus’amiyah meminta pendapat,
sementara Fadhil melihat wanita tersebut dan si
wanita itupun melihat Fadhil. Lalu Rosulullah
memalingkan wajahku darinya.”
Satu seruan !
“Barang siapa yang mengerjakan
kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan) nya. Dan barang
siapa yang mengerjakan kejahatan
seberat zarah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya pula.”
(TQS. al-Zalzalah: 7-8)
“Sesungguhnya jawaban orang-orang
mukmin, bila mereka dipanggil
kepada Allah dan rasul-Nya agar
rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka ialah ucapan." "Kami
mendengar dan kami patuh." Dan
mereka itulah orang-orang yang
beruntung.” (TQS. An-Nur: 51)
CONTOH-CONTOH
JILBAB
‫الحمد هلل‬

Anda mungkin juga menyukai