Anda di halaman 1dari 2

KEBIJAKAN DAN GAYA HIDUP SEDERHANA UMAR BIN ABDUL AZIZ

MENJADIKAN RAKYATNYA SEJAHTERA

Oleh Abdullah T, S.Pd.I

Dalam sejarah Bani Umayyah tertulis dalam sebuah tinta emas nama seorang khalifah
kedelapan yang dari silsilah nasab ayahnya keturunan Bani Umayyah dan dari nasab ibunya
keturunan Bani ‘Adi atau berjumpa silsilah keturunan garis ibu dengan Khalifah Rasyidah kedua
Umar Bin Khattab, Khalifah tersebut adalah Umar Bin Abdul Aziz.

Umar bin Abdul Aziz menjadi Khalifah setelah tujuh orang khalifah lainnya memimpin
daulah. Sebelum menjadi khalifah beliau hidup sebagai seorang anak raja di istana, hidup
berkecukupan dengan baju mewah dan semua fasilitas yang serba ada dan serba lengkap.

Deskripsi hidup serba mewah diatas, semua sirna saat beliau menjabat sebagai khalifah.
Baju yang dulunya banyak dan indah kini hanya tinggal dua dan mungkin hanya tiga saja.
Fasilitas hidup yang dulunya lengkap dan memuaskan, setelah mejadi khalifah semua hilang dan
diperuntukkan untuk rakyat. Sebelum menjadi khalifah beliau adalah orang yang kaya, namun
setelah menjadi khalifah hidup sebagai orang yang sederhana.

Kehidupan Umar Bin Abdul Aziz boleh sengsara saat menjabat sebagai khalifah, namun
keadilan, kezuhudan dan kewaraannya menjadikan rakyatnya sejahtera hingga masa akhir
jabatannya yang bisa dikatakan singkat yaitu hanya 30 bulan, namun tidak ada lagi rakyatnya
yang mau, berhak dan layak menerima zakat dari baitul mal yang ada saat itu. Semua rakyat
Umar bin Abdul Aziz telah sejahtera hingga semua berstatus muzakki zakat dan tidak ada
lagiyang berstatus mustahiq zakat.

Apa yang dilakukan khalifah Umar bin Abdul Aziz, sehingga rakyatnya sejahtera sampai
tidak ada lagi yang mau menerima zakat diberbagai daerah dalam wilayah kekuasaannya, tentu
ini semua karna kebijakan-kebijakan dan keadilannya semasa beliau menjabat sebagai khalifah.
Umar Bin Abdul Aziz tidak pernah menggunakan fasilitas Negara untuk kepentingan pribadi
walaupun hanya lampu sebagai penerang dan juga hal-hal lainnya.
Selain hidup sederhana, adil dalam memimpin, zuhud dan wara’ dalam kehidupannya
ternyata ada hal lain yang menarik dari kebijakan Umar Bin Abdul Aziz yaitu semasa beliau
menjadi khalifah sebagai pemimpin umat islam. Kebijakan Umar Bin Abdul Aziz tersebut adalah
menerapkan zakat profesi yang diambil dari gaji pegawai pegawai kerajaan, karyawan, dan
lainnya, dengan mekanisme langsung dipotong penghasilannya oleh khalifah pada saat mereka
mendapat gaji setiap bulannya.

Umar bin Abdul Aziz seorang khalifah yang wilayah pemerintahan yang bisa dikatakan
besar namun saat beliau wafat hanya meninggalkan warisan 18 dinar saja, dari 18 dinar tersebut
5 dinar digunakan untuk membeli kain kafan dan 4 dinar digunakan untuk mengurus pemakaman
beliau, dan sisanya 9 dinar dibagikan sebagai warisan kepada sebelas orang anak laki-lakinya.
Kebijakan – kebijakan yang memihak kepada rakyat, yang diiringi kejujuran pada rakyatnya,
keimanan serta ketaqwaan kepada Tuhannya, menjadikan masa lebih kirang 30 bulan atau 2,5
tahun menjabat sebagai khalifah, meskipun singkat namun memiliki segudang catatan emas
didunia dan insya Allah menjadi catatn amal di akhirat..

Anda mungkin juga menyukai