Anda di halaman 1dari 5

Umar Bin Abdul Aziz

Umar bin Abdul Aziz, adalah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang terkenal dengan
kesederhanaannya dan sebutan khulafaurrasyidin yang ke 5. Kepemimpinannya yang arif, bijaksana
serta jujur membawa daerah kepemimpinannya mencapai puncak kejayaan pada Dinasti Umayyah.
Walaupun hanya dua tahun memimpin, Umar bin Abdul Aziz telah menjadi seorang pemimpin yang
patut diteladani oleh para khalifah dan pemimpin lainnya.

Disamping itu Khalifah Umar bin Abdul Aziz lahir dari keturunan sahabat rasul, yaitu cicit dari
khulafaur rasyidin ke dua Amirul Mukminin Umar bin Al Khattab.

'Umar bin 'Abdul Aziz (bahasa Arab: 2 ; ‫ عمر بن عبد العزيز‬November 682 - 5 Februari 720), atau juga
disebut 'Umar II, adalah khalifah yang berkuasa dari tahun 717 (umur 34-35 tahun) sampai 720
(selama 2-3 tahun), 'Umar berasal dari Bani Umayyah cabang Marwani. Dia merupakan sepupu dari
khalifah sebelumnya, Sulaiman.

'Umar bin 'Abdul Aziz, atau juga disebut 'Umar II, adalah khalifah yang berkuasa dari tahun 717
sampai 720. 'Umar berasal dari Bani Umayyah cabang Marwani. Dia merupakan sepupu dari khalifah
sebelumnya, Sulaiman.

Nama: Umar bin abdul aziz bin marwan al-hakam bin abu al-ash bin umayyah bin abd syams bin
manak

Kelahiran: 2 November 682 M, Madinah, Arab Saudi

Meninggal: Deir Sharqi, Suriah

Buku: La correspondance de 'Umar et Leon (vers 900)


Tempat pemakaman: The Cathedral of St. Simeon Stylite, Suriah

Ayah: Abdul Aziz bin Marwan, Leila Bint Asim

Ibu: Leila Binti Asim

Anak: Abdul Malik bin Umar Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz

Paman: Abdul Malik bin Marwan

Awal Kehidupan
Umar bin Abdul Aziz lahir di kota Madinah pada tahun 63 hijriah atau 682 masehi. Beliau
lahir di saat Bani Sufyani memimpin, cabang dari Bani Umayyah keturunan Abu Sufyan bin
Harb. Ia diberi nama Umar oleh bapaknya Abdul Aziz untuk mendapatkan berkah dari nama
kakeknya(dari ibu).

Umar menghabiskan sebagian masa kecilnya di Helwan, Mesir tempat kekuasaan ayahnya
pada masa itu. Meskipun begitu umar mendapatkan pendidikan di Madinah sehingga ia dekat
dengan orang orang sholih, para perawi hadits dan fuqoha’.

Tidak jarang para tabiin dan orang orang lainnya kagum dengan kesalehan Umar yang
merupakan seorang dari keturunan Bani Umayah, karena pada masa itu Bani Umayah dikenal
dengan banyak menyibukkan diri pada hal kekuasaan dan pemerintahan.

Silsilah Khalifah Umar bin Abdul Aziz / Nasob Umar bin


Abdul Aziz
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Amirul mukminin sedang berpatroli untuk memastikan
rakyatnya tidur nyenyak tanpa suatu apapun. Namun beliau terhenti di suatu rumah, di dalamnya
seorang pemudi dan ibunya sedang berbincang dan menyiapkan susu sapi perah untuk dijual
keesokan harinya. 

Khalifah Umar bin Khattab mendengar perbincangan itu, bahwa si ibu ingin mencampurkan
susu sapi dengan air agar mendapatkan untung lebih. 

Namun sang gadis menolaknya dan berkata, “Wahai ibuku aku tidak bisa melakukannya,
sesungguhnya harta yang halal itu lebih barokah daripada harta yang haram. Dan walaupun
Khalifah Umar tidak melihat kita tetapi tuhannya maha melihat.”. Kagum dengan pemudi itu
Umar bin Khattab memerintah kan anaknya Ashim untuk menikahi gadis itu. Dari pernikahan
itu lahirlah Laila binti Ashim, ibu dari Umar yang nantinya dinikahi Abdul Aziz.

Nasobnya Umar bin Abdul Aziz bin Hakam bin Abu Ash bin Umayah bin Abdu Syam bin
Abdu Manaf Al Mughirah bin Qushay.
Ibunya cucu dari Khalifah Umar bin Khattab, Laila(Ummu Ashim) bin Ashim bin Umar bin
Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin ‘Adi bin Ka’ab.

Keduanya memiliki nasab yang bagus.

Kakeknya, Marwan bin Hakam adalah khalifah ke empat Umayyah. Pada masa
pemerintahan Utsman bin Affan beliau menjadi katib dari kekholifahan. Marwan bin Hakam
dan saudaranya memiliki garis darah dengan Utsman bin Affan sebagai saudara sepupu. 

Marwan bin Hakam mempunyai paling tidak 16 anak diantaranya Abdul Malik dan Abdul
Aziz yang nantinya akan menjadi ayah dari Umar bin Abdul Aziz
Anak Anak Umar II
Umar bin Abdul Aziz menikahi Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan yang dengan
pernikahan itu Fatimah menjadi satu satunya wanita dalam sejarah yang suaminya bapaknya
dan saudara saudaranya menjadi khalifah. Selain Fatimah, Umar juga menikahi Lamis binti
Ali dan Ummu Utsman binti Syuaib.

Dari 3 istri tersebut itu lahirlah 15 anak, tiga diantaranya perempuan.

 Abdul Malik
 Abdul Aziz
 Abdullah
 Ibrahim
 Ishaq
 Ya’qub
 Bakar
 Al Walid 
 Musa
 Yazid
 Zaban
 Abdullah
 Dan putrinya Aminah,Ummu Amar, dan Ummu Abdullah.

Menurut Dr Abdurrahman Raf’at Al Basya dalam “Mereka adalah Para Tabi’in”, putra-
putri Umar bin Abdul Aziz memiliki prestasi dalam hal takwa dan tingkat kesalehannya.
Akan tetapi Abdul Malik bagaikan inti kalung di antara saudara-saudaranya, atau seperti
bintang di tengah-tengah mereka. Beliau adalah orang yang sopan, mahir dan cerdas.

Abdul Malik tumbuh dalam ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala sejak memasuki usia
remaja. Abdul Malik paling mirip dengan Abdullah bin Umar di antara seluruh keturunan Al-
Khathab. Khususnya dalam hal ketakwaan, rasa takutnya bermaksiat dan taqarrubnya kepada
Allah dengan ketaatan.

Dengan kesalehannya Abdul Malik sudah menjadi fuqoha di usia muda. Kedekatannya
dengan kitab kitab dan para perawi hadits membuatnya menjadi seorang yang patut dicontoh.

Teladan Bagi Para Khilafah dan Pemimpin


Umar bin Abdul Aziz adalah seorang pemimpin penuh dengan sifat sifat yang patut di
teladani. Kepemimpinannya yang sederhana anti korupsi membuat umat muslim saat itu
damai dan aman di bawahnya pemerintahannya. Tidak salah beliau disebut sebut sebagai
Khalifah Ar Rasyidin ke 5. Pemimpin yang berilmu dan shalih akan membawa rakyatnya
kepada kesejahteraan dunia maupun akhirat.

Pada zamannya, Umar bin Abdul Aziz menghapus kewajiban pajak bagi orang muslim non
arab yang sebelumnya diwajibkan membayar pajak. Karena itu terjadi gelombang mualaf
yang besar sehingga membuat para penasihat dan pembantu Umar II was was akan hancurnya
ekonomi, akan tetapi Allah selalu bersama orang orang yang bertakwa. Bukannya terpuruk,
ekonomi Umayyah malah naik berkat kebijaksanaan khalifahnya dan pertolongan Allah
SWT.

Dengan itu sebagai pemimpin kita harus mengikuti syariat syariat yang telah Allah tetapkan
kepada manusia, karena Allah lah yang lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.
Jangan takut untuk mengikuti syariat dan sunnah, karena dua hal ini akan menghantarkan kita
untuk menghadap wajah Allah subhanahu wata’ala.

Anda mungkin juga menyukai