Anda di halaman 1dari 6

BIOGRAFI UMAR BIN ABDUL AZIZ

Nama : Balqis Hanifah Hendrianto


Kelas : VIIIC

Pendidikan Agama Islam


SMPN 1 ASEMBAGUS
 Biografi singkat :

Umar bin Abdul Aziz bergelar Umar II, Istrinya bernama


Fatimah binti Abdul Malik, memiliki anak bernama Abdul Malik bin
Umar, ayah dari Umar bin Abdul Aziz bernama Abdul Aziz bin
Marwan, Gubernur Mesir, dan Ibunya bernama Ummu Asim Laila
binti Asim. Umar adalah cicit dari khulafaur Rasyidin kedua Ummar
bin khattab, dimana umat muslim menghormatinya sebagai salah
seorang sahabat Nabi yang paling dekat.

Umar bin Abdul Aziz adalah Khalifah dari Bani Umayah yang
berhasil memimpin umatnya dengan adil. Ia dilahirkan pada tahun 63
Hijriyah dan meninggal tahun 682 Masehi. Umar bin Abdul Aziz
menjadi Khalifah hanya sekitar 2-3 tahun, tepatnya pada tahun 717 M
sampai dengan 720 M.

Yang membedakan Umar bin Abdul Aziz dengan Khalifah Bani


Umayah lain adalah ia bukan keturunan dari khalifah sebelumnya, ia
ditunjuk langsung Dewa Majelis Syuro kekhilafahan pada masa itu.
Meskipun secara garis keturunan ia masih kerabat dekat khalifah
sebelumnya, yaitu Sulaiman.

Umar dibesarkan di Madinah oleh seorang periwayat hadist


terbanyak, Ibnu Umar. Ia tinggal di Madinah hingga tahun kematian
ayahnya, kemudian ia dipanggil ke Damaskus oleh khalifah Abdul
Mail dan menikah dengan anak perempuan Fatimah. Pada tahun 706
ia diangkat sebagai Gubernur Madinah oleh Al Walid I.

Pada tahun 717, Umar menjadi khalifah menggantikan Sulaiman


yang wafat saat itu. Ia dibai’at menjadikhalifah pada hari jum’at.
Ketika menjadi khalifah ia termasuk khalifah yang adil kepada
rakyatnya, karena itu banyak ahli sejarah yang menujulukinya
dengan Khulafaur Rasyidin ke-5. Pada tahun 720 ia meninggal karena
dibunuh oleh pembantunya.
 Biografi lengkap:
Kedekatan Umar dengan Sulaiman

Sulaiman bin Abdul-Malik merupakan sepupu langsung dengan


Umar. Mereka berdua sangat erat dan selalu bersama. Pada masa
pemerintahan Sulaiman bin Abdul-Malik, dunia dinaungi
pemerintahan Islam. Kekuasaan Bani Umayyah sangat kukuh dan
stabil.

Suatu hari, Sulaiman mengajak Umar ke markas pasukan Bani


Umayyah.

Sulaiman bertanya kepada Umar "Apakah yang kau lihat wahai


Umar bin Abdul-Aziz?" dengan niat agar dapat membakar semangat
Umar ketika melihat kekuatan pasukan yang telah dilatih.
Namun jawab Umar, "Aku sedang lihat dunia itu sedang makan
antara satu dengan yang lain, dan engkau adalah orang yang paling
bertanggung jawab dan akan ditanyakan oleh Allah mengenainya".
Khalifah Sulaiman berkata lagi "Engkau tidak kagumkah dengan
kehebatan pemerintahan kita ini?"
Balas Umar lagi, "Bahkan yang paling hebat dan mengagumkan
adalah orang yang mengenali Allah kemudian mendurhakai-Nya,
mengenali setan kemudian mengikutinya, mengenali dunia kemudian
condong kepada dunia".

Jika Khalifah Sulaiman adalah pemimpin biasa, sudah barang tentu


akan marah dengan kata-kata Umar bin Abdul-Aziz, namun ia
menerima dengan hati terbuka bahkan kagum dengan kata-kata itu.

Sebelum menjabat

Menjelang wafatnya Sulaiman, penasihat kerajaan bernama Raja’


bin Haiwah menasihatinya, "Wahai Amirul Mukminin, antara
perkara yang menyebabkan engkau dijaga di dalam kubur dan
menerima syafaat dari Allah di akhirat kelak adalah apabila engkau
tinggalkan untuk orang Islam khalifah yang adil, maka siapakah
pilihanmu?". Jawab Khalifah Sulaiman, "Aku melihat Umar Ibn Abdul
Aziz".
Surat wasiat diarahkan supaya ditulis nama Umar bin Abdul-
Aziz sebagai penerus kekhalifahan, tetapi dirahasiakan darai
kalangan menteri dan keluarga. Sebelum wafatnya Sulaiman, ia
memerintahkan agar para menteri dan para gubernur berbai’ah
dengan nama bakal khalifah yang tercantum dalam surat wasiat
tersebut.

Menjadi khalifah

Umar menjadi khalifah menggantikan Sulaiman yang wafat pada


tahun 716. Ia di bai'at sebagai khalifah pada hari Jumat setelah salat
Jumat. Hari itu juga setelah ashar, rakyat dapat langsung merasakan
perubahan kebijakan khalifah baru ini. Khalifah Umar, masih satu
nasab dengan Khalifah kedua, Umar bin Khattab dari garis ibu.

Zaman pemerintahannya berhasil memulihkan keadaan negaranya


dan mengkondisikan negaranya seperti saat 4 khalifah pertama
(Khulafaur Rasyidin) memerintah. Kebijakannya dan kesederhanaan
hidupnya pun tak kalah dengan 4 khalifah pertama itu. Gajinya
selama menjadi khalifah hanya 2 dirham perhari] atau 60 dirham
perbulan. Karena itu banyak ahli sejarah menjuluki ia dengan
Khulafaur Rasyidin ke-5. Khalifah Umar ini hanya memerintah
selama tiga tahun kurang sedikit. Menurut riwayat, ia meninggal
karena dibunuh (diracun) oleh pembantunya.

Pemerintahan Umar bin Abdul-Aziz

Hari kedua dilantik menjadi khalifah, ia menyampaikan


khutbah umum. Diujung khutbahnya, ia berkata “Wahai manusia,
tiada nabi selepas Muhammad saw dan tiada kitab selepasAl-Qur’an,
aku bukan penentu hukum malah aku pelaksana hukum Allah, aku
bukan ahli bid’ah malah aku seorang yang mengikut sunnah, aku
bukan orang yang paling baik dikalangan kamu sedangkan aku cuma
orang yang paling berat tanggungannya dikalangan kamu, aku
mengucapkan ucapan ini sedangkan aku tahu aku adalah orang yang
paling banyak dosa di sisi Allah” Ia kemudian duduk dan menangis
"Alangkah besarnya ujian Allah kepadaku" sambung Umar Ibn Abdul
Aziz.

Ia pulang ke rumah dan menangis sehingga ditegur isteri “Apa


yang Amirul Mukminin tangiskan?” Ia mejawab “Wahai isteriku, aku
telah diuji oleh Allah dengan jawatan ini dan aku sedang teringat
kepada orang-orang yang miskin, ibu-ibu yang janda, anaknya ramai,
rezekinya sedikit, aku teringat orang-orang dalam tawanan, para
fuqara’ kaum muslimin. Aku tahu mereka semua ini akan
mendakwaku di akhirat kelak dan aku bimbang aku tidak dapat
jawab hujjah-hujjah mereka sebagai khalifah kerana aku tahu, yang
menjadi pembela di pihak mereka adalah Rasulullah saw’’ Isterinya
juga turut mengalir air mata.

Umar bin Abdul Aziz mula memeritah pada usia 36 tahun


sepanjang tempoh 2 tahun 5 bulan 5 hari. Pemerintahannya sangat
menakjubkan. Pada waktu inilah dikatakan tiada siapa pun umat
Islam yang layak menerima zakat sehingga harta zakat yang
menggunung itu terpaksa diiklankan kepada sesiapa yang tiada
pembiayaan untuk bernikah dan juga hal-hal lain.

Hari-hari terakhir Umar bin Abdul-Aziz

Umar bin Abdul-Aziz wafat disebabkan oleh sakit akibat


diracun oleh pembantunya. Umat Islam datang berziarah melihat
kedhaifan hidup khalifah sehingga ditegur oleh menteri kepada
isterinya, "Gantilah baju khalifah itu", dibalas isterinya, "Itu saja
pakaian yang khalifah miliki".

Apabila ia ditanya “Wahai Amirul Mukminin, tidakkah engkau mau


mewasiatkan sesuatu kepada anak-anakmu?”

Umar Abdul Aziz menjawab: "Apa yang ingin kuwasiatkan? Aku


tidak memiliki apa-apa"

"Mengapa engkau tinggalkan anak-anakmu dalam keadaan tidak


memiliki?"
"Jika anak-anakku orang soleh, Allah lah yang menguruskan orang-
orang soleh. Jika mereka orang-orang yang tidak soleh, aku tidak mau
meninggalkan hartaku di tangan orang yang mendurhakai Allah lalu
menggunakan hartaku untuk mendurhakai Allah"

Pada waktu lain, Umar bin Abdul-Aziz memanggil semua


anaknya dan berkata: "Wahai anak-anakku, sesungguhnya ayahmu
telah diberi dua pilihan, pertama : menjadikan kamu semua kaya dan
ayah masuk ke dalam neraka, kedua: kamu miskin seperti sekarang
dan ayah masuk ke dalam surga (kerana tidak menggunakan uang
rakyat). Sesungguhnya wahai anak-anakku, aku telah memilih surga."
(ia tidak berkata : aku telah memilih kamu susah)

Anak-anaknya ditinggalkan tidak berharta dibandingkan anak-


anak gubernur lain yang kaya. Setelah kejatuhan Bani Umayah dan
masa-masa setelahnya, keturunan Umar bin Abdul-Aziz adalah
golongan yang kaya berkat doa dan tawakkal Umar bin Abdul-Aziz.

SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai