“Umar Bin Abdul Aziz termasuk ahli ilmu di kalangan ulama' amilin
dan khulafa'urasyidin.” (Adz-Dzahabi)
Saya mengajak anda untuk berbagi cerita tentang Umar bin Abdul Aziz
dalam tiga peristiwa. Adapun peristiwa yang lain akan saya lanjutkan pada
kitab yang selanjutnya jika Allah memberikan kemudahan insya Allah.
"Suatu ketika aku menemui khalifah kaum muslimin Umar bin Abdul
Aziz tatkala beliau di khunashirah, tempat pemerahan susu. Sudah lama
saya tidak berjumpa dengan beliau. Saya mendapatkan beliau berada di
depan pintu. Pertama kali memandang saya sudah tidak mengenali beliau
lagi lantaran banyaknya perubahan fisik pada diri beliau dibandingkan
dengan tatkala bertemu dengan saya di madinah. Saat beliau menjadi
gubernur di sana. Beliau menyambut kedatanganku dengan berkata:
Umar : “Benar!”
Aku :”Lantas apa yang menyebabkan anda berubah padahal anda telah
menguasai emas dan perak dan anda telah diangkat menjadi Amirul
Mukminin?”
Umar :”Memangnya apa yang berubah pada diriku wahai Abu Hazim?”
Aku :”Tubuh yang begitu kurus dan kering, kulit anda yang menjadi kasar
dan wajahmu yang menjadi pucat, bening kedua matamu yang telah
redup..”
Umar :”Bagaimana halnya jika engkau melihat setelah tiga hari aku
didalam kubur, mungkin kedua mataku telah melorot di pipi…
perutku telah terburai isinya…ulat-ulat tanah menggerogoti sekujur
badanku dengan lahapnya. Sungguh jika engkau melihatku ketika itu
wahai Abu Hazim, tentulah tak lebih mengenaliku lagi dari hari ini..
ingatkah anda tentang satu hadits yang pernah anda bacakan
kepadaku sewaktu di madinah wahai Abu Hazim?”
Umar :”Ulangilah hadits itu untukku karena saya ingin mendengarnya dari
anda”
“Amma Ba'du..jika surat saya ini telah sampai kepada anda, maka
tunjuklah seorang qadhi untuk penduduk Samarkand yang akan
mempelajari aduan mereka. Jika qadhi itu memutuskan bahwa kebenaran
di pihak mereka, maka perintahkan kepada seluruh kaum muslimin untuk
meninggalkan kota mereka. Ajaklah kaum muslimin yang telah tinggal
bersama mereka untuk segera kembali ke negeri mereka. Lalu pulihkanlah
situasi seperti semula sebagaimana tatkala kita belum memasukinya. Yakni
sebelum Qutaibah bin Muslim Al-Bahili masuk ke negeri mereka.
Tinggalah peristiwa ketiga yang dialami oleh Umar bin Abdul Aziz.
Kisah ini dituturkan oleh Ibnu Abdil Hakam kepada kita dalam kitabnya
“Siirah Umar bin Abdul Aziz” (Perjalanan hidup Umar bin Abdul Aziz). Beliau
berkata:
Maslamah : “saya memiliki sesuatu yang lebih baik dari itu wahai amirul
mukminin!”
Umar :”Apakah engkau ingin yang lebih baik lagi dari usulmu itu
wahai Maslamah?”
Maraji’: Jejak para Tabi’ien karya Dr.Abdurrahmn Ra’fat Basya pustaka At-
Tibyan.