Anda di halaman 1dari 16

ASURANSI SYARIAH

E L N I FA I D A H 1 2 2 0 111
NOVIA TRI MUKTI 1220127
LATAR BELAKANG

Asuransi adalah lembaga non bank, terorganisir secara rapi


dalam bentuk sebuah perusahaan yang berorientasi pada aspek
bisnis secara nyata dalam era modern. Seiring dengan semakin
meningkatnya aktivitas ekonomi, semakin tinggi pula tingkat
risiko yang harus ditanggung oleh masyarakat. Maka dari itu ,
perlulah sebuah lembaga yang dapat meminimalisir hal itu, yaitu
lembaga asuransi.
PENGERTIAN

• Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para partisipan


(anggota) atau peserta mendonasikan atau menghibahkan
sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk
membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh
sebagian partisipan (anggota) atau peserta. Peranan
perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional
perusahaan asuransi serta investasi dari dana-dana atau
kontribusi yang diterima (dilimpahkan) kepada perusahaan.
• Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No:
21/DSN-MUI/X/2001 dalam fatwanya tentang Pedoman umum
asuransi syariah, memberikan definisi tentang asuransi. Menurutnya,
asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong
menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam
bentuk aset dan atau tabarru’yang memberikan pola pengembalian
dalam menghadapi risiko tertentu melalui akad (perjanjian) yang
sesuai dengan syariah. Oleh sebab itu, premi dalam asuransi Syariah
adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas
dana tabungan dan tabarru’ Dana tabungan adalah dana titipan yang
diberikan oleh peserta asuransi (life insurance) dan akan
mendapatkan alokasi bagi hasil dari pendapatan investasi bersih
yang diperoleh setiap tahun. Dana tabungan beserta alokasi bagi
hasil akan dikembalikan kepada peserta apabila peserta yang
bersangkutan mengajukan Klaim, baik berupa klaim tunai maupun
klaim manfaat asuransi. Sedangkan Tabarru’ adalah derma atau dana
kebijakan yang diberikan dan diikhlaskan oleh peserta asuransi jika
sewaktu-waktu akan dipergunakan untuk membayar klaim atau
manfaat asuransi (life maupun general insurance)
KONSEP DASAR ASURANSI SYARIAH

• Asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan yang bergerak dalam


bidang pertanggungan merupakan sebuah institusi modern hasil
temuan dunia barat yang lahir bersamaan dengan adanya semangat
pencerahan. Institusi ini semakin berkembang dalam sebuah lembaga
keuangan yang lebih modern dan dapat menyokong pertumbuhan
ekonomi. Dasar yang menjadi semangat operasional asuransi modern
adalah berorientasikan pada sistem kapitalis yang intinya hanya
berorientasi pada pengumpulan modal untuk keperluan pribadi atau
golongan tertentu.

• Lain halnya dengan asuransi syariah, asuransi dalam liratur keislaman


lebih banyak bernuansa sosial daripada bernuansa ekonomi atau profit
oriented (keuntungan bisnis). Hal ini dikarenakan oleh aspek tolong
menolong yang menjadi prinsip dasar asuransi syariah.
PRINSIP DASAR ASURANSI SYARIAH

• Tauhid (unily)
• Keadilan (justice)
• Tolong-menolong (Ta’awun)
• Kerja Sama (cooperation)
• Amanah (trustworthy/ al-amanah)
• Kerelaan (al-ridha)
• Larangan Riba, Maysir dan Gharar
JENIS-JENIS ASURANSI SYARIAH

• Asuransi jiwa
• Asuransi Umum
KENDALA PENGEMBANGAN ASURANSI
SYARIAH
• Rendahnya tigkat perhatian masyarakat terhadap keberadaan
asuransi syariah.
• Asuransi bukanlah bank yang banyak berpeluang untuk bisa
berhubungan dengan masyarakat dalam hal pendanaan atau
pembiayaan.
• Asuransi syariah, sebagaimana bank dan lembaga keuangan
syariah lain, masih dalam proses mencari bentuk.
• Rendahnya profesionalisme sumber daya manusia (SDM)
menghambat laju pertumbuhan asuransi syariah.
HASIL PENELITIAN
KOSPIN JASA PEKALONGAN
SEJARAH KOSPIN JASA PEKALONGAN

• Kospin Jasa didirikan oleh beberapa pengusaha kecil dan menengah pada dekade
1970an. Tujuan pendirian Koperasi Simpan Pinjam Jasa adalah memberikan solusi
dalam mengatasi kesulitan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha mereka,
karena umumnya bisnis mereka masih dikelola dengan cara tradisional.

• Untuk menanggulangi kesulitan mengenai modal tersebut, maka diadakan


pertemuan pada tanggal 13 Desember 1973 di kediaman Bapak H.A. Djunaid
(Alm) yang juga salah satu tokoh koperasi nasional. Pertemuan tersebut dihadiri
oleh tokoh masyarakat dari tiga etnis, yaitu: pribumi, keturunan Cina dan keturunan
Arab. Mereka semua sepakat untuk mendirikan koperasi yang menjalankan layanan
simpan pinjam. Berdasarkan persetujuan dari semua pihak, koperasi ini diberi nama
“JASA” dengan harapan akan mampu memberikan pelayanan dan manfaat bagi
anggota, gerakan koperasi, masyarakat, dan pemerintah.

• Sejak berdiri hingga sekarang, Kospin Jasa telah aktif mengikutsertakan semua
pihak dan golongan tanpa memandang suku, ras dan agama. Hal ini semata-mata
hanya untuk bersatu padu dalam hidup berdampingan untuk memecahkan masalah
VISI DAN MISI KOSPIN JASA
PEKALONGAN

Visi Misi
• Menjadi Lembaga • Memenuhi kebutuhan customer
Keuangan Terdepan, dan memberikan layanan prima
melalui produk berbasis teknologi.
Modern, Mandiri dan
• Menghasilkan manfaat dan nlai
Tangguh tambah terbaik kepada
stakeholders
• Mensejajarkan dengan Lembaga
keuangan lainnya
• Menjalin kerjasama dengan mitra
usaha secara transparan dan
profesional.
NILAI – NILAI KOSPIN JASA

• Jujur : Amanah dan Patuh


• Andal : Tangguh dan Produktif
• Servis Terbaik : Kepuasan Customer
• Adaptif : Fleksibel dan Mutakhir
PRODUK ASURANSI KOSPIN JASA
PEKALONGAN
Asuransi Dana Pendidikan
A. Ritir
Dalam ritir terdiri dari 3 produk yaitu:
• JMA Ilma
• JMA Asyifa
• Dana Pensiun
B. Porporit
Dalam porporit terdiri dari 4 produk yaitu:
• Dana Pensiun
• Dana Kesehatan
• Asuransi Jiwa Kumpulan
• Asuransi Kecelakaan Kumpulan
C. Bengin Surent
Dalam bengin surent terdiri dari 3 produk yaitu:
• Asuransi Pembiayaan dan manfaat tetap
• Asuransi Pembiayaan dan manfaat menurun tetap
• Asuransi Pembiayaan menurut An- Nifas
MEKANISME PENGELOLAAN ASURANSI
KOSPIN JASA PEKALONGAN
• Pada asuransi syariah bersifat standar, secara umum begitu dana
premi masuk ada 2 unsur yaitu unsur tabungan dan tanpa unsur
tabungan. Pada unsur tabungan menggunakan tabarru’, ujroh, dan
saving (tabungan). Pada unsur tabungan ini jika peserta baik-baik
saja tidak mengalami musibah, ia mendapatkan manfaat tabarru’
dan tabungannya.
• Sedangkan tanpa unsur tabungan menggunakan tabarru’dan ujroh.
Pada unsur-unsur ini jika peserta tidak mengalami musibah atau
baik-baik saja selama akad, maka dia tidak mendapatkan manfaat
apapun, hanya mendapat manfaat dari tabarru’. Keunggulan dana
tabarru’ yaitu jika seseorang terkena musibah lalu meninggal, dia
mendapatkan santunan dari dana tabarru’. Dana tabarru’ dari
seluruh peserta yang ditujukan dan dimanfaatkan sebagai dana
tolong menolong jika terjadi musibah diantara peserta.
KENDALA DALAM ASURANSI KOSPIN
JASA PEKALONGAN
• Skala ekonomi, masyarakat yang menganggap asuransi
syariah itu mengambil keuntungan yang banyak, karena
asuransi syariah menggunakan sistem bagi hasil
• Edukasi, kendala kesadaran masyarakat yang belum paham
• Ada pihak-pihak yang masih resisten pada ekosistem syariah,
yang menganggap bahwa asuransi syariah dan konvensional
itu sama.
FOTO DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai