Mutia
Laras Maharani M.Zainul Ibad
Anggraini
2101131 2101132 2101141
Kelompok Tiga
01 02 03
Perfusi darah melalui Ikata obat pada Permeabilitas kapiler
jaringan protein plasma
1. Perfusi Darah Melalui Jaringan
Obat dibawa ke seluruh jaringan tubuh oleh aliran darah sehingga semakin cepat
obat mencapai jaringan, semakin cepat pula obat terdistribusi ke dalam jaringan.
Kadar obat dalam jaringan akan meningkat sampai akhirnya terjadi keadaan yang
disebut keadaan mantap (steady state).
Kecepatan distribusi obat masuk ke jaringan sama dengan kecepatan distribusi
obat keluar dari jaringan tersebut. Pada keadaan ini, perbandingan kadar obat
dalam jaringan dengan kadar obat dalam darah menjadi konstan dan keadaan ini
disebut keseimbangan distribusi.
2. Ikatan Obat Pada Protein Plasma
Protein Plasma
• Protein plasma adalah protein total dalam plasma
manusia memiliki konsentrasi sekitar 7,0-7, gr/dl dan
membentuk bagian terbesar dari bahan padat plasma.
Ikatan protein pada obat akan mempengaruhi intensitas kerja, lama kerja, dan
eliminasi obat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi ikatan protein plasma
dengan molekul obat adalah :
Obat
Sifat-sifat fisikokimia obat juga mempengaruhi tercapainya keseimbangan
distribusi pada jaringan tertentu. Jika suatu jaringan dapat menampung atau
mengikat lebih banyak obat, dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai
keseimbangan distribusi.
Ketika obat memasuki tubuh, Ada dua bentuk ;
Distribusi Obat
karena obat dapat menyebabkan anomali pada
janin yang sedang berkembang. Plasma janin
sedikit lebih asam dari pada ibu (pH 7,0 menjadi
Melalui 7,2 berbanding 7,4), sehingga ion menjebak obat-
obatan dasar terjadi. Seperti di otak, P-gp dan
Plasenta pengangkut ekspor lainnya hadir dalam plasenta
dan berfungsi untuk membatasi janin paparan agen
yang berpotensi toksik.
Obat yang larut dalam lemak lebih mudah melalui
plasenta dibandingkan obat yang larut dalam air. Obat-
Lanjutan obatan dengan berat molekul besar lebih sulit melalui
plasenta. Jumlah obat yang terikat pada protein plasma
mempengaruhi jumlah obat yang dapat melalui plasenta.
3 TIPE TRANSPORT OBAT MELALUI PLASENTA
1. Tipe 1
Obat-obatan yang segera mencapai keseimbangan dalam
kompartemen ibu dan janin, atau terjadi transfer lengkap
dari obat tersebut.
Lanjutan 2. Tipe 2
Obat-obatan yang mempunyai konsentrasi dalam
plasma janin lebih tinggi daripada konsentrasi
dalam plasma ibu atau terjadi transfer yang
berlebihan. Hal ini mungkin terjadi karena transfer
pengeluaran obat dari janin berlangsung lebih
lambat.
3. Tipe 3
Obat-obatan yang mempunyai konsentrasi dalam
plasma janin lebih rendah daripada konsentrasi
dalam plasma ibu atau terjadi transfer yang tidak
lengkap.
Obat-obatan yang diberikan kepada ibu hamil
Lanjutan dapat menembus sawar plasenta sebagaimana
halnya dengan nutrisiyang dibutuhkan janin,
dengan demikian obat mempunyai potensi untuk
menimbulkan efek pada janin.Perbandingan
konsentrasi obat dalam plasma ibu dan janin dapat
memberi gambaran pemaparan janin terhadap
obat-obatan yang diberikan kepada ibunya.
●Konsentrasi obat dalam darah ibu adalah
faktor utama yang berperan pada transfer obat ke
asi selain dari faktor fisika kimia obat. Obat yang
larut dalam lemak, yang non-polar dan yang tidak
Distribusi Obat terion akan mudah melewati membran sel alveoli
dan kapiler susu.
OLEH : RISA benar terpaksa karena sakit, lebih baik ibu menghindari
obat-obatan selama kehamilan. Mengingat banyak obat
yang bersifat teratogenik terhadap janin jika dikonsumsi
AYU ibu hamil dan adanya kasus penarikan obat-obat yang
beredar tersebut, maka perlu dilakukan penelitian
penggunaan obat pada ibu hamil. Penelitian ini
berdasarkan parameter tepat indikasi, tepat obat, tepat
dosis, dan interaksi obat
Kenapa obat pada plasenta lebih larut minyak?kenapa
partikel sulit melewati plasenta? Kenapa ik. Protein
plasma mempengaruhi disribusi obat pd plasenta?
JAWAB (INDIRA CHANTIKA)
PERTANYAAN Lebih mudah larut lemak itu karena membran pada
plasenta merupakan lipofilik atau non polar sehingga
OLEH : ALVIAN molekul obat yang larut lemak lebih mudah
menembus membran dibandingkan larut air.
RAJAB Sedangkan berdasarkan hubungan antara ikatannya
dengan protein plasma dikarenakan, obat yang
berikatan dengan protein plasma merupakan obat
yang sulit berdifusi menuju reseptor. Untuk menuju
reseptor dan memberi efek farmakologi, maka obat
harus dalam bentuk molekul bebas yang tidak
berikatan. Sehingga hal ini menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi distribusi obat menuju plasenta.
-TERIMA KASIH-