Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

PERBEDAAN DALAM KESIAPSIAGAAN STROKE ANTARA


AMERIKA SERIKAT DAN INGGRIS: BUKTI DARI SURVEI
KOMUNITAS BERBASIS POPULASI PARALEL
STEPHAN U. DOMBROWSKI, PHD; GARY A. FORD, FRCP; LEWIS B. MORGENSTERN, MD; MARTIN WHITE, MD; FALKO F. SNIEHOTTA, PHD; JOAN E. MACKINTOSH, MSC; PAUL
GELLERT, PHD; LESLI E. SKOLARUS, MD

OLEH:
A TENRI ARUNG
MUSYARRAFAH SUKMAN

• MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Meskipun tatalaksana stroke sangat bergantung pada waktu, masih banyak orang yang
menunda menghubungi layanan medis darurat. Mengingat perbedaan dalam sistem pelayanan kesehatan dan
promosi kesehatan masyarakat, mengeksplorasi perbedaan antar negara dalam kesiapsiagaan stroke dapat
mengidentifikasi cara baru untuk meningkatkan pengobatan stroke akut.

METODE: Sebuah survei berbasis populasi dilakukan di Ingham County, Michigan, AS (n=2500), dan Newcastle
upon Tyne, Inggris (n=2500). Survei termasuk persepsi stroke dan skenario stroke/non-stroke untuk menilai
pengenalan dan respons terhadap stroke. Perbedaan antar negara dan hubungan dengan kesiapsiagaan stroke
diperiksa menggunakan uji t dan model linier.

2
ABSTRAK
HASIL: Tingkat respons keseluruhan adalah 27,4%. Usia rata-rata adalah 55 tahun, dan 58% adalah perempuan.
partisipan di AS lebih baik dalam mengenali stroke (70% vs 63%, d=0,27) dan lebih mungkin untuk memanggil
layanan medis darurat (55% vs 52%, d=0,11). partisipan AS tetap lebih mungkin untuk mengenali stroke tetapi
tidak lebih mungkin untuk merespon dengan tepat. Keyakinan besar bahwa perawatan medis dapat membantu
stroke dan pemahaman tentang stroke dikaitkan dengan peningkatan pengenalan dan respons stroke.

KESIMPULAN: Secara keseluruhan, pengenalan dan respons stroke tergolong sedang. partisipan di AS sedikit
lebih baik dalam mengenali stroke, meskipun ada sedikit perbedaan dalam menanggapi stroke. Intervensi
kesadaran akan stroke di masa depan dapat lebih fokus pada perbaikan luaran stroke dan meningkatkan
pemahaman yang lebih besar tentang stroke di masyarakat.

KATA KUNCI: perilaku ◼ persepsi ◼ penundaan pra-RS ◼ pencegahan ◼ psikologi ◼ stroke

3
KAJIAN TEORI
Kurang dari 8% pasien stroke
Amerika Serikat
iskemik menerima terapi
Inggris aktivator plasminogen

 Alasan utama rendahnya penggunaan aktivator plasminogen tipe jaringan adalah keterlambatan
pra rumah sakit terkait dengan pengambilan keputusan pasien/saksi setelah stroke

 Kesiapsiagaan stroke (yaitu, pengenalan tanda-tanda stroke dan merespons dengan


menghubungi layanan medis darurat [EMS]) sangat penting untuk perawatan stroke yang
optimal

4
KAJIAN TEORI
Perbedaan antar negara dalam kesiapsiagaan stroke dapat disebabkan oleh perbedaan dalam
sistem pelayanan kesehatan atau kampanye kesadaran stroke regional

Amerika Serikat memiliki sistem asuransi kesehatan


berbasis karyawan yang dominan

5
KAJIAN TEORI
Inggris meluncurkan kampanye nasional Stroke—Act FAST (Face,
Arms, Speech: Time to call Emergency Medical Services) pada tahun
2009 untuk meningkatkan kesadaran akan gejala stroke umum (yaitu,
Face, wajah terkulai; Arm, kelemahan unilateral; Speech, gangguan
bicara)
dan kampanye kontak darurat Inggris (999) melalui iklan TV

Inggris beroperasi di bawah Layanan Kesehatan Nasional yang


menyediakan perawatan kesehatan universal gratis.
Mengingat kurangnya biaya moneter pribadi yang terkait dengan penggunaan perawatan kesehatan Inggris,
penduduk Inggris mungkin lebih mungkin untuk terlibat dengan EMS jika terjadi strok

6
METODE PENELITIAN
Pengaturan dan Data

Survei melalui pos dilakukan di 2 populasi

Ingham County terletak di Michigan tengah di Sampel diambil sebanyak 2.500


Midwest Amerika Serikat. memiliki populasi orang pada masing-masing populasi
282.324 orang

Newcastle upon Tyne adalah kota di Inggris


Timur Laut dengan populasi dari 280.200

7
METODE PENELITIAN
Partisipan dan Rekrutmen

Di Newcastle, sampel populasi umum dipilih


Di Ingham, digunakansampel berbasis alamat
secara acak dari register pemilihan umum

Daftar tersebut dikelompokkan berdasarkan Partisipan direkrut sebagai bagian dari survei
status sosial ekonomi (lebih 20% dari individu eksperimental yang menilai efek dari
dari status sosial ekonomi rendah. penyediaan flyer/selebaran

Calon partisipan dikirimi surat pengantar dan Partisipan yang termasuk dalam penelitian ini
survei pada November 2012 dan kartu adalah bagian dari kelompok kontrol yang
pengingat 2 minggu kemudian. hanya menerima kuesioner

8
METODE PENELITIAN
Pengukuran

Skenario Stroke dan Pengetahuan Stroke

Kesiapsiagaan Stroke
• Alat berbasis skenario yang telah divalidasi  12 skenario stroke dan 4 skenario non-stroke
• Pengenalan stroke dinilai dengan menanyakan apakah sebuah skenario adalah "stroke potensial" "bukan stroke," atau
"tidak tahu“
• Respon stroke dinilai dengan item “Jika ini terjadi, apa yang akan Anda lakukan pertama kali?” diikuti oleh lima pilihan
jawaban: “Hubungi dokter,” “Tunggu beberapa jam, lalu putuskan,” “Telepon anggota keluarga atau teman,” “Telepon
999/911,” atau “Lainnya”
• Pengenalan dan respons stroke diklasifikasikan sebagai buruk, sedang, dan baik
METODE PENELITIAN
Pengukuran

Riwayat Stroke Informasi tentang Stroke

Semua item adalah biner (ya/tidak) menilai pengalaman • Partisipan menunjukkan apakah mereka telah “melihat,
stroke, pengalaman stroke dari orang lain yang dekat, mendengar, atau membaca sesuatu tentang stroke
pengalaman sebagai saksi pasien stroke, dan kontak EMS dalam satu tahun terakhir atau lebih” (ya/tidak) dan
terkait kesehatan. diberi pilihan tanggapan.
METODE PENELITIAN
Pengukuran Analisis

Persepsi yang Relevan dengan Stroke Serangkaian uji t dan uji chi-kuadrat dilakukan, serta
Cohen’s dihitung
Efikasi Stroke .
• Pengakuan diri terhadap kemampuan menilai stroke.
• Diklasifikasikan dalam 1-5

Representasi Penyakit Stroke


• Berdasarkan kuesioner “Brief Illness perception
questionnaire for stroke”
HASIL Deskripsi Sampel: Demografi, Pendidikan, dan Proporsi Morbiditas

• Partisipan survei antara 2 negara


secara luas sebanding

• Sampel di Inggris sedikit lebih


muda dan lebih cenderung
berkulit putih

12
HASIL Persentase Rata-Rata untuk Respon dan Pengenalan terhadap
Skenario Stroke

• AS secara signifikan lebih baik dalam mengenali


stroke dibandingkan dengan Inggris (P<0,001).
• Partisipan Inggris lebih cenderung salah
menyatakan bahwa skenario bukanlah stroke
potensial (P<0,001).
• Untuk skenario, peserta Inggris dan AS hanya
menunjukkan pengetahuan sedang tentang cara
merespons dengan benar

13
HASIL Sumber Informasi Stroke yang Diakses Sebelumnya

• Partisipan di Inggris sering melihat, mendengar, atau


membaca tentang stroke pada tahun sebelumnya
(85,1% Inggris versus 75,9% AS) (p<0.001)
• Sumber informasi berbeda antar negara.
• Inggris  lebih tinggi melalui papan iklan, berita TV,
dan iklan layananTV masyarakat
• AS  lebih tinggi melalui profesional kesehatan, berita
radio, dan pengumuman layanan radio.

14
PEMBAHASAN

 Partisipan di AS lebih baik dalam mengenali stroke, dan peserta di kedua negara
memiliki tingkat pengetahuan respons yang sama
Mirip dengan penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa peserta di kedua negara memiliki
tingkat pengetahuan respons stroke umum yang tinggi yang menyatakan bahwa mereka
akan menghubungi EMS jika terjadi stroke.

Sejalan dengan penelitian sebelumnya, kami menemukan bahwa peserta menemukan


informasi stroke melalui berbagai saluran.

15
PEMBAHASAN

 Kampanye Act FAST mungkin juga menjelaskan mengapa lebih banyak di Inggris
yang melaporkan telah melihat, mendengar, atau membaca sesuatu tentang stroke
pada tahun sebelumnya

 Partisipan Inggris cenderung tidak mengidentifikasi stroke. Meskipun FAST sensitif


terhadap deteksi stroke, 20 peserta di Inggris mungkin mengalami kesulitan dalam
menanggapi skenario yang menggambarkan gejala yang tidak sejalan dengan FAST.

16
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, pengenalan dan respon stroke di AS dan Inggris tergolong
sedang.
Partisipan AS sedikit lebih baik dalam mengenali stroke, meskipun terdapat sedikit
perbedaan dalam menanggapi stroke.

Intervensi kesadaran akan stroke di masa depan dapat lebih fokus pada perbaikan
luaran stroke dan meningkatkan pemahaman tentang stroke di masyarakat.
SARAN
 Penelitian di masa depan dapat mempertimbangkan untuk menambahkan informasi tentang manfaat
perawatan medis untuk stroke dan meningkatkan pemahaman tentang stroke dan dapat bekerja untuk
meningkatkan self-efficacy stroke dalam kampanye kesiapsiagaan stroke di masa depan.

 Lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk menginformasikan elemen intervensi yang mungkin
spesifik negara, serta elemen yang dapat digunakan secara universal
PERBANDINGAN DENGAN
JURNAL LAIN KEKUATAN DAN KETERBATASAN

Kekuatan Penelitian
 Penelitian perbandingan lintas negara pertama terkait kesiapsiagaan stroke antara Inggris dan AS.

Keterbatasan Penelitian
 Metode pengambilan sampel di kedua negara tidak identik
 Partisipan di AS menunjukkan tingkat keragaman ras/etnis yang lebih tinggi, pencapaian pendidikan,
pekerjaan, dan beberapa penyakit penyerta
 Tidak mencerminkan perbedaan keseluruhan antar negara mengingat sampel bukan sampel nasional
 Survey  berdasarkan laporan diri  tidak jelas apakah tanggapan akurat

19
JOURNAL READING

TERIMA KASIH
• MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022

Anda mungkin juga menyukai