Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PERADILAN

DI INDONESIA

Kelompok 3 Dosen Pembimbing:


• Muh.Alif (2203020037) Hardianto S.H.,M.H
• Muh. Rizal (2203020030)
• Wilda Ayu Lestari (2203020032)
• Winda.R (2203020049)
• Veni Afifah H (2203020053)
SISTEM Peradilan berasal dari kata adil, artinya segala sesuatu mengenai perkara
pengadilan dalam lingkup negara Indonesia. Indonesia merupakan negara hukum.

PERADILAN Halini ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan ke-4 disebutkan
bahwa: “Negara Indonesia adalah negara hukum” Ketentuan pasal tersebut
merupakan landasan konstitusional bahwa Indonesia adalah negara yang
INDONESIA berdasarkan atas hukum, hukum ditempatkan sebagai satu-satunya aturan main
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (supremacy of law).
Penegakan hukum di Indonesia tidak terlepas dari sistem peradilan.
Jadi sistem peradilan Indonesia ialah perangkat peradilan Indonesia yang secara teratur
saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
Bisa juga dikatakan sistem peradilan Indonesia ialah susunan peradilan Indonesia yang
teratur dari pandangan, teori, asas dan sebagainya.

Sedang arti peradilan adalah suatu proses yang dijalankan di pengadilan yang
berhubungan dengan tugas memeriksa, mengadili dan memutus perkara. Sedangkan
pengadilan adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan sistem peradilan berupa
memeriksa, mengadili dan memutus perkara.

Sistem Peradilan Indonesia menganut sistem peradilan Belanda, yang menganut sistem
peradilan Eropa Kontinental walaupun sudah ada modifikasi.
Begitu juga hukum Indonesia masih mengadopsi hukum Belanda yang mendasarkan pada
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP-Pidana) dan Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHP Perdata).

Untuk mewujudkan negara hukum, maka Indonesia memiliki lembaga-lembaga peradilan.


Lembaga-lembaga peradilan berfungsi memberi keadilan bagi setiap pencari keadilan.
Lembaga peradilan merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk
memutus perkara pidana dan perdata dalam rangka penegakan hukum.

Lembaga peradilan sejatinya dibentuk untuk menjamin, melindungi dan memastikan


kebebasan dan hak-hak asasi yang dimiliki oleh setiap rakyat Indonesia ditegakkan. Selain
itu, untuk mencegah tindakan sewenang-wenang dalam menjalankan proses hukum.

Dalam menjalankan tugas, lembaga peradilan menganut asas jujur, bebas dan tidak
memihak sesuai UU No. 8 Tahun 1981.
Hukum ada yang disebut penyidikan, penyelidik,penyelidikan.
Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan
menurut cara yg diatur dalam Undang Undang untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yg dgn bukti itu membuat terang tetang tindak
pidana yg terjadi dan guna menemukan tersangkanya (pasal 1 angka
2 KUHAP). Penyelidik
adalah pejabat polisi negara RI yg diberi wewenang oleh UU untuk
melakukan penyelidikan (pasal 1 angka 4 KUHAP). Penyelidikan
adalah serangkaian tindakan penyelidik untu mencari dan
menemukan suatu peristiwa yg diduga sebagai tindak pidana
gunSistem peradilan di Indonesia adalah keseluruhan perkara
pengadilan dalam suatu negara yang satu sama lain berbeda tetapi
saling berkaitan atau berhubungan sehingga
terbentuk suatu mekanisme dan dapat diterapkan secara konsisten.
Dalam sistem peradilan di indonesia. Beberapa unsur pihak yang
terlibat di dalam di antaranya:
1. Penyidik adalah pejabat polisi negara RI atau pejabat PNS
tertentu yg diberikan wewenang khusus oleh Undang Undang untuk
melaksanakan penyidikan (Pasal 1 angka 1 KUHAP). Selain penyidik
sebagai pihak yang yang terkait dalam sistem peradilan di Indonesia,
dalam a menetukan dpt atau tdknya dilakukan penyidikan menurut
cara yg diatur dlm UU (pasal 1 angka 5 KUHAP)
2. Penuntut umum, (jaksa)
3. hakim,
4. penasihat hukum
5.Pencari keadilan(Pengacara)
SUSUNAN
SISTEM
PERADILAN
INDONESIA
1. Peradilan Umum 3. Peradilan Militer (UU No.5 Tahun
(UU No.2 Tahun 1986) 1950 No 7 Tahun 1989)
1) Pengadilan Militer Utama
1) Pengadilan Tinggi
2) Pengadilan Militer Tinggi
2) Pengadilan Negeri
3) Pengadilan Militer
4) Pengadilan Militer Pertempuran

2. Peradilan Agama (UU 4. Peradilan Tata Usaha Negara (UU


No.7 Tahun 1989) No.5 Tahun 1986)
1) Pengadilan Tinggi Agama
1) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
2) Pengadilan Negeri Agama
2) Pengadilan Tata Usaha Negara

a. Mahkamah Agung (UU No. 5 Tahun 2004)


b. Mahkamah konstitusi (UU No. 24 tahun 2003)
Susunan MK terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua merangkap
anggota, serta 7 orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

c. Komisi Yudisial (UU No. 22 Tahun 2004)


Komisi Yudisial mempunyai 7 orang anggota, yang merupakan pejabat negara yang direkrut dari
mantan hakim, praktis hukum, akademis hukum, dan anggota masyarakat.
Mekanisme Sistem
Pelaksana Peradilan di
Indonesia
a. Sistem Peradilan di Indonesia Menurut Asas Bebas
1) Bebas Dalam Mengabdi
2) Bebas dari campur tangan pihak lain

b. Sifat Dari Asas Bebas Dalam Sistem Peradilan


1) Cepat, sederhana, biaya ringan
2) Jujur tidak memihak
LIAT MANTAN PUNYA

KEKASIH, SEKIAN DAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai