0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang perspektif sosiologi pendidikan Islam mengenai hubungan antara guru dan siswa. Secara garis besar dibahas tentang peran guru sebagai agen perubahan, karakteristik guru yang baik seperti berjiwa demokratis, lembut, dan visioner seperti sifat Nabi Muhammad. Juga dibahas tentang dinamika hubungan antara guru dan siswa yang dipengaruhi oleh faktor ruang belajar, konteks sosial,
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Guru dan Siswa_Perspektif Sosiologi Pendidikan Islam
Dokumen ini membahas tentang perspektif sosiologi pendidikan Islam mengenai hubungan antara guru dan siswa. Secara garis besar dibahas tentang peran guru sebagai agen perubahan, karakteristik guru yang baik seperti berjiwa demokratis, lembut, dan visioner seperti sifat Nabi Muhammad. Juga dibahas tentang dinamika hubungan antara guru dan siswa yang dipengaruhi oleh faktor ruang belajar, konteks sosial,
Dokumen ini membahas tentang perspektif sosiologi pendidikan Islam mengenai hubungan antara guru dan siswa. Secara garis besar dibahas tentang peran guru sebagai agen perubahan, karakteristik guru yang baik seperti berjiwa demokratis, lembut, dan visioner seperti sifat Nabi Muhammad. Juga dibahas tentang dinamika hubungan antara guru dan siswa yang dipengaruhi oleh faktor ruang belajar, konteks sosial,
01 (planner) 02 (organizer) Mempersiapkan apa yang akan Menciptakan situasi, memimpin, dilakukan di dalam proses belajar merangsang, menggerakkan, dan mengajar (pre-teaching problems) mengarahkan kegiatan belajar mengajar
Guru sebagai penilai
03 (evaluator) 04 Guru sebagai pembimbing (teacher counsel), Memberikan pertimbangan (judgement) atas tingkat Mengidentifikasi dan memberikan keberhasilan proses pembelajaran solusi kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar Meneladani sifat dan karakteristik Rasulullah sebagai pendidik Guru yang Berjiwa Demokratis dan 01 Berkepribadian “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21) Pendidik harus selalu memperhatikan aspirasi para siswa, tidak terlalu otoriter terhadap keputusan sendiri, akan tetapi memiliki jiwa demokratis dan memperhatikan hubungan yang baik antara pendidik dan para siswa. Inilah suatu sikap pendidik yang dikatakan profesional dengan melihat berbagai kondisi dan peluang yang baik di saat yang mendesak. Guru yang Berjiwa Lembut dan Penyayang kepada Manusia 02 Sosok nabi saw adalah sosok yang suka bergurau kepada siapapun, beliau tidak memilahmilah dengan siapa ia berkasih sayang, berbagai kebahagiaan, atau berlemah lembut, hal ini mencerminkan bahwa sosok rasulullah sebagai penebur kasih sayang, memiliki jiwa yang lembut adalah sebuah karakter yang mesti dimiliki oleh seorang pendidik, karena siapapun peserta didik, akan menaruh simpati kepada pendidik yang lemah lembut, bisa menyenangkan siswa serta mampu memberikan pengaruh bijkasana walau hanya melalui sendagurau. Guru sekaligus Pemimpin yang Visioner 03 Sebagai pemimpin sekaligus pendidik yang profesional, setiap pendidik mesti mempersiapkan diri dengan berbagai aspek yang dapat menghantarkan dirinya menuju visi dan misi pendidikan Islam yakni terwujudnya kepribadian manusi sempurna dengan acuan figur rasulullah sebagai contoh teladan bagi semua manusia, tidak ada figur lain yang pantas kecuali hanya beliau. Guru yang perkataannya megandung kebenaran, kebaikan, kelembutan, jelas dan mudah dimengerti, berbekas di 04 hati Guru paling tidak harus memiliki perkataan yang benar (qaulan sadida); perkataan yang baik (qaulan ma’rufa); perkataan yang lembut (qaulan layyina); perkataan yang pantas dan mudah dimengerti (qaulan bayyinah); perkataan yang berbekas di hati (qaulan baligha) Dinamika Hubungan Guru dan Murid dalam Belajar Ukuran Ruang Belajar