Anda di halaman 1dari 12

Guru dan Siswa: Perspektif

Sosiologi Pendidikan Islam

Oleh: Fitri Hidayati, M.Pd


Guru sebagai Agent of Change

Guru sebagai perencana Guru sebagai pelaksana


01 (planner) 02 (organizer)
Mempersiapkan apa yang akan Menciptakan situasi, memimpin,
dilakukan di dalam proses belajar merangsang, menggerakkan, dan
mengajar (pre-teaching problems) mengarahkan kegiatan belajar mengajar

Guru sebagai penilai


03 (evaluator) 04 Guru sebagai pembimbing
(teacher counsel),
Memberikan pertimbangan
(judgement) atas tingkat Mengidentifikasi dan memberikan
keberhasilan proses pembelajaran solusi kepada peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam belajar
Meneladani sifat dan
karakteristik Rasulullah sebagai
pendidik
Guru yang Berjiwa
Demokratis dan
01 Berkepribadian
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Pendidik harus selalu memperhatikan aspirasi para siswa, tidak
terlalu otoriter terhadap keputusan sendiri, akan tetapi memiliki
jiwa demokratis dan memperhatikan hubungan yang baik antara
pendidik dan para siswa. Inilah suatu sikap pendidik yang
dikatakan profesional dengan melihat berbagai kondisi dan
peluang yang baik di saat yang mendesak.
Guru yang Berjiwa
Lembut dan Penyayang
kepada Manusia
02
Sosok nabi saw adalah sosok yang suka bergurau kepada
siapapun, beliau tidak memilahmilah dengan siapa ia berkasih
sayang, berbagai kebahagiaan, atau berlemah lembut, hal ini
mencerminkan bahwa sosok rasulullah sebagai penebur kasih
sayang, memiliki jiwa yang lembut adalah sebuah karakter yang
mesti dimiliki oleh seorang pendidik, karena siapapun peserta
didik, akan menaruh simpati kepada pendidik yang lemah
lembut, bisa menyenangkan siswa serta mampu memberikan
pengaruh bijkasana walau hanya melalui sendagurau.
Guru sekaligus
Pemimpin yang Visioner
03
Sebagai pemimpin sekaligus pendidik yang profesional, setiap
pendidik mesti mempersiapkan diri dengan berbagai aspek yang
dapat menghantarkan dirinya menuju visi dan misi pendidikan
Islam yakni terwujudnya kepribadian manusi sempurna dengan
acuan figur rasulullah sebagai contoh teladan bagi semua
manusia, tidak ada figur lain yang pantas kecuali hanya beliau.
Guru yang perkataannya
megandung kebenaran,
kebaikan, kelembutan, jelas dan
mudah dimengerti, berbekas di
04 hati
Guru paling tidak harus memiliki perkataan yang benar (qaulan
sadida); perkataan yang baik (qaulan ma’rufa); perkataan yang
lembut (qaulan layyina); perkataan yang pantas dan mudah
dimengerti (qaulan bayyinah); perkataan yang berbekas di hati
(qaulan baligha)
Dinamika Hubungan Guru dan
Murid dalam Belajar
Ukuran Ruang Belajar

Konteks Sosial

Teknologi

Struktur Komunikasi

Suasana Sosial

Anda mungkin juga menyukai