Anda di halaman 1dari 12

Pemilu, Partisipasi, dan

Pilihan Politik
• Pemilu merupakan proses suksesi politik yang diadakan secara
berkala/reguler dalam sebuah negara yang telah diatur dalam UU
pemilu. Di Indonesia, pemilu diadakan setiap 5 tahun sekali sesuai UU
Politik.
• Di negara demokratis, pemilu sebagai mekanisme untuk memilih
pemimpin yang sah didukung rakyat. Setiap orang berhak memilih
pemimpin sesuai hati nurani tanpa intervensi siapapun.
• Pemilu biasanya terdiri dari pemilihan Presiden dan DPR/DPRD.
Disamping itu ada pilkada untuk memilih kepala daerah; Gubernur,
Bupati, dan Walikota.
• Partisipasi masyarakat dalam memilih pemimin (Presiden, DPR, DPRD) merupakan
gejala langka dalam sejarah politik modern.
• Pemilu pertama diselenggarkan pada 1955, sekitar 10 thn setelah Indonesia merdeka.
Sebab, selama demokrasi terpimpin Soekarno (parlemen dibubarkan 1959) tidak
pernah diselenggarakan pemilu.
• Soekarno jatuh 1966. Selanjutnya, pemilu kedua diseleggarakan 1971 setelag kendali
negara diambil alih Soeharto. Setelah itu, pemilu dilakukan secara regular setiap 5 thn
sekali hingga pemilu terakhir 1997.
• Namun pemilu yang diselenggarakan Soeharto bukan pemilu yg memenuhi syarat
demokrasi karena penuh manipulasi, mobilisasi, dan rekayasa. Soeharto ingin berdalih
bahwa rezim yg dijalankan didukung penuh rakyat. Bentuk dukungan rakyat thd rezim
tidak bisa digunakan utk melihat karakteristik pemilih Indonesia secara benar
• Setelah Soeharto tumbang, penyelenggaraan pemilu di Indonesia
dianggap memenuhi unsur demokrasi karena diikuti oleh begitu banyak
partai politik, kebebawan warga memilih calon, tak ada lagi intrik dan
intimidasi seperi zaman orba.
• Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014 cukup memenuhi syarat dan norma-norma
demokrasi. Oleh karena itu, hasil pemilu pasca reformasi ini bisa
dijadikkan alat utk mengukur dukungan rakyat thd pemerintah.
• Hasil pemilu pasca reformasi ini juga bisa dijadikan alat utk melihat
karakteristik pemilih di Indonesia. Sebab, setiap pemilu partai pemenang
sering berubah dan tidak permanen. Lalu, apa yang membuat pemilih
Indonesia suka berubah dalam memilih parpol/calon pemomin?
• Pemilu 1999 PDIP sebagai pemenang suara di DPR. Namun presiden
terpilih adalah Gus Dur dari PKB
• Pemilu 2004 Golkar sebagai pemenang suara di DPR. Namun presiden
terpilih adalah SBY dari Demokrat yg perolehan suaara partainya tidak
signisifikan.
• Pemilu 2009 Demokrat memenangan suara di DPR dan menjadikan
SBY sebagai presiden. Cenderung konsisten
• Pemilu 2014 PDIP menjadi pemenang suara di DPR dan mengantarkan
Jokowi sebagai presiden.
Pertanyaan ..?
• Apa itu partisipasi?
• Apa yg membuat seseorang berpartisipasi/tidal dalam pemilu?
• Partai/calon yang mana yg didukung?
• Apa alasan warga negara mendukung/tidak mendung parpol/calon
tertentu
Partisipasi
• Partisipasi adalah tindakan sukarela seorang warga negara biasa utk
ikut/terlibat dalam politik dan pemilu. Partisipasi berbeda dari
mobilisasi.
• Partisipasi adalah esensi demokrasi karena memberikan ruang
kebebasan kepada rakyat utk bebas menentukan pilihan politiknya
secara langsung tanpa intervensi dan intimidasi.
• Partisipasi ada 2: Konvensional dan Nonvensional.
• Partisipasi Non Konvensional seperti ikut demo, protes, mogok kerja,
dll. Sementara Partisipasi Konvensional seperti Ikut Pemilu (voter turn
out) dan ikut kampanye.
Grafik Partisipasi dlm pemilu legislatif
• Pemilu 1955 : 87%
• Pemilu 1999 : 93,3%
• Pemilu 2004 : 84,9%
• Pemilu 2009 : 70,99%
• Pemilu 2014 : 72%
Partisipasi pada pemilihan Presiden
• Pilpres 2004 putaran pertama : 79.76%
• Pilpres 2004 putaran Kedua : 77.44%
• Pilpres 2009 : 72.55%
• Pilpres 2014 : 74%

#Voter turnout di Indonesia relative cukup tinggi di atas angka 65%. Ini tidak mengejutkan
karena baru terbebas dari otoritarianisme dan baru melaksanakan demokrasi.
#di AS partisipasi relative cukup rendah. Pilpres 1955 mencapai 90%, dalam 20 thn terakhir
Voter turnout rata-rata sejitar 55% uk pilpres dan 35% utk memilih anggota kongres.
#Belanda, Australia, dan Italia mewajibkan warganya utk ikut pemilu karena rendahnya
voter turn out
Pernah Menghadiri Kampanye
• Kampanye 1999 : 22%
• Kampanye 2004 putaran pertama : 23%
• Kampanye 2004 putaran pertama : 10%
• Kampanye 2009 : 15 %
Pilihan Politik Pemilu Legislatif
Partai 1955 1999 2004 2009 2014
PNI/PDIP 22 % 34% 18,5 14% 18,95%
PKI 16,5%
Golkar - 23% 22% 14% 14,75%
Demokrat 7% 21% 10,19%
NU/PKB 18% 13% 11% 5% 9,04%
Masyumi 21% - - -
PPP 11% 8% 5% 6,53%
PAN 7% 6% 6% 7,59%
PK/PKS 1% 7% 8% 6,79%
Gerindra 5% 11,81%
Hanura 4% 5,26%
Nasdem 6,72%
Perilaku Pemilih
• Sosiologis: memilih karena faktor sosiologis seperti alasan SARA,
pekerjaan, jenis kelamin, kelas sosial, dll. Tapi yg paling dominan krn
alasan SARA
• Psikoiligis: Memilih calon krn kedekatan psokologis karena tau ttg
calon/partai dari banyak info media, dll. Di sini muncul party ID
• Rasional choice: Berdarkan untung dan rugi, berdasarkan kondisi
ekonomi, dan kinerja pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai