Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pemilihan umum merupakan bentuk implementasi dari sistem demokkrasi


juga dari penerapan sila keempat Pancasila dan pasal 1 (2) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pemilu merupakan mekanisme untuk memilih wakil rakyat di
badan Eksekutif maupun Legislatif di tingkat pusat maupun daerah.Pemilihan umum
di Indonesia sejak 1955 hingga saat ini yang terakhir di Pemilu serentak 2019
mengalami banyak sekali perubahan dari aspek kerangka hukum, penyelenggara,
tahapan, peserta, kelembagaan, Pelanggaran, maupun manajemen pelaksaannya.
Salah satu ukuran dalam menilai sukses nya penyelenggaraan pemilihan umum
adalah partispasi politik yang diwujudkan dengan pemberian hak suara oleh
masyarakat yang telah mempunyai hak pilih. Boleh dikatakan bahwa semakin tinggi
partipasi masyarakat dalam pemilahan umum itu lebih baik.1 Sebaliknya, tingkat
partispasi yang rendah pada umumnya dianggap sebagai tanda yang kurang baik,
karena dapat ditafsirkan bahwa banyak warga tidak menaruh perhatian terhadap
negara.2
Bagi negara yang baru menjadi demokratis, tantanganya adalah apakah dan
bagaimana praktik dan lembaga demokratis yang baru itu
dapat diperkuat, atau, sebagaimana di kemukakan oleh beberapa pakar politik,
dikonsolidasikan, sehingga dapat bertahan terhadap ujian waktu, konflik politik, dan
krisis.3 Pemilihan umum tidak lahir tanpa tujuan tetapi untuk memilih para wakil
rakyat dalam rangka mewujudkan pemerintah dari, oleh, dan untuk rakyat. Menurut
liphart bahwa demokrasi, lembaga perwakilan dan pemilihan umum merupakan tiga
konsep yang sangat terkait dan tak bisa dielakkan.4 Untuk itu partisipasi masyarakat
jelas di perlukan agar dapat mengimplementasikan makna demokrasi secara mutlak.
Pemilihan umum penting untuk diselenggarakan secara berkala disebabkan oleh
beberapa sebab. Pertama, pendapat atau aspirasi rakyat mengenai berbagai aspek
kehidupan bersama dalam masyarakat bersifat dinamis, dan , pberkembang dari
waktu ke waktu.5 Kedua, disamping pendapat rakyat yang berubah dari waktu ke
waktu, kondisi kehidupan bersama dalam masyarakat dapat pula berubah karena
dinamika dunia Intenasional atau faktor dalam negeri sendiri, baik karena faktor

1
internal manusia maupun faktor eksternal.6 Ketiga, perubahan-perubahan aspirasi
dan pendapat rakyat juga dapat dimungkinkan terjadi karena pertambahan jumlah
penduduk dan rakyat yang dewasa, terutama para pemilih baru belum tentu
mempunyai sikap yang sama dengan para orang tua mereka.

2
BAB II
PENGERTIAN PEMILU

Pengertian Pemilu atau singkatan dari Pemilihan Umum adalah proses


demokratis untuk memilih wakil rakyat atau pejabat pemerintahan secara langsung
oleh warga negara suatu negara. Pemilihan Umum merupakan mekanisme penting
dalam sistem demokrasi modern yang memungkinkan rakyat untuk berpartisipasi
dalam menentukan pemimpin dan kebijakan negara.
Tujuan utama dari pemilu adalah memberikan kesempatan kepada warga negara
untuk menyampaikan suara mereka dan memilih para pemimpin yang akan mewakili
mereka di pemerintahan. Dalam Pemilihan Umum, warga negara yang memenuhi
syarat memiliki hak untuk memberikan suara mereka kepada kandidat atau partai
politik yang mereka pilih. Hasil pemilu kemudian digunakan untuk menentukan
siapa yang akan memegang jabatan politik, baik di tingkat lokal, regional, maupun
nasional.

Pemilihan Umum bertujuan untuk menciptakan sistem pemerintahan yang


berdasarkan pada kehendak rakyat, menjaga prinsip-prinsip demokrasi, mendorong
partisipasi politik warga negara, dan memastikan bahwa pemimpin yang terpilih
mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat secara luas. Pemilu yang adil, bebas,
dan transparan sangat penting dalam menjaga integritas demokrasi suatu negara.

3
BAB III
MUNCULNYA PEMILU DI INDONESIA

Pemilihan Umum (Pemilu) 1955 merupakan Pemilu yang pertama dalam sejarah
bangsa Indonesia yang digelar secara nasional. Waktu itu Republik Indonesia berusia
10 tahun. Sejatinya, sekitar tiga bulan setelah kemerdekaan diproklamasikan
Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945, pemerintah waktu itu sudah menyatakan
keinginannya untuk bisa menyelenggarakan Pemilu pada awal tahun 1946. Hal itu
dicantumkan dalam Maklumat X, atau Maklumat Wakil Presiden Mohammad Hatta
tanggal 3 Nopember 1945. Maklumat tersebut menyebutkan, Pemilu untuk memilih
anggota DPR dan MPR akan diselenggarakan bulan Januari 1946. Kalau kemudian
ternyata Pemilu pertama tersebut baru terselenggara hampir sepuluh tahun setelah
kemudian tentu bukan tanpa sebab.

Tetapi, berbeda dengan tujuan yang dimaksudkan oleh Maklumat X, Pemilu 1955
dilakukan dua kali. Yang pertama, pada 29 September 1955 untuk memlih anggota-
anggota DPR. Yang kedua, 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota
Dewan Konstituante. Dalam Maklumat X hanya disebutkan bahwa Pemilu yang akan
diadakan Januari 1946 adalah untuk memilih angota DPR dan MPR, tidak ada
Konstituante.

Keterlambatan dan “penyimpangan” tersebut bukan tanpa sebab pula. Ada kendala
yang bersumber dari dalam negeri dan ada pula yang berasal dari faktor luar negeri.
Sumber penyebab dari dalam antara lain ketidaksiapan pemerintah
menyelenggarakan Pemilu, baik karena belum tersedianya perangkat perundang-
undangan untuk mengatur penyelenggaraan Pemilu maupun akibat rendahnya
stabilitas keamanan negara. Penyebab dari luar antara lain serbuan kekuatan asing
yang mengharuskan negara ini terlibat peperangan.

Patut dicatat dan dibanggakan bahwa Pemilu yang pertama kali tersebut berhasil
diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur dan adil serta sangat demokratis. Pemilu
1955 bahkan mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara
asing. Pemilu ini diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar
kumpulan dan calon perorangan.

4
BAB IV
BADAN BADAN YANG ADA DI TPS

Adapun badan yang ada di TPS di tahun 2024 terdiri dari :


1. PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan)
2. PPS (Anggota danSeketariat Panitia Pemungutan Suara)
3. KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)
4. PPLN ( Panitia Pemilihan Luar Negeri)
5. KPPLN (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri)
6. PPDP/ PANTARLIH (Panitia Pemutakhiran Data Pemilih)
7. PANTARLIH LN (Panitia Pemutakhiran Data Pemilih Luar Negeri)

5
BAB V
PARTAI YANG BERPASTISIPASI PADA PEMILU 2024

Berikut Partai Partai Yang Berpastisipasi Pada Pemilu Tahun 2024 :


1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan)
4. Partai Golongan Karya (Golkar)
5. Partai NasDem
6. Partai Buruh
7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)
10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
11. Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda)
12. Partai Amanat Nasional (PAN)
13. Partai Bulan Bintang (PBB)
14. Partai Demokrat
15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
16. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)
17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
18. Partai UMMAT
Partai lokal Aceh
18. Partai Nangroe Aceh (PNA)
19. Partai Generasi Aceh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat)
20. Partai Darul Aceh (PDA)
21. Partai Aceh
22. Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS Aceh)
23. Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA)

6
BAB VI
PENUTUP

KESIMPULAN
Pemilihan umum merupakan salah satu sarana bagi partisipasi masyarakat,
karena masyarakat diberikan kesempatan untuk menentukan siapa yang akan mereka
pilih dalam lembaga legislatif dan eksekutif, baik ditingkat daerah maupun tingkat
nasional. Dalam pemilihan umum, calon yang akan dipilih oleh masyarakat berasal
dari partai politik. Partai politik merupakan salah satu ciri pada sebuah negara
demokrasi, selain ciri lainnya, yakni pemilihan umum yang langsung, umum, bebas
dan rahasia serta jujur dan adil. Melalui partai politik, aspirasi rakyat diformulasikan
secara sistematis dan diartikulasikan untuk menjadi keputusan-keputusan politik
yang mempengaruhi penyelenggaraan negara atau kebijakan publik lainnya. Salah
satu partai yang ada di Indonesia adalah Partai Gerakan Indonesia Raya. Partai
Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) merupakan salah satu partai politik baru yang
ikut pemilihan umum. Partai Gerindra merupakan partai yang mampu meningkatan
perolehan suara yang signifikan pada pemilu legislatif dari tahun 2009 ke tahun
2014. Hal ini sangat berbeda dengan partai-partai yang lain, yang mana partai
Gerindra merupakan salah satu partai baru yang baru beberapa tahun terbentuk dan
langsung ikut pada pemilu di Indonesia. Selain partai baru yang ikut pada pemilihan
di Indonesia, dia juga mampu meyakinkan masyarakat untuk percaya pada partai ini
dan kader-kader partai Gerindra yang dipilih langsung oleh masyarakat.

7
8
TUGAS
MAKALAH
P5 PKN DAN P5 PAI

KELOMPOK
1. FAHRI HARUN IMANSYAH
2. FABYAN HAZIQ AL-HADI
3. FURQOON RAHADIAN
4. DHIO PUTRA ARIZONA
5. M RAFI PUTRA
6. RAGIL ALISQI
7. DAVID ADITIA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP 01 KEPAHIANG
2024

9
10

Anda mungkin juga menyukai