Anda di halaman 1dari 17

HAPIPI JAYADI, S.IP., M.

AP

www.unwmataram.ac.id
Apa yang dimaksud dengan Partai politik ?
FIA-UNW

• Partai politik adalah organisasi politik yang terdiri dari


tiga anggota atau lebih yang bertujuan untuk
memperoleh kekuasaan politik (Gabriel Almond, 1983)
• Partai politik merupakan kumpulan orang-orang yang
mendasarkan ikatan pada kepentingan politik untuk
memperjuangkan kursi-kursi politik dalam
penyelenggaraan negara / pemerintahan (Maurice
Duverger, 1986)
Apa Signifikansi Partai Politik?
FIA-UNW

• Partai Politik sebagai salah satu pilar dalam demokrasi


• Partai Politik sebagai “lokomotif” dalam negara
demokrasi
• Partai Politik sebagai pencetak kader pemimpin bangsa
• Partai Politik sebagai peserta dalam Pemilu
Sistem Kepartaian Yang Ada Di Dunia?
FIA-UNW

• Sistem satu partai, hanya ada satu partai dalam suatu


negara, biasanya diterapkan dalam negara sosialis.
• Sistem dua partai, hanya ada dua partai dalam suatu
negara, ditujukan untuk kestabilan politik.
• Sistem multipartai, banyak partai dalam suatu negara,
pendirian partai tidak dibatasi.
Sistem Kepartaian Di Indonesia?
FIA-UNW

• Di era reformasi saat ini, sistem Kepartaian di Indonesia


bersifat multipartai. Pernah ada ratusan partai politik di
Indonesia.
• Partai Politik yang lolos dan memenuhi syarat menjadi peserta
dalam Pemilu 2024 berjumlah 18 partai politik nasional dan 6
partai politik lokal di Aceh.
• Saat ini, aturan hukum yang mengatur partai politik dalam
Pemilu 2024 adalah UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik.
Apa Yang Dimaksud Dengan Pemilu?
FIA-UNW

• Dalam literatur Ilmu Politik, Pemilu yang dalam bahasa Inggris


dinamakan dengan “General election” adalah merupakan sarana
untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dengan tujuan memilih para
wakil rakyat dan pemimpin politik dari level terendah sampai
dengan level tertinggi.
• Berdasarkan UU No. 7 / 2017, Pemilu adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota DPR, DPD, Presiden dan
Wakil Presiden, dan DPRD, yang dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Apa Saja Sistem Pemilu Di Dunia?
FIA-UNW

Sistem Sistem
Proporsional Distrik
Bagaimana Sistem Pemilu di Indonesia?
FIA-UNW

• Di era reformasi saat ini, sistem pemilu di Indonesia


didasarkan pada sistem proporsional berimbang
• Sampai dengan saat ini, telah dilaksanakan 12 kali Pemilu,
yaitu Pemilu 1955, 1971,1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999,
2004, 2009, 2014, 2019.
• Pemilu 2024 yang akan diselenggarakan tahun depan
merupakan pemilu ke-13 di Indonesia
Siapa Saja Penyelenggara Pemilu?
FIA-UNW

Badan Dewan
Komisi
Pengawas Kehormatan
Pemilihan
Pemilu Penyelenggara
Umum (KPU)
(Bawaslu) Pemilu (DKPP)
Dasar Hukum Dilaksanakan Pemilu 2024
FIA-UNW

•UUD 1945 Hasil Amandemen


•UU No. 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu
•UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik
•UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
Partai Politik Peserta Pemilu 2024?
FIA-UNW

18 Parpol Nasional
&
6 Partai Lokal
Mengapa Perlu Dilaksanakan Pemilu?
FIA-UNW

• ALASAN POLITIK
➢Pemilu adalah sebagai sirkulasi kekuasaan politik
➢Pemilu adalah sebagai sarana legitimasi kekuasaan politik
➢Pemilu adalah sebagai sarana artikulasi aspirasi dan partisipasi
rakyat
➢Pemilu adalah sebagai sarana pendidikan politik rakyat
• ALASAN FILOSOFIS
➢Pemilu sebagai sarana perwujudan kontrak sosial (social
contract) antara pemerintah dan rakyat
➢Pemilu sebagai bukti dan implementasi kedaulatan rakyat, bukan
kedaulatan penguasa
Hubungan Antara Pemilu Dan Demokrasi?
FIA-UNW

• Pertama, Pemilu adalah ciri penting bagi suatu sistem politik yang
memenuhi standar atau kriteria untuk disebut demokratis. Tidak ada
negara yang disebut demokratis jika di negara itu tidak ada Pemilu
yang bebas, jujur dan adil, yang dilaksanakan secara rutin untuk
memilih wakil-wakil rakyat atau pemimpin politik.
• Kedua, Pemilu sendiri merupakan produk dari proses demokratisasi,
dimana Pemilu merupakan konsekuensi logis dari diperluasnya hak-
hak politik rakyat untuk berperan serta dalam menentukan proses-
proses pengambilan keputusan, baik pada level lokal maupun nasional.
Untuk menampung partisipasi politik yang diperluas itulah diperlukan
Pemilu dan sistem pemilihan, yang dapat menjamin partisipasi politik
secara efektif dan efisien.
Lanjutan…
FIA-UNW

• Ketiga, Pemilu merupakan alat untuk mengukur dan menentukan


kualitas dan kuantitas demokrasi. Demokrasi akan memiliki kadar
kualitas tinggi apabila proses Pemilu dilaksanakan secara jujur, adil,
transparan dan terbuka serta menghormati hak-hak politik rakyat
ketika memilih. Selain itu, terjadi kompetisi antar aktor politik yang
sehat dan kompetitif. Sedangkan demokrasi akan memiliki kadar
kuantitas yang tinggi apabila proses Pemilu melibatkan seluruh
rakyat dari segenap komponen dan level. Tidak adanya atau
sedikitnya pihak yang memilih Golongan Putih (Golput) merupakan
indikator keberhasilan Pemilu ditinjau dari aspek kuantitas.
Lanjutan…
FIA-UNW

• Keempat, Demokrasi sendiri merupakan produk dari rasionalisasi kekuasaan


politik. Ketika kekuasaan politik dipegang oleh rezim 0toriter-totaliter,
kekuasaan politik biasanya disandarkan pada sejumlah sumber legitimasi
religius yang bersifat adikodrati dan adiduniawi. Kekuasaan politik yang
didasarkan pada legitimasi religius tidak mungkin dipersoalkan keabsahannya.
Tetapi ketika penguasa politik kehilangan legitimasi adikodrati dan adiduniawi,
maka timbul persoalan atas dasar apa wewenang penguasa memerintah
masyarakat. Untuk menjawab itu maka penguasa membutuhkan sumber
legitimasi baru berupa dukungan dari masyarakat. Kompetisi antar penguasa
dan calon penguasa untuk membuktikan siapa yang mendapat dukungan
rakyat paling besar itulah kemudian yang melahirkan fenomena “Pemilu”.
Dengan kata lain, Pemilu merupakan fenomena yang muncul sebagai akibat
runtuhnya mitos-mitos disekitar kekuasaan politik oleh rasionalisme. Karena itu,
sudah selayaknya kalau Pemilu mencerminakan rasionalitas berpolitik.
Lanjutan…
FIA-UNW

• Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pemilu dan


Demokrasi merupakan ibarat “dua sisi dari satu keping
mata uang” yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya.
• Suatu negara tidak bisa dikatakan demokratis kalau tidak
ada dan melaksanakan pemilu. Sebaliknya, suatu negara
tidak akan bisa melaksanakan Pemilu yang Demokratis
jika negara tersebut tidak memiliki sistem politik yang
demokratis.
HAPIPI JAYADI, S.IP., M.AP

Anda mungkin juga menyukai