Anda di halaman 1dari 28

Setelah 17 tahun, Ratusan ribu guru PAUD NON FORMAL tidak diakui

sebagai GURU
Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si
Ketu Umum PP HIMPAUDI

APRESIASI & TERIMAKASIH

RUU SISDIKNAS
(PROLEGNAS)

Berbasis masalah, fakta lapangan, landasan teoritis


PROF. DR. IR. NETTI HERAWATI, M.SI
• Born on January 1, 1965, Pekanbaru, Riau, Indonesia
• Education: S1, S2, S3 (Doctoral- in Comunity Nutrition), IPB
Doctoral Research: Pengaruh Suplementasi, Penyuluhan & Stimulasi thdp Pertumbuhan
& Perkembangan Bayi 6-12 Bln
• Jabatan:, Ketua Umum PP HIMPAUDI, Guru Besar Universitas Riau
• Owner ECE: PAUD QUANTUM KID, PEKANBARU
• Email: nettiherawati.paud@gmail.Com; Bundonetti@gmail.com; HP; 08119999313
• PENGHARGAAN
1. Siswa Teladan (Dinas Pendidikan Riau 1996)
2. Dosen Berprestasi UNRI, ke- 1 (UNRI 2006)
3. Dosen Berprestasi Nasional 10 besar (Depdiknas 2006)
4. Tokoh PAUD Riau (Dinas Pendidikan Provinsi Riau 2008)
5. Penerima PAUD UNGGULAN Provinsi Riau (Dinas Pendidikan Prov Riau 2008)
6. MURI Record Dunia, Gemarikan (Nasional-Dunia 2015)
7. Penggiat Pendidikan Keluarga 2016
8. Original Record Indonesia Award
9. PRBF Anugerah Baiduri di Bidang Pendidikan Riau
10. Best Presenter International Conference Early Childhood
Education and Parenting (2019)
QUANTUM
KID
17 TH
FAKTA LAPANGAN……
Satuan PAUD : 189.503 buah, 51,88 satuan PAUD Nonformal
Murid PAUD: 9.419.549 orang, 61,65% murid PAUD Nonformal
Pendidik PAUD: 683.817 org, 46,88% pendidik PAUD Nonformal

Pendidik ≥ S1: 327.708 orang (47,92%)


Pendidik PAUD Formal (TK), yakni sebesar 64,19%
Pendidik PAUD nonformal hanya 29,49%.
Pendidik PAUD Nonformal yang belum S1 masih ada 70,51%, di
PAUD Formal hanya 35,81%
Sumber Data Statistik PAUD 2021/2022, Pusdatin
TUGAS GURU PAUD itu bukan hanya mendidik
tapi 5 tugas berikut ini dimasa yang paling
krusial, meliputi:
1. Pengasuhan,
2. Gizi Kesehatan,
3. Pendidikan,
4. Perlindungan dan
5. Kesejahteraan
Pengembagna karakter, akhlak mulia, iman dan takwa bahkan prilaku hidup bersih dan sehat pondasinya
diusia dini. Hal ini tugas penting guru dalam mewujudkan Bangsa yang beradab
QS. At-Tin ayat 4
‫َل َق ْد َخ َل ْق َنا ٱِإْلن ٰ َس َن ِف ٓى َأحْ َس ِن َت ْق ِو ٍيم‬

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang


sebaik-baiknya".

GURU DI RUMAH

GURU DI SATUAN PENDIDIKAN

LINGKUNGAN
BUTUH KURIKULUM YANG
MENGEMBANGKAN POTENSI
BAWAAN LAHIR ANAK

NEGARA PENTING MENJAGA


GURU PAUD PROFESIONAL
SEHINGGA TIDAK ADA
OTAK PUSAT
SEMUA SEL
OTAK SUDAH
SEL OTAK
BELUM
PENDENGARAN MALPRAKTIK PENDIDIKAN
SUDAH
TERBENTUK TERSAMBUNG
BERKEMBANG DIUSIA EMAS SIKLUS HIDUP
MANUSIA
FAKTA YURIDIS…….

UU GURU & DOSEN (UU


No.14/2005, BAB II Pasal 1(1),
291) GURU PAUD
”Guru mempunyai kedudukan
sebagai tenaga profesional pada NON FORMAL
jenjang pendidikan dasar, TIDAK
pendidikan menengah dan
pendidikan anak usia dini pada DIAKUI
jalur pendidikan formal”. SEBAGAI
GURU
FAKTA DAMPAK KETIDAKSETARAAN
FORMAL & NON FORMAL

Sumber: Diseminasi Hasil Pemetaan Kapasitas Pendidik dan Peran Orang Tua dalam PAUD HI,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat, Tahun 2021
FAKTA KESEJAHTERAAN GURU PAUD NON FORMAL..

Sumber: Data Base Kartu Tanda Anggota HIMPAUDI dari 150.000 Guru PAUD Non Formal
CAHAYA HARAPAN PUN DATANG…

RUU KESETARAAN GURU PAUD

SISDIKNA NON FORMAL DG GURU


LAINNYA

S 2022
Pasal 24
(1) Jenjang Pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 pada Jalur Pendidikan formal dilaksanakan melalui
layanan taman anak.
(2) Layanan taman anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk mendukung tumbuh kembang anak.
(3) Layanan taman anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan bagi anak usia 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima)
tahun sebelum Jenjang Pendidikan dasar.

Setuju karena setiap anak usia dini sebenarnya kebutuhannya sama


Pasal 26
(1) Jenjang Pendidikan dasar terdiri atas kelas prasekolah dan
kelas 1 (satu) sampai dengan kelas 9 (sembilan).

Setuju karena sesuai landasan teori akhir usia 5 tahun atau awal usia 6 tahun anak sudah memasuki
transisi sekolah namun penting menuliskan Pra Sekolah (usia 6 tahun)
Pasal 7
1)Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
menyelenggarakan Wajib Belajar sesuai dengan
kewenangannya.
2)Wajib Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Wajib Belajar pada Jenjang Pendidikan dasar bagi
Warga Negara yang berusia 6 (enam) tahun sampai
dengan 15 (lima belas) tahun

Pasl 7 ini sebuah terobosan yang kami dukung mengingat perkembangan otak 80%
di usia dini dan penelitian James Heckman yang menyimpulkan Return Of
Investmen paling tinggi dibandingkan jenjang SD, SMP, SMA
Pasal 8
(1) Pemerintah Pusat mengalokasikan paling sedikit
20% (dua puluh persen) dari anggaran pendapatan
dan belanja negara untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan Pendidikan nasional.

(3) Pengalokasian anggaran sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dan ayat (2) di luar biaya Pendidikan
kedinasan.

Pasal 8 ayat 3 ini bisa menjawab persoalan dana pendidikan saat ini yang seolah-olah dana pendidikan besar tapi
yang benar-benar untuk pendidikan relative sedikit
Pasal 14
(1) Orang tua dari anak yang berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 15
(lima belas) tahun wajib memberikan Pendidikan dasar kepada anaknya.
(2) Orang tua dari anak yang berusia 16 (enam belas) sampai dengan 18
(delapan belas) tahun pada daerah yang menerapkan Wajib Belajar pada
Jenjang Pendidikan menengah wajib memberikan Pendidikan menengah
kepada anaknya.
diusulkan
Pasal 14
(1) Orang tua dari anak yang berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 15
(lima belas) tahun wajib mengikutsertakan anaknya pada Pendidikan dasar
kepada anaknya.
(2) Orang tua dari anak yang berusia 16 (enam belas) sampai dengan 18
(delapan belas) tahun pada daerah yang menerapkan Wajib Belajar pada
Jenjang Pendidikan menengah wajib mengikutsertakan anaknya pada
Pendidikan menengah kepada anaknya.
Pasal 47
(1) Jalur Pendidikan nonformal terdiri atas layanan pengasuhan anak, Pendidikan kesetaraan,
Pendidikan kecakapan hidup, Pendidikan pesantren berbentuk pengkajian kitab kuning, dan Pendidikan
keagamaan nonformal.
(2) Pendidikan pesantren berbentuk pengkajian kitab kuning sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 49
(1) Layanan pengasuhan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
47 ayat (1) merupakan bagian dari Jenjang Pendidikan anak usia
dini pada Jalur Pendidikan nonformal.
(2) Layanan pengasuhan anak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) bertujuan untuk mendukung keluarga dalam pengasuhan anak
usia 0 (nol) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun.
(3) Layanan pengasuhan anak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan melalui Jenis Pendidikan umum.
PRA
PENGASUHA TAMAN ANAK
SEKOLAH (6
N (0-5 tahun) (3-5 tahun)
tahun)
0-2 tahun 3-5 tahun

diusulkan

TAMAN ANAK PRA SEKOLAH


(0-5 tahun) (6 tahun)
 Tanggapan terhadap Pasal 47 dan 49:
Pasal ini mohon direvisi mengingat:
1.Pendidikan itu holistic integrative terhadap seluruh kebutuhan
anak meliputi pengasuhan, gizi Kesehatan, pendidikan,
perlindungan dan kesejahteraan (Perpres no 60 tahun 2013 dan
referensi lainnya). Sehingga menamakan layanan Pengasuhan
tidak tepat.
2.Diusulkan nama pengganti Layanan Pengasuhan menjadi Taman
Anak
3.Pasal ini akan memiliki resiko dan keambiguan terhadap
implementasi layanan Taman Anak-PAUD Formal yang melayani
usia 3-5 tahun
Pasal 108
Guru merupakan Pendidik profesional pada:
a. Jenjang Pendidikan anak usia dini pada Jalur Pendidikan formal; dan
b. Jenjang Pendidikan dasar dan Jenjang Pendidikan menengah pada Jalur Pendidikan formal
dan nonformal.

Tanggapan & Masukan terhadap Pasal 108

Pasal 108 ayat a seharusnya setara dengan ayat b sehingga berbunyi


a. Jenjang Pendidikan anak usia dini pada Jalur Pendidikan formal dan nonformal
Pembatasnya sudah cukup kuat di Pasal 109 bahwa yang diakui profesinya ketika sudah
memenuhi syarat dan ketentuan
Pasal 109
(1) Setiap orang yang akan menjadi guru wajib lulus dari Pendidikan profesi guru.
Pasal 145
(1) Setiap guru dan dosen yang telah menerima tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan/atau tunjangan kehormatan
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebelum Undang-Undang ini
diundangkan, tetap menerima tunjangan tersebut sepanjang masih memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Setiap guru dan dosen selain guru dan dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerima besaran
penghasilan/pengupahan paling sedikit sama dengan penghasilan/pengupahan yang diterima saat Undang-Undang ini
diundangkan sepanjang masih memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kami mengapresiasi ada jaminan tunjangan profesi untuk guru ygsudah mendapatkan tunjangan profesi

Namun untuk yang belum dan seterusnya masih beresiko tidak mendapatkan tunjangan profesi.
Ketentuan perundang-undagan yang dimaksud
Dikhawatirkan menggunakan undan-undang ketenagakerjaan yang dipakai sama untuk pekerjaan lainnya. Padahal
resiko pekerjaan guru paling tinggi terhadap peradaban bangsa dan kecerdasan bangsa
MENGAWAL ATURAN TURUNAN UUD SISDIKNAS
AKAN EFEKTIF DAN KUAT JIKA PAYUNGNYA
SUDAH TERMAKTUB DI UU SISDIKNASNYA

Perlu penulisan secara eksplisit kata “tunjangan profesi”


pada pasal 105 sehingga narasi usulan menjadi:”
 
Dalam menjalankan tugas keprofesian, Pendidik berhak:
a. memperoleh penghasilan/pengupahan, tunjangan profesi,
dan jaminan sosial sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3
 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

RUU SISDIKNAS
Pasal 3
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan potensi Pelajar dengan karakter Pancasila
agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
mandiri, berilmu dan bernalar kritis, berkebinekaan, bergotong royong, dan kreatif.

Pasal 4
Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk Masyarakat
yang religius, menjunjung kebinekaan, demokratis dan bermartabat, memajukan peradaban,
serta menyejahterakan umat manusia lahir dan batin

Pada Tujuan Pendidikan hilang kata-kata penting : beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat,
kreatif
PESERTA DIDIK (UU Sisdiknas)

PELAJAR (RUU Sisdiknas)

pel·a·jar n anak sekolah (terutama pada sekolah dasar dan sekolah


lanjutan);

Lebih tepat menggunakan terminologi PESERTA DIDIK


RUU SISDIKNAS Pasal 4
Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk
Masyarakat yang religius, menjunjung kebinekaan, demokratis dan bermartabat,
memajukan peradaban, serta menyejahterakan umat manusia lahir dan batin

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3


 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

MOHON TUJUAN PENDIDIKAN TETAP MEMASUKAN “SEHAT” Alasannya:


1. Pra syarat keberhasilan pendidikan adalah anak sehat, kebutuhan fisik terpenuhi (Makan, Minum
dan Oksigen)
2. Tingginya masalah stunting di Indonesia
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat itu dibangun secara terencana dan tersistem melalu pendidikan
Pasal 5
Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan prinsip:
a. berorientasi pada Pelajar;
b. menjunjung tinggi kebenaran ilmiah;
c. demokratis;
d. berkeadilan;
e. nondiskriminatif;
f. inklusif; dan
g. mendukung Pembelajaran sepanjang hayat.

 Usul perlu ditambah menjunjung tinggi moral dan agama atau religius. Adapun alasannya
 pendidikan mengandung 3 hal utama, yakni, pengetahuan, keterampilan, dan moral/sikap/nilai.
 Tanpa moral dan agama, namanya bukan pendidikan, tetapi hanya berupa pengajaran yang menyiapkan orang
menjadi cerdas, berilmu, kreatif tetapi bisa tidak bermoral.
 Agar sejalan dengan Pasal 3 dan 4
Pasal 3
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan potensi Pelajar dengan karakter Pancasila agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, berilmu dan bernalar kritis, berkebinekaan, bergotong royong, dan kreatif.

Pasal 4
Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk Masyarakat yang religius, menjunjung kebinekaan, demokratis
dan bermartabat, memajukan peradaban, serta menyejahterakan umat manusia lahir dan batin
KAMI MOHON RUU SISDIKNAS MASUK
PROLEGNAS 2022
1. Terdapat bukti bahwa 3 Undang-Undang yang sudah berlangsung belasan tahun perlu menyesuaikan dengan perubahan
zaman/ kebutuhan hari ini dan masa depan
2. UU Sisdiknas sudah 20 tahun, UU Guru dan Dosen sudah 17 tahun
3. UU Guru dan dosen sudah berusia 17 tahun dan ada pasal yang mengamanatkan dalam 10 tahun sudah terealisir
amanat UU Guru dan dosen sementara belum terealisir
4. Terdapat beberapa pasal pada UU Sisdiknas yang telah diajukan ke MK dan telah diterima
5. Regulasi pendidikan idealnya dalam satu kesatuan sistem pendidikan sehingga idealnya terkait Guru dan dosen serta
pendidikan tinggi itu dibawah payung UU Sisdiknas
6. Kami menjadi pelaku juga saksi bahwa proses pelibatan public telah dilakukan Kemendikbud melalui undangan 2 kali
dan diberi waktu mempresentasikan bahkan kami diminta masukan tertulis
7. Pada RUU Sisdiknas memang terdapat pasal yang kami minta direvisi namun Terdapat pasal yang sudah memuat
aspirasi HIMPAUDI yang telah kami perjuangkan selama 17 tahun
8. Dari sisi PROSES: akan terdapat waktu yang cukup dengan melibatkan seluruh komponen bangsa untuk memberikan
masukan selama pembahasan setelah masuk prolegnas
TERIMAKASIH TULUS KAMI

Anda mungkin juga menyukai