Anda di halaman 1dari 19

TEORI TARIF

By. Dr. Siswa Panjang Hernosa, SP., M.Si


APA YANG DIMAKSUD DENGAN TARIFF PERDAGANGAN?

 Dalam kegiatan ekspor- impor, Tariff disebut juga dengan istilah Customs, duties, atau
charges.
 Tariff merupakan Pajak yang dikenakan atas suatu komoditi yang diperdagangkan lintas-batas
teritorial. 
 Tarif umumnya dikenakan pada barang impor, meskipun ada juga yang dikenakan pada barang
yang diekspor.
 Tarif biasanya dihubungkan dengan proteksionisme, kebijakan ekonomi yang membatasi
perdagangan antarnegara.
APA SAJA YANG MENJADI TUJUAN PENGENAAN TARIFF?

 Untuk melindungi industri atau sektor-sektor lain didalam negeri, 


 Stabilisasi harga barang
 Mengurangi defisit saldo neraca perdagangan,
 Meningkatkan kesempatan kerja,
 Alasan-alasan fiskal,
 Mencegah dumping ataupun karena tujuan politik. (dumping adalah sistem penjualan barang di pasaran
luar negeri dalam jumlah banyak dengan harga yang rendah sekali.)
BAGAIMANA PENERAPAN TARIFF IMPOR MENURUT TATA HUKUM I
NDONESIA?

 Untuk merealisasi pengaturan tentang tarif impor, Pemerintah mengeluarkan UU. No. 10
Tahun 1995 tentang "Kepabeanan" yang kemudian diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006,
sebagai dasar hukum tentang tarif, yaitu dari Pasal 12 hingga Pasal 17A.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN TARIF BEA MASUK MFN?

 Tarif Bea Masuk MFN (Most Favourable Nations) adalah tarif bea masuk yang dikenakan atas
barang impor yang masuk ke suatu negara dari negara lainnya,
 Kecuali negara yang memiliki perjanjian khusus mengenai tarif bea masuk dengan negara
tersebut.
POTENSI
EKSPOR
PERTANIAN
By. Dr. Siswa Panjang Hernosa, SP., M.Si
 Dalam analisis ini, komoditas ekspor hasil pertanian dibagi menjadi tiga
kelompok komoditas, yaitu
1. Kelompok komoditas tanaman semusim,
2. Tanaman tahunan,
3. Tanaman hias
Pada tahun 2018 tanaman tahunan mengalami penurunan dari nilai
ekspor sebesar 17,98 persen,

Sedangkan tanaman semusim dan tanaman hias mengalami


peningkatan masing-masing sebesar 57,04 persen dan 10,25 persen.

Sebaliknya, pada tahun 2019, nilai ekspor komoditas tanaman tahunan


mengalami peningkatan sebesar 4,74 persen,

Sedangkan nilai tanaman semusim dan tanaman hias mengalami


penurunan, yaitu masingmasing sebesar 26,19 persen dan 5,07
persen.
 Indonesia terkenal memiliki beragam jenis kopi yang khas dari masing-masing
daerah.
 Provins-provinsi di Pulau Sumatera berkontribusi besar terhadap nilai ekspor kopi
nasional, yakni sebesar 82,75 persen dari seluruh ekspor komoditas ini pada tahun
2019.
 Sementara itu, provinsi asal penghasil komoditas ekspor kopi Indonesia terbesar
pada tahun 2019 adalah Lampung dengan nilai ekspor US$332,1 juta atau setara
dengan 38,07 persen dari total ekspor kopi nasional di tahun tersebut.
 Beberapa provinsi asal lainnya yang memiliki nilai ekspor kopi terbesar di tahun 2019
adalah Sumatera Utara sebesar US$273,1 juta; Jawa Timur sebesar US$115,2 juta;
Aceh sebesar US$113,0 juta; dan Sulawesi Selatan sebesar US$13,6 juta.
 Negara tujuan utama ekspor komoditas minyak kelapa sawit selama dua tahun
terakhir yaitu Tiongkok, India, dan Pakistan.
 Pada tahun 2019 kontribusi ekspor komoditas ini ke negara Tiongkok terhadap total
ekspor minyak kelapa sawit Indonesia sebesar 19,39 persen dengan nilai US$3.019,7
juta, ke negara India sebesar 14,46 persen dengan nilai US$2.252,0 juta dan ekspor
ke Pakistan sebesar 7,51 persen dengan nilai US$1.169,1 juta.
 Nilai ekspor ke Tiongkok mengalami kenaikan 14,49 persen atau sebesar US$382,1
juta.
 Tetapi nilai ekspor ke India dan Pakistan mengalami penurunan.
 Nilai ekspor ke India turun 36,77 persen atau sebesar US$1.309,5 juta, dan ke
Pakistan turun 19,13 persen atau sebesar US$276,6 juta.
 Jika dilihat dari negara tujuannya, negara tujuan utama ekspor minyak kelapa pada
ahun 2019 adalah Malaysia, Belanda, Tiongkok, dan Amerika Serikat.
 Ekspor ke Malaysia mengalami penurunan sebesar 10,47 persen jika dibandingkan
dengan tahun 2018 dan nilainya mencapai US$192,3 juta.
 Begitu juga ekspor ke Belanda mengalami penurunan sebesar 35,67 persen dengan
nilai US$176,0 juta. Sedangkan ekspor minyak kelapa ke Tiongkok mengalami
kenaikan sebesar 28,48 persen dengan nilai mencapai US$165,0 juta.
 Seperti halnya ekspor ke Malaysia dan Belanda, ekspor minyak kelapa ke Amerika
Serikat mengalami penurunan sebesar 21,17 persen dengan nilai US$113,1 juta.
 Komoditas ini sebagian besar diekspor ke negara Amerika Serikat.
 Pada tahun 2019 nilai ekspornya mencapai US$263,1 juta, turun sebesar 19,22
persen dari tahun sebelumnya.
 Selain negara Tiongkok, beberapa negara tujuan utama lain ekspor komoditas ini
adalah Belanda, Jerman, India, dan Estonia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai