Presentatator :
Tedi Firnando
Niswatun Daniyah Ulul Habibah
Pengertian Return
Dalam konteks manajemen investasi, pengambilan (return) merupakan imbalan yang dapat diperoleh dari
kegiatan investasi. Pengembalian ini dibedakan menjadi dua, yaitu pengembalian yang telah terjadi (actual
return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan pengembalian yang diharapkan (expected return-ER)
akan diperoleh investor di masa depan.
Selain return, investor juga harus memperhatikan risiko dalam investasi, Oleh
karena itu, tindakan spekulasi dalam pasar modal tidak sesuai dengan ketentuan
syariah. Syariah juga membagi risiko menjadi 3 tingkatan, yaitu maisyir
(speculative risks), gharar (unnecessary risks), dan natural risk (allowance risks).
HUBUNGAN Hubungan risiko pasar dan tingkat pengembalian ini merupakan
RISIKO DENGAN
RETURN hubungan yang bersifat linier dan searah. Artinya semakin besar
risiko maka semakin besar pula return yang diharapkan atas investasi
tersebut. Tetapi semakin kecil risiko, maka return yang diharapkan
investor juga semakin kecil.
Dalam dunia investasi dikenal dengan adanya hubungan kuat antara risiko dan return,
yaitu jika risiko tinggi maka return juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika return
rendah maka risiko juga akan rendah.
Kesimpulan
Dalam konteks manajemen investasi, pengambilan (return) merupakan imbalan
yang dapat diperoleh dari kegiatan investasi Pengembalian ini dibedakan
menjadi dua, yaitu pengembalian yang telah terjadi (actual return) yang dihitung
berdasarkan data historis, dan pengembalian yang diharapkan (expected return-
ER) akan diperoleh investor di masa depan.
Risiko dapat diartikan sebagai penyimpangan antara pengembalian yang
diharapkan dengan pengembalian yang sebenarnya. Terhadap dua ukuran yang
digunakan untuk mengukur risiko yaitu deviasi standar dan beta saham.
Deviasi standar menggambarkan gejolak return saham dari return rata-rata.
Gejolak return tersebut dapat bersifat positif, yaitu berada di bawah return
rata-rata.