Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 6

RETURN DAN RESIKO


INVESTASI SYARIAH

Presentatator :
Tedi Firnando
Niswatun Daniyah Ulul Habibah
Pengertian Return

Dalam konteks manajemen investasi, pengambilan (return) merupakan imbalan yang dapat diperoleh dari
kegiatan investasi. Pengembalian ini dibedakan menjadi dua, yaitu pengembalian yang telah terjadi (actual
return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan pengembalian yang diharapkan (expected return-ER)
akan diperoleh investor di masa depan.

Realisasi, Beberapa pengukuran return Ekspektasi, Return ini digunakan untuk


1 realisasikan digunakan adalah return total , 2 pengambilan keputusan investasi. Return ini
relatif return , kumulatif return dan return yang diharapkan oleh semua investor di
yang disesuaikan masa yang akan datang.

Komponen Pengembalian, terdiri


3 dari dua komponen yaitu Capital
gain dan Yield
ti an Risiko dapat diartikan sebagai penyimpangan antara
g e r pengembalian yang diharapkan dengan pengembalian
P en o
is ik yang sebenarnya. Terhadap dua ukuran yang digunakan
R
untuk mengukur risiko yaitu deviasi standar dan beta
saham. Berikut Prefrensi investor risiko :

Investor yang Investor yang netral Investor yang


menyukai risiko terhadap risiko tidak menyukai risiko
atau menghindari risiko
atau pencari resiko
Return dan Risiko dalam Perspektif
Risiko investasi pada saham Syariah
sebagai berikut : Dalam konsep syariah, sesungguhnya return
ditentukan oleh Allah SWT sedangkan manusia
hanya wajib berikhtiar dan berdo’a serta bersyukur
1. Tidak Ada Pembagian atas apa yang telah direzekikan oleh Allah SWT
dan itu merupakan ciri-ciri dari sifat qana’ah.
Deviden
2. Capital Loss Ikhtiar yang dilakukan dapat dengan cara
melakukan perhitungan return harapan dan
3. Risiko likuidasi return aktual dari saham yang ingin
diinvestasikan, menganalisis secara
4. Saham Delisting dari Bursa fundamental saham emiten dan teknikalnya
serta mengelola risiko.
Dalam investasi juga perlu diperhatikan kehalalan dari aset investasi. Saham yang
halal adalah saham yang sudah mendapat screening dari pemerintah dalam hal ini
yakni BEI, DSN-MUI dan OJK. Untuk itu investor dapat memilih investasi saham
sesuai syariah dengan melihat Jakarta Islamic Index (JII), dan Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI).

Selain return, investor juga harus memperhatikan risiko dalam investasi, Oleh
karena itu, tindakan spekulasi dalam pasar modal tidak sesuai dengan ketentuan
syariah. Syariah juga membagi risiko menjadi 3 tingkatan, yaitu maisyir
(speculative risks), gharar (unnecessary risks), dan natural risk (allowance risks).
HUBUNGAN Hubungan risiko pasar dan tingkat pengembalian ini merupakan
RISIKO DENGAN
RETURN hubungan yang bersifat linier dan searah. Artinya semakin besar
risiko maka semakin besar pula return yang diharapkan atas investasi
tersebut. Tetapi semakin kecil risiko, maka return yang diharapkan
investor juga semakin kecil.

Dalam dunia investasi dikenal dengan adanya hubungan kuat antara risiko dan return,
yaitu jika risiko tinggi maka return juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika return
rendah maka risiko juga akan rendah.
Kesimpulan
Dalam konteks manajemen investasi, pengambilan (return) merupakan imbalan
yang dapat diperoleh dari kegiatan investasi Pengembalian ini dibedakan
menjadi dua, yaitu pengembalian yang telah terjadi (actual return) yang dihitung
berdasarkan data historis, dan pengembalian yang diharapkan (expected return-
ER) akan diperoleh investor di masa depan.
Risiko dapat diartikan sebagai penyimpangan antara pengembalian yang
diharapkan dengan pengembalian yang sebenarnya. Terhadap dua ukuran yang
digunakan untuk mengukur risiko yaitu deviasi standar dan beta saham.
Deviasi standar menggambarkan gejolak return saham dari return rata-rata.
Gejolak return tersebut dapat bersifat positif, yaitu berada di bawah return
rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai