Return
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi
RETURN DAN RISIKO
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi
PORTOFOLIO
yang dilakukannya.
Return investasi terdiri dari dua komponen utama,
yaitu:
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik
dari suatu investasi.
2. Capital gain (loss), komponen return yang
merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat
berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka
panjang), yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor.
1
KONSEP RETURN DAN RISIKO KONSEP RETURN DAN RISIKO
Risiko
Return Yang Dipersyaratkan (Required Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara
Return) return aktual yang diterima dengan return yang
diharapkan. Semakin besar kemungkinan
Return yang diperoleh secara historis perbedaannya, berarti semakin besar risiko
yang merupakan tingkat return minimal investasi tersebut.
yang dikehendaki oleh investor atas Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi risiko
preferensi subyektif investor terhadap investasi:
1. risiko suku bunga, 5. risiko finansial,
risiko.
2. risiko pasar, 6. risiko likuiditas,
3. risiko inflasi, 7. risiko nilai tukar mata uang,
4. risiko bisnis, 8. risiko negara (country risk)
2
CONTOH: MENGHITUNG RETURN YANG METODE ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN
DIHARAPKAN Rata-rata Aritmatik dan Geometrik
Sekuritas ABC memiliki skenario kondisi ekonomi seperti Estimasi return yang diharapkan bisa dilakukan
dalam tabel di bawah ini: dengan perhitungan rata-rata return baik secara
Distribusi probabilitas sekuritas ABC aritmatik (arithmetic mean) dan rata-rata
Kondisi Ekonomi Probabilitas Return geometrik (geometric mean).
Ekonomi kuat 0,30 0,20 Dua metode yang dapat dipakai adalah:
Ekonomi sedang 0,40 0,15
1. Rata-rata aritmatik (arithmetic mean)
Resesi 0,30 0,10
Arithmetic mean lebih baik dipakai untuk menghitung nilai
Penghitungan return yang diharapkan dari sekuritas ABC rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif
tersebut bisa dihitung dengan rumus sebelumnya, seperti 2. Rata-rata geometrik (geometric mean)
berikut ini:
Geometric mean sebaiknya dipakai untuk menghitung tingkat
E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15 perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan
Jadi, return yang diharapkan dari sekuritas ABC adalah 0,15 kumulatif (misalnya 5 atau 10 tahun berturut turut).
atau 15%.
CONTOH:
METODE ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN
PENGHITUNGAN ESTIMASI RETURN YANG DIHARAPKAN
Rata-rata Aritmatik dan Geometrik Metode Rata-rata Aritmatik dan Geometrik
3
PERBANDINGAN METODA RATA-RATA PERBANDINGAN METODA RATA-RATA
ARITMATIK DENGAN GEOMETRIK ARITMATIK DENGAN GEOMETRIK
4
CONTOH: ESTIMASI RISIKO ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO
Berikut ini adalah data return saham DEF:
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Dalam manajemen portofolio dikenal adanya
Return (Ri) Probabilitas (prI) (1) x (2) Ri – E(R) [(Ri – E(R)]2 [(Ri – E(R)]2 pri
konsep pengurangan risiko sebagai akibat
0,07 0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002
0,01 0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098
penambahan sekuritas kedalam portofolio.
0,08 0,3 0,024 0,000 0,0000 0,00000 Rumus untuk menghitung varians portofolio
0,10 0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004 bisa dituliskan sebagai berikut:
0,15 0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098
1,0 E(R) = 0,08 Varians = 2 = 0,00202
Deviasi standar = = (2)1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49%
Dalam pengukuran risiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko relatif sekuritas
tersebut. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan. Ukuran
risiko relatif yang bisa dipakai adalah koefisien variasi.
= 0,56125
5
GRAFIK DIVERSIFIKASI DAN MANFAATNYA REKOMENDASI JUMLAH SAHAM
TERHADAP PENGURANGAN RISIKO PORTOFOLIO MINIMAL DALAM PORTOFOLIO
0,16 Jumlah saham
Sumber Tahun
minimal
Risiko portofolio (deviasi standar, P)
0,14 R.A. Stevenson , E.H. Jennings, dan D. Loy, Fundamental of Investments, 4th ed, St. Paul.
1988 8 - 16 saham
MN, West
L.J Gitman, dan M.D. Joehnk, Fundamentals of Investing, 4th ed., , Harper & Row 1990 8-20 saham
0,12
J.C. Francis, Investment: Analysis and Management, 5th ed., , McGraw-Hill 1991 10-15 saham
0,10 E.A. Moses dan J.M Cheney, Investment: Analysis, Selection and Management, , West 1989 10-15 saham
G.A. Hirt dan S.B. Block, Fundamentals of Investment Management, 3rd ed., , Irwin 1989 10-20 saham
0,08 The Rewards and Pitfalls of High Dividends Stocks, The Wall Street Journal, August, 2 1991 12-15 saham
F.K. Reilly, Investment Analysis and Portfolio Management, 3rd ed., , The Dryden Press 1992 12-18 saham
0,06
J. Bamford, J. Blyskal, E. Card, dan A. Jacobson, Complete Guide To Managing Your
1989 12 atau lebih
Money, Mount Verrnon, NY, Consumers Union
0,04 B.J. Winger dan R.R. Frasca, Investment: Introduction to Analysis and Planning, 2nd ed., ,
1991 15-20 saham
Macmillan
0,02 D.W. French, Security and Portfolio Analysis, , Merrill 1989 20 saham
W.F.Sharpe dan G.J. Alexander, Investments, 4th ed., Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall 1990 20 saham
R.A. Brealy dan S.C. Myers, Principles of Corporate Finance, 4th ed., , McGraw-Hill 1991 20 saham
1 10 20 30 40 50 60 70 80
Sumber: Dikutip dari Gerald D. Newbold dan Percy S. Poon, 1993, “The Minimum Number of Stocks Needed for
Diversification”, Financial Practice and Education, hal. 85-87.
Jumlah saham dalam portofolio
DIVERSIFIKASI DIVERSIFIKASI
Untuk menurunkan risiko investasi, investor Contoh : seorang investor A ingin membetuk portofolio dengan cara
menanamkan dananya pada semua kelas risiko yang tersedia. Saat ini dia
perlu melakukan “diversifikasi”. dihadapkan pada pilihan kelas asset berupa saham, obligasi, deposito, tanah
dan emas. Diversifikasi dengan memasukkan semua kelas asset berarti bahwa
Diversifikasi adalah pembentukan portofolio investor A tersebut akan menanamkan dananya pada semua kelas asset yang
melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset tersedia. Tetapi permasalahannya kemudian adalah berapa % dari total
dananya yang akan ditanamkan pada saham, ibligasi, deposito, tanah dan
tertentu sedemikian rupa hingga risiko dapat emas. Misal persentase dana untuk masing-masing kelas asset sudah
diminimalkan tanpa mengurangi besaran ditentukan (saham 20%, obligasi 15%, deposito 25%, tanah 20% dan 20%
emas). Pertanyaannya adalah “dari 20% total dana untuk ditanamkan pada
return yang diharapkan. kelas asset saham, saham-saham perusahaan mana saja yang akan dipilih dan
berapa % yang akan diinvestasikan pada saham-saham tersebut? Dst
Permasalahan diversifikasi adalah penentuan
Disisi lain, beberapa investor lainnya mungkin berpendapat bahwa
atau pemilihan sejumlah aset-aset spesifik
diversifikasi portofolio bisa saja dilakukan dengan memfokuskan pilihan
tertentu dan penentuan proporsi dana yang hanya pada satu kelas asset, saham misalnya. Pertanyaan yang muncul
adalah saham perusahaan mana saja yang harus dimasukkan dalam
akan diinvestasikan untuk masing-masing aset portofolio, dan berapa dana yang akan dilakokasikan dalam masing-masing
tersebut dalam portofolio. saham yang dipilih.
6
DIVERSIFIKASI DIVERSIFIKASI RANDOM
Diversifikasi random : investasi secara acak pada berbagai
jenis aset dalam suatu portofolio tanpa memperhatikan
karakteristik dan hubungan antar aset
Ada dua prinsip diversifikasi yang umum Diversifikasi random atau ‘diversifikasi secara naif’
digunakan: terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara
1. Diversifikasi Random.
acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada
berbagai jenis aset yang berbeda dan berharap bahwa
2. Diversifikasi Markowitz. varians retun sebagai ukuran risiko portofolio tersebut
akan bisa diturunkan.
Investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan ke
dalam portofolio tanpa terlalu memperhatikan
karakterisitik aset-aset bersangkutan (misalnya tingkat
risiko dan return yang diharapkan serta industri).
7
DIVERSIFIKASI MARKOWITZ DIVERSIFIKASI MARKOWITZ
Filosofis diversifikasi Markowitz: “janganlah menaruh
semua telur ke dalam satu keranjang“
Diversifikasi Markowitz menjadikan pembentukan
Kontribusi dari ajaran Markowitz adalah bahwa return
portofolio menjadi lebih selektif terutama dalam
asset berkorelasi antara satu dengan yang lainnya dan
memilih aset-aset sehingga diharapkan memberikan
tidak independent. Sehingga risiko portofolio tidak
manfaat diversifikasi yang paling optimal.
boleh dihitung dari pejumlahan semua risiko asset
Informasi karakteristik aset utama yang dipertimbangkan yang ada dalam portofolio, tetapi juga
adalah tingkat return dan risiko (mean-variance) mempertimbangkan efek keterkaitan antar return asset
masing-masing aset, sehingga metode divesifikasi dalam pengestimasian risiko portofolio. Kontribusi
Markowitz sering disebut dengan mean-variance model. risiko akibat keberadaan hubungan antar return asset,
dapat diwakili oleh nilai kovarians atau koefisien
korelasi.
8
ESTIMASI RETURN DAN RISIKO
KOVARIANS PORTOFOLIO
Mengestimasi return dan risiko portofolio berarti
Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menghitung return yang diharapkan dan risiko suatu
menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas kumpulan aset individual yang dikombinasikan dalam suatu
mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. portofolio aset.
Secara matematis, rumus untuk menghitung kovarians dua
Kontribusi risiko asset individual terhadap risiko portofolio,
buah sekuritas A dan B adalah:
terdiri dari komponen varians dan kovarians asset dengan
asset-asset lain yang dilibatkan dalam portofolio
Dalam hal ini: Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari
AB = kovarians antara sekuritas A dan B portofolio adalah sebagai berikut:
RA,i = return sekuritas A pada saat i
E(RA) = nilai yang diharapkan dari return sekuritas A
m = jumlah hasil sekuritas yang mungkin terjadi pada dalam hal ini:
periode tertentu E(Rp) = return yang diharapkan dari portofolio
pri = probabilitas kejadian return ke-i Wi = bobot portofolio sekuritas ke-i
Wi = jumlah total bobot portofolio = 1,0
E(Ri) = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i
n = jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio.
9
CONTOH: PERHITUNGAN RISIKO CONTOH: PERHITUNGAN RISIKO
PORTOFOLIO DUA ASET PORTOFOLIO DUA ASET
Dari perhitungan sebelumnya, maka bisa menentukan besarnya risiko
portofolio saham A dan B. sebelumnya tentukan dahulu koefisien korelasi
Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing- saham A dan B.
Berikut ini beberapa skenario koefisien korelasi saham A dan B beserta
masing menawarkan return sebesar 10% dan 25%; hasil perhitungan deviasi standarnya:
serta deviasi standar masing-masing sebesar 30% dan
60%. Alokasi dana investor pada kedua aset tersebut A,B [0.1125 + 0,09 (A,B)] 1/2 p
masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset. +1,0 [0,1125 + (0,09) (1,0)] 1/2 45,0%
Deviasi standar portofolio tersebut dihitung dengan: +0,5 [0,1125 + (0,09) (0,5)] 1/2 39,8%
p = [(0,5)2(0,3)2 + (0,5)2(0,6)2 + 2 (0,5)(0,5)(A,B)(0,3)(0,6)] 1/2 +0,2 [0,1125 + (0,09) (0,2)] 1/2 36,1%
= [0,0225 + 0,09 + (0,09) (A,B)] 1/2
0 [0,1125 + (0,09) (0,0)] 1/2 33,5%
= [0,1125 + 0,09 (A,B)] 1/2
-0,2 [0,1125 + (0,09) (-0,2)] 1/2 30,7%
-0,5 [0,1125 + (0,09) (-0,5)] 1/2 25,9%
-1,0 [0,1125 + (0,09) (-1,0)] 1/2 15%
10
KESIMPULAN PENTING PENGARUH BOBOT PORTOFOLIO
DIVERSIFIKASI MARKOWITZ DAN KORELASI
Contoh: Seorang investor
memutuskan untuk berinvestasi Ws E(Rp) p
Diversifikasi memang mampu mengurangi pada dua aset dengan karakteristik 1,00 12,00% 15,00%
risiko, namun terdapat risiko yang tidak dapat sebagai berikut: 0,90 11,40% 13,54%
dihilangkan oleh diversifikasi yang dikenal Saham S Obligasi O 0,80 10,80% 12,17%
dengan risiko sistematis. Return harapan, E (Ri) 0,12 0,06 0,70 10,20% 10,92%
Deviasi standar, i 0,15 0,10 0,60 9,60% 9,85%
Risiko yang tidak bisa dihilangkan oleh
0,50 9,00% 9,01%
diversifkasi diindikasikan oleh besaran Asumsi koefisien orelasi antara
0,40 8,40% 8,49%
saham S dan obligasi O adalah nol.
kovarians, yaitu kontribusi risiko masing- 0,30 7,80% 8,32%
Asumsikan bahwa jika Ws bernilai
masing aset relatif terhadap risiko
dari 0 sampai 1, maka kita akan 0,20 7,20% 8,54%
portofolionya. dapat menentukan kemungkinan 0,10 6,60% 9,12%
deviasi standar yang ada adalah 0,00 6,00% 10,00%
sebagai berikut:
11
MODEL INDEKS TUNGGAL VS MODEL INDEKS TUNGGAL VS
MODEL MARKOWITZ MODEL MARKOWITZ
Kompleksitas penghitungan risiko portofolio
metode Markowitz adalah memerlukan varian
dan kovarian yang semakin kompleks untuk Penyederhaan dalam model indeks
setiap penambahan aset yang dimasukkan dalam tunggal tersebut ternyata bisa
portofolio. menyederhanakan penghitungan risiko
Model Markowitz menghitung kovarians melalui portofolio Markowitz yang sangat
penggunaan matriks hubungan varians-kovarians,
yang memerlukan perhitungan yang kompleks.
kompleks menjadi perhitungan
Sedangkan dalam model indeks tunggal, risiko sederhana.
disederhanakan kedalam dua komponen, yaitu
risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan.
12