PARADIGMA
PENAFSIRAN AL QUR’AN
MODEL-MODEL PENAFSIRAN
DARI ZAMAN NABI DAN ZAMAN
KONTEMPORER
1. penafsiran Nabi Muhammad saw terhadap ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-
Qur’an sesudahnya.
2. penafsiran Nabi Muhammad saw terhadap ayat Al-Qur’an dengan sunnah
qauliyyah.
3. penafsiran Nabi Muhammad saw terhadap ayat Al-Qur’an dengan sunnah
fi`liyyah.
4. penafsiran terhadap ayat Al-Qur’an dengan taqrir dari Nabi Muhammad saw
Bagaimana penafsiran
Al-Qur’an di zaman
sahabat dan Tabi’in…..?
Penafsir Al-Qur’an pada masa Sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw yang paling terkemuka dalam bidang tafsir
sebanyak 10 (sepuluh) orang yaitu: 1) Abu Bakar al-Shiddīq
(573 – 634 M),
2) ‘Umar bin al-Khaţţāb 9584 – 644 M),
3) ‘Uśmān bin ‘Affān (577 – 656 M),
4) ‘Ali bin Abī Ţālib (600 – 661 M),
5) ‘Abdullah bin ‘Abbās (w. 687 M),
6) ‘Abdullah bin Mas’ūd (w. 625 M),
7) Ubay bin Ka’ab (w. 642 M),
8) Zaid bin Śābit (611 – 655),
9) Abu Mūsā al-Asy‘arī dan 10) ‘Abdullah bin Zubair.
pada masa sahabat terdapat
empat sumber penafsiran,
yaitu: 1) Penafsiran dengan Al-
Qur’an. 2) Penafsiran dengan
Hadis. 3) Penafsiran dengan
ra’yu (pendapat) sahabat. 4)
Penafsiran dengan keterangan
dari ahlu kitab yang biasa
disebut dengan isrāiliyyah.
Di zaman pertengahan?????
(periode 3 abad pertama hingga abad ke
tujuh hijriyah)
) )مرحلة التفسير النظريTAFSIR TEORITIS/
tahun 300- an hijriyah
Penafsiran makna utuh atas susunan
kalimat setiap ayat al-Qur’an, Juga
dengan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an
dengan melihat konteks secara
keseluruhan dan memperhatikan
hubungan keseluruhan antara ayat (ا لجمل ة
)وا لسياق
(لعلي
) مرحلة ا لتفسير اTAFSIR (مرحلة )ا لركود/ tahun 700-an
AFLIKATIF/ zaman hijiriyah Periode ini mulai
Rasul, sahabat & abad ketujuh hijriyah
Tabi’in. Tafsir periode ini sehinggalah zaman kebangkitan
bercirikan kepada modern. Mayoritas yang ditulis
pengamalan dan aplikasi pada zaman Mongol dan
dalam kehidupan karena Utsmani tidak lebih berupa
pemahaman penafsiran penjelasan) ا (ا لشرحatau
mereka terhadap al- komentar ( )ا لتعليقatau rengkasan
Qur’an terhasil dari ( )ا لتلخيصkarya tafsir pendahulu
pendekatan penjelasan dan mereka.Sehinggalah periode ini
pemaparan melalui disebut) )عصر ا لشروح وا لحواشى
amalan). zaman sharahan dan catatan
pinggir).
TOKOH MUFASSIR:
(Ḥaqā'iq al-Tafsır̄ karya) al-Sulami/ BIDANG TASAWUF;
al-Zamakhsyari(al-Kashshaf an Haqaiq alTanzil )/BIDANG
TEOLOGIS;
(Mabāḥith) karya al-Qatṭan/ BIDANG KHUSUS ILMU QUR’AN
atau ITQAN
alRazi (Mafātıhb al-Ghayb
̣ )/BIDANG TEOLOGIS DAN FILOSOFIS
al-Jassas (Ahkam al-Qur’an), dan Ibn Arabi (Ahkam al-
Qur’an)/ASPEK HUKUM
ADA PENDAPAT
PENAFSIRAN PADA ZAMAN Tafsir Jāmi ‛al-Bayān an̒ Ta'wılbᾹy al-Qur'an
karya Ibnu Jarir at Thabari adalah sumber paling
KLASIK……BAHWA.. signifikan dari penafsiran berbasis tradisi.
Tafsir Al-Qur'an dibagi menjadi dua Penafsirannya memuat sekitar 37.000 narasi
kategori besar: tafsir bi-al-ma'thūr eksegesis dengan rantai transmisi dari Nabi
(penafsiran berbasis tradisi) dan Muhammad, para sahabat, para tabiin sampai
tafsir bi-al-ra'y (penafsiran pengikut para tabiin, di mana ia menyajikan upaya
berbasis alas an/ pendapat). untuk memahami al-Qur'an yang pertama kali
setelah 3 Abad sepeninggal nabi dalam bentuk
tulisan. Dia juga memperjelas pandangannya
tentang beragam pendapat dari penafsir
sebelumnya,menggabungkan sepenuhnya berbagai
tahap formatif atau elemen penafsiran Muslim
terdahulu. Maka dari itu, Tafsir Ṭabarı sangat
penting dalam studi al-Qur’an.
Penafsiran berbasis tradisi penting
lainnya adalah karya Ibn al-Kathir (w.
774 H) yaitu Tafsır̄al-Qur'ān al-'Azım̄
yang ia evaluasikan Bersama sang guru,
Ibn Taymiya.
Berbagai
bacaan dan
interpretasi al-
Qur'an muncul
melalui dampak
pemikiran Barat
dan modernisme
di beberapa
wilayah Muslim
seperti India dan
Mesir pada abad
.ke-19 dan ke-20
Tren utama dalam penafsiran modernis
adalah menafsirkan al-Qur'an dari
perspektif rasionalisme Pencerahan Tafsır
Qur Al-Qur'ā Al-Ḥakım̄al- mushtaher
bismi Tafsır̄al-Manār karya Muhammad
Abduh (w. 1905 M) dan muridnya M. Rashıd
Riḍā (w. 1935M), termasuk ciri-ciri
.karakteristik penafsiran modernis