Anda di halaman 1dari 17

STUDI AL-QUR’AN

PARADIGMA
PENAFSIRAN AL QUR’AN
 MODEL-MODEL PENAFSIRAN
DARI ZAMAN NABI DAN ZAMAN
KONTEMPORER

 SANDARAN ATAU REFERENSI


DALAM MENAFSIRKAN

 NAMA-NAMA MUFASSIR DAN


KITABNYA DARI MASA KLASIK
HINGGA MASA KINI
ZAMAN
PENAFSIRAN
AL-QUR’AN
A
 ZAMAN
KLASIK
 ZAMAN KONTEMPORER
CORAK-CORAK PENAFSIRAN AL-QUR’AN
(dari Zaman Klasik hingga Kontemporer)

Abd al-Ḥayy al-Farmāwī M. Quraish Shihab


ma’tsur,(tradisi) sastra bahasa,
ra’yi(pendapat) penafsiran ilmiah,
fiqh, filsafat dan teologi,
sufi, fikih atau hukum,
falasifah, tasawuf, sastra budaya
‘ilmī, kemasyarakatan,
al-adab wa alijtimā’ī Ilmi,
ZAMAN KLASIK (zaman Rasulullah, zaman
sahabat Dan Tabi’in)

Pada masa Rasulullah, Al-Qur’an ditafsir


langsung oleh Rasul. Bila mengalami persoalan,
para sahabat akan langsung bertanya kepada
Rasulullah. Peran ini dijelaskan dalam surah an-
Nahl ayat 44.
Namun demikian, hadis Nabi (praktik standar,
yaitu kata-kata dan tindakannya) dan al-Qur’an
segera membentuk hubungan timbal balik
eksegetis.
Tetapi, tafsir yang diterima dari Nabi Muhammad saw sedikit
sekali. `Aisyah bintu Abī Bakar, isteri Nabi sendiri mengakui
itu.
Bagaimana cara Rasul menafsirkan ayat Al-Qur’an?

1. penafsiran Nabi Muhammad saw terhadap ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-
Qur’an sesudahnya.
2. penafsiran Nabi Muhammad saw terhadap ayat Al-Qur’an dengan sunnah
qauliyyah.
3. penafsiran Nabi Muhammad saw terhadap ayat Al-Qur’an dengan sunnah
fi`liyyah.
4. penafsiran terhadap ayat Al-Qur’an dengan taqrir dari Nabi Muhammad saw
Bagaimana penafsiran
Al-Qur’an di zaman
sahabat dan Tabi’in…..?
Penafsir Al-Qur’an pada masa Sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw yang paling terkemuka dalam bidang tafsir
sebanyak 10 (sepuluh) orang yaitu: 1) Abu Bakar al-Shiddīq
(573 – 634 M),
 2) ‘Umar bin al-Khaţţāb 9584 – 644 M),
 3) ‘Uśmān bin ‘Affān (577 – 656 M),
 4) ‘Ali bin Abī Ţālib (600 – 661 M),
 5) ‘Abdullah bin ‘Abbās (w. 687 M),
 6) ‘Abdullah bin Mas’ūd (w. 625 M),
 7) Ubay bin Ka’ab (w. 642 M),
 8) Zaid bin Śābit (611 – 655),
 9) Abu Mūsā al-Asy‘arī dan 10) ‘Abdullah bin Zubair.
 pada masa sahabat terdapat
empat sumber penafsiran,
yaitu: 1) Penafsiran dengan Al-
Qur’an. 2) Penafsiran dengan
Hadis. 3) Penafsiran dengan
ra’yu (pendapat) sahabat. 4)
Penafsiran dengan keterangan
dari ahlu kitab yang biasa
disebut dengan isrāiliyyah.
Di zaman pertengahan?????
(periode 3 abad pertama hingga abad ke
tujuh hijriyah)
 ‫ ) )مرحلة التفسير النظري‬TAFSIR TEORITIS/
tahun 300- an hijriyah
Penafsiran makna utuh atas susunan
kalimat setiap ayat al-Qur’an, Juga
dengan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an
dengan melihat konteks secara
keseluruhan dan memperhatikan
hubungan keseluruhan antara ayat (‫ا لجمل ة‬
‫)وا لسياق‬

 (‫لعلي‬
‫) مرحلة ا لتفسير ا‬TAFSIR  (‫مرحلة‬ ‫)ا لركود‬/ tahun 700-an
AFLIKATIF/ zaman hijiriyah Periode ini mulai
Rasul, sahabat & abad ketujuh hijriyah
Tabi’in. Tafsir periode ini sehinggalah zaman kebangkitan
bercirikan kepada modern. Mayoritas yang ditulis
pengamalan dan aplikasi pada zaman Mongol dan
dalam kehidupan karena Utsmani tidak lebih berupa
pemahaman penafsiran penjelasan) ‫ ا (ا لشرح‬atau
mereka terhadap al- komentar (‫ )ا لتعليق‬atau rengkasan
Qur’an terhasil dari (‫ )ا لتلخيص‬karya tafsir pendahulu
pendekatan penjelasan dan mereka.Sehinggalah periode ini
pemaparan melalui disebut‫) )عصر ا لشروح وا لحواشى‬
amalan). zaman sharahan dan catatan
pinggir).
TOKOH MUFASSIR:
(Ḥaqā'iq al-Tafsır̄ karya) al-Sulami/ BIDANG TASAWUF;
al-Zamakhsyari(al-Kashshaf an Haqaiq alTanzil )/BIDANG
TEOLOGIS;
(Mabāḥith) karya al-Qatṭan/ BIDANG KHUSUS ILMU QUR’AN
atau ITQAN
alRazi (Mafātıhb al-Ghayb
̣ )/BIDANG TEOLOGIS DAN FILOSOFIS
al-Jassas (Ahkam al-Qur’an), dan Ibn Arabi (Ahkam al-
Qur’an)/ASPEK HUKUM
ADA PENDAPAT
PENAFSIRAN PADA ZAMAN Tafsir Jāmi ‛al-Bayān an̒ Ta'wılbᾹy al-Qur'an
karya Ibnu Jarir at Thabari adalah sumber paling
KLASIK……BAHWA.. signifikan dari penafsiran berbasis tradisi.
Tafsir Al-Qur'an dibagi menjadi dua Penafsirannya memuat sekitar 37.000 narasi
kategori besar: tafsir bi-al-ma'thūr eksegesis dengan rantai transmisi dari Nabi
(penafsiran berbasis tradisi) dan Muhammad, para sahabat, para tabiin sampai
tafsir bi-al-ra'y (penafsiran pengikut para tabiin, di mana ia menyajikan upaya
berbasis alas an/ pendapat). untuk memahami al-Qur'an yang pertama kali
setelah 3 Abad sepeninggal nabi dalam bentuk
tulisan. Dia juga memperjelas pandangannya
tentang beragam pendapat dari penafsir
sebelumnya,menggabungkan sepenuhnya berbagai
tahap formatif atau elemen penafsiran Muslim
terdahulu. Maka dari itu, Tafsir Ṭabarı sangat
penting dalam studi al-Qur’an.
Penafsiran berbasis tradisi penting
lainnya adalah karya Ibn al-Kathir (w.
774 H) yaitu Tafsır̄al-Qur'ān al-'Azım̄
yang ia evaluasikan Bersama sang guru,
Ibn Taymiya.

(Ibn al-Kathīr̄ memiliki kecenderungan


Sunni yang kuat, menolak penafsiran
berdasarkan alasan belaka dan memiliki
pendekatan kritis terhadap sumber
isrā'liyyāt)
banyak penafsir terkemuka menulis komentar tentang
al-Quran hingga menjelang periode modern.

 Beberapa karya yang perlu dilihat misalnya Irshād al-Qaql al-Salım̄karya


karya Abū al-Suud (w. 982 H), yang merupakan penafsiran berdasarkan
alasan;
 Fatḥ al-Qadır̄ karya Shawkānı (w. 1250H), menggabungkan interpretasi
berbasis tradisi dan alasan
 Rūḥ al-Maʿānı karya al-Ālūsı (w. 1270 H), yang merupakan komentar klasik
dan sufi;
 dan Hak Dini Kur’an Dili karya Elmalılı Hamdi Yazır (w. 1942 M), sebuah
komentar berdasarkan alasan.
ZAMAN KONTEMPORER

Berbagai 
bacaan dan
interpretasi al-
Qur'an muncul
melalui dampak
pemikiran Barat
dan modernisme
di beberapa
wilayah Muslim
seperti India dan
Mesir pada abad
.ke-19 dan ke-20
Tren utama dalam penafsiran modernis 
adalah menafsirkan al-Qur'an dari
perspektif rasionalisme Pencerahan Tafsır
Qur Al-Qur'ā Al-Ḥakım̄al- mushtaher
bismi Tafsır̄al-Manār karya Muhammad
Abduh (w. 1905 M) dan muridnya M. Rashıd
Riḍā (w. 1935M), termasuk ciri-ciri
.karakteristik penafsiran modernis

Tren penting lainnya di zaman 


.modern adalah penafsiran ilmiah
2 aliran penafsiran di abad
modern ini.
dari Modern Muslim Koran
Interpretation menyimpulkan
sumber yang berguna untuk
 aliran yang berkeinginan menghidupkan memahami penelitian modern
kembali pemahaman sosial berasal dari karya 3 penafsir
kemasyarakatan dalam tafsir al-Qur’an.
modernis dari wilayah India-
 aliran yang mempunyai corak Pakistan:
menghubungkan teori-teori sains  Abu al-Kalam̄ Ᾱzad{(w. 1958 M),
modern dengan teks al-Qur’an ( corak
tafsir saintifik)  al-Mashriqı (w. 1963 M),
 Ghulam̄Ahmad Parwez (w. 1985
M);
Ia juga menyabutkan Ahmad Khan dan
Muhammad A. Khalafallah (w. 1991M),
Sayd Qutḅ dan Muhammad Iqbal (w.
1938 M).

Anda mungkin juga menyukai