Terapi latihan
C
1. Andrew Arditya (721005)
2. Difana Rosalia (721010)
3. Farah Ghina Aulia Yasmin (721012)
4. Mochamad Zacky Ramadhan (721018)
5. Muhammad Haidar Ali (721020) Anggota
Kelompok
6. Nilam Wilanda Menik (721021)
7. Prada Gita Kinanti (721024)
1
g i a n b a w a h y a ng
a h b a ta n g tu b u h ba
Pelvis adalah dae r ng s i p e lv is
m en d a np a h a . F u
ta r a a b d o
berada di an a ga i o rg a n d a la m s is tem
p en y a n g g a b e rb
sebagai n r e pr o du k si.
pencerna a n d a
Struktur pelvic
Tulang pinggul
Tulang pinggul terdiri dari tiga tulang yang menyatu seiring bertambahnya usia,
yaitu:
2. Ilium, bagian terbesar dari tulang panggul yang lebar dan menyerupai kipas. Anda bisa merasakan
lengkungan tulang ini ketika meletakkan tangan di pinggul.
3. Pubis, terletak di depan tulang pinggul dekat dengan organ kelamin.
4. Ischiium, disebut juga tulang duduk karena sebagian besar berat badan terfokus pada tulang ini ketika
duduk.
Sakrum
Sakrum merupakan tulang yang bentuknya menyerupai segitiga atau kurva yang dibentuk oleh 5 tulang
belakang yang menyatu. Sakrum menjadi tempat menyatunya tulang punggung.
Tulang ekor (coccyx)
Di bawah sakrum terdapat tulang ekor atau coccyx yang merupakan pangkal tulang punggung. Tulang ini
bertugas menjaga keseimbangan ketika seseorang dalam posisi duduk. Tulang ekor juga menjadi tempat
bernaungnya ligamen, tendon, dan beberapa otot panggul.
Anatomi pelvic
Perbedaan Anatomi Panggul Wanita dan Pria
Anatomi panggul pria dan wanita memiliki perbedaan. Bentuk
anatomi tulang panggul normal pada pria disebut tipe android
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ukurannya lebih kecil, sempit, dan lebih tinggi dibandingkan
panggul wanita
2. Kurva tulang sakrum pada pria lebih ramping
3. Menaungi usus besar, kandung kemih, testis, penis, dan
prostat
Anatomi panggul wanita disebut tipe ginekoid dan memiliki ciri-
ciri berikut ini:
1. Rongga panggul berbentuk oval, lebih dangkal, dan lebih
lebar daripada panggul pria
2. Fungsinya sebagai tempat pergerakan dan menyediakan ruang
yang cukup untuk perkembangan janin. Rongga ini juga
berfungsi sebagai jalan lahir bayi ketika dilahirkan
3. Kurva sakrum wanita lebih lebar4. Menaungi vagina, serviks
atau mulut rahim, rahim, indung telur atau ovarium, tuba falopi
atau saluran telur, usus besar, kandung kemih, dan saluran kemih
Penatalaksanaan gangguan pelvic dan pembedahan
Pada perubahan tonus spastik (hipertonus) dapat timbul secara bertahap dan derajatnya
berbeda ringan sampai berat. Pada fase spastik mulai timbul gerakan pada sebagian
anggota gerak baik anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah dengan pola sinergis
yang khas dikarenakan tonus otot yang tidak normal (hipertonus) pada satu bagian group
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara otot agonis dan antagonis yang menghambat
gerakan selektif.. Pada fase ini prinsip fisioterapi adalah menurunkan tonus otot yang
spastik kearah normal, mengaktifkan otot-otot yang berfungsi sebagai stabilisasi dan
mengajarkan gerakan selektif dengan stimulasi sensorik secara terus menerus sebagai
upaya fasilitasi:
Kontrol pelvik (pelvic control)1) Posisi pasien miring dibed, terapis berada dibelakang
pasien. Tangan terapis pada daerah Spina Iliaca Anterior Superior (SIAS). Pola gerak:
Pelvic anterior elevasi (sisi yang lemah).Aba aba : “Tarik pinggul kedepan dan keatas
sambil mengempeskan perutnya.
Intervensi
Pemberian intervensi exercises berupa active mobilization, active resisted exercise,
core stability exercise, dan latihan pola jalan. Intervensi di atas digunakan untuk
mengurangi nyeri area hip dextra, strengthening pada grup otot quadriceps dan
hamstring, peningkatan lingkup gerak sendi pada hip dextra, strengthening pada core
muscles, serta perbaikan postur dan pola jalan untuk meningkatkan kemampuan
fungsional. intervensi fisioterapi dengan peningkatan stabilisasi dan keseimbangan
dengan core stability exercise, Core stability exercise melatih pola aktivitas otot tanpa
membebani jaringan secara berlebihan, dan dapat membantu menstabilkan tulang
belakang. Untuk menjaga kestabilan tulang belakang lumbal dan pelvis, stabilitas
sacroiliaka menjadi poin penting melalui aktivasi otot multividus, transversus
abdominis, oblique internal, dan gluteus maximus dan untuk latihannya dapat
dilakukan dengan double leg bridging serta pelvic tilt.
Kasus pelvic
fraktur pelvic
adhan, K. K., & Pristianto, A. (2022). Program Latihan Peningkatan Kemampuan Fungsional Pasien
Post ORIF Fracture Collum femur hip dextra: a Case Report. Physio Journal, 2(1), 11–18.
i, P., Program, F., & Tiga, D. (2021). Modul praktikum penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi
gangguan neuromuskular. 0–47.
ouzos A, Diamantis E, Farmaki P, Savvanis S, Troupis T. Nutritional Aspects of Bone Health and
Fracture Healing. Jou of Osteporosis, 2017.
Z, Koh WP. B-Vitamins and Bone Health –A Review of the Current Evidence. Nutr. 2015; 7:3322 – 46.
terimaka
sih