GT
A N
I O R
YA
J A D A
M
E N
R D
B E
SURAT AT-TAHRIM Ayat 6
ٌ ارةُ َع َل ْي َها َماَل ِئ َك ٌة غِ اَل
ظ شِ دَا ٌد َ ِين آ َم ُنوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأهْ لِي ُك ْم َنارً ا َوقُو ُد َها ال َّناسُ َو ْالح َِج
َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
َ ون َما يُْؤ َمر
ُون َ ُُون هَّللا َ َما َأ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعل
َ اَل َيعْ ص
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Kandungan ayat:
Hai orang-orang yang beriman, perihalah diri kamu antara lain dengan meneladani Nabi
Saw. dan pelihara juga keluarga kamu yakni isteri, anak-anak dan seluruh yang
berada di bawah tanggungjawab kamu dengan membimbing dan mendidik mereka
agar kamu semuaterhindar api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia yang kafir
dan juga batu-batu antara lain yang dijadikan berhala-berhala.
Abu Bakar Ahmad bin Kamil bin Khalaf bin Syajarah al-Baghdadi (350H) Rahimahullah, misalnya, senantiasa memantau
pendidikan putrinya, Amat as-Salam (Ummu al-Fath, 390 H) di tengah kesibukannya sebagai hakim. Diriwayatkan oleh
al-‘Atiqi, hafalan hadits Amat as-Salam bahkan selalu dicatat oleh sang ayah.
Syaikhul Islam Abu Abbas Ahmad bin Abdillah al-Maghribi al-Fasi (560 H) rahimahullah juga tercatat mengajari putrinya 7
(tujuh) cara baca al-Qur’an, serta buku-buku hadits seperti Bukhari dan Muslim. Walaupun ada yang mengatakan bahwa
beliau terlalu sibuk dengan dakwah sehingga tidak pernah punya waktu untuk putrinya, namun hal ini dibantah oleh Imam
al-Dhahabi yang mengatakan bahwa sulit dipercaya jika ada ulama yang berperilaku seperti ini, sebab “perbuatan seperti
ini merupakan keburukan yang bertentangan dengan ajaran Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Sang teladan bagi umat
manusia ini biasa menggendong cucunya bahkan ketika sedang shalat.”
Contoh lain bisa kita dapati dari riwayat pakar pendidikan Islam Ibnu Sahnun (256H) Rahimahullah. Disebutkannya, Hakim
Isa bin Miskin selalu memanggil dua putrinya setelah shalat Ashar untuk diajari al-Qur’an dan ilmu pengetahuan lainnya.
Demikian pula dengan Asad bin al-Furat, panglima perang yang menaklukkan kota Sicily, ternyata juga mendidik sendiri
putrinya. Nama lain yang tercatat dalam sejarah adalah Syaikh al-Qurra, Abu Dawud Sulayman bin Abi Qasim al-Andalusi
(496H) dan Imam ‘Ala al-din al-Samarqandi (539H) Rahimahumullah.
Diriwayatkan bahwa Umar bin Khaththab Radhiallahu Anhu pernah
berjalan merangkak, sedangkan anak-anaknya naik di punggungnya
sambil bermain. Umar berjalan seperti kuda. Orang-orangpun masuk
dan melihat Khalifah mereka sedang melakukan hal itu. Mereka
berkata : “Apa engkau pantas melakukan hal itu, Wahai Amirul
Mukminin ? Umar menjawab, “Ya, benar. Umar juga pernah berkata :
“Seorang Ayah seharusnya menjadi seperti anak-anak (yaitu dalam
kelembutan dan keterbukaan) dalam keluarganya.” Beginilah
seharusnya sikap seorang ayah bersama anak-anaknya dirumah.
Sedangkan, bila bersama khalayak, ia harus menjadi laki-laki (yang
tegas). (Ahmad Al-Qhathan, hal. 24).
SEPAKAT?
MASALAH
PENDIDIKAN DAN
PENGASUHAN ADALAH
URUSAN BERSAMA
UA
G T
A N
O R
D I A
JA
AY
EN D
M R
B E
1. MISI KELUARGA
MISI KELUARGA HADI AZIS PRATAMA
1. IMAN
2. Taat Syariah
3. Standar Aktivitas Al Quran & Hadits
MARI KENALI PASANGAN KITA