Anda di halaman 1dari 24

KIMIA LAUT

What Controls the Composition of River


Water and Seawater
Presented by

Fatimah Arif
H012221011

MAGISTER KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
ALIRAN KIMIA DARI SUNGAI
Ion-ion yang diangkut oleh sungai adalah sumber
terpenting dari sebagian besar elemen ke laut.
Apakah komposisi air
sungai sangat
berbeda dengan air
laut?
Mineral Pembentuk Batuan
Batuan Beku
Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mengalami pembekuan. Batuan beku merupakan sumber utama
sebagian besar kation dan silikat yang terlarut di sungai dan laut.

Kalium Feldspar KAl2Si2O5(OH)4

Natrium Feldspar NaAlSi3O8

Mika Biotit KMg3AlSi3O10(OH)2

Kuarsa SiO2
Mineral Pembentuk Batuan
Mineral Tanah Liat

Mineral lempung terbentuk karena pelapukan batuan beku. Mineral dengan


partikel butiran yang halus

Kaolinit Al2Si2O5(OH)4

Illit NaAlSi3O8
Mineral Pembentuk Batuan
Mineral
Authigenik

Mineral yang terbentuk ditempat-tempat seperti laut mati dan danau Great Salt,
mineral yang terbentuk dalam sedimen anoksik dan mineral yang membentuk
cangkang tumbuhan dan hewan yang hidup di laut dan air tawar
Halit NaCl
Gipsum dan Anhidrite CaSO₄(H₂O)ₙ, CaSO₄
Pirit FeS2
Kalsit dan Aragonit CaCO₃
Opal SiO₂
Pelapukan Reaksi Inkongruen
Mineral awal dicuci dan dimodifikasi dan
diubah menjadi mineral sekunder.

Reaksi Kongruen

Total mineral masuk ke dalam larutan

Pelapukan CaCO₃
CaCO₃ (s) + CO₂ (g) + H₂O = Ca²⁺ + 2HCO₃¯
Pelapukan Reaksi Inkongruen
Mineral awal dicuci dan dimodifikasi dan
diubah menjadi mineral sekunder.

Pelapukan mineral aluminosilikat menjadi mineral lempung


Mineral silikat + CO₂ (g) + H₂O = Mineral lempung + HCO₃¯ + 2H₄SiO₄ + kation

KAlSi₃O₈ (S)+ CO₂(g) +11/2 H₂O = ½ Al₂Si₂O₅(OH)₄ (s)+ K⁺ + HCO₃¯ + 2H₄SiO₄

Biotit Mika Kaolinit


2KMg₃AlSi₃O₁₀(OH)₂+ 14CO₂(g) +15H₂O = Al₂Si₂O₅(OH)₄ + 2K⁺ + 6Mg²⁺ + 14HCO₃¯ + 2H₄SiO₄
PENDEKATAN
KESETIMBANGAN
Untuk menjelaskan komposisi air laut dalam hal kimia kesetimbangan

Goldschmidt Lars Gunnar Sillen

Reaksi umumnya mengontrol komponen air laut,


atmosfer dan sedimen.

Batuan beku (0,6 kg) + volatile (1 kg) === Air laut (1L) + Sedimen (0,6 kg) + Udara

H₂O, HCl, CO₂


PENDEKATAN
KESETIMBANGAN
Untuk menjelaskan komposisi air laut dalam hal kimia kesetimbangan

Goldschmidt (1933) Lars Gunnar Sillen (1959)

Komposisi ionik air laut dapat dikendalikan oleh reaksi


kesetimbangan antara ion terlarut dan berbagai mineral
yang terjadi di sedimen laut.
PENDEKATAN
KESETIMBANGAN
Lars Gunnar Sillen (1959)

Model pendekatan Sillen terdiri dari 9 komponen; HCl, H₂O, dan CO₂ yang
mewakili volatile asam dari dalam bumi. KOH, CaO, SiO₂, NaOH, MgO dan
Al(OH)₃ yang sesuai dengan dasar batuan. Sillen menggambarkan lautan
sebagai satu titrasi asam-basa raksasa. Sillen juga berpendapat bahwa laut
mengandung kumpulan Sembilan fase dalam kesetimbangan satu sama
lain
PENDEKATAN
KESETIMBANGAN
Lars Gunnar Sillen (1959)

Fase-fase yang disarankan oleh Sillen


1. Fase Gas (Atmosfer)
2. Fase larutan (Air Laut)
3. Kalsit (CaCO₃)
4. Kuarsa (SiO₂)
5. Kaolinit (Al₂Si₂O₅(OH)₄)
6. Illit (K0.59 Al1.38Fe0.73Mg0.38)(Si3.41Al0.59)10(OH)2
7. Klorit (Mg3(OH)6Mg3Si4O10(OH)10)
8. Montmorillonit ((Na0.33Al2(Si3.67Al0.33)O10(OH)2)
9. Phillipsite (zeolit) (M3Al3Si4O16(H2O)6)
THE CHEMICAL MASS BALANCE FOR
SEAWATER
Mackenzie dan Garrels

Pendekatan ini dijelaskan bagaimana air sungai dan muatan kimianya


dapat berubah menjadi air laut. Pendekatan ini membandingkan jumlah
material yang dipasok ke laut oleh sungai dengan jumlah di lautan dan
menyimpulkan bahwa sebagian besar elemen telah diganti berkali-kali.
THE CHEMICAL MASS BALANCE FOR
SEAWATER
Mackenzie dan Garrels

Mereka pertama kali menghitung massa ion yang ditambahkan ke laut


oleh sungai lebih dari 10⁸ tahun. Periode waktu ini dipilih karena bukti
geologis menunjukkan bahwa komposisi kimia garam utama dalam air
laut tetap relatif konstan selama periode tersebut. Mereka menganggap
input oleh sungai seimbang dengan penghapusan sedimen.
Model Kinetik Air Laut
Mackenzie dan Garrels

Mineral lempung+ HCO₃¯ + H₄SiO₄ + Kation = Kation kaya silikat+ CO₂+H₂O

Kaolinit + HCO₃¯ + H₄SiO₄ + Na⁺ = Sodic montmorillonote+ CO₂+H₂O

Kaolinit + HCO₃¯ + H₄SiO₄ + Mg²⁺ = Klorit + CO₂+H₂O

Kaolinit + HCO₃¯ + H₄SiO₄ + K⁺ = Illit + CO₂+H₂O


AIR LAUT DAN SIKLUS BIOGEOKIMIA GLOBAL

Siklus biogeokimia laut adalah siklus biogeokimia yang terjadi di


lingkungan laut dan merupakan jalur yang dilalui zat dan elemen kimia di
dalam lingkungan laut. Adapun unsur-unsur kimia yang dapat mengalami
siklus biogeokimia yaitu Karbon (C), hydrogen (H), merkuri (Hg), Nitrogen
(N), Oksigen (O), fosfor (P), Selenium (Se), dan Belerang (S).
AIR LAUT DAN SIKLUS BIOGEOKIMIA GLOBAL

Organisme laut, dan khususnya mikroorganisme laut sangat penting


untuk berfungsinya banyak siklus ini. Kekuatan pendorong siklus
biogeokimia termasuk proses metabolisme dalam organisme, proses
geologi yang melibatkan mantel bumi serta reaki kimia antara zat itu
sendiri.
Seberapa mirip
komposisi kimia air
laut saat ini dan masa
lalu?
PERTANYAAN
Kenapa konsentrasi bikarbonat (HCO₃¯) di sungai tinggi dan kenapa konsentrasi klor
pada laut tinggi? (Pertanyaan Mila Reski)
Jawaban
Konsentrasi bikarbonat pada sungai merupakan komponen utama bersama dengan Ca²⁺ ini
karena adanya batuan karbonat dan mengalami proses pelapukan sehingga menyebabkan
kandungan bikarbonat di sungai tinggi.
PERTANYAAN
Jawaban
Adapun untuk kandungan Klor di laut merupakan salah satu penyebab salinitas atau kadar
garam pada laut. Adapun prosesnya yaitu ketika air laut terkena panas matahari, air laut
tersebut akan menguap dan membentuk awan. Awan tersebut bergerak tertiup angin
menuju ke daratan. Setelah butiran air di dalam bentuk awan tersebut berkembang
semakin besar, maka butirannya akan jatuh ke permukaan bumi. Proses ini disebut proses
hujan secara sederhana.
Ketika air yang terjatuh tersebut bercampur dengan CO₂ udara sekitar, maka akan
membuatnya menjadi asam dan bahkan mampu mengikis batuan serta juga mampu
memecah mineral dan ion yang ada pada batuan.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai