Anda di halaman 1dari 27

JENIS PENELITIAN

Jenis Penelitian menurut Tujuannya:


• Menurut tujuannya, penelitian dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Penelitian eksploratif
2. Penelitian deskriptif, dan
3. Penelitian eksplanatif.
Penelitian Eksploratori (eksploratif)
• Penelitian eksploratori, atau disebut juga penelitian eksploratif, merupakan
salah satu pendekatan penelitian yang bertujuan menemukan informasi
mengenai sesuatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh
seorang peneliti.
 
• Kotler, et al. (2006), menyatakan bahwa penelitian eksploratori adalah salah
satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti sesuatu (yang
menarik perhatian) yang belum diketahui, belum dipahami, atau belum
dikenali dengan baik.

• Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori tertentu. Peneliti


hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh
data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.
Penelitian Deskriptif
• Kotler et al. (2006), menyatakan penelitian deskriptif
adalah penelitian yang tujuannya memaparkan
(mendeskripsikan) sesuatu fenomena, misalnya mengenai
taraf kemampuan siswa menguasai bidang studi,
implementasi manajemen berbasis sekolah, latar belakang
sosial dan ekonomi anak-anak yang suka membuat
masalah di sekolah dsb.
• Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasil-kan
gambaran akurat tentang sebuah fenomena, mekanisme
sebuah proses, dan menjelaskan seperangkat tahapan atau
proses.
Eksploratif versus Deskriptif
• Pada penelitian eksploratif sosok sesuatu yang akan
diteliti belum jelas (“binatangnya” belum jelas). Pada
penelitian deskriptif sosok sesuatu yang akan diteliti
sudah jelas, tapi sifat dan keadaannya yang belum
diketahui sehingga perlu dipaparkan.
• Perbedaan pokok antara penelitian eksploratif dan
deskriptif adalah pada desainnya. Penelitian
eksploratori tatacara atau langkah-langkah
penelitiannya tidak terstruktur-baku seperti penelitian
deskriptif, dan jauh lebih luwes, serta dapat diubah-
ubah sesuai situasi pula.
Penelitian Eksplanatori
• Penelitian Eksplanatori adalah penelitian yang
bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis
guna memperkuat atau mungkin menolak teori atau
hipotesis dari hasil penelitian yang sudah ada.
Penelitian eksplanatori disebut juga penelitian kausal.
• Penelitian kausal, menurut Kotler, (2006) adalah
“penelitian yang bertujuan menguji (mengetes)
hipotesis tetang hubungan sebab dan akibat.” Dalam
pelaksanaannya, penelitian kausal tsb umumnya
dilakukan dengan eksperimen atau ex post facto.
Tujuan Penelitian Eksplanatori
• Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan
hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel.
• Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar “mengapa”. Orang tidak
puas hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi, bagaimana terjadinya,
tetapi juga ingin mengetahui mengapa terjadi. Atau ingin menjelaskan
sebab terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu, perlu diidentifikasi berbagai
variabel di luar masalah untuk mengkonfirmasi sebab terjadinya suatu
masalah. Oleh karena itu, penelitian ini juga disebut sebagai penelitian
konfirmatori (confirmatory research) dan juga sering disebut penelitian
korelasional (correlational research).
 
• Ada dua tipe utama penelitian eksplanasi, yaitu penelitian asosiasi yang
disebut juga dengan penelitian korelasional, atau penelitian kausal, dan
penelitian komparatif.
Metode Penelitian:
• Dalam penelitian kuantitatif, sering kita
kenal 3 metode penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian survey
2. Penelitian ex post facto
3. Penelitian eksperimen
Penelitian Survey
• Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari
satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul
data yang pokok (Singarimbun, 1998).
• Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan
untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu.
• Survey adalah suatu desain yang digunakan untuk pengumpulan
informasi yang berhubungan dengan prevalensi, pengetahuan,
kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai. Pada survey tidak ada
intervensi.
• Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi
yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang
diajukan kepada responden.
Jenis Survei melalui Surat
• Melalui surat (mail-questionare), merupakan cara untuk memperoleh
tanggapan responden melalui pengiriman kuesioner via pos.
– Kelebihan dari mail-questionare adalah: hemat biaya, hemat waktu,
responden bisa memilih waktu yang tepat untuk mengisi kuesioner, ada
jaminan kerahasiaan (anonymity), tidak ada bias pewawancara, serta
banyak responden yang dapat dicapai jika dibandingkan dengan metode
wawancara.
– Kekurangannya adalah: tidak fleksibel, terdapat kecenderungan
rendahnya tanggapan (response rate), hanya perilaku verbal yang
tercatat, tidak ada kendali atas lingkungan, tidak ada kendali atas urutan
pertanyaan yg bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan tidak terjawab,
tidak bisa merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk
membedakan antara tidak menjawab (non-response) dengan salah
alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian, tidak dapat
mengungkap informasi yang kompleks, dan bisa mendapatkan sampel
yang bias.
Survey melalui Wawancara Langsung
• Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview)
merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan
bertemu muka atau berhadapan langsung.
– Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah tingkat
respon (response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan
perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab,
kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan, responden
harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban,
adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat
dilakukan dengan pertanyaan yang kompleks.
– Kelemahannnya adalah: memerlukan biaya yang mahal,
memerlukan banyak waktu untuk bertanya dan untuk
berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, bersifat mengganggu
responden, kurang menjamin kerahasiaan, dan kurang bisa
diandalkan untuk mencapai banyak responden.
Survei dgn Wawancara Telepon
• Wawancara telepon (telephone interview) merupakan cara memperoleh
tanggapan responden via telepon.
• Kelebihan dari telephone interview adalah: tingkat respon (respon rate)
yg lebih tinggi dari mail atau self administered. memungkinkan untuk
menjangkau geografis yang luas/jauh, waktu lebih singkat, dapat
mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan
lanjutan probing, dan memungkinkan untuk mengajukan pertanyaan
yang lebih kompleks.
• Kekurangannya adalah: membutuhkan biaya tinggi, panjang wawancara
terbatas, terbatas hanya untuk responden yang memiliki telepon,
mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk
pertanyaan terbuka, dan hanya dapat memperkirakan hal-hal tertentu
dari latar belakang suara atau intonasi suara responden.
Penelitian Ex post facto
• Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang
bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan
perubahan perilaku, gejala atau fenomena pada suatu
peristiwa yg diteliti, yang secara keseluruhan sudah terjadi.
• Penelitian ex post facto secara metodis tidak berbeda
dengan penelitian eksperimen yaitu untuk menguji
hipotesis, tetapi tidak memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu karena sesuatu gejala/peristiwa yg terjadi tsb
sudah terjadi dan hanya ingin menelusuri faktor-faktor
penyebabnya atau hal-hal yang mem-pengaruhinya.
Lanjutan Penelitian Ex post facto
• Kerlinger (1993) mendefinisikan penelitian ex post facto
adalah penemuan empiris yang dilakukan secara sistematis,
peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variabel-variabel
bebas karena peristiwanya sudah terjadi.
• Sebagai contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh
merokok terhadap kemampuan menyerap oksigen dalam
darah. Peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen dengan
menyuruh orang menghisap beberapa batang rokok dalam
sehari untuk diketahui pengaruhnya terhadap kemampuan
darahnya dalam mengikat oksigen.
Karakteristik Penelitian Ex Post Facto:
• Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
• Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut
ke belakang (me-regres) untuk menemukan sebab, sifat
hubungan, dan maknanya.
 
• Kelebihan Penelitian Ex Post Facto
1. Sesuai untuk keadaan/kondisi yang alami, yg tidak dapat dicapai
oleh penelitian eksperimen.
2. Informasi tentang sifat fenomena terjadi dalam kondisi yang alami,
dan dalam sekuensi serta pola seperti apa fenomena tsb terjadi,
3. Kemajuan dalam teknik statistik membuat desain ex post facto
tetap dapat bertahan.
Kelemahan Penelitian Ex Post Facto
• Kurang kontrol terhadap variabel bebas
• Sulit memastikan apakah semua faktor penyebab telah
dimasukkan dan diidentifikasi
• Dalam fenomena sosial dan pendidikan, tidak ada faktor
tunggal yang menjadi sebab dari suatu akibat, tetapi beberapa
kombinasi dan interaksi faktor-faktor berjalan bersama di
bawah kondisi tertentu yg menghasilkan akibat tertentu.
• Kenyataan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih faktor
berhubungan tidak mesti menyatakan hubungan sebab akibat.
Semua faktor bisa jadi berhubungan dengan suatu faktor
tambahan yang tidak dikenal atau tidak diamati.
Penelitian Eksperimen
• Metode penelitian eksperimen pada awalnya
digunakan dalam penelitian yang bersifat laboratoris.
• Penelitian eksperimen yang mendasarkan pada
paradigma positivistik mula-mula banyak diterapkan
pada penelitian ilmu-ilmu keras (hard-science),
seperti biologi dan Fisika, yang kemudian diadopsi
untuk diterapkan pada bidang-bidang sosial dan
pendidikan.
Lanjutan Eksperimen ….
• Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan
secara sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan
treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian
untuk melihat/mengetahui dampaknya terhadap subyek yang
diteliti.
• Penelitian eksperimen merupakan penelitian kausal (sebab
akibat) yang pembuktiannya diperoleh melalui
komparasi/perbandingan antara :
– Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dengan
kelompok kontrol (yang tidak diberikan perlakuan); atau
– Kondisi subjek sebelum diberikan perlakuan dengan
sesudah diberi perlakuan.
Keterbatasan Penel. Eksperimen
• Penggunaan metode penelitian eksperimen pada penelitian
sosial dan pendidikan akan dihadapkan pada permasalahan
yang sangat rumit mengingat obyek yang diteliti menyangkut
interaksi manusia dengan lingkungan, atau interaksi antar
manusia itu sendiri.
• Selain itu, tidak mudah untuk mencari orang yang bersedia
dengan sukarela menjadi subyek dari penelitian eksperimen
("kelinci percobaan").
• Guru sebagai peneliti akan dihadapkan pada persoalan
apakah dia bisa bersikap obyektif, mengingat sebagai peneliti
dia juga sebagai manusia yang berinteraksi dengan subyek
yang diteliti, yaitu siswanya sendiri.
Validitas Penelitian
Eksperimen
• Penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang paling dapat diandalkan keilmiahan-nya
(paling valid), karena dilakukan dengan
pengontrolan secara ketat terhadap variabel-
variabel pengganggu di luar yang
dieksperimenkan (Borg & Gall, 1983).
• Metode eksperimen merupakan penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap dampaknya dalam
kondisi yang terkendalikan.
Karakteristik Penel.
1.
Eksperimen
Ciri khas yg membedakan penelitian eksperimen dg penelitian
jenis lain, adalah:
a. Satu atau lebih variabel bebas dimanipulasi (kondisinya dibuat
berbeda), misal: treatment dan non-treatment
b. Semua variabel lainnya, kecuali variabel perlakuan (variabel bebas),
dikendalikan (kondisinya dipertahankan tetap).
c. Pengaruh manipulasi variabel bebas (pemberian perlakuan) terhadap
variabel terikat diamati, dengan asumsi karena diberi perlakuan yang
berbeda maka akan berdampak yang berbeda pula.
d. Adanya komparasi, sehingga perlu penyamaan antara kelompok yang
akan dikenai perlakuan dengan kelompok yang tidak dikenai
perlakuan (dua kelompok yang akan dibandingkan tersebut harus
komparabel).
Ruang Lingkup Penel. Eksperimen
• Eksperimen dalam bidang pendidikan yg dilakukan dalam rangka
melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
adalah dgn menguji pengaruh: materi, media, metode, atau praktik
pendidikan yang baru terhadap hasil belajar siswa.
• Rancangan penelitian eksperimen pada umumnya, menggunakan
variabel tunggal:
– satu variabel perlakuan dimanipulasikan (dibuat kondisinya
berbeda), selanjutnya diamati akibat/danpak dari perlakuan
tersebut terhadap 1 atau lebih variabel tergantung.
– Variabel yang dimanipulasikan disebut: variabel perlakuan,
variabel treatment, variabel eksperimen, atau variabel
independen.
– Variabel yang merupakan akibat/dampak disebut: variabel
tergantung, variabel dependen, atau variabel dampak.
Jenis Variabel dlm Eksperimen …
• Variabel Bebas/independen (variabel perlakuan/eksperimen)
 merupakan variabel yang akan dilihat pengaruhnya
terhadap variabel terikat/dependen, atau variabel dampak.
• Variabel Terikat/dependen (variabel dampak)  merupakan
variabel hasil/dampak/akibat dari variabel bebas/perlakuan.
• Variabel Kontrol (Pengendali)  variabel yang berpengaruh
terhadap variabel terikat, tetapi pengaruhnya ditiadakan/
dikendalikan dengan cara dikontrol (diisolasi) pengaruhnya.
• Variabel Moderator  variabel yang mempengaruhi tingkat
hubungan (pengaruh) variabel bebas terhadap variabel terikat.
Atau hubungan/pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat memiliki nilai yang berbeda pada level yang berbeda.
Cara Penyetaraan Kelompok
• Membuat subyek berpasang-pasangan (matching),
misal: siswa yang nilai awalnya sama dikelompokkan
berpasang-pasangan pada kelompok yang berbeda.
• Penugasan secara random (random assignment), yaitu
menempatkan subyek baik pada kelompok
eksperimen maupun kelompok pembanding dengan
cara diundi (dirandom), atau tidak dipilih-pilih.
• Kesulitan yang terjadi adalah tidak memungkinkan
(sulit) mengelompokkan siswa secara bebas, dan
terpisah dari rombelnya, karena akan merusak sistem
yang telah berjalan. Sehingga sampelnya apa adanya,
atau disebut intax sampel.
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN
1. Desain Pra-Eksperimental (Pre-ED)  Single Group Design
 Studi kasus 1 kelompok (one shot case study)
 Pretest – postest satu kelompok
 Desain rangkaian waktu (time series)
2. Desain Eksperimen Sebenarnya (True-ED)
 Desain kelompok kontrol pretest-postest
 Desain kelompok kontrol hanya postest
 Desain solomon 4 kelompok
3. Desain Eksperimental Semu (Quasi-ED)
 Desain pretest-postest tak ekuivalen
 Perbandingan kelompok statis
 Desain berimbang
Lanjutan Penel. Eksperimen…
 Meskipun uraian mengenai metode penelitian eksperimen
di atas kelihatan sangat rumit, tetapi untuk penelitian
eksperimen di dalam kelas yang dilakukan oleh guru
untuk kepentingan peningkatan kualitas pembelajaran,
tidak harus memenuhi aturan-aturan yang rigid seperti di
atas.
 Sekalipun metode eksperimen sebagai pendekatan yang
ideal bagi pemecahan masalah-masalah pendidikan
(termasuk masalah-masalah pembelajaran di kelas),
namun harus kita ingat bahwa banyak persoalan penting
dalam pendidikan yang tidak dapat dipecahkan dengan
eksperimentasi.
Validitas Penelitian
• Pada semua penelitian dengan menggunakan paradigma
positivistik, akan menghadapi dua pertanyaan besar, yaitu:
1. Apakah hasil penelitian ini benar atau dapat dipercaya?;
dan
2. Apakah kita dapat menggeneralisasikan hasil penelitian
ini kepada sejumlah subyek yang kondisinya dianggap
sama dengan subyek yang kita teliti ?
• Permasalahan nomor (1) adalah berkaitan dengan
validitas internal suatu hasil penelitian, sedangkan
permasalahan nomor (2) menyangkut validitas eksternal
suatu hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai