0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan18 halaman
1. Dokumen membahas tentang karakteristik air dan pengelolaan limbah cair.
2. Air hujan dan permukaan dapat melarutkan berbagai zat seperti debu, endapan, dan bahan organik yang dapat mengotori air.
3. Pengolahan limbah cair bertujuan menghilangkan zat terampung dan organik, serta mengurangi patogen untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
1. Dokumen membahas tentang karakteristik air dan pengelolaan limbah cair.
2. Air hujan dan permukaan dapat melarutkan berbagai zat seperti debu, endapan, dan bahan organik yang dapat mengotori air.
3. Pengolahan limbah cair bertujuan menghilangkan zat terampung dan organik, serta mengurangi patogen untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
1. Dokumen membahas tentang karakteristik air dan pengelolaan limbah cair.
2. Air hujan dan permukaan dapat melarutkan berbagai zat seperti debu, endapan, dan bahan organik yang dapat mengotori air.
3. Pengolahan limbah cair bertujuan menghilangkan zat terampung dan organik, serta mengurangi patogen untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
Maulana Basith Irvany Gambar 1 Hydrologic cycle. (From Pontius, F. W.: Water Quality and Treatment, 1990) Karakteristik air Pada prinsipnya gas oksigen dan karbondioksida di atmosfir akan masuk dan terlarut dalam air hujan. Selain itu, air hujan juga dapat melarutkan berbagai macam bahan yang terdapat di atmosfir sehingga akan menyebabkan karakteristik dari air hujan tersebut. Air permukaan membawa sejumlah bahan seperti endapan lumpur, pasir, daun, tanaman yang busuk dan reruntuhan organik, yang selanjutnya akan terlarut dalam air dan mengkontaminasi serta mengotori air. Air permukaan (sungai, danau dsb) mengandung kekeruhan, suspended matter, dan warna, yang secara bertahap meningkat akibat terjadinya penguapan. Tingginya konsentrasi dissolved solid lebih nyata bila terjadi di lautan karena permukaan terjadinya penguapan lebih luas. Permukaan yang mengurung air seperti kolam dan danau biasanya mengandung bahan tersuspensi. Padatan terlarut, gas- gas dan bahan organik dapat masuk ke dalam air. Tumbuhan organik seperti algae juga ada. Bagian rainfall yang terperkolasi ke dalam tanah akan terbentuk di bawah permukaan, hal ini merupakan sumber suplai untuk sumber mata air dan sumur yang merupakan filter (penyaring) dalam proses pembersihan air. Oleh karena itu, lamanya periode kontak dan pembentukan geologi yang melalui air dari sumur dan sumber mata air akan mengandung sejumlah padatan terlarut dan berbagai macam bahan. Klasifikasi Kandungan Anorganik yang terlarut dalam air (Davis and DeWiest 1966) Ion-ion yang terlarut dalam air di alam umumnya terkontribusi sebagai kontaminan major, misalnya kation (ion bermuatan positif) : calcium (Ca2+), magnesium (Mg2+), and sodium (Na+), dan anion (ion bermuatan negatif) : bicarbonate (HCO3-), sulfate (SO42-), and chloride (Cl~). Total konsentrasi dari keenam major elemen dalam air lebih dari 90% dissolved solid. Ion-ion kalsium dan magnesium ini bersifat sebagai air sadah dan akan menyebabkan kerak air terutama bila dipakai di industri untuk pemanasan air. Kandungan organik Komponen organik biasanya mengandung hydrogen dan oksigen sebagai komponen utama dalam strukturnya, dengan karbon sebagai elemen kunci. Walaupun senyawa karbonat seperti asam karbonat (H2C03), carbon dioxide (C02), bicarbonate (HCO3-), and carbonate (CO3- 2 ), merupakan konstituen penting dalam air alami, tetapi hal tersebut tidak dimasukkan sebagai kandungan organik. Konsentrasi bahan organik terlarut dalam air biasanya berada lebih rendah dibandingkan dengan kandungan anorganik. Analisis kandungan total organik karbon (TOC) merupakan dasar dari suatu analisis kandungan bahan organic, yang umumnya sekitar 0,1 – 10 mg/l, tetapi dalam beberapa kasus bisa lebih tinggi sampai puluhan mg/l. Gas Terlarut (Dissolved Gas) Gas-gas yang kelarutannya dalam air cukup besar adalah nitrogen (N2), oxygen (02), carbon dioxide (C02), methane (CH4), and hydrogen sulfide (H2S). Gas-gas CH4 dan H2S sering terdapat dalam air sebagai hasil dari proses biogeokimia yang terjadi tanpa udara. Dalam beberapa kasus dissolved gas dapat sangat berbahaya. Misalnya H2S di atas 1 mg/l tidak dapat dikonsumsi manusia. Gas metan yang cukup tinggi dalam air sumur menyebabkan bahaya kebakaran. Gas juga dapat membentuk gelembung dari air sumur, menurunkan produktivitas dan efisiensi pompa. Radon-222 dapat menghasilkan radioaktif uranium dan thorium, yang jika meluruh dapat membahayakan kesehatan manusia. Alkalinitas Alkalinitas air merupakan indikasi bahwa dalam air tersebut menerima proton, sehingga dapat dinetralisasi dengan asam. Alkalinitas air alam terutama dipengaruhi oleh garam asam lemahnya. Alkalinitas mempengaruhi kesadahan, kelarutan ion-ion, dan pH. Meskipun beberapa basa dapat berkontribusi pada alkalinitas air, tetapi dalam kebanyakan air alam, penyebab alkalinitas merupakan hubungan sebagai berikut. Total alkalinity = [HC03-] + 2[C03-2] + [OH-] - [H+] Bicarbonat (HCO3-) berada dalam bentuk major pada alkalinitas alami, karena dibentuk dari asam karbonat (CO2 ditambah air) pada materi dalam tanah. Pada konsentrasi CO2 rendah (pH tinggi), karbonat alkalinitas dapat berada di air alam. Alkalinitas Hidroksida secara normal tidak terdapat di air alam sehingga tidak perlu dilakukan pengolahan. CO2 dan tiga bentuk alkalinitas lainnya merupakan satu kesatuan sistem yang berada dalam kesetimbangan, seperti terlihat pada persamaan berikut: Simbol menunjukkan reaksi reversible. M adalah ion logam. • Pada analisis alkalinitas konvensional dengan metoda titrasi dengan asam sulfat menggunakan 2 jenis indikator phenolptalein (P) dan metil jingga (M). • Dalam tahap pertama indikator phenolptalein berubah warna dari pink menjadi tidak berwarna, selanjutnya pada tahap kedua titrasi dilanjutkan dengan indikator metil jingga yang akan berubah warna menjadi pink pada pH 4,5 dan semua alkalinitas ternetralkan. • Pada titika akhir pertama disebut sebagai P alkalinitas dan pada titik kedua disebut M alkalinitas atau total alkalinitas. Analisis air Biasanya menggunakan standar metode pengujian laboratorium, misalnya seperti yang terdapat dalam Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater (Greenborg et al. 1992). Jenis-jenis teknologi pengolahan air, secara ringkas dijelaskan pada Tabel 5.2. Pada Tabel 15.3, analisis mineral-mineral kimia air dikonversikan sebagai CaCO3. Contoh analisis air PENGELOLAH LIMBAH 1.AIR LIMBAH ADALAH SISA DARI SUATU USAHA DAN ATAU KEGIATAN YANG BERWUJUD CAIR 2.LIMBAH CAIR ADALAH LIMBAH DALAM WUJUD CAIR YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN INDUSTRI YANG DIBUANG KE LINGKUNGAN DAN DIDUGA DAPAT MENURUNKAN KUALITAS LINGKUNGAN
3.KOMBINASI DARI CAIRAN DAN SAMPAH CAIR YANG BERASAL DARI DAERAH PEMUKIMAN, PERDAGANGAN, PERKANTORAN DAN INDUSTRI, BERSAMA-SAMA DENGAN AIR TANAH, AIR PERMUKAAN DAN AIR HUJAN YANG MUNGKIN ADA (HARYOTO KUSNOPUTRANTO
4.PENGOLAHAN AIR LIMBAH ADALAH USAHA MENGHILANGKAN BAHAN-BAHAN
TERSUSPENSI DAN TERAPUNG, PENGOLAHAN BAHAN ORGANIK BIODEGRADABLE SERTA MENGURANGI ORGANISME PATOGEN UNTUK DAPAT MENINGKATKAN ASPEK ESTETIKA DAN LINGKUNGAN BERDASARKAN SUMBERNYA, LIMBAH B3 DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENJADI : PRIMARY SLUDGE, YAITU LIMBAH YANG BERASAL DARI TANGKI SEDIMENTASI PADA PEMISAHAN AWAL DAN BANYAK MENGANDUNG BIOMASSA SENYAWA ORGANIK YANG STABIL DAN MUDAH MENGUAP CHEMICAL SLUDGE, YAITU LIMBAH YANG DIHASILKAN DARI PROSES KOAGULASI DAN FLOKULASI EXCESS ACTIVATED SLUDGE, YAITU LIMBAH YANG BERASAL DARI PROSES PENGOLAHAN DENGAN LUMPUR AKTIF SEHINGGA BANYAK MENGANDUNG PADATAN ORGANIK BERUPA LUMPUR DARI HASIL PROSES TERSEBUT DIGESTED SLUDGE, YAITU LIMBAH YANG BERASAL DARI PENGOLAHAN BIOLOGI DENGAN DIGESTED AEROBIC MAUPUN ANAEROBIC DI MANA PADATAN/LUMPUR YANG DIHASILKAN CUKUP STABIL DAN BANYAK MENGANDUNG PADATAN ORGANIK. LIMBAH B3 DIKARAKTERISASIKAN BERDASARKAN BEBERAPA PARAMETER YAITU : TOTAL SOLIDS RESIDUE (TSR) KANDUNGAN FIXED RESIDUE (FR) KANDUNGAN VOLATILE SOLIDS (VR) KADAR AIR (SLUDGE MOISTURE CONTENT) VOLUME PADATAN, SERTA KARAKTER ATAU SIFAT B3 (TOKSISITAS, SIFAT KOROSIF, SIFAT MUDAH TERBAKAR, SIFAT MUDAH MELEDAK, BERACUN, SERTA SIFAT KIMIA DAN KANDUNGAN SENYAWA KIMIA).
CONTOH LIMBAH B3 IALAH LOGAM BERAT SEPERTI
Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, DAN Zn SERTA ZAT KIMIA SEPERTI PESTISIDA, SIANIDA, SULFIDA, FENOL DAN SEBAGAINYA. Cd DIHASILKAN DARI LUMPUR DAN LIMBAH INDUSTRI KIMIA TERTENTU SEDANGKAN Hg DIHASILKAN DARI INDUSTRI KLOR- ALKALI, INDUSTRI CAT, KEGIATAN PERTAMBANGAN, INDUSTRI KERTAS, SERTA PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL. Pb DIHASILKAN DARI PELEBURAN TIMAH HITAM DAN ACCU. LOGAM-LOGAM BERAT PADA UMUMNYA BERSIFAT RACUN SEKALIPUN DALAM KONSENTRASI RENDAH TERIMA KASIH