Anda di halaman 1dari 31

KP-ASI

(KELOMPOK PEDULI ASI)

1
KP-ASI ?
KP-ASI adalah kelompok ibu yang peduli terhadap pemberian ASI yang baik dan benar,
berpengalaman, atau mempunyai pengetahuan yang memadahi untuk memberikan nasihan
dan petunjuk langsung kepada ibu-ibu menyusui dan calon ibu ataupun secara tidak
langsung melalui para suami, anggota keluarga lainnya dan pemuka masyarakat.

Peran KP-ASI dalam peningkatan pemberian ASI ekslusif :


• Mempromosikan peningkatan pemberian ASI dengan memberi bantuan/dukungan
kepada ibu menyusui/calon ibu dalam mempersiapkan, melaksanakan pemberian ASI
yang baik dan benar
• Mndorong ibu, keluarga dan masyarakat untuk memberikan ASI kepada bayi
• Mengawasi meluasnya promosi penggunaan susu formula
• Meningkatkan kepedulian dan bantuan lingkungan/ masyarakat agar memberikan
dukungan pada keberhasilan peningkatan pemberian ASI utamanyya pemberian ASI
ekslusif

2
Kegiatan KP-ASI :
• Memberikan pelayanan/ bantuan baik secara perorangan maupun secara kelompok bagi
ibu hamil,bersalin/menyusui/calon ibu
• Memberikan penyulihan kepada para ibu tentang : cara menyusui yang benar, manfaat ASI,
tatalaksana menyusui, cara mengatasi masalah ASI,
• Membantu para ibu menyusui dalam mengatasi/keluhan dan bila perlu merujuk para ibu ke
puskesmas, posyandu, polindes, atau pelayanan kesehatan (RS)terdekat
• Melakukan kunjungan rumah kepada ibu melahirkan/menyusui
• Melakukan pencatatan dan pelaporan sederhana
• Mengikuti penyegaran secara berkala
• Bekerja sama dengan lembaga/kelompok terkait di wilayahnya
• Melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi sederhana

Manfaat ikut KP-ASI :


Bagi ibu menyusui / calon ibu : Bagi anggota KP-ASI :
• Ibu menyusi/calon ibu mendapatkan bantuan dan • Mendapatkan informasi tentang
dorongan untuk memanfaatkan ASI pengetahuan dan pemahaman akan ASI
• Ibu menyusuicalon ibu mendapatkan pengetahuan • Mendapatkan pengalaman dan kepuasan
dan pengalaman bagaimana cara menyusui dan membantu ibu menyusui untuk memberikan
mengatasi masalah/keluhan ASI pada bayi
 Ibu menyusui/calon ibu mendaptakan • Mendorong peran serta masyarakat dalam
3
kepercayaan diri untuk menyusui bayinya meningkatkan pemberian ASI
A. PENTINGNYA KEUNTUNGAN MENYUSUI
MENYUSUI
ASI Menyusui

Nutrisi sempurna Mempererat


hubungan ibu
& bayi
Mudah dicerna
Menjarangkan
Efisien kehamilan

Melindungi dari Menjaga


infeksi kesehatan ibu

Lebih HEMAT
dibanding susu
4
formula
M
A Apakah Perbedaannya
N
U
S K
A
….?
A
S M
P B
I
I I
A N
G
Perbedaan kandungan susu
KANDUNGAN ASI SUSU SAPI FORMULA BAYI
bakteri Tidak ada Mungkin ada Mungkin ada
anti infeksi Ada Tidak ada Tidak ada
pertumbuhan Ada Tidak ada Tidak ada
Jumlahnya tepat, Terlalu banyak, sukar
Protein Sebagian disesuaikan
mudah dicerna (WHEY) dicerna (CASEIN)
Asam lemak essensial
Kurang asam lemak Kurang asam lemak
cukup, termasuk DHA
Lemak essensial, tidak essensial, tidak
dan AA, mengandung
mengandung lipase mengandung lipase
lipase untuk mencerna
Jumlahnya sedikit, Jumlahnya sedikit, tidak Ditambah ekstra, tidak
Zat besi
diserap dengan baik diserap dengan baik diserap dengan baik
Tidak cukup
Vitamin-vitamin
Vitamin-vitamin Cukup mengandung vitamin A
ditambahkan
dan C
Mungkin memerlukan 6
Air Cukup Diperlukan tambahan
tambahan
Kolostrum
KANDUNGAN KEGUNAAN
Kaya Antibodi Melindungi terhadap Infeksi dan
Alergi
Banyak Sel darah putih Melindungi terhadap Infeksi
Pencahar Membersihkan mekonium,
membantu mencegah bayI
kuning/ikterus
Faktor-faktor Membantu usus berkembang lebih
pertumbuhan matang, mencegah alergi dan
keadaan tidak tahan (intoleransi)
Kaya Vitamin A Mengurangi keparahan infeksi,
mencegah penyakit mata

Slide 2.5
B. PROSES MENYUSUI

8
Bagaimana ASI diproduksi

Rangsangan
HORMON
Sensoris /
PROLAKTIN Sentuhan
dari Puting

Disekresi SETELAH
MENYUSUI untuk
menghasilkan ASI
berikutnya

Prolaktin
dalam darah

Bayi
Menyusu
Lebih banyak disekresi
pada malam hari
9
Bagaimana ASI dikeluarkan

10
C. TEKNIK MENYUSUI
POSISI MENYUSUI
empat butir kunci posisi menyusui:
1.Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus.
2.Ibu mendekap badan bayi dekat dengan tubuhnya.
3.Ibu menopang seluruh badan bayi, dan bukan hanya
kepala atau bahu bayi.
4.Wajah bayi menghadap payudara, dengan hidung
menghadap puting.

11
○ PELEKATAN YANG BAIK ○ PELEKATAN YANG BURUK

Pelekatan yang Buruk (di dalam mulut bayi)


Ciri Pelekatan yang baik
Hanya puting yang berada dalam mulut bayi, bukan jaringan payudara
 Kita dapat melihat areola atas tampak lebih banyak
yang mendasarinya, Saluran ASI berada di luar mulut bayi, dimana
di atas mulutnya daripada dibawah mulutnya.
lidah tidak menjangkaunya
 Mulutnya terbuka lebar.
Lidah bayi di belakang di dalam mulut dan tidak menekan saluran ASI.
 Bibir bawahnya berputar ke luar.
Akibat Pelekatan yang buruk:
 Dagu bayi menyentuh payudara
Puting retak dan lecet.
Nyeri yang mengakibatkan kurangnya aliran ASI dan produksi ASI
yang rendah.
12
2. Posisi Menyilang— berguna bagi
1. Posisi biasa (posisi yang bayi yang baru lahir dan bayi
paling umum) kecil dan lemah, atau bayi
apapun dengan kesulitan
melakukan pelekatan

3. Posisi menyilang bayi 4. Posisi Berbaring Menyamping


kembar

5. Posisi Di bawah lengan

13
CARA MEMBANTU IBU MENGATUR POSISI BAYINYA
 Beri salam kepada ibu dan tanyakan bagaimana menyusuinya.
 Nilailah kegiatan menyusuinya.
 Jelaskan apa yang mungkin bisa membantu, dan tanyakan apakah Ibu
menghendaki kita menunjukkannya.
 Pastikan ibu merasa nyaman dan santai, baik dalam posisi duduk atau berbaring.
 Duduklah dengan posisi yang nyaman dan sopan.
 Jelaskan cara memegang bayinya, dan tunjukkan pada ibu dengan boneka.
Empat butir kunci memegang bayi:
- kepala dan badan bayi lurus; Kepala Bayi di lengan ibu
- badan bayi dekat dengan badan ibu; punggung bagi di telapak tangan ibu
- menopang seluruh tubuh bayi; perut ibu menempel tubuh bayi
- wajah bayi menghadap payudara ibu dengan hidung bayi
- menghadap puting ibu;
14
 Tunjukkan ibu cara menyangga payudaranya:
- jari-jari diletakkan pada dinding dada di bawah payudara;
- jari telunjuk menyangga payudara;
- ibu jari di atas payudara.
- Jari-jari ibu tidak boleh terlalu dekat dengan puting.
 Jelaskan atau tunjukkan pada ibu cara membantu bayi melekat:
- sentuh bibir bayi dengan putingnya;
- tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar;
- gerakkan dengan cepat bayi ke payudara ibu, arahkan bibir bawah bayi di bawah puting.
 Perhatikan bagaimana respon ibu dan tanyakan bagaimana rasanya menyusui bayinya sekarang. .
 Carilah tanda-tanda pelekatan yang baik Jika pelekatan tidak baik, coba lagi.
 Tunjukkan pada ibu cara memegang bayi dengan posisi lain yang mungkin lebih mudah dan nyaman.

15
KESULITAN MENYUSUI
Ada beberapa kondisi umum payudara kadang menyebabkan kesulitan menyusui:
- Puting datar, terbenam dan besar/panjang;
- Payudara bengkak (engorgement);
- Saluran tersumbat dan mastitis;
- Puting lecet dan retak.

16
D. PROBLEMATIKA MENYUSUI

• Menolak Menyusu
Di beberapa kelompok masyarakat, penolakan adalah
alasan umum untuk berhenti menyusui.
- Penolakan dapat menimbulkan perasan sangat
tertekan pada ibu bayi. Ia mungkin merasa
tertolak dan frustrasi dengan pengalaman
tersebut.
- Kita perlu mengetahui penyebab bayi menolak
menyusu dan cara membantu ibu dan bayinya
agar menikmati kegiatan menyusui kembali

17
Penyebab penolakan ASI:
1. Penyakit, kesakitan atau dibawah pengaruh obat:
- Infeksi
- Kerusakan otak
- Nyeri dari memar (vakum, forsep)
- Hidung tersumbat
- Mulut nyeri (jamur, tumbuh gigi)

2. Kesulitan dengan teknik menyusui :


- Pemisahan ibu dan bayi setelah melahirkan
- Pemberian susu botol, empeng
- Tidak mendapat cukup ASI (pelekatan kurang baik, payudara bengkak)
- Tekanan pada bagian belakang kepala, ketik mengatur posisi
- Pasokan ASI berlebih

18
TATA LAKSANA MENOLAK MENYUSU
1. Atasi atau hilangkan penyebabnya bila mungkin
Penyakit:
Jika bayi tak mampu menyusu, mungkin perlu perawatan khusus di RS. Atasi infeksinya dengan antimikroba yang tepat
dan terapi lainnya. Rujuk bila perlu. Bantu ibunya memerah ASI untuk diberikan kepada bayi dengan cangkir atau pipet,
sampai bayi bisa menyusu lagi.
Kesakitan:
bantu ibu menemukan cara memegang bayi tanpa menekan bagian yang sakit.
Pemberian obat:
Kesulitan menyusui:
Diskusikan alasan kesulitannya dengan ibu. Bila bayinya mau menyusu lagi, bantu ibu memperbaiki teknik menyusuinya.
Saat bayinya menunjukan minat untuk menyusu lagi, bantu ibu untuk melakukan dengan caranya, dan bantu ia untuk
meningkatkan produksi ASI.
Sariawan :
Obati dengan gentian violet atau nystatin (konsultasikan dengan tenaga medis)
Tumbuh gigi :
Dorong ibu untuk sabar dan selalu siap menawarkan bayinya untuk menyusu pada payudara
Hidung tersumbat:
Terangkan bagaimana cara membersihkannya. Anjurkan untuk menyusui dalam waktu singkat, tetapi lebih sering dari
biasanya dalam beberapa hari
Pasokan ASI berlebih :
Sarankan ibu untuk memerah ASInya sebelum menyusui Ibu dapat memperlambat aliran ASI dengan menopang payudara
melalui cara menggunting atau ibu juga dapat menyusui sambil terlentang. 19
ASI Berlebih dan/atau aliran ASI Terlalu Deras
a. Ciri-ciri pada bayi: Penanganan:
 Menyusu dengan berisik – suara keras pada  Perbaiki pelekatan bayi
saat menelan, terbatuk-batuk, gelagapan
 Biarkan bayi mengisap dari satu payudara saja
 ASI mengalir dari sudut bibir
tiap menyusu
 Gumoh hebat / muntah
 Menarik/melepas payudara  Biarkan bayi menyusu pada satu payudara
 Menolak payudara sampai berhenti sendiri
 Sering kembung  Apabila bayi ingin menyusu lagi dengan selang
 BAB hijau dan berbusa waktu kurang dari 1 jam, berikan payudara
 Sering ruam popok yang sama
 Kenaikan BB kurang
 Perah sebagian ASI sebelum menyusui,
b. Ciri-ciri pada ibu: terutama pada saat LDR pertama
 Sering mengalami saluran ASI
 Posisi terlentang saat menyusui (lying-down
tersumbat
position), semi-rebahan (laid back position)
 Sering mastitis
atau posisi bayi semi duduk (saddle hold)
 Payudara tidak pernah terasa
nyaman / terlalu cepat penuh  Memegang payudara dengan pegangan
 Puting lecet gunting untuk memperlambat aliran
 Sering menyendawakan bayi selama menyusui20
2. Bantu ibu dan bayi menikmati kegiatan menyusui kembali
Ini sulit dan bisa jadi sebuah kerja keras. Kita tidak bisa memaksa bayi menyusu. Ibu perlu
dibantu untuk merasa bahagia dengan bayinya dan untuk menikmati kegiatan menyusui.
Mereka harus belajar menikmati kontak langsung kembali. Ia juga memerlukan bantuan kita
untuk membangun kepercayaan diri, dan memberinya dukungan. Bantulah ibu untuk
melakukan hal-hal berikut:
Mendekatkan bayi ke dirinya sepanjang waktu:
- Ibu sebaiknya merawat sendiri bayinya selama mungkin.
- Mintalah para nenek dan para pembantu lainnya membantu dengan cara lain, misalnya
melakukan pekerjaan rumah, dan mengurus anak yang lebih tua.
- Ibu sebaiknya sering memeluk bayi, dan melakukan banyak kontak kulit di luar waktu
menyusui. Ibu sebaiknya tidur bersama bayi.
- Jika ibu bekerja, ia sebaiknya mengambil cuti dari pekerjaannya, bila perlu cuti diluar
tanggungan.
- Akan menolong jika mendiskusikan situasi ibu dengan ayah bayi, para nenekkakek, dan
orang lain yang mau membantu.

 
21
Memberikan payudara kapan saja bayi ingin menyusu.
- Ibu sebaiknya tidak terburu-buru menyusui lagi, tapi sodorkan payudara jika bayi benar-benar
menunjukkan minat. Bayi mungkin lebih mau menyusu saat ia agak mengantuk atau setelah diberi
ASI dengan cangkir, daripada ketika ia sangat kelaparan. Ibu dapat menyusui dengan posisi yang
berbeda.
- Jika ibu merasa refleks pengaliran ASI sedang bekerja, ia dapat menawarkan payudaranya kepada
bayi.
Membantu bayinya menyusu dengan cara-cara berikut:
- Perah sedikit ASI ke mulut bayi.
- Atur posisi bayi dengan baik, sehingga mudah bagi bayi untuk melekat ke payudara.
- Ibu sebaiknya tidak menekan bagian belakang kepala bayi, atau menggoyang payudara.
 Memberi makan bayi dengan cangkir sampai ia mau menyusu kembali.
- Ibu dapat memerah ASI dan memberikannya kepada bayi dengan cangkir (atau cangkir dan sendok).
- Ibu sebaiknya tidak menggunakan botol, dot dan empeng atau sejenisnya.

22
• ASI tidak cukup
Hampir semua ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup  untuk satu, bahkan untuk dua bayi.
• Kadang seorang bayi tidak mendapat cukup ASI. Tapi ini biasanya karena bayi tidak cukup
sering menyusu, atau tidak menyusu secara efektif.
• Hal ini jarang disebabkan karena ibu tidak cukup memproduksi ASI.
• Kekhawatiran ASI tidak cukup mungkin timbul sebelum ibu dapat menyusui terutama 2
minggu setelah melahirkan.
• Ibu membutuhkan bantuan dan dukungan untuk menyusui. Kesulitan mungkin timbul
setelah ibu bisa menyusui, setelah bayi berumur 1 bulan.
• Ibu membutuhkan bantuan untuk mempertahankan produksi ASI.
• Beberapa ibu khawatir mereka tidak punya cukup ASI pada waktu tertentu, biasanya malam
hari.
Tanda-tanda bayi mungkin tidak cukup mendapat ASI :
Pertambahan BB kurang
 Tidak sesuai kurva standar
 Bayi baru lahir kehilangan BB > 10% BBL
 Usia 2 minggu <BB
Urine pekat
<6 kali sehari
Warna kuning gelap, Bau tajam (setelah bayi umur 4mgg)
23
ALASAN MENGAPA BAYI MUNGKIN TAK MENDAPAT CUKUP ASI
Faktor menyusui Ibu:
 Awal yang tertunda Faktor Fisik Ibu:
 Menyusui pada waktu-waktu  Kehamilan
 Pil kontrasepsi, Diuretika
tetap
 Menyusui tidak sering  Malnutrisi berat
 Tidak menyusui malam hari  Alkohol
 Menyusui dalam waktu singkat  Tertinggalnya sisa plasenta (jarang)
 Pelekatan tidak baik  Cacat bawaan
 Botol, empeng  Perkembangan payudara tidak baik (amat
 Makanan lain jarang)
 Cairan lain (air putih, teh)  
 Kondisi bayi :
Faktor psikologis ibu:  Penyakit
 Kurang percaya diri  Cacat bawaan
 Khawatir, stres
 Tidak senang menyusu
 Penolakan terhadap bayi
 Kelelahan
 Perokok
24
• Menangis
MENGAPA BAYI MENANGIS

Ketidaknyamanan (kotor, panas, dingin)


Kelelahan (terlalu banyak pengunjung)
Penyakit atau nyeri (pola tangisan yang berubah)
Kelaparan (1) (tidak mendapat cukup ASI,
Kelaparan (2) (percepatan pertumbuhan)

Makanan ibu (makanan apa saja, kadang susu sapi)


Obat yang dikonsumsi ibu (kafein, rokok, obat-obatan lain)
Terlalu banyak ASI ASI kembali lagi ke oesefagus
Reflux
Kolik
Bayi yang ‘banyak kebutuhan’
25
CARA MENOLONG KELUARGA YANG BAYINYA SERING MENANGIS
Cari penyebabnya
Dengarkan dan pelajari
Bantu ibu mengungkapkan perasaannya. Berempatilah terhadap perasaannya.
Ia mungkin merasa bersalah dan merasa dirinya ibu yang buruk.
Ia mungkin merasa marah pada bayinya.
Orang lain mungkin membuatnya merasa bersalah, atau mereka membuatnya merasa bahwa bayinya
jahat, nakal atau tidak disiplin. Orang lain mungkin menyarankan makanan pendamping atau empeng.

Catat riwayatnya:
Cari tahu pemberian makanan dan perilaku bayi
Cari tahu menu makanan ibu, dan apakah ia banyak minum kopi, atau merokok, atau mengkonsumsi obat.
Cari tahu tekanan yang ibu terima dari keluarga atau orang lain.

Nilailah kegiatan menyusui:


- Periksa posisi menyusu bayi, dan lamanya setiap kali menyusu.
- Bayi yang tidak melekat dengan baik pada payudara dapat menangis, karena tidak mendapat ASI
dengan mudah.

Periksa bayi:
- Pastikan ia tidak sedang sakit atau kesakitan.
- Periksa pertumbuhannya. 26
- Apabila bayi sedang sakit atau kesakitan, rawatlah atau beri rujukan yang tepat.
Bangunlah kepercayaan diri dan beri dukungan:
Terima
- Terima pendapat ibu tentang penyebab masalahnya.
- Terima perasaan ibu tentang bayi dan perilakunya.

Pujilah apa yang dilakukan ibu dan bayi dengan benar


- Jelaskan bahwa bayinya tumbuh sehat, bayinya tidak sakit.
- ASI memenuhi semua kebutuhan bayinya - tidak ada yang salah dengan ASI, maupun dengan ibu.
- Bayinya baik-baik saja - tidak nakal, atau perlu disiplin.

Berilah informasi yang relevan


Terangkan bahwa bayinya mungkin mempunyai kolik, atau ’berkebutuhan khusus’.
- Bayinya sangat memerlukan kenyamanan. Dia tidak sakit, tapi mungkin merasa kesakitan.
- Tangisan akan berkurang saat bayi berusia 3-4 bulan.
- Obat untuk kolik sekarang tidak dianjurkan. Obat itu bisa membahayakan.
- Makanan pendamping tidak diperlukan, dan seringkali tidak membantu. Bayi yang diberi makanan
pendamping juga bisa kolik. Mereka mungkin mengalami intoleransi atau alergi susu sapi dan makin parah.
- Menyusu payudara untuk kenyamanan adalah tindakan yang aman, tapi memberi susu botol dan empeng
tidak aman.

27
Ajukan satu atau dua saran :
- Mungkin akan membantu bila ibu mengurangi kopi dan teh, serta minuman lain yang
mengandung kafein, seperti kola. Bila ia merokok, usulkan agar ia menguranginya. Mintalah
anggota keluarga lainnya untuk tidak merokok dalam ruangan yang sama dengan bayi.
- Mungkin akan membantu bila ibu tidak lagi mengkonsumsi susu sapi dan olahan lain dari susu
atau makanan lain yang bisa menimbulkan alergi (kedelai, kacang, telur).
- Ibu sebaiknya berhenti mengkonsumsi makanan tersebut selama satu minggu. Jika tangisan
bayi berkurang, ibu sebaiknya terus menghindarkan makanan tersebut. Jika bayi tetap
menangis sesering sebelumnya, maka makanan tersebut bukanlah penyebab tangisan.
- Pastikan ia bisa mengkonsumsi makanan lain yang kaya akan energi dan protein, misalnya
polong-polongan.
- berbaring datar.
Jika ibu kelebihan pasokan ASI:
- Usulkan agar ibu membiarkan bayinya menyusu hanya dari satu payudara tiap kali menyusu.
Biarkan bayi terus menyusu pada payudara tersebut sampai selesai. Jelaskan bahwa jika
bayinya tetap menyusu pada payudara yang pertama lebih lama, ia akan memperoleh lebih
banyak susu akhir yang kaya-lemak.
- Gunakan hanya satu payudara setiap menyusui pada waktu tertentu, 4, 6 atau 8 jam,
tergantung seberapa besar masalahnya, kemudian pada waktu lainnya, gunakan hanya
payudara yang lainnya.
- Jika bayi mungkin kena Reflux, usulkan untuk menyusui bayinya dalam posisi tegak, dapat
28
membantu juga apabila dia tidur bersandar dan tidak berbaring datar
Beri bantuan praktis
• Pastikan bayi melekat dengan baik pada payudara.
• Jelaskan bahwa cara terbaik untuk menenangkan bayi menangis adalah mendekapnya erat-erat,
dengan gerakan dan tekanan lembut pada perutnya.
• Terkadang lebih mudah bila orang lain dan bukan ibu yang menggendong bayi, sehingga bayi tidak
bisa mencium bau ASI.
• Tunjukkan pada ibu cara mengeluarkan angin dari perut bayi. Ibu sebaiknya menggendong bayi
tegak lurus, misalnya dalam posisi duduk, atau tegak lurus pada bahunya. (Ini TIDAK perlu
dilakukan rutin – hanya bila bayi kolik)
• Apabila bayi kurang dari 1 bulan, ibu dapat mencoba menggendong dan menyusui bayinya dengan
posisi berbaring bersandar (reclining/leaning back) dengan kontak kulit ibu dengan kulit bayi
• Tawarkan untuk mendiskusikan situasi ibu dengan keluarganya, untuk menyampaikan kebutuhan
bayi dan kebutuhan ibu terhadap dukungan. Penting sekali untuk mencoba membantu mengurangi
ketegangan di keluarga, sehingga ibu tidak memulai pemberian makanan pendamping yang tidak
perlu.

29
Cara Menenangkan Bayi Kolik

30
TERIMAKASIH

31

Anda mungkin juga menyukai