Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan Anak

dengan GEA di Ruang Jawa


RIS Hospital
Pembimbing : Ns. Oryza Intan Suri, M.Kep
DEFINISI
Gastroenteritis akut adalah suatu keadaan dimana
seseorang buang air besar dengan konsisteni lembek
atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensi nya
lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu
hari (Depkes, 2016)

Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak
lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi
tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah
yang berlangsung kurang dari satu minggu.
ETIOLOGI
Gastroenteritis akut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, menurut dari World
Gastroenterology Organisation, ada beberapa agen yang bisa menyebabkan terjadinya
gastroenteritis akut yaitu agen infeksi dan non-infeksi. Lebih dari 90 % diare akut
disebabkan karena infeksi, sedangkan sekitar 10 % karena sebab lain yaitu :
1. Faktor Infeksi
• Virus
• Bakteri
2. Faktor Non-Infeksi
• Malabserbsi atau maldigesti
• Imunodefisiensi
• Terapi Obat
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Manjoer Arief tanda dan gejala gastroenteritis dapat berupa
bayi atau anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan
menurun, mengalami diare, feses cair dengan darah atau lendir, warna
tinja berubah menjadi kehijauan karena tercampur empedu, anus dan
sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam, dehidrasi dan berat
badan menurun.
Infeksi usus menimbulkan tanda dan gejala gastrointestinal serta gejala
lainnya bila terjadi komplikasi ekstra intestinal termasuk manifestasi
neurologik. Gejala gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut dan
muntah. Sedangkan manifestasi sistemik bervariasi tergantung pada
penyebabnya.
PATOFISIOLOGI
Secara patofisiologi, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan mukosa
lambung, meliputi :
a. Kerusakan mukosa barrier yang menyebabkan difusi balik ion H+meningkat;
b. Perfusi mukosa lambung yang terganggu;
c. Jumlah asam lambung yang tinggi (Wehbi, 2018 dalam Muttaqin dan Kumala 2011).
Faktor- faktor tersebut biasanya tidak berdiri sendiri, contohnya, stress fisik akan
menyebabkan
perfusi mukosa lambung terganggu sehingga timbuk daerah-daerah infark kecil; selain itu
sekresi asam lambung juga terpacu. Mucosal barrier pada pasien strees fisik biasanya tidak
terganggu (Muttaqin & Kumala, 2018).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah,
kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
2. Urine : urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika
3. Tinja :
● Pemeriksaan makroskopik
● Pemeriksaan mikroskopik
KOMPLIKASI
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik atau
hipertonik).
2. Renjatan hipovolemik.
3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot,
lemah, bradikardi, perubahan elektrokardiogram).
4. Hipoglikemia.
5. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus
dan defisiensi enzim laktosa.
6. Kejang yang terjadi pada dehidrasi hipertonik.
7. Malnutrisi energi protein akibat muntah dan diare, jika
lama atau kronik.
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK S DENGAN GEA
PENGKAJIAN
Nama : An. S Penanggung jawab
Tanggal lahir : 13-Agustus-2018 Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Gudang lengkong RT Alamat : Jl.Gudang lengkong
006/003 RT 006/003
Agama : Islam Hubungan dengan pasien: Ibu kandung
Tanggal masuk : 7 November 22
Tanggal dikaji : 7 November 22

Alasan masuk RS : BAB cair >5x bercampur lendir, demam 1 hari, muntah 2x, mual
Riwayat kesehatan sekarang : Ibu pasien mengatakan muntah setiap habis makan, demam 1
hari, diare 5x, muntah 2x
Riwayat kesehatan dahulu : Tidak ada
Riwayat kesehatan keluarga : Tidak ada
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH

1. Hipovolemia (D.0023) Kehilangan cairan aktif Hipovolemia


cairan itravaskuler, intertisiel, dan atau intraseluler
Gejala dan tanda mayor
-Subjektif :
(Tidak tersedia)
-Objektif
1. tekanan darah menurun
2. turgor kulit menurun
3. membran mukosa kering
Gejala dan tanda minor :
-Subjektif
1. Merasa lemah
2. Mengeluh haus
-Objektif
1.Suhu tubuh meningkat
2. berat badan turun tiba-tiba
2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit (D. 0037) Kekurangan keseimbangan Resiko
Elektrolit ketidakseimbangan
Berisiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit elektrolit.
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH

3. Hipertermia (D.0130) Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh Suhu TuBuh meningkat diatas Hipertermi
Rentang normal
Gejala dan tanda mayor

-Subjektif :

(Tidak tersedia)

-Objektif :

1. Suhu tubuh diatas nilai normal

Gejala dan tanda minor

-Subjektif :

(tidak tersedia)

-Objektif :

Kulit merah

Kulit terasa hangat


460,030
Number of children born in Singapore
Activities taking place today
You can list all the activities you would like to try here

You can list all the activities you would like to try here

You can list all the activities you would like to try here

You can list all the activities you would like to try here

You can list all the activities you would like to try here

Anda mungkin juga menyukai