Anda di halaman 1dari 44

DETEKSI DINI MASALAH

KESEHATAN JIWA

DISAMPAIKAN OLEH
dr. Anita Virgiyanti, SpKJ
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT
Limitasi kecacatan
Diagnosis dini & & Rehabilitasi
Promosi kesehatan &
Pengobatan tepat
perlindungan spesifik

SEHAT JIWA ODMK ODGJ


RUANG PROMOTIF
LINGKUP PREVENTIF
KESWA
UU 18 TH KURATIF
2014 REHABILITATIF 2
Lansia • Deteksi dini keswa
Upaya Promotif - Preventif Kesehatan Jiwa lansia
• Pendekatan Siklus Kehidupan (Continuum of • (demensia/ depresi,
dll)
Care) dan Kelompok Risiko (Population at Risk) Dewasa
• Terintegrasi pada semua tingkat layanan
kesehatan dan kegiatan LP/LS
• Keswa dewasa
• Deteksi dini
melalui Posbindu
n
idupa Pelayanan bagi remaja & Pandu
keh
• Cegah repasung
a
ertam Pelayanan bagi anak SD
p
hari
0
100 Pelayanan bagi balita
• Keswa Remaja
Persalinan, nifas Pelayanan bagi • Skrining ASSIST
& neonatal bayi • Posbindu di Sekolah
Pemeriksaan • Life skill remaja
Deteksi Dini keswa
Kehamilan anak usia sekolah
Pelayanan • Pemantauan
PUS & WUS perkembangan
• Pola asuh dan • Deteksi Dini Keswa
tumbuh kembang Anak
• Deteksi dini
anak
• Deteksi Dini Keswa Ibu Keswa Bulin, Bu- •
Deteksi dini pd gg
Hamil fas dan Buteki
perkembangan
• Konseling Pranikah • Stimulasi Janin dalam •
anak
Kandungan
3
DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA MELALUI
1. POSBINDU PTM DAN KESWA
2. PANDU PTM KESWA PUSKESMAS

SEHAT JIWA ODMK ODGJ

POSBINDU PANDU MINI ICD-10

Masy rujuk Puskesmas rujuk RS Dg Psikiater

• Oleh kadeR • Oleh Nakes • Penegakan • Oleh Psikiater


• Skrining dg SRQ • Deteksi dini diagnosis awal • Penegakan diagnosis
20-29 metode 2 menit (oleh Dokter) dan tatalaksana
• SDQ • Pemeriksaan Jiwa
• Rujukan bila • Rujuk Balik bila stabil
(status mental 0leh
• ASSIST diperlukan (sesuai kompetensi
(Nakes Terlatih)
dokter umum)
Mengenal Stres & Distres Mengenal Symptom (Gejala)
Managemen Stres Tatalaksana awal
PIRAMIDA INTERVENSI
proses pemberdayaan memelihara, &
masyarakat me  kesehatan

Kesadaran
kemauan
kemampuan

dari, oleh, u/
bersama masy.

sosbud
setempat.
STRESS & MANAGEMEN STRES
Stres :
Reaksi pada tubuh untuk menyesuaikan diri /
mengatasi tekanan- tekanan, baik yang berasal
dari dalam dirinya atau dari luar dirinya.

Eustress Distress

Creer TL. Psychologyof Adjustmment – An Applied Approach, Prentice Hall, 1997


Sharpley CF. Understanding and Treating Depression – Biological, Psychological and Behavioral Perspectives, 1st ed., Tilde
Pub and Distribution, 2013
Faktor yang mempengaruhi
Faktor Internal
• Kepribadian
• Pengalaman masa lalu
• Pola asuh
• Keterampilan mengatasi masalah
Faktor Eksternal
• Stimulus luar
• Termasuk berbagai info dan pikiran tentang Covid 19
• Ada tidaknya suport
Reaksi terhadap Stres
Fisik Jiwa
• Nyeri kepala • Tidak dapat fokus
• Leher, pundak kaku • Mudah tersinggung
• Tenggorok kering • Tidak dapat duduk tenang
• Berdebar • Sulit tidur
• Keringat dingin • Merasa sedih dan bersalah
• Tidak merasa lapar • Merasa mudah lelah
• Berpikir jauh atas hal yang
belum terjadi

Mengganggu pekerjaan, sosial atau kehidupan keluarga


Efek dari reaksi stres memengaruhi otak dan seluruh
fungsi tubuh

• Stres dapat mempengaruhi :


• Sistim kekebalan tubuh
• Sistim saraf
• Keseimbangan hormonal
• Sistim jantung & pembuluh darah
• Sistim pencernaan
• Sistim pernapasan
• Kulit
• Sistim uro-genital
• Kesehatan jiwa
Manifestasi
Fase positif dari stres Fase negatif dari stres
(Eustres) (Distres)
• Kewaspadaan ↗ • Kelelahan
• Vitalitas ↗, Antusiasme ↗ • Gangguan konsentrasi
• Optimisme ↗ • Kemampuan komunikasi ↙
• Daya tahan tubuh ↗ • Risiko kecelakaan ↗
• Stamina fisik ↗ • Penyakit fisik dan psikis
• Hubungan personal/sosial ↗ • Kreativitas ↙, Produktivitas
• Kreativitas ↗, Produktivitas ↙
↗ • Dll
• Dll
Deteksi Masalah Mental Emosional
• Self-Reporting Questionnaire
• Kuesioner untuk mendeteksi adanya masalah mental
emosional (ODMK)
• Bukan alat diagnosis gangguan jiwa
• Ada 20 dan 29 pertanyaan
• Untuk pertanyaan 1-20, jika terdapat ≥ 6 Jawaban “YA” dan/
atau untuk pertanyaan 21-29, jika terdapat minimal 1
Jawaban “YA”
• Interpretasi: Ada masalah mental emosional
• Maka sebaiknya dirujuk ke profesional kesehatan jiwa
(psikiater, psikolog, dokter umum dan perawat yang sudah
dilatih keswa)
Self Reporting Questionair

• Petunjuk: Bacalah petunjuk ini seluruhnya


sebelum mulai mengisi. Pertanyaan berikut
berhubungan dengan masalah yang mungkin
mengganggu Anda selama 30 hari terakhir.
Apabila Anda menganggap pertanyaan itu
Anda alami dalam 30 hari terakhir, berilah
tanda silang (X) pada kolom Y (berarti Ya).
Sebaliknya, Apabila Anda menganggap
pertanyaan itu tidak Anda alami dalam 30 hari
terakhir, berilah tanda silang (X) pada kolom T
(Tidak). Jika Anda tidak yakin tentang
jawabannya, berilah jawaban yang paling
sesuai di antara Y dan T. Kami tegaskan bahwa
jawaban Anda bersifat rahasia dan akan
digunakan hanya untuk membantu
pemecahan masalah Anda
Self Reporting Questionair

Keterangan :
Dikategorikan mengalami
masalah mental emosional
bila :
• Bila Jumlah “Ya” sebanyak 6
atau lebih pada pertanyaan
No 1 s.d 20
• Bila Jumlah “Ya” sebanyak 1
atau lebih pada pertanyaan
No 21 s.d 29
• Bila dikategorikan
mengalami gejala gangguan
mental emosional segera
menghubungi petugas untuk
mendapatkan bantuan
ADA MASALAH MENTAL EMOSIONAL

– Istilah
• Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK)
• Gangguan Mental Emosional (GME)
– Edukasi Kelola Stres
– Dirujuk ke profesional kesehatan jiwa (psikiater,
psikolog, dokter umum dan perawat yang sudah
dilatih keswa)
DETEKSI DINI MASALAH
KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS
Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Pembelajaran Umum :
– Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
melakukan deteksi dini kasus gangguan jiwa yang lazim
ditemui.
• Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
– Menjelaskan pentingnya deteksi dini gangguan jiwa dan
pendekatan strategis untuk mendeteksi gangguan jiwa
– Melakukan pemeriksaan awal untuk mendeteksi adanya
gangguan jiwa
– Melakukan tindakan selanjutnya setelah terdeteksi adanya
gangguan jiwa
Topik Bahasan
1. Prinsip umum layanan kesehatan jiwa
2. Pengenalan deteksi dini masalah kesehatan
jiwa
3. Cara melakukan deteksi dini dan tindak lanjut
I. Prinsip Umum Layanan Keswa
1. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
(carers)
2. Pemeriksaan (assessment)
3. Tatalaksana dan monitoring
4. Penggerakan dan penyediaan dukungan
sosial
5. Perlindungan terhadap hak asasi
6. Perhatikan kesehatan secara umum
1. Komunikasi dengan pasien dan keluarga/carers

• Komunikasi jelas, empatik


• Bersikap ramah, menghargai, tidak menghakimi.
• Memberi perhatian sepenuhnya.
• Berikan respons terhadap keterbukaan informasi dari pasien
yang bersifat pribadi dan sulit diungkapkan dengan sensitif
dan sesuai.
• Berikan informasi tentang status kesehatannya dalam bahasa
yang mereka pahami. Tanyakan pemahaman orang tersebut
terhadap kondisinya.
2. Penilaian/pemeriksaan (assessment)

• Riwayat medis, riwayat keluhan saat ini, riwayat


dahulu, dan riwayat keluarga yang relevan.
• Lakukan penilaian fisik umum.
• Nilai, tatalaksana atau rujuk, yang untuk semua kondisi
medis yang menyertai.
• Nilai problem psikososial, masa lalu dan yang saat ini
terjadi
3. Tatalaksana dan Monitoring

• Jelaskan pentingnya terapi, serta kesiapan pasien dan


keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan.
• Jelaskan tujuan terapi dan buat rencana terapi dengan
menghargai pilihan mereka dalam terapi
• Pikirkan rencana untuk keberlanjutan terapi dan
lakukan pemantauan melalui komunikasi.
• Informasikan lama terapi yang diharapkan,
kemungkinan efek samping dari intervensi, pilihan
tatalaksana alternatif lainnya, pentingnya kepatuhan
terhadap terapi, dan kemungkinan prognosis.
Lanjutan tatalaksana dan monitoring
• Jawab pertanyaan dan kekhawatiran tentang terapi,
komunikasikan harapan yang realistik, misalnya untuk
fungsi yang lebih baik dan pemulihan.
• Monitor hasil terapi, interaksi obat, efek samping
• Fasilitasi rujukan ke spesialis, bila tersedia dan
dibutuhkan.
• Usahakan untuk menghubungkan orang tersebut ke
dukungan masyarakat, bila ada
• Dalam pemantauan, nilai kembali pemahaman pasien
terhadap penyakitnya, terapi, dan kepatuhan terhadap
terapi, koreksi jika ada kesalahpahaman.
Lanjutan tatalaksana dan monitoring
• Ajarkan kepada pasien dan keluarga untuk memantau
gejala-gejala dan terangkan kapan mereka harus mencari
bantuan secepatnya.
• Catat aspek penting interaksi pasien dengan keluarga
maupun orang lain.
• Gunakan sumber daya di keluarga dan masyarakat untuk
pasien yang tidak patuh terhadap terapi.
• Pemantauan lebih sering dilakukan untuk ibu hamil dan
menyusui, serta pada orang dengan usia lanjut
• Pastikan bahwa mereka diberikan tatalaksana secara
menyeluruh, fisik dan jiwa.
4. Penggerakan dan Penyediaan Dukungan Sosial

• Libatkan keluarga atau pelaku rawat lainnya dalam


melakukan perawatan.
• Dorong keterlibatan keluarga dalam kelompok
swabantu dan dukungan keluarga, bila tersedia.
• Identifikasi dan gerakkan sumber daya sosial dan
dukungan sosial yang mungkin di area lokal
5. Perlindungan terhadap hak asasi
• Berikan layanan dengan menghargai martabat, sensitif,
sesuai dengan kultur, bebas dari diskriminasi.
• Beri perhatian khusus pada isu kerahasiaan dan privasi
• Pastikan pasien memahami tatalaksana yang diusulkan
dan memberikan persetujuan terhadap tatalaksana
tersebut.
• Libatkan anak-anak dan remaja dalam pengambilan
keputusan sesuai kapasitas perkembangan mereka,
beri mereka kesempatan untuk mendiskusikan secara
pribadi hal-hal yang menjadi kekhawatiran.
6. Perhatikan kesehatan secara umum

• Beri saran tentang aktivitas fisik dan pemeliharaan berat badan


yang sehat.
• Dorong penghentian penggunaan tembakau dan zat lainnya.
• Edukasi tentang bahaya penggunaan alkohol.
• Sediakan pendidikan tentang perilaku berisiko lainnya (contoh:
seks bebas).
• Adakan pemeriksaan kesehatan fisik secara reguler.
• Persiapkan orang dengan perubahan perkembangan hidup, seperti
pubertas /menopause, berikan dukungan yang diperlukan.
• Diskusikan perencanaan untuk hamil dan metode kontrasepsi
dengan perempuan di usia reproduksi.
II. Pengenalan Deteksi Dini
Masalah Kesehatan Jiwa
• Deteksi Dini:
– tahap awal dari rangkaian proses penatalaksanaan
penyakit/gangguan
– langkah sebelum dilakukannya proses diagnosis
– menjamin terlaksananya pengobatan atau penatalaksanaan
penyakit sedini mungkin sehingga mencegah terjadinya
konsekuensi yang lebih buruk, seperti bertambah parahnya
penyakit, terjadinya penyulit dan kecacatan.
– Idealnya setiap pasien yang datang dilakukan pendekatan
dengan prinsip holistik, baik fisik maupun jiwa.
KENDALA UNTUK PEMERIKSAAN
PSIKIATRIK DI KLINIK/PUSKESMAS:
• JUMLAH PASIEN BANYAK
• WAKTU DAN TENAGA TERBATAS

STRATEGINYA:
SKRINING GANGGUAN DEPRESI & ANXIETAS
PADA
PASIEN DENGAN KONDISI YANG
MENGINDIKASIKAN/BERISIKO TINGGI
Kelompok Pasien Berisiko Tinggi
• Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan
penapisan/pemeriksaan psikiatrik pada seluruh pasien, maka
perhatian terutama harus ditujukan kepada beberapa
kelompok pasien yang berisiko tinggi, yaitu:
1. Pasien dengan penyakit fisik kronis (infeksi & non-infeksi)
2. Pasien dengan keluhan fisik yang diduga ada
hubungannya dengan masalah kejiwaan (keluhan fisik
timbul/memberat jika ada masalah psikis)
3. Keluhan fisik beraneka ragam/berganti-ganti, gangguan
fisik/kelainan organik (-)
4. Pasien yang mengalami pengalaman hidup yang ekstrem
(trauma psikologis, stress yang berat, kehilangan)
5. Pasien dengan disabilitas
Pertanyaan kunci untuk mendeteksi gangguan
jiwa di fasilitas kesehatan primer:

• Apakah Anda mengalami kesulitan tidur di malam


hari?
• Apakah Anda merasa seolah tidak tertarik untuk
melakukan kegiatan yang biasa Anda lakukan?
• Apakah Anda merasa sedih akhir-akhir ini?
• Apakah Anda merasa takut terhadap apapun?
Diagram Alur Pemeriksaan Masalah Keswa di Poli Umum

Keluhan Utama

KU Fisik KU Mental-Emosional

KU Fisik Murni KU Fisik Terindikasi ME Keluhan berhubungan


dengan perasaan, pikiran
• Keluhan fisik banyak • Keluhan Psikosomatik & perilaku:
dan berganti-ganti • Hipertensi • Gangguan tidur
• Penyakit kronis • Rheumatoid Arthtritis • Gangguan perilaku
(infeksi dan non- • Tirotoksikosis • Gangguan emosi
infeksi) • Ulkus Peptikum • Gangguan pikiran
• Pengalaman hidup • Kolitis Ulserativa
yang ekstrem • Asma Bronkial
• Disabilitas • Neurodermatitis

MASTER
SKRINING CHART
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Status Mental
• Pemeriksaan Fisik

• Diagnosis Banding
• DIAGNOSIS
MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS UNTUK PENAPISAN

• Merasa murung, mudah sedih


• Hilang minat & ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan DEPRESI
• Perasaan mudah lelah, gangguan lambung, sakit kepala, atau keluhan
fisik lain yang berkepanjangan
• Gangguan tidur

•Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri yang MENYAKITI
dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya DIRI/USAHA
BUNUH DIRI

• Merasa kuatir atau takut yang berlebihan


• Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang ANSIETAS
• Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan fisik lain seperti
pusing, mual

• Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak masuk akal


(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan, orang-orang
membicarakan dirinya) – (waham) PSIKOSIS
• Melihat bayangan atau suara-suara yang tidak jelas sumbernya (halusinasi)
• Gejala manik (gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara,
mudah tersinggung)
Pertanyaan Penyaring
Perasaan apa yang paling banyak Bapak/Ibu rasakan selama
1. Selama dua
dua minggu minggu
terakhir, terakhir
apakah bagaimana
senang/gembira, sedih,
perasaan Bapak/Ibu?
cemas/kawatir, takut, atau marah?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa
senang terhadap hal-hal yang dulunya
dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya
berkurang atau lelah sepanjang waktu?
Jembatan/Peralihan
• Untuk membuat perpindahan topik
lebih halus. Terutama perpindahan ke
topik yang sangat berbeda dari
sebelumnya.
– Misalnya:
• Setelah mendiskusikan masalah fisik dan
hendak beralih memeriksa status mental
• Untuk mengintroduksi topik yang
sensitif
Contoh Jembatan/Peralihan
• Sekarang saya perlu memeriksa apa yang dialami dan
perasaan ibu/bapak/saudara. Bagaimana perasaan
ibu/bapak/saudara selama dua minggu terakhir?
• Apakah keluhan-keluhan yang baru kita bicarakan
tadi berhubungan dengan kondisi perasaan
ibu/bapak/saudara? Bagaimana …….
• Pada banyak orang, keluhan-keluhan seperti yang
ibu/bapak/saudara alami ini terkait erat dengan
suasana pikiran dan perasaan. Bagaimana ……
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana
perasaan Bapak/Ibu?

CEMAS/KAWATIR/WAS-WAS

Proses diagnosis untuk Gangguan Cemas


1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan
Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa senang
terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya berkurang atau lelah
sepanjang waktu?

Pertanyaan 1: SEDIH/MURUNG
ATAU
2 dari 3 pertanyaan penyaring positif

Proses diagnosis untuk Gangguan Depresi


Diagnosis Gangguan Jiwa – ICD 10 PC
1. F00# Gangguan Mental Organik 7. F40# Gangguan Neurotik (ansietas)
Demensia (F00#) Gangguan fobik (F40), Gangguan panik
Delirium (F05) (F41.0), Gangguan ansietas menyeluruh
2. F10# Gangguan Penggunaan (F41.1), Gangguan campuran ansietas &
NAPZA depresi ( F41.2), Gangguan obsesif
kompulsif (F42), Gangguan penyesuaian
Gangguan penggunaan alkohol (F10)
(F43.2), Gangguan somatoform ( F45)
Gangguan penggunaan zat (F11#)
Gangguan penggunaan tembakau 8. F70 Retardasi Mental
(F17.1) 9. F80-90# Gangguan kesehatan jiwa
3. F20# Skizofrenia dan Gangguan anak dan remaja
Psikotik Kronik Lain Gangguan perkembangan pervasif
4. F23 Gangguan Psikotik Akut (F84), Gangguan hiperkinetik (F90)
5. F31 Gangguan Bipolar 10. G40# Epilepsi
6. F32# Gangguan Depresi
Permenkes No.514 tahun 2015 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasyankes
Primer
• Gangguan psikotik (kompetensi 3A)
• Gangguan campuran ansietas dan depresi
(kompetensi 3A)
• Insomnia (kompetensi 4 A)
• Demensia (kompetensi 3 A)
• Gangguan Somatoform (4A)
Tindak Lanjut
• Setelah terdeteksi kemungkinan adanya masalah
kesehatan jiwa, maka selanjutnya dilakukan proses
diagnosis melalui wawancara psikiatrik dan
pemeriksaan lain, mengacu pada kriteria diagnostik
dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ) atau
International Classification of Diseases (ICD) untuk
masing-masing penyakit/gangguan jiwa.
CERIA
Cerdas intelektual,
emosional dan spiritual
Empati dalam
berkomunikasi efektif
Rajin beribadah sesuai
agama dan keyakinan
I nteraksi yang bermanfaat
bagi kehidupan
Asah, Asih dan Asuh
Tumbuh Kembang dalam
Keluarga & Masyarakat
Terima-Kasih 44

Anda mungkin juga menyukai