Anda di halaman 1dari 8

PERHITUNGAN ALIRAN DAYA

(GAUSS- SEIDELL METHODE)


DATA PERHITUNGAN ALIRAN DAYA
Ada 4 parameter yang diperlukan untuk perhitungan
aliran daya :
1.Tegangan setiap bus
2.Sudut fasa setiap bus
3. Daya aktif
4.Daya reaktif

Data yang diperlukan adalah Admitansi Sistem yang


membentuk Matriks Admitansi [ Y ]
JENIS BUS ALIRAN DAYA
Dari 4 parameter tersebut didapat 4 jenis bus sbb :
(1) Bus Referensi (Slack Bus/Swing Bus)
Pada bus tipe ini yang dispesifikasi adalah tegangan
|Vi| dan δ sudut fasa. Sedangkan P dan Q yang akan dicari.
Umumnya, untuk suatu sistem tenaga hanya terdapat satu bus
tipe ini dan bus ini haruslah berupa bus generator.
(2) Bus Pembangkit (PV/Voltage Controlled Bus)
Pada bus tipe ini besaran yang dispesifikasi atau diketahui adalah
PGi dan |Vi| dan
besaran yang ingin dicari adalah QGi dan δi.
(3) Bus Beban/PQ (Load/PQ Bus)
Pada bus tipe ini, daya bersih PGi dan QGi diketahui (sama
dengan nol). Kuantitas
yang akan dicari adalah |Vi| dan δi
PERSAMAAN ALIRAN DAYA
S = V I* ....... 1
P+ jQ = V I* ....... 2
Maka
...... 3

Kita tahu bahwa


...... 4
Sehingga,
...... 5

Uraian persamaan 1 hingga 5 inilah yang menjadi dasar


pembentukan persamaan 8.1 – 8.8 buku Stevenson.
METODE - METODE ALIRAN DAYA
Gauss-Seidell
•Sebelum tahun 1929, semua perhitungan aliran daya dilakukan dengan
tangan. Pada tahun 1929, network calculators (dari Westinghouse) atau
network analyzers (dari General Electric) digunakan untuk melakukan
perhitungan aliran daya.
•Tulisan pertama yang menjelaskan metode digital untuk penyelesaian
masalah aliran daya dipublikasikan
pada tahun 1954.
•Metode digital pertama yang sukses dikembangkan
oleh Ward dan Hale pada tahun 1956. Metoda iteratif yang digunakan
pada awalnya didasarkan pada matriks-Y dari metoda Gauss-Seidel.
•Keunggulan Metoda ini memerlukan
simpanan komputer yang minimum dan iterasi yang sedikit untuk sistem
yang kecil.
•Kekurangannya, bila ukuran sistem bertambah besar, jumlah iterasi
yang diperlukan meningkat. Pada beberapa kasus, metoda ini sama
sekali tidak memberikan solusi.
METODE - METODE ALIRAN DAYA
Newton – Rhapson
•Kekurangan dari metoda Gauss-Seidel diatas memicu
dikembangkannya metoda Newton-Raphson.
•Metoda ini awalnya dikembangkan oleh Van Ness dan Griffin dan
kemudian dikembangkan lagi oleh peneliti-peneliti lain seperti Tinney
dan Stot.
• Metoda ini didasarkan pada algoritma Newton-Raphson untuk
penyelesaian persamaan kuadratik
simultan dari jaringan daya.
•Metoda ini memerlukan waktu yang lebih panjang per-iterasinya,
namun jumlah iterasinya sedikit
dan tidak tergantung pada ukuran jaringan.
•Oleh karenanya, masalah aliran daya yang
tidak dapat diselesaikan dengan metoda Gauss-Seidel (misalnya sistem
dengan impedansi
•negatif) dapat diselesaikan secara dengan metoda ini. Kekurangannya
metoda ini tidak kompetitif secara komputasional untuk sistem yang
besar karena meningkatnya waktu hitung dan simpanan komputer.
METODE - METODE ALIRAN DAYA
Fast Decoupled
•Pengembangan metoda Newton-Raphson
didasarkan pada fakta bahwa pada setiap jaringan
daya yang beroperasi pada keadaan mantap,
kopling antara P-θ (daya aktif dan sudut tegangan
bus) dan Q-V (daya reaktif dan besar tegangan
bus) adalah cukup lemah.
•Metoda ini menyelesaikan masalah aliran daya
secara “decoupling” (menyelesaikan secara
terpisah) masalah P-θ dan Q-V.
•Metoda ini memiliki akurasi yang cukup
baik dan sangat cepat
CONTOH PERHITUNGAN ALIRAN DAYA

Anda mungkin juga menyukai