LAPORAN PRAKTIKUM
Kelompok 17:
2019
MODUL KB
Kalorimeter Bom
I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan nilai kalor dari bahan bakar cair dengan kalorimeter bom
2. Menentukan jenis nilai kalor yang didapatkan (LHV atau HHV)
B. Prosedur Pengukuran
1. Mulai menyalan kipas pengaduk kalorimeter dan stopwatch
2. Temperatur mulai dicatat setiap menitnya
3. Pada menit ketujuh, menekan tombol “IGNITION” dan temperatur dicatat setiap
15 detik
4. Mengobservasi perubahan temperatur hingga mencapai temperatur maksimum
(temperatur tidak berubah pada 5 pengukuran berturut-turut)
Gambar 2.5 Pengukuran temperatur air dalam kalorimeter
5. Setelah temperatur mencapai maksimum, pengamatan dilakukan tiap selang satu
menit hingga 8 kali pengamatan
6. Setelah selesai mencatat seluruh data, kipas pengaduk dimatikan dan kalorimeter
dibuka
B. Temperatur
Tabel 3.2 Temperatur air percobaan
t (menit) 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00
T (oC) 25.99 26.03 26.05 26.07 26.08 26.09 26.10
t (menit) 7:15 7:30 7:45 8:00 8:15 8:30 8:45 9:00
T (oC) 26.16 26.42 26.62 26.74 26.83 26.90 26.95 26.99
t (menit) 9:15 9:30 9:45 10:00 10:15 10:30 10:45 11:00
T (oC) 27.02 27.04 27.08 27.09 27.11 27.13 27.14 27.15
t (menit) 11:15 11:30 11:45 12:00 12:15 12:30 12:45 13:00
T (oC) 27.16 27.17 27.18 27.19 27.20 27.21 27.21 27.22
t (menit) 13:15 13:30 13:45 14:00 14:15 14:30 14:45 15:00
T (oC) 27.23 27.23 27.24 27.24 27.25 27.25 27.25 27.26
t (menit) 15:15 15:30 15:45 16:00 16:15 16:30 16:45 17:00
T (oC) 27.26 27.26 27.26 27.27 27.27 27.27 27.27 27.28
t (menit) 17:15 17:30 17:45 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00
T (oC) 2728 27.28 27.28 27.28 27.29 27.29 27.29 27.29
t (menit) 23:00 24:00 25:00 26:00
T (oC) 27.29 27.29 27.29 27.29
C. Kondisi Ruangan
Tabel 3.3 Kondisi sebelum dan sesudah percobaan
Temperatur (oC) Kelembapan
Sebelum 26.7 69%
Sesudah 26.6 69%
Berdasarkan grafik diatas nilai temperatur maksimum, Tf, adalah 27.29oC dan nilai
temperatur awal adalah 26.1oC pada menit ke-7 (ignition). Perhitungan untuk mencari
temperatur awal, Ti, dilakukan dengan persamaan berikut :
𝑇𝑖 − 𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 2
=
𝑇𝑓 − 𝑇𝑖 3
𝑇𝑖 − 26.1 2
=
27.29 − 𝑇𝑖 3
Ti = 26.576oC
Perhitungan nilai kalor bahan bakar dilakukan dengan persamaan di bawah ini:
Nbb = [ (H x ΔT) – (N x m)kp – (N x m)kw ] / mbb
dimana :
Nilai kalor air kalorimeter : H = 11.5664 kJ/oC
ΔT = Tf – Ti : ΔT = 0.714oC
Nilai kalor kapsul : Nkp = 19222.04 kJ/kg
Massa kapsul : mkp = 64.2 mg
Nilai kalor kawat : Nkw = 5860.4 kJ/kg
Massa kawat yang terbakar : mkw = 18.7 mg
Massa bahan bakar : mbb = 232 mg
Sehingga dengan perhitungan, didapatkan nilai kalor bahan bakar adalah 29805.02 kJ/kg
atau 29.805 MJ/kg
Nilai kalor yang diperoleh merupakan LHV (Low Heating Value) karena tidak terdapat
aquades setelah percobaan berakhir. Nilai kalor bahan bakar berbeda dengan nilai kalor
dari literatur yang bernilai 43.06 MJ/kg untuk Pertamax. Kedua hasil ini berbeda yang
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu pembacaan temperatur yang salah
karena kecermatan yang kecil dan tidak tepat pada waktunya. Selain itu, pengukuran
massa kapsul, bahan bakar ataupun kawat sebelum dan sesudah percobaan bisa juga
salah.
Pada percobaan, temperatur air naik secara perlahan yang disebabkan oleh kipas yang
berputar dan melepaskan energi dalam bentuk panas. Temperatur naik lebih drastis ketika
tombol ignition ditekan yang menandakan pembakaran dimulai. Pada akhirnya,
temperatur akan kembali ke keadaan stedi/ menurun yang menandakan pembakaran
bahan bakar telah selesai dilakukan.
V. Kesimpulan