Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Fenomena Dasar Mesin (MS3202)

LAPORAN PRAKTIKUM

Modul KB : Kalorimeter Bom

Kelompok 17:

Yunita Miftakhul Rizki 13116069

Joshua Vincentius 13116071

Yudha Cahyanindra 13116073

Tanggal Praktikum : Senin, 25 Maret 2019

Tanggal Penyerahan Laporan : Kamis, 28 Maret 2019

Nama Asisten : Eri Yulianto

NIM Asisten : 13115079

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TENIK MESIN DAN DIRGANTARA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2019
MODUL KB

Kalorimeter Bom

I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan nilai kalor dari bahan bakar cair dengan kalorimeter bom
2. Menentukan jenis nilai kalor yang didapatkan (LHV atau HHV)

II. Prosedur Percobaan


A. Prosedur Persiapan
1. Mengukur kondisi awal ruangan praktikum
2. Menimbang berat kapsul yang digunakan dengan timbangan

Gambar 2.1 Penimbangan Kapsul


3. Menimbang berat kawat penyala (fuse wire) yang digunakan
4. Mengisi kapsul dengan bahan bakar menggunakan pipet (sekitar tiga per empat
kapsul) dan mengikat kawat pada kapsul tersebut

Gambar 2.2 Pengisian bahan bakar menggunakan pipet


5. Menimbang berat total bahan bakar, kapsul, dan kawat
6. Mengikat kawat pada suatu rangka pada bejana tekan
7. Meneteskan kira-kira 1 cc aquadest dalam bejana tekan
8. Memasang tutup bejana bejana tekan tersebut dengan hati-hati. Pastikan bejana
tekan tertutup kencang agar tidak terdapat kebocoran
9. Mengisi bejana tekan dengan oksigen bertekanan tinggi hingga tekanan bejana
tersebut sekitar 25 atm
10. Mengukur volume air di dalam kalorimeter bomb

Gambar 2.3 Pengukuran volume air


11. Merendam bejana tekan tersebut pada air dalam kalorimeter bomb

Gambar 2.4 Merendam bejana tekan pada air


12. Menyambungkan terminal kabel ignition kepada bejana tekan
13. Memasang tutup kalorimeter secara hati-hati dan mejaga agar kipas pengaduk dan
termometer tidak menyentuh dinding ember

B. Prosedur Pengukuran
1. Mulai menyalan kipas pengaduk kalorimeter dan stopwatch
2. Temperatur mulai dicatat setiap menitnya
3. Pada menit ketujuh, menekan tombol “IGNITION” dan temperatur dicatat setiap
15 detik
4. Mengobservasi perubahan temperatur hingga mencapai temperatur maksimum
(temperatur tidak berubah pada 5 pengukuran berturut-turut)
Gambar 2.5 Pengukuran temperatur air dalam kalorimeter
5. Setelah temperatur mencapai maksimum, pengamatan dilakukan tiap selang satu
menit hingga 8 kali pengamatan
6. Setelah selesai mencatat seluruh data, kipas pengaduk dimatikan dan kalorimeter
dibuka

C. Prosedur Membuka Kalorimeter


1. Mengangkat tutup selubung kalorimeter dan meletakkannya pada rangka yang
tersedia
2. Melepaskan sambungan listrik dari bejana
3. Mengangkat bejana tekan dari selubung kalorimeter
4. Membuka tutup bejana tekan secara perlahan-lahan agar tekanan menyesuaikan
dengan tekanan sekitar

Gambar 2.6 Mengurangi tekanan bejana tekan


5. Memeriksa keberadaan akuades yang ada pada wadah rangka pemegang. Analisis
jenis nilai kalor berdasarkan hasil tersebut
6. Menimbang fuse wire yang tersisa.
7. Menimbang massa kapsul yang tersisa (berupa kerak)
8. Membersihkan dan mengeringkan segala peralatan yang digunakan lalu simpan
pada tempat semula
Gambar 2.7 Membersihkan peralatan praktikum
9. Mengukur kondisi akhir ruangan praktikum

Gambar 2.8 Mengukur kondisi akhir ruangan

III. Data Percobaan


A. Massa
Tabel 3.1 Massa sebelum dan sesudah percobaan
Kawat Kapsul
Nilai kalor 5860.4 kJ/kg 19222.04 kJ/kg
Massa awal 23.2 mg 64.2 mg
Massa sisa 4.5 mg 8.8 mg
Massa yang terbakar 18.7 mg 55.4 mg

Massa kapsul + bahan bakar + kawat = 319.4 mg


Massa bahan bakar = 232 mg

B. Temperatur
Tabel 3.2 Temperatur air percobaan
t (menit) 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00
T (oC) 25.99 26.03 26.05 26.07 26.08 26.09 26.10
t (menit) 7:15 7:30 7:45 8:00 8:15 8:30 8:45 9:00
T (oC) 26.16 26.42 26.62 26.74 26.83 26.90 26.95 26.99
t (menit) 9:15 9:30 9:45 10:00 10:15 10:30 10:45 11:00
T (oC) 27.02 27.04 27.08 27.09 27.11 27.13 27.14 27.15
t (menit) 11:15 11:30 11:45 12:00 12:15 12:30 12:45 13:00
T (oC) 27.16 27.17 27.18 27.19 27.20 27.21 27.21 27.22
t (menit) 13:15 13:30 13:45 14:00 14:15 14:30 14:45 15:00
T (oC) 27.23 27.23 27.24 27.24 27.25 27.25 27.25 27.26
t (menit) 15:15 15:30 15:45 16:00 16:15 16:30 16:45 17:00
T (oC) 27.26 27.26 27.26 27.27 27.27 27.27 27.27 27.28
t (menit) 17:15 17:30 17:45 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00
T (oC) 2728 27.28 27.28 27.28 27.29 27.29 27.29 27.29
t (menit) 23:00 24:00 25:00 26:00
T (oC) 27.29 27.29 27.29 27.29

C. Kondisi Ruangan
Tabel 3.3 Kondisi sebelum dan sesudah percobaan
Temperatur (oC) Kelembapan
Sebelum 26.7 69%
Sesudah 26.6 69%

IV. Perhitungan dan Analisis

Gambar 4.1 Grafik Temperatur vs Waktu percobaan

Berdasarkan grafik diatas nilai temperatur maksimum, Tf, adalah 27.29oC dan nilai
temperatur awal adalah 26.1oC pada menit ke-7 (ignition). Perhitungan untuk mencari
temperatur awal, Ti, dilakukan dengan persamaan berikut :
𝑇𝑖 − 𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 2
=
𝑇𝑓 − 𝑇𝑖 3
𝑇𝑖 − 26.1 2
=
27.29 − 𝑇𝑖 3
Ti = 26.576oC

Perhitungan nilai kalor bahan bakar dilakukan dengan persamaan di bawah ini:
Nbb = [ (H x ΔT) – (N x m)kp – (N x m)kw ] / mbb
dimana :
Nilai kalor air kalorimeter : H = 11.5664 kJ/oC
ΔT = Tf – Ti : ΔT = 0.714oC
Nilai kalor kapsul : Nkp = 19222.04 kJ/kg
Massa kapsul : mkp = 64.2 mg
Nilai kalor kawat : Nkw = 5860.4 kJ/kg
Massa kawat yang terbakar : mkw = 18.7 mg
Massa bahan bakar : mbb = 232 mg

Sehingga dengan perhitungan, didapatkan nilai kalor bahan bakar adalah 29805.02 kJ/kg
atau 29.805 MJ/kg

Nilai kalor yang diperoleh merupakan LHV (Low Heating Value) karena tidak terdapat
aquades setelah percobaan berakhir. Nilai kalor bahan bakar berbeda dengan nilai kalor
dari literatur yang bernilai 43.06 MJ/kg untuk Pertamax. Kedua hasil ini berbeda yang
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu pembacaan temperatur yang salah
karena kecermatan yang kecil dan tidak tepat pada waktunya. Selain itu, pengukuran
massa kapsul, bahan bakar ataupun kawat sebelum dan sesudah percobaan bisa juga
salah.

Pada percobaan, temperatur air naik secara perlahan yang disebabkan oleh kipas yang
berputar dan melepaskan energi dalam bentuk panas. Temperatur naik lebih drastis ketika
tombol ignition ditekan yang menandakan pembakaran dimulai. Pada akhirnya,
temperatur akan kembali ke keadaan stedi/ menurun yang menandakan pembakaran
bahan bakar telah selesai dilakukan.

V. Kesimpulan

VI. Tugas Setelah Praktikum


1. Tentukan jenis bahan bakar yang dipakai dalam pengujian tersebut!
2. Hitung nilai kalor bahan bakar dari data yang anda peroleh, termasuk LHV atau
HHV?
3. Berikan analisis dan kesimpulan dari nilai kalor bahan bakar yang anda peroleh!

Anda mungkin juga menyukai