Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 6

• LAILA KHOMSAH (2003031019)


• PUSPA DANIA (2003031035)
• VONI JULIANTO (2003031047)
ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
PENGERTIAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)

Activity Based Costing (Sistem ABC) adalah sistem akuntansi biaya berbasis aktivitas,
dimana penentuan biaya produk berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas, dengan
proses pengumpulan dan penelusuran data biaya melalui kinerja aktivitas.
KONSEP DASAR ACTIVITY BASED COSTING

Menurut Rudianto (2013), terdapat dua konsep dasar yang harus diketahui
dalam sistem ABC, yaitu:
1. Biaya memiliki penyebab
2. Penyebab biaya dapat dikelola
KONSEP DASAR ACTIVITY BASED COSTING

Agar penerapan Activity Based Costing menjadi optimal, perlu diperhatian


beberapa hal sebagai berikut:
1. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi
2. Tingkat persaingan industri yang tinggi
3. Biaya pengukuran yang relatif rendah
AKTIVITAS DALAM SISTEM ABC 

Menurut Firdaus dan Wasilah (2009), tingkatan aktivitas dalam sistem ABC
adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas Tingkat Unit (unit-level activity)
2. Aktivitas Tingkat Kelompok (batch-level activity)
3. Aktivitas Tingkat Produk (product-level activity)
4. Aktivitas Tingkat Fasilitas (facility-level activity)
PEMICU BIAYA (COST DRIVER) DALAM SISTEM ABC

Cost driver adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya


aktivitas, cost driver merupakan faktor yang dapat diukur yang digunakan
untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas ke aktivitas
lainnya, produk, atau jasa. Terdapat dua jenis cost driver, yaitu:
1. Driver sumber daya (resources driver)
2. Driver aktivitas (activity driver)
KELOMPOK BIAYA (COST POOL) DALAM SISTEM ABC

Cost pool adalah sebuah wadah dimana biaya diakumulasi dan berkaitan
dengan sebuah pengukuran aktivitas tunggal dalam sistem ABC
TAHAPAN PENERAPAN SISTEM ABC

• Mengidentifikasi dan mengelompokkan aktivitas


1. Mengklasifikasikan berbagai aktivitas
2. Mengidentifikasi Biaya
3. Penentuan Aktivitas dengan Biaya
• Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk
1. Penentuan Cost Driver
2. Pengalokasian Biaya
MANFAAT PENERAPAN SISTEM ABC

Menurut Firdaus dan Wasilah (2009), penerapan sistem ABC dalam


perusahaan memberikan beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:
1. Menentukan harga pokok produk secara lebih akurat
2. Memperbaiki pembuatan keputusan dengan menggunakan ABC tidak
hanya menyajikan informasi yang lebih akurat mengenai biaya produk,
tetapi juga memberikan informasi bagi manajer tentang aktivitas-
aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya khususnya biaya tidak
langsung
3. Mempertinggi pengendalian terhadap biaya overhead
CONTOH SOAL METODE TRADISIONAL DAN ABC

PT Sukses adalah perusahaan yang mengoperasikan sebuah pabrik pembuatan tongkat sihir
dengan produk utamanya. Produknya itu berupa “Tongkat Sihir Manual” dan “Tongkat
Sihir Otomatis”. Pemilik perusahaan saat ini menggunakan pendekatan tradisional untuk
menentukan harga pokok untuk setiap produk yang dihasilkan. Tuan Langko
mempertimbangkan ingin mengubah sistem penentuan harga pokoknya dari pendekatan
tradisional  (Volume Based Costing) menjadi pendekatan ABC (Activity Based Costing).
Sebelum mengubah sistem penentuan harga pokok yang ada, Tuan Langko ingin melihat
dampak dari perubahan kebijakan tersebut. Berikut adalah data perusahaan 1 tahun terakhir.
Jenis Produk Kuantitas (Unit) Biaya Utama (Rp) Jam Kerja Langsung (Jam) Pembungkus (Rp) Set Up Mesin (Unit)

TSM 100.000 900.000 20.000 1.000.000 100

TSO 200.000 1.100.000 30.000 1.500.000 50

Total 300.000 2.000.000 50.000 2.500.000 150


Dengan sistem sekarang semua BOP ditetapkan pada setiap jenis tongkat dihasilkan berdasarkan jam
kerja langsung. Jika Tuan Langko mengubah pendekatan penentuan harga pokok dengan
menggunakan ABC (Activity Based Costing). Produk diubah menjadi 2 batch yaitu, “Batch-TSO
(Tongkat Sihir Otomatis)” dan “Batch-TSM (Tongkat Sihir Manual)” dimana semua BOP dapat di
trace ke masing-masing batch dengan hasil sebagai berikut:

Batch Biaya Entertain Karyawan (Rp) Biaya Pengepakan Plastik (Rp) Biaya Set Up Mesin (Rp) Total Biaya (Rp)

TSO 2.500.000 500.000 1.250.000 4.250.000

TSM 2.000.000 250.000 1.000.000 3.250.000

Jika anda sebagai manajer produksi, diminta:


1. Hitung unit cost berdasarkan pendekatan tradisional atau VBC (Volume Based Costing)?
2. Hitung unit cost berdasarkan pendekatan ABC (Activity Based Costing)?
JAWABAN
METODE TRADISIONAL

Hitung Jam Kerja Langsung Per Unit Hitung Biaya Per Unit
= Tarif BOP : Jumlah Jam Kerja Langsung
TSM TSO
= Rp 7.500.000 : 50.000
Biaya Utama  Rp     900.000  Rp  1.100.000

= Rp 150/Jam Kerja Langsung Biaya Overhead  Rp  3.000.000  Rp  4.500.000

 Hitung BOP Per Unit Biaya Produksi  Rp  3.900.000  Rp  5.600.000

Kuantitas 100.000 200.000


TSM = Rp 150 X 20.000 Jam = Rp 3.000.000
Unit Cost 39 28
TSO = Rp 150 X 30.000 Jam = Rp 4.500.000
JAWABAN

METODE ABC (ACTIVITY BASED COSTING)

Biaya Jam Kerja Langsung


Hitung Biaya Per Unit
TSM               = 20.000 : 50.000 X 300.000 = Rp 120.000

TSO                = 30.000 : 50.000 X 300.000 = Rp 180.000


TSM TSO
Biaya Pembungkus Biaya Utama  Rp     900.000  Rp  1.100.000

TSM               = 1.000.000 : 2.500.000 X 750.000 = Rp Biaya JKL  Rp     120.000  Rp     180.000

300.000    
Biaya Pembungkus  Rp     300.000  Rp     450.000
TSO                = 1.500.000 : 2.500.000 X 750.000 = Rp
450.000 Biaya Set Up Mesin  Rp  1.500.000  Rp     750.000

Biaya Set Up Mesin


Biaya Produksi  Rp  2.820.000  Rp  2.480.000
TSM               = 100 : 150 X 2.250.000   = Rp 1.500.000 Kuantitas 100.000 200.000

TSO                = 50 : 150 X 2.250.000      = Rp 750.000 Unit Cost  Rp                28  Rp                12


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai