PIKIRKAN MENANG- MENANG ( Think Win-Win ) Henry Soehardiman, S.Pd., M.Kom. Think Win- WinMerupakan habit yang membangun hubungan antar personal yang efektif.
Dalam mengelola hubungan
dengan orang lain, kita perlu mengarahkan kepada Think Win-Win Think Win- Win▸Pilihan terbaik tergantung pada situasi yang ada, juga kepada apa yang ingin diraih dalam hubungan tersebut. 1. Menang/Menang Manusia bisa mencari keuntungan Bersama dalam berbagai interaksi. Prinsip yang berdasar perilaku. Menang/Menang
Kerangka pikiran dan hati yang
terus menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia. Kesepakatan atau solusi memberikan keuntungan dan kepuasan yang timbal balik. Menang/Menang
▸Melihat kehidupan sebagai
arena yang kooperatif, bukan kompetitif. 2. Menang/Kalah Paradigma kompetisi: jika saya menang, kamu kalah. Gaya kepemimpinan adalah diktator. Dalam hubungan ini, jika kedua orang tidak menang, keduanya kalah. Menang/Kalah
"Jika saya menang, Anda kalah."
Orang tersebut cenderung menggunakan jabatan, kekuasaan, mandat, barang pemilik, atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Menang/Kalah
“Sudah melekat dalam
mental orang perihal mentalitas menang/kalah sejak lahir.” 3. Kalah/Menang Individu mencari kekuatan dari popularitas didasarkan pada penerimaan. Gaya kepemimpinan adalah permisif/serba membolehkan. Hidup dalam paradigma ini bisa menghasilkan gangguan kejiwaan dari adanya tekanan kebencian. Kalah/Menang
▸ Kalah/menang lebih buruk daripada
menang/kalah karena tidak mempunyai standar-tidak mempunyai tuntutan, tidak mempunyai harapan, tidak mempunyai visi. 4. Kalah/kalah Bila orang menjadi terobsesi dengan membuat yang lain kalah, meskipun dengan biaya miliknya. Ini adalah filosofi konflik permusuhan, perang atau orang yang sangat bergantung (jika tidak ada yang menang, menjadi kalah adalah tidak buruk). Kalah/Kalah
Ketika dua orang menang/kalah berkumpul-
yaitu ketika dua orang yang ulet, berkepala batu, dan berinvestasi pada ego saling berinteraksi- hasilnya adalah kalah/kalah. Kalah/kalah adalah filosofi konflik bermusuhan, filosofi perang, juga filosofi orang yang sangat bergantung tanpa arahan dari dalam, yang menderita dan berpikir semua orang lain harus menderita pula. 5. Menang Memfokuskan semata-mata mengambil apa yang diinginkan, tidak ada penghormatan kepada kebutuhan orang lain. Menang
Orang dengan mentalitas menang tidak
memedulikan orang lain. Hal ini tidak relevan, yang penting adalah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. 6. Menang/Menang or No Deal Jika kita tidak menemukan pemecahan yang menguntungkan bersama, kita menyetujui untuk persetujuan tidak setuju - tidak ada “deal”. Pendekatan ini sangat realistik pada hubungan awal bisnis atau perusahaan, tidak ada pilihan yang lama. Menang/Menang or No Deal
Tidak sama sekali pada dasarnya berarti
tidak dapat memperoleh solusi yang akan menguntungkan keduabelah pihak, kedua-duanya sepakat untuk tidak sepakat- tidak sama sekali. Tidak ada harapan yang tercipta, tidak ada kontrak kerja yang ditetapkan. “ Model yang sangat sesuai bergantung pada situasi. Bila situasi adalah memungkinkan, Menang/Menang adalah alternatif yang layak. Dalam situasi kompetitif dimana membangun suatu hubungan adalah tidak penting, Menang/Kalah mungkin tepat. Lima Dimensi dari Menang/Menang 5 Dimensi Menang-Menang Berpikir menang/menang adalah kebiasaan kepemimpinan antar personal. Hal ini memerlukan latihan dalam hubungan dengan orang lain. Melibatkan usaha belajar bersama, pengaruh timbal balik dan keuntungan bersama. Diperlukan keberanian sekaligus pertimbangan yang besar untuk menciptakan keuntungan bersama ini. 5 Dimensi Menang-Menang - 1. KARAKTER ▸ A. INTEGRITAS Nilai yang kita tempatkan pada diri kita sendiri. Mengembangkan kesadaran diri dan kehendak bebas dengan membuat dan memenuhi janji serta komitmen yang bermakna. ▸ B. KEMATANGAN Keseimbangan antara keberanian dan tenggang rasa. Jika seseorang dapat mengekspresikan perasaan dan keyakinannya dengan keberanian yang diimbangi dengan pertimbangan akan perasaan dan keyakinan orang lain, maka ia sudah matang. 5 Dimensi Menang-Menang - 1. KARAKTER
▸ C. MENTALITAS KEMATANGAN (Kedewasaan)
Paradigma bahwa ada banyak di luar sana untuk semua orang. Kebanyakan naskah hidup orang ditulisi dengan apa yang saya sebut mentalitas kelangkaan. 5 Dimensi Menang-Menang - 2. KESEPAKATAN
Kesepakatan kinerja (performance agreement)
atau kesepakatan kemitraan (partnership agreement), perubahan paradigma interaksi produktif dari vertikal menjadi horizontal. 5 Dimensi Menang-Menang - 3. HUBUNGAN
Kepercayaan,rekening bank emosi adalah
intisari dari menang/menang. Jika rekening bank emosi kita tinggi, kredibilitas tidak lagi menjadi persoalan. 5 Dimensi Menang-Menang : 4. KESEPAKATAN KINERJA MENANG- MENANG Berfokus pada hasil; bukan metode. Memperlihatkan potensi individual manusia yang luar biasa dan menciptakan sinergi yang lebih besar. 5 Dimensi Menang-Menang : 5. SISTEM
Menang/menang hanya dapat bertahan di dalam
organisasi jika sistem organisasi tersebut mendukungnya. Perlu menyelaraskan sistem reward (hadiah) dengan tujuan dan nilai tersebut. Sistem menang/menang menempatkan tanggung jawab pada individu untuk mencapai hasil tertentu denagn pedoman yang jelas dan sumber daya yang tersedia. 4 proses mencari solusi menang/menang: 4 proses mencari solusi menang/menang:
1. Lihatlah masalah dari titik pandang lain, dalam hal
kebutuhan dan titik perhatian dari yang lain. 2. Kenali isu dan perhatian kunci (bukan posisi) yang terlibat. 3. Tentukan hasil apa yang akan membuat solusi diterima penuh. 4. Kenali pilihan baru untuk meraih hasil tersebut. “ Kamu hanya bisa meraih solusi Menang/Menang dengan prosedur Menang/Menang. Menang/Menang bukan teknik kepribadian. Itu adalah paradigma total dari interaksi manusia THANKS!
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik