Anda di halaman 1dari 30

HABIT #4

PIKIRKAN
MENANG-
MENANG
( Think Win-Win )
Henry Soehardiman, S.Pd., M.Kom.
Think Win-
WinMerupakan habit yang
membangun hubungan antar
personal yang efektif.

Dalam mengelola hubungan


dengan orang lain, kita perlu
mengarahkan kepada Think
Win-Win
Think Win-
Win▸Pilihan terbaik
tergantung pada situasi
yang ada, juga kepada
apa yang ingin diraih
dalam hubungan
tersebut.
1.
Menang/Menang
Manusia bisa mencari
keuntungan Bersama dalam
berbagai interaksi. Prinsip yang
berdasar perilaku.
Menang/Menang

 Kerangka pikiran dan hati yang


terus menerus mencari keuntungan
bersama dalam semua interaksi
manusia.
 Kesepakatan atau solusi
memberikan keuntungan dan
kepuasan yang timbal balik.
Menang/Menang

▸Melihat kehidupan sebagai


arena yang kooperatif, bukan
kompetitif.
2.
Menang/Kalah
Paradigma kompetisi: jika saya menang,
kamu kalah. Gaya kepemimpinan
adalah diktator. Dalam hubungan ini,
jika kedua orang tidak menang,
keduanya kalah.
Menang/Kalah

 "Jika saya menang, Anda kalah."


 Orang tersebut cenderung
menggunakan jabatan, kekuasaan,
mandat, barang pemilik, atau
kepribadian untuk mendapatkan apa
yang mereka inginkan.
Menang/Kalah

“Sudah melekat dalam


mental orang perihal
mentalitas menang/kalah
sejak lahir.”
3.
Kalah/Menang
Individu mencari kekuatan dari popularitas didasarkan
pada penerimaan. Gaya kepemimpinan adalah
permisif/serba membolehkan. Hidup dalam paradigma
ini bisa menghasilkan gangguan kejiwaan dari adanya
tekanan kebencian.
Kalah/Menang

▸ Kalah/menang lebih buruk daripada


menang/kalah karena tidak
mempunyai standar-tidak mempunyai
tuntutan, tidak mempunyai harapan,
tidak mempunyai visi.
4.
Kalah/kalah
Bila orang menjadi terobsesi dengan membuat
yang lain kalah, meskipun dengan biaya miliknya. Ini adalah
filosofi konflik permusuhan, perang atau orang yang sangat
bergantung (jika tidak ada yang menang, menjadi kalah
adalah tidak buruk).
Kalah/Kalah

 Ketika dua orang menang/kalah berkumpul-


yaitu ketika dua orang yang ulet, berkepala
batu, dan berinvestasi pada ego saling
berinteraksi- hasilnya adalah kalah/kalah.
 Kalah/kalah adalah filosofi konflik bermusuhan,
filosofi perang, juga filosofi orang yang sangat
bergantung tanpa arahan dari dalam, yang
menderita dan berpikir semua orang lain harus
menderita pula.
5.
Menang
Memfokuskan semata-mata mengambil apa yang
diinginkan, tidak ada penghormatan kepada kebutuhan
orang lain.
Menang

 Orang dengan mentalitas menang tidak


memedulikan orang lain.
 Hal ini tidak relevan, yang penting adalah
mereka mendapatkan apa yang mereka
inginkan.
6.
Menang/Menang or No
Deal
Jika kita tidak menemukan pemecahan yang
menguntungkan bersama, kita menyetujui untuk persetujuan
tidak setuju - tidak ada “deal”. Pendekatan ini sangat
realistik pada hubungan awal bisnis atau perusahaan, tidak
ada pilihan yang lama.
Menang/Menang or No Deal

 Tidak sama sekali pada dasarnya berarti


tidak dapat memperoleh solusi yang akan
menguntungkan keduabelah pihak,
kedua-duanya sepakat untuk tidak
sepakat- tidak sama sekali.
 Tidak ada harapan yang tercipta, tidak
ada kontrak kerja yang ditetapkan.

 Model yang sangat sesuai bergantung pada
situasi.
 Bila situasi adalah memungkinkan,
Menang/Menang adalah alternatif yang
layak.
 Dalam situasi kompetitif dimana
membangun suatu hubungan adalah tidak
penting, Menang/Kalah mungkin tepat.
Lima Dimensi
dari
Menang/Menang
5 Dimensi Menang-Menang
 Berpikir menang/menang adalah kebiasaan
kepemimpinan antar personal.
 Hal ini memerlukan latihan dalam hubungan dengan
orang lain.
 Melibatkan usaha belajar bersama, pengaruh timbal
balik dan keuntungan bersama.
 Diperlukan keberanian sekaligus pertimbangan yang
besar untuk menciptakan keuntungan bersama ini.
5 Dimensi Menang-Menang - 1. KARAKTER
▸ A. INTEGRITAS
Nilai yang kita tempatkan pada diri kita sendiri. Mengembangkan
kesadaran diri dan kehendak bebas dengan membuat dan
memenuhi janji serta komitmen yang bermakna.
▸ B. KEMATANGAN
Keseimbangan antara keberanian dan tenggang rasa. Jika
seseorang dapat mengekspresikan perasaan dan keyakinannya
dengan keberanian yang diimbangi dengan pertimbangan akan
perasaan dan keyakinan orang lain, maka ia sudah matang.
5 Dimensi Menang-Menang - 1. KARAKTER

▸ C. MENTALITAS KEMATANGAN (Kedewasaan)


Paradigma bahwa ada banyak di luar sana untuk semua
orang. Kebanyakan naskah hidup orang ditulisi dengan apa
yang saya sebut mentalitas kelangkaan.
5 Dimensi Menang-Menang - 2. KESEPAKATAN

 Kesepakatan kinerja (performance agreement)


atau kesepakatan kemitraan (partnership
agreement), perubahan paradigma interaksi
produktif dari vertikal menjadi horizontal.
5 Dimensi Menang-Menang - 3. HUBUNGAN

 Kepercayaan,rekening bank emosi adalah


intisari dari menang/menang.
 Jika rekening bank emosi kita tinggi,
kredibilitas tidak lagi menjadi persoalan.
5 Dimensi Menang-Menang :
4. KESEPAKATAN KINERJA MENANG-
MENANG
 Berfokus pada hasil; bukan metode.
 Memperlihatkan potensi individual manusia
yang luar biasa dan menciptakan sinergi
yang lebih besar.
5 Dimensi Menang-Menang :
5. SISTEM

 Menang/menang hanya dapat bertahan di dalam


organisasi jika sistem organisasi tersebut
mendukungnya.
 Perlu menyelaraskan sistem reward (hadiah) dengan
tujuan dan nilai tersebut.
 Sistem menang/menang menempatkan tanggung jawab
pada individu untuk mencapai hasil tertentu denagn
pedoman yang jelas dan sumber daya yang tersedia.
4 proses mencari solusi menang/menang:
4 proses mencari solusi menang/menang:

1. Lihatlah masalah dari titik pandang lain, dalam hal


kebutuhan dan titik perhatian dari yang lain.
2. Kenali isu dan perhatian kunci (bukan posisi) yang
terlibat.
3. Tentukan hasil apa yang akan membuat solusi diterima
penuh.
4. Kenali pilihan baru untuk meraih hasil tersebut.

Kamu hanya bisa meraih solusi
Menang/Menang dengan prosedur
Menang/Menang. Menang/Menang
bukan teknik kepribadian. Itu adalah
paradigma total dari interaksi manusia
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai