Anda di halaman 1dari 21

KOPLING TETAP

Mimin Richotimawati
Pengertian
• Kopling adalah alat yang digunakan untuk
menghubungkan dua poros pada kedua
ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan
daya mekanis.
• Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang
berfungsi sebagai penerus putaran dan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan
secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu
kedua poros tersebut terletak pada satu garis
lurus atau dapat sedikit berbeda sumbunya.
Manfaat
Kopling digunakan dalam permesinan untuk berbagai tujuan:
• Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara
terpisah, seperti poros motor dengan roda atau poros generator
dengan mesin. Kopling mampu memisahkan dan menyambung
dua poros untuk kebutuhan perbaikan dan penggantian
komponen.
• Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua
poros yang tidak berada pada satu aksis.
• Untuk mengurangi shock load dari satu poros ke poros yang lain.
• Untuk menghindari beban kerja berlebih.
• Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang
berputar.
Macam-macam Kopling Tetap
• a) Kopling kaku
(1) Kopling bus (2) Kopling flens kaku (3) Kopling
flens tempa
• b) Kopling luwes
(1) Kopling flens luwes (2) Kopling karet ban (3)
Kopling karet bintang
(4) Kopling gigi (5) Kopling rantai
• c) Kopling universal
(1) Kopling universal Hook (2) Kopling universal
kecepatan tetap
Hal-hal Penting Dalam Perencanaan
Kopling Tetap
• 1) Pemasangan yang mudah dan cepat.
• 2) Ringkas dan ringan.
• 3) Aman pada putaran tinggi ; getaran dan
tumbukan kecil.
• 4) Tidak ada atau sesedikit mungkin bagian yang
menjorok (menonjol).
• 5) Dapat mencegah pembebanan lebih.
• 6) Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial
pada poros sekiranya terjadi pemuaian karena
panas, dll.
Kopling Kaku
 Kopling kaku dipergunakan bila kedua
poros harus dihubungkan dengan sumbu
segaris.
 Tidak dapat mengurangi tumbukan dan
getaran transmisi.
Kopling Kaku
G D F H d

A Tanpa bingkai Diameter Diameter


L C B k n
Kasar Halus Kasar Halus Kasar Halus
(halus saja) lubang max lubang min

(112) (100) 25 20 40 45 75 11.2 18 22.4 31.5 4 4 10.5 10


125 112 28 22.4 45 50 85 11.2 18 22.4 31.5 4 4 10.5 10
140 124 35.5 28 50 63 100 11.2 18 22.4 31.5 4 4 10.5 10
160 140 45 35.5 56 80 112 15 20 28 35.5 6 4 14 14
(180) (160) 50 40 63 90 132 15 20 28 35.5 6 6 14 14
200 180 56 45 71 100 140 18 22.4 35.5 40 6 6 18 16
(224) (200) 63 50 80 112 160 18 22.4 35.5 40 6 6 18 16
250 224 71 56 90 125 180 23.6 28 45 50 8 6 21 20
(280) (250) 80 63 100 140 200 23.6 28 45 50 8 6 21 20
315 280 90 71 112 160 236 26.5 35.5 50 63 8 6 24 25
(355) (315) 100 80 125 180 265 26.5 35.5 50 63 8 8 24 25
• pilih Sf1 sebesar 6 atau 5,6 dan tentukan
Sf2 dengan memperhatikan apakah ada
alur pasak atau tangga pada poros (1,3-
3,0)
• Tentukan diameter luar kopling
sedemikian rupa hingga harga diameter
poros yang diperoleh dari perhitungan
terletak antara harga diameter lubang
maksimum dan minimum dari Lubang
koplingnya.
Bahan untuk flens dan baut kopling
tetap
Kopling fleksibel
• Kopling fleksibel digunakan ketika kedua poros ada sedikit perubahan
posisi secara aksial, radial, maupun angular ketika mesin beroperasi.
• Beberapa jenis kopling fleksibel yaitu:
• Beam
Kopling CV (constant-velocity)
Diafragma
Disc coupling
Fluid coupling
Kopling roda gigi (gear coupling)
Hirth joint
Oldham
Rag joint
Universal joint
Kopling beam
• atau bisa juga disebut dengan kopling heliks, adalah
kopling yang menghantarkan daya antara dua poros
dengan memperbolehkan adanya perubahan posisi dari
poros secara angular, aksial, maupun paralel hingga
batasan tertentu, ketika poros bekerja.
• Desain dari kopling beam adalah sepotong kopling yang
memiliki bagian yang kosong sepanjang badan kopling
berbentuk heliks atau spiral, sehingga menjadikannya
fleksibel.
• Kopling beam biasanya dibuat dari logam paduan
aluminium, baja tahan karat, dan titanium.
Gear coupling
• adalah kopling yang mentransmisikan
daya antara dua poros yang tidak berada
dalam satu garis.
Kopling CV
• adalah kopling yang memungkinkan untuk
mentransmisikan daya pada sudut yang
bervariasi dan pada kecepatan putar yang
konstan.
• Kopling jenis ini biasa digunakan pada
mobil front wheel drive dan
all wheel drive.
Universal joint
• adalah jenis kopling dalam bentuk dua
batangan kaku yang memungkinkan
terjadinya pembelokan arah transmisi
daya dari sumber daya.
• Universal joint, walau dapat
mentransmisikan daya yang tidak segaris,
namun memiliki kekurangan, yaitu dapat
memberikan output RPM yang tidak
konstan walau input RPM konstan. Hal itu
bisa menyebabkan getaran dan keausan
KOPLING RODA GIGI KOPLING OLDHAM
Soal
• Pilihlah suatu kopling flens kaku yang
dihubungkan dengan poros baja liat
dengan sebuah pasak untuk meneruskan
daya sebesar 65 PS pada 180 rpm, dan
periksalah kekuatan baut dan flens
Penyelesaian
1. P = 65 PS = 0,735 x 65 = 47,78 kW, n1 = 180 rpm
2. fc = 1,2
3. Pd = 1,2 x 47,78 = 57,34 kW
4. T = 9,74 x 105 x 57,34/180 = 3,10 X 105 kg.mm
5. Dengan mengambil kadar karbon untuk baja liat sebesar 0,20%,
maka kekuatan tariknya τB adalah τB = 0,20 x 100 + 20 = 40
kg/mm2 Sf1 = 6,0, Sf2 = 2,0
6. τsa = 40/(6,0 x 2,0) = 3,33 kg/mm2
7. Kt = 2,0, Cb = 1,0
8. ds = = 98,2 mm → 100 mm
9. Dari tabel 2.1, A = 355 mm, B = 260 mm, C = 180 mm, L = 125 mm
a = 25 mm, n = 8
10.θ = 0,5, ne = 0,5 x 8 = 4
Rumus Tegangan yang terjadi pada Baut
dan Flens
FAKTOR KEAMANAN
• Baut
Sfb = 6 ; Kb= 1,5 - 3
• Flens
SfF = 6 (Baja carbon); 5,6 untuk Baja Tempa.
KF harus diambil sebesar 2 atau 3
11.τb = = 1,21 kg/mm2
12.Dengan bahan baut SS 41B, σB = 41 kg/mm2, Faktor
keamanan Sfb = 6 Faktor koreksi Kb = 3,0
13. τba = 41/(6 x 3) = 2,28 kg/mm2
14.1,21 < 2,28, baik
15.Bahan flens FC20, F = 35,5 mm, τb = 17 kg/mm2, SfF =
6, Faktor koreksi KF = 3
16.τFa= 17/(6 x 3) = 0,94 kg/mm2
17.τF = = 0,17 kg/mm2
18.3,0 x 0,17 = 0,51 < 0,94 kg/mm2, baik
19.Diameter luar kopling A = 355 mm kopling standar d s
= 100 mm, baut : M25 x 8 pcs, Bahan baut : SS41,
Bahan flens : FC20

Anda mungkin juga menyukai