Anda di halaman 1dari 37

Bank & Lembaga Keuangan

Lainnya
Dosen : Dr. Drs. Zainal Arifin,
MM

PASAR MODAL
&
REKSA DANA
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Y.A.I
Jl. Diponegoro No.74 Jakarta Pusat
Kelompok 9 :
1. Pujahimah (2022021008)
2. Gabriel Edward (2022021013)
3. Deviana Pujiastuti (2022131001)
4. Lidia (2022131006)
5. Ridwan Sukmadya (2022131007)
Pengertian Pasar Modal
Pengertian Pasal Modal
Pasar modal adalah secara umum adalah kegiatan yang berkaitan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal menjadi penghubung antara investor dengan perusahaan


atau antar investor dengan institusi pemerintah melalui perdagangan
instrumen jangka panjang, seperti obligasi dan saham. Dari sisi investor,
Pasar modal menyediakan alternatif investasi, selain alternatif investasi
yang ada, seperti menabung di bank, membeli emas, tanah, dan properti
Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal di Indonesia saat ini sedang berada dalam tahap pertumbuhan.
Mengawali awal tahun 2022, terdapat kenaikan jumlah investor di pasar modal.
Baik itu bursa saham, reksadana, C-Best, maupun Surat Berharga Negara (SBN).

Diambil dari data yang dikeluarkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),
terdapat kenaikan jumlah investor pasar modal sebesar 5% dari akhir Desember
2021 sebanyak 7,45 juta ke akhir Januari 2022 sebanyak 7,86 juta.

Kenaikan jumlah investor tentunya merupakan sinyal positif bagi perkembangan


pasar modal di Indonesia. Diharapkan dunia investasi menjadi semarak kembali
dan berperan dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa.
Peran Lembaga Pasar Modal
Peran lembaga penunjang dalam mekanisme pasar modal merupakan
salah satu faktor yang sangat dominan terlaksananya transaksi pasar
modal bahkan memiliki peran penting terhadap pengembangan pasar
modal itu sendiri, sebagai berikut:
● Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia
usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara
optimal;
● Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus
memungkinkan upaya diversifikasi;
● Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.
LEMBAGA
PENUNJANG
PASAR MODAL
KLASIFIKASI LEMBAGA PASAR MODAL SESUAI
FUNGSINYA
Pasar perdana (Primary Market)

PENJAMIN EMISI KONSULTAN


AKUNTAN PUBLIK
EFEK (Underwiriter) HUKUM
 Memberikan adivice;  Melakukan pemeriksaan atas LK  Meneliti dan memeriksa Anggaran
Perusahaan dan memberikan opini; Dasar dan izin2 usaha;
 Memberikan pernyataan  Memeriksa pembukuan;  Bukti kepemilikan;
emisi efek;  Memberi petunjuk pelaksanaan  Perikatan-perikatan;
 Mengorganisasikan pembukuan yang baik.  Gugatan/tuntutan perkara perdata dan
penyelenggara emisi. atau pidana.

NOTARIS PERUSAHAAN
AGEN PENJUAL 
 PENILAI
Melakukan
Melakukan
penilaian
penilaian
Kembali, jika diperlukan.
 Membuat BA RUPS;  Melayani investor yang akan kembali, jika diperlukan.
 Membuat konsep akta perubahan memesan saham;
Anggaran Dasar;  Melaksanakan refund kepada
 Menyiapkan naskah perjanjian investor;
dalam rangka emisi efek.  Menyerahkan sertifikat efek.
LEMBAGA PENUNJANG DALAM EMISI OBLIGASI

PENJAMIN AGEN PEMBAYARAN


WALI AMANAT (PAYING AGENT)
(GUARANTOR)
 Menganalisis kemampuan dan  Memonitor pembayaran  Membayar bunga obligasi per
kredibilitas emiten; pokok dan bunga dari emiten kuartalan/semester dan
 Menilai terhadap kepada para pemegang pelunasan pada saat obligasi
sebagian/keseluruhan aset emiten
yang diterima sebagai jaminan;
obligasi secara tepat waktu. jatuh tempo.
 Memberikan advice.
KLASIFIKASI LEMBAGA PASAR MODAL SESUAI
FUNGSINYA
Pasar Sekunder (Secondary Market)

PERANTARA PERUSAHAAN
PEDAGANG EFEK
PEDAGANG EFEK EFEK
 Jula beli efek untuk sendiri;  Menerima order jUal dan beli  Penjamin emisi efek;
 Menciptakan pasar bagi efek; investor di bursa efek.  Perantara pedagang efek;
 Menjaga keseimbangan harga;  Manajer investasi;
 Memelihara likuiditas efek.
 Penasihat investasi.

BIRO ADMINISTARSI
EFEK
 Memberikan jasa pelaksanaan
pembukuan, transfer dan
pencatatan, pembayaran deviden,
pembagian hak opsi, emisi
sertifikat dan laporan tahunan
emiten.
PROSES EMISI EFEK
Dapat Dijelaskan, sebagai berikut:

1 2 3 4
Persiapan Letter of Inten Pernyataan Evaluasi Bapepam
Pendaftaran
 RUPS;  Penunjukkan: Lampiran: Dokumen:
 Perjannjian Lembaga
 Underwriter;  Draft Prospektus;
 Konsultan;  Konsultan Hukum;  Laporan Keuangan; Penunjang;
 Pernyataan pendapat dari
 Bapepam.  Akuntan Publik;  Anggaran Dasar;
segi hukum;
 Trustee;
 Pernyataan manajemen di
 Guarantor.
bidang akuntansi, dsb;

5
Izin Bapepam

9 8 7 6
Penyerahan Refund Penjatahan Pasar Perdana
Sertifikat
10
Pencatatan di 11
Bursa Pasar Sekunder
Peran Penjamin Emisi (Underwriter)
1. Penjamin emisi merupakan lembaga yang mempunyai peran kunci pada setiap
emisi efek di pasar modal.
2. Dalam menjalankan fungsinya, para penjamin emisi menjaga citra baik dirinya
sebagai profesional dan memiliki integrasi tinggi dimata masyarakat.
3. Segala kesalahan penyajian informasi yang telah disampaikan kepada masyarakat,
ikut menjadi tanggung jawab penjamin emisi.
Dalam melaksanakan fungsinya para penjamin emisi melakukan kegiatan antara lain
sebagai berikut :

1 2 3

Membantu emiten mempersiapkan Melakukan penjaminan


Memberi konsultasi dibidang
pernyataan pendaftaran emisi terhadap efek yang
berikut dokumen pendukungnya keuangan
diemisikan

4 5

Melakukan evaluasi terhadap Bersama-sama emiten


kondisi perusahaan menentukan harga saham
Ditinjau dari segi bobot dan tanggung jawabnya sebagai penjamin emisi kepada emiten, penjamin dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu :

Penjamin Emisi dengan Kesanggupan Penuh (full commitment underwriting)

Penjamin Emisi dengan Kesanggupan Terbaik (best effort underwriting)

Penjamin Emisi dengan Kesanggupan Siaga (stand by commitment underwriting)


Jenis – Jenis Penjamin Emisi

1. Penjamin Emisi Utama (Lead Underwriter)


Penjamin utama emisi ini berbentuk kontak dengan emiten dalam suatu perjanjian dengan memberikan
jaminan penjualan surat berharga dan pembayaran seluh nilai surat berharga kepada emiten.
2. Penjamin Pelaksana Emisi (Managing Underwriter)
Penjamin pelaksana emisi ini mengkoordinir pengelolaan serta penyelenggaraan emisi surat berharga.
3. Penjamin Peserta Emisi (Co Underwriter)
Penjamin peserta emisi ini tidak bertanggung jawab secara langsung kepada emiten, sebab peserta emisi
membuat kontrak dengan emisi utama dalam suatu perjanjian untuk melakukan penjualan dan
pembayaran sesuai porsi yang diambil.
INSTRUMEN PASAR MODAL
Pasar modal biasa dikenal dengan istilah bursa efek. Pada pasar modal, kamu bisa menemukan berbagai jenis
surat berharga yang setiap hari
diperdagangkan atau diperjualbelikan. Jenis-jenis surat berharga tersebut di antaranya adalah :

Saham Obligasi Reksadana


adalah surat utang untuk jangka adalah wadah untuk menghimpun
adalah surat berharga yang menjadi waktu tertentu yang
bukti kepemilikan atas sebuah dana masyarakat yang
diterbitkan oleh penerbit,
perusahaan. Investor yang dikelola oleh badan hukum
yakni pemerintah atau
memiliki saham di sebuah yang bernama Manajer
perusahaan. Obligasi dapat
perusahaan, berhak untuk diperjualbelikan dan menjadi
Investasi, untuk kemudian
mendapatkan dividen atau salah satu instrumen diinvestasikan ke dalam
pembagian laba. investasi. surat berharga.

Exchange Traded Fund (ETF) Derivatif Efek Beragunan Aset (EBA)

 adalah jenis reksa dana yang merupakan kontrak atau adalah surat berharga yang terdiri
kinerjanya mengacu pada perjanjian yang nilai atau sekumpulan aset keuangan berupa
indeks tertentu dan peluang keuntungannya tagihan yang terdiri sekumpulan
diperjualbelikan layaknya terkait dengan kinerja aset aset keuangan berupa tagihan.
saham di bursa yang dapat lain. Aset lain ini disebut
dicermati pergerakannya. sebagai underlying assets.
Saturday: Finishing my week
Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam STRATEGI INVESTASI DI
satu portofolio
PASAR MODAL
Beli di pasar perdana dan dijual begitu
dicatat di bursa

Beli dan simpan

STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL

Beli saham tidur

Strategi berpindah dari saham yang satu


ke saham yang lain
Konsentrasi pada industri tertentu
Reksadana
RISIKO INVESTASI DI PASAR MODAL
Risiko daya beli (Purchasing Risiko bisnis (Business Risiko tingkat bunga
power risk) risk) (Interest rate risk)

Risiko pasar (Market Risiko likuitas


risk) (Liquidity risk)
RISIKO INVESTASI DI PASAR MODAL

Risiko daya beli (Purchasing power risk)

Risiko bisnis (Business risk)

Risiko tingkat bunga (Interest rate risk)

Risiko pasar (Market risk)

Risiko likuiditas (Liquidity risk)


REKSA
DANA I. PENGERTIAN
II. BENTUK HUKUM
III. JENIS-JENIS RD
IV. NILAI AKTIVA BERSIH
V. KEUNTUNGAN & RISIKO
Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun
1995 Pasal 1, Ayat (27)
Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
REKSA
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi.
Reksa dana merupakan sarana investasi bagi investor
untuk dapat berinvestasi ke berbagai instrumen investasi
yang tersedia di pasar meski memiliki keterbatasan
DANA
I.
II.
PENGERTIAN
BENTUK HUKUM
III. JENIS-JENIS RD
dana, waktu, dan pengetahuan karena ia tak lagi perlu IV. NILAI AKTIVA BERSIH
repot mengelola portofolio investasinya sendiri, sebab V. KEUNTUNGAN & RISIKO
sudah dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional.
Mekanisme Kegiatan Reksadana
1. Investor melakukan pembelian
(subscription) Reksadana melalui
Manajer Investasi dengan
  Mengawas menyetorkan dananya melalui Bank
OJK i
Kustodian.
Instruksi Jual

Efekt Mengajuk
Beli 2. Manajer Investasi akan mengelola
if an dana investor dengan melalukan
Penawaran Konfirm
Umum
Pernyataa asi pembelian/penjualan instrument
n
Penjualan PERANTARA investasi seperti saham, obligasi atau
MANAJER
Pendaftara
INVESTOR Terus Menerus n PEDAGANG pasar uang sesuai dengan jenis reksa
INVESTASI
Permintaan EFEK dana yang dibeli oleh Investor.
Redemptio
n
3. Pembelian/penjualan instrumen
Penempata Kontrak investasi oleh Manajer Investasi
n Uang Memuat Hak Melaksanaka
Tunai 1% & n Instruksi
dilakukan melalui Perantara Pedagang
Kewajiban : Jual Beli Efek.
Pembayaran
MI, BK,
BANK PASAR MODAL 4. Bila Investor melakukan penjualan
Investor
Pembelian
KUSTODIAN (redemption) Reksadana kepada
Penitipan PASAR UANG
Pembayaran Pelunasan
Manajer Investasi, maka Manajer
Kolektif
Redemption Penyelesaian Investasi akan menginstruksikan
trx pembayaran kepada Bank Kustodian.
5. Bank Kustodian akan mengirimkan
Pihak - Pihak Terkait Pengelolaan Reksadana

Agen Penjual Efek Wakil Agen Penjual


Manajer Investasi Bank Kustodian
Reksa Dana Efek Reksa Dana

Berdasarkan undang - Pihak yang memberikan Pihak yang melakukan Berdasarkan keputusan ketua
undang Pasar Modal, jasa penitipan efek dan penjualan efek reksadana Bapepam
Manajer Investasi adalah harta lain yang berkaitan berdasarkan kontrak No.Kep-110/PM/1996 bahwa
Wakil Penjual Efek
pihak nyang kegiatan dengan efek serta jasa kerjasama dengan
Reksadana (Waperd) adalah
usahanya mengelola lainnya, termasuk Manajer Investasi
pihak yang bersifat
portofolio efek untuk penerimaan deviden, pengelola reksadana. perorangan yang
para Nasabah atau bunga, dan hak-hak memperoleh ijin dari
mengelola portofolio lainnya dalam Bapepam untuk bertindak
investasi kolektif untuk penyelesaian transaksi sebagai wakil dari suatu
sekelompok Nasabah. efek, dan mewakili perusahaan efek, perusahaan
pemegang rekening perbankan atau lembaga
menjadi Nasabahnya. yang diperkenankan
melakukan penjualan efek
reksadana.
REKSA
Menurut Pasal 18 Ayat 1 Undang Undang Pasar Modal, bentuk hukum
reksadana terdiri dari :
1. Reksadana berbentuk Perseroan
“Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual
saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan saham tersebut
diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di Pasar
Modal dan Pasar Uang” (penjelasan pasal 18 ayat 1 huruf a)
2.Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
KIK adalah: “Kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank
DANA
I.
II.
PENGERTIAN
BENTUK HUKUM
Kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer III. JENIS-JENIS RD
Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi IV. NILAI AKTIVA BERSIH
kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan V. KEUNTUNGAN & RISIKO
penitipan kolektif” (penjelasan pasal 18 ayat 1 huruf b).
Kategori Reksa Dana

 Reksa Dana Terbuka (Open-  Reksa Dana Tertutup (Close-


End) End)
Manajer Investasi selalu siap Jika Investor ingin menjual
untuk membeli kembali atau unitnya, maka dapat langsung
menebus unit penyertaan yang menjualnya ke bursa bukan lagi ke
dimiliki investor kapan saja Manajer Investasi. Harga yang
investor tersebut ingin terbentuk juga tergantung pada
menjualnya, sesuai dengan nilai permintaan dan penawaran yang
aktiva bersih per saham atau per terjadi.
unit.
A. REKSA DANA KONVENSIONAL
Adalah reksa dana yang dapat berinvestasi di semua jenis efek keuangan; seperti saham,

REKSA
obligasi, dan deposito; dengan batasan-batasan investasi sebagaimana ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

1. Reksa Dana Saham (Equity Fund) 3. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market
Fund)
adalah reksa dana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya 80% dari adalah reksa dana yang melakukan investasi
portofolio yang dikelolanya ke dalam efek 100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang
bersifat ekuitas (saham). Efek saham
yang berjangka kurang dari satu tahun.
umumnya memberikan potensi hasil yang

DANA
Reksadana pasar uang memberikan return yang
lebih tinggi berupa capital gain melalui
pertumbuhan harga saham dan deviden. terbatas.
4. Reksa Dana Campuran (Balance I. PENGERTIAN
Mutual Fund) II. BENTUK HUKUM
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed
Income Fund) Adalah reksa dana yang melakukan III. JENIS-JENIS RD
investasi dalam efek ekuitas dan efek IV. NILAI AKTIVA BERSIH
adalah reksa dana yang melakukan investasi hutang yang perbandingannya tidak V. KEUNTUNGAN & RISIKO
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang termasuk dalam kategori reksadana
dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, seperti pendapatan tetap dan reksadana saham.
obligasi. Risiko investasi yang lebih tinggi dari Potensi hasil dan risiko reksadana
reksadana pasar uang membuat nilai return bagi campuran secara teoritis dapat lebih besar
reksadana jenis ini juga lebih tinggi, tapi tetap dari reksadana pendapatan tetap namun
lebih rendah daripada reksadana campuran atau lebih kecil dari reksadana saham.
Perbadingan Tingkat Resiko dan Tujuan Investasi masing - masing Jenis
Reksa Dana

RD
RD
Klasifikasi RD Pasar Uang Pendapatan RD Saham
Campuran
Tetap
Tingkat
Terendah Rendah Tinggi Moderat
Resiko

Pertumbuhan
Likuiditas – harga saham Pertumbuhan
Tujuan Pendapatan
Mempertahankan (meningkat harga dan
Investasi yang stabil
modal untuk jangka pendapatan
panjang)
B. REKSA DANA TERSTRUKTUR
1. Reksa Dana Terproteksi (Capital Protected Fund)
Adalah reksa dana yang memberikan jaminan kepada para investor bahwa dana yang
REKSA
diinvestasikannya pada produk reksa dana terproteksi diharapkan sekurang kurangnya tetap
sama dengan jumlah investasi awal. Alokasi dana pada reksa dana terproteksi ini diwajibkan
pada efek utang dan obligasi. Bagi investor reksa dana terproteksi tidak dapat melakukan
redemption /penebusan atas unit penyertaannya sebelum jatuh tempo.

2. Reksa Dana Penjaminan (Capital Guaranted Fund)


Adalah reksadana yang memberikan jaminan atas nilai investasi awal pada saat
DANA
I.
II.
PENGERTIAN
BENTUK HUKUM
III. JENIS-JENIS RD
jatuh tempo. Namun penjaminan bukan dilakukan oleh manager investasi, tetapi IV. NILAI AKTIVA BERSIH
melalui penjaminan oleh pihak ketiga seperti asuransi. Alokasi dana untuk V. KEUNTUNGAN & RISIKO
reksadana penjaminan ini adalah pada efek utang.

3. Reksa Dana Indeks (Index Fund)


adalah reksadana yang alokasi dananya ditempatkan pada efek yang menjadi bagian dari suatu indeks yang
menjadi acuannya. Misalnya saja, manajer investasi memilih indeks LQ 45 yang berisi 45 saham-saham likuid di
bursa, maka isi dari reksa dana indeks tersebut merupakan tiruan dari saham-saham pada LQ 45.
C. REKSA DANA EXCHANGE TRADE FUND (ETF)
Adalah suatu bentuk reksadana dimana aset portofolionya didasarkan pada suatu indeks
tertentu.

Perbedaan karakteristik Reksa Dana Konvensional, Terstruktur, dan ETF :


REKSA
Karakteristik RD ETF RD Terstruktur RD Konvensional
Pencatatan dan Dicatat dan diperdagangkan
Tidak Tidak
Transaksi Dagang di bursa efek
Ditentukan kekuatan
Penentuan Unit Ditentukan kinerja indeks yang Ditentukan naik turunnya Nilai Aktiva
permintaan dan penawaran
Pembayaran menjadi acuan Bersih (NAB) Reksa Dana
(Supply & Demand)
Perubahan hargahanya diumumkan 1x

DANA
Perubahan harga dapat terjadi Perubahan harga hanya diumumkan berdasarkan harga penutupan masing-
Pengumuman Harga
setiap saat 1x berdasarkan penutupan indeks. masing efek yang menjadi underlying
aset reksadana
I. PENGERTIAN
Bentuk pengelolaan relatif Bentuk pengelolaan relatif pasif,
pasif, hanya mengikuti hanya mengikuti performa indeks II. BENTUK HUKUM
Bentuk Portofolio Aset Bentuk pengelolaan aktif
performa indeks yang
menjadi acuan
yang menjadi
acuan III. JENIS-JENIS RD
IV. NILAI AKTIVA BERSIH
Biaya pengelolaan Biaya keseluruhan
Biaya dan lain-lain relatif
Biaya keseluruhan paling rendah
relatif tinggi dibandingkan V. KEUNTUNGAN & RISIKO
diantara jenis lainnya
rendah reksadana lainnya

Relatif tinggi kecuali


Komisi Broker Relatif rendah Tidak ada untuk reksadana pasar uang tidak
dikenakan
Dijamin,karena adanya kewajiban
Kurang karena penekanan Dijamin,kecuali reksadana
manajer investasi wajib membeli
Jaminan Likuiditas didasarkan pada kekuatan proteksi, redemption hanya
setiap
pasar pada saat jatuh tempo
saat apabila ada redemption
D. REKSA DANA RIIL REKSA
1. Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT)
RDPT merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari para
investor profesional. Manajer investasi menginvestasikan dana pada portofolio
yang terkait langsung dengan proyek-proyek sektor riil seperti pembangunan
infrastruktur.
2. Dana Investasi Real Estate (DIRE)
DIRE merupakan himpunan dana dari investor yang diinvestasikan pada aset real estat,
aset yang terkait dengan real estat atau kas dan setara kas. Jadi manajer investasi
DANA
I.
II.
PENGERTIAN
BENTUK HUKUM
III. JENIS-JENIS RD
pengelola reksa dana ini dapat membeli properti seperti bangunan, gedung, tanah atau IV. NILAI AKTIVA BERSIH
V. KEUNTUNGAN & RISIKO
saham dan obligasi perusahaan terbuka yang terkait dengan properti. Perhitungan nilai
aktiva bersih reksa dana ini dilakukan oleh pihak penilai.

3. Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (KIK-EBA)


Dikenal pula dengan nama Asset Back Securities di luar negeri. Reksa dana ini berbasis aset keuangan seperti
misalnya tagihan kredit kepemilikan rumah, tagihan kartu kredit, surat berharga komersial, tagihan kredit
kepemilikan kendaraan bermotor dan lainnya. KIK EBA ini dapat menjadi alternatif pendanaan bagi perbankan,
sehingga perbankan tidak hanya mengandalkan dana simpanan nasabahnya saja.
D. REKSA DANA SYARIAH
Menurut fatwa No. 20/DSN/-MUI/IV/2001,
REKSA
Reksa Dana Syariah adalah reksa dana yang hanya dapat berinvestasi di
efek keuangan yang sesuai dengan kaidah dan prinsip syariah, baik dalam
bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-

DANA
mal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara
manajer investasi sebagai shahib al-mal dengan pengguna investasi, serta
I. PENGERTIAN
masih terikat dengan batasan investasi yang ditetapkan oleh OJK. II. BENTUK HUKUM
Dalam aplikasinya, reksa dana syariah harus melalui ijin dan fatwa dari III. JENIS-JENIS RD
Dewan Syariah Nasional dibawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dewan IV. NILAI AKTIVA BERSIH
V. KEUNTUNGAN & RISIKO
Syariah Nasional telah mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) dan
Jakarta Islamic Indeks (JII) yang dapat dijadikan sebagai acuan pada
transaksi-transaksi syariah. Keberadaan saham-saham syariah tersebut akan
dievaluasi setiap enam bulan sekali. Dewan Syariah nasional juga bertugas
memberikan arahan kepada manajer investasi yang mengelola reksadana
syariah agar kegiatan investasinya tetap berada pada koridor yang
ditentukan, menghindari gharar (risiko yang tidak wajar) dan maysir
(tindakan spekulasi atau judi) bahkan mengarahkan agar manajer investasi
Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional
Secara Operasional terdapat perbedaan mendasar antara reksadana syariah dan konvensional, Reksadana Syariah memiliki langkah awal
yang dikenal sebagai proses :
Screening adalah proses penempatan dana masyarakat di dalam portofolio harus dikategorikan halal, atau merupakan filterisasi pertama
dalam pembentukan portofolio yang memenuhi.
Cleansing yaitu membebaskan
  semua sarana investasi dari unsur-unsur
Syariah yang diharamkan semua prinsip Islam. Konvensional
Berdasarkan prinsip kontrak investasi kolektif
Berdasarkan prinsip syariah
1. Prinsip dan Pengelolaan dan tidak berdasarkan prinsip syariah
Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan OJK
Hanya diawasi oleh OJK.
Tidak ada istilah “pembersihan” atau
Proses “pembersihan” pendapatan wajib dilakukan yang
cleansing sumber pendapatan dengan
dikenal dengan sebutan Cleansing.
memisahkan yang halal dan non halal. Asal
2. Proses “Pembersihan” Proses cleansing berarti memilah apakah sebuah
sudah sesuai ketentuan investasi dari OJK,
perusahaan memiliki pendapatan tidak halal atau
maka Manajer Investasi sudah bisa menjual
sebaliknya dalam melakukan bisnisnya.
reksa dana konvensional.
3. Efek yang menjadi Portofolio Investasi hanya diperbolehkan pada efek-efek yang
Investasi diperbolehkan untuk semua efek.
investasi masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES)..
Pembagian keuntungan dilakukan antara pemodal dan Pembagian keuntungan dilakukan antara
4. Pembagian Keuntungan Manajer Investasi berdasarkan aturan syariat Islam dan pemodal dan Manajer Investasi berdasarkan
kesepakatan bersama. perkembangan suku bunga.
Menggunakan akad syariah yang bisa meliputi akad
Menekankan pada kesepakatan tanpa adanya
5. Akad/Pengikatan kerjasama (musyarakah), sewa menyewa (ijarah), dan
aturan halal atau non halal.
akad bagi hasil (mudharabah).
Efek yang dapat dikategorikan sebagai Efek bersifat syariah

1. Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia.


2. Efek yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara
pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar.
3. Sukuk yang diterbitkan oleh emiten termasuk obligasi syariah yang telah diterbitkan oleh emiten sebelum
ditetapkannya peraturan ini.
4. Saham dalam portofolio reksa dana syariah.
5. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif reksa dana syariah.
6. Efek beragun aset syariah.
7. Efek berupa saham, termasuk hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) syariah dan waran syariah, yang
diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara
pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, sepanjang emiten atau perusahaan publik tersebut :
a. Tidak melakukan kegiatan usaha perjudian, jasa keuangan ribawi, barang haram dan mudarat, tidak melakukan
investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan
ribawi lebih dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahannya oleh DSN-MUI
b. Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut :
- Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45%.
- Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha
(revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah harga wajar dari portofolio suatu
reksa dana setelah dikurangi biaya operasional Reksa dana. REKSA
NAB dapat berubah setiap hari karena nilai investasi di pasar selalu
berfluktuasi (naik atau turun). Nilai ini dipengaruhi oleh transaksi pembelian
dan penjualan reksa dana oleh para investor, harga pasar dari aset reksa dana
dan perubahan dana kelolaan (asset under management/AUM).

NAB digunakan sebagai pembagi untuk menentukan jumlah unit


penyertaan ketika membeli suatu reksa dana dan digunakan sebagai salah
satu alat untuk mengukur kinerja investasi pengelolaan reksa sana. Bila
DANA
I. PENGERTIAN
II. BENTUK HUKUM
III. JENIS-JENIS RD
nilai NAB sebuah reksa dana mengalami peningkatan dalam suatu IV. NILAI AKTIVA BERSIH
periode, berarti kinerja reksa dana tersebut positif dan dapat memberikan V. KEUNTUNGAN & RISIKO
keuntungan kepada investornya.

NAB sebuah reksa dana yang sudah mahal atau tinggi belum tentu menggambarkan kinerjanya.
NAB yang sudah tinggi tersebut terjadi karena sebuah reksa dana umurnya sudah cukup panjang
atau diluncurkan sejak lama. Kinerja reksa dana dipengaruhi oleh kemampuan manajer investasinya
dalam memilih portofolio yang menjadi aset dalam reksa dana tersebut. Jika kinerja suatu reksa
dana bagus, NAB reksa dana tersebut juga akan meningkat seiring waktu.
Keuntungan Reksa Dana

REKSA
1. Dikelola oleh Manajemen Profesional
Pengelolaan portofolio suatu Reksadana dilaksanakan oleh Manajer Investasi
yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran
Manajer Investasi sangat penting mengingat pemodal individu pada umumnya
mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara
langsung dalam menganalisis harga efek serta mengakses informasi ke pasar
modal.
2. Diversifikasi Investasi

DANA
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan
mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau I. PENGERTIAN
kekayaan Reksadana diinvestasikan pada berbagai jenis efek, sehingga II. BENTUK HUKUM
risikonya pun juga tersebar. III. JENIS-JENIS RD
3. Transparansi Investasi IV. NILAI AKTIVA BERSIH
Reksa dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan V. KEUNTUNGAN & RISIKO
biayanya secara continue sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau
keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Pengelola Reksa dana wajib
mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB)nya setiap hari di surat kabar serta
menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus
secara teratur, sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya
secara rutin.
Keuntungan Reksa Dana

REKSA
4. Likuiditas Yang Tinggi
Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga
sifatnya sangat likuid. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali
Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing
Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.
5. Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan
kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya

DANA
kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula
efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah I. PENGERTIAN
dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa. II. BENTUK HUKUM
6. Banyak Pilihan Jenis Investasi III. JENIS-JENIS RD
Reksadana memiliki banyak klasifikasi produk, ada reksadana saham, IV. NILAI AKTIVA BERSIH
reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, dan reksadana campuran, V. KEUNTUNGAN & RISIKO
dan lain-lain. Dari masing-masing klasifikasi tersebut memiliki karakteristik,
tingkat return dan tingkat risiko yang berbeda. Selain itu, setiap investor juga
dapat melakukan switching atau mengganti kepemilikan reksadananya dari
satu jenis ke jenis lainnya.
Risiko Reksa Dana

REKSA
1. Risiko menurunnya NAB Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang
dimasukkan dalam portofolio. Reksadana tersebut mengalami penurunan
dibandingkan dari harga pembelian awal.
2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan
reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan
penarikan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama.

DANA
3. Risiko Pasar
Adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang I. PENGERTIAN
disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara II. BENTUK HUKUM
drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu III. JENIS-JENIS RD
harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan IV. NILAI AKTIVA BERSIH
harga yang sangat drastis. V. KEUNTUNGAN & RISIKO
4. Risiko Default
Terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten
yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan
perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut
terpaksa tidak membayar kewajibannya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai