Anda di halaman 1dari 15

Perawatan Luka Kering

Kelomok 3
 Herlianti
 Sunarti
 Samsina
 Lusiana  Surianti
 Hermawati  Suci Afrianti
 Asrayanti  Fatmawati
 Serly Febrianti
 Nurafni Adriani Asri
 Devi Dewi Evendy
 Sriyanti. S

AKPER ANGING MAMMIRI


PROV SUL – SEL
2011
A. Pengertian
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit
( Taylor, 1997). Luka
adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang
atau organ tubuh lain
(Kozier, 1995).
B. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu
luka yang terjadi
pada lapisan epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu
hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan
luka superficial dan adanya tanda
klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang
dangkal.
c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu
hilangnya kulit keseluruhan meliputi
kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang
dapat meluas sampai bawah tetapi
tidak melewati jaringan yang mendasarinya.
d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah
mencapai lapisan otot, tendon dan
tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang
luas.
Luka dan Perawatannya
Fase penyembuhan luka digambarkan seperti
Fase Penyembuhan Luka
yang terjadi pada luka pembedahan (Kozier,1995).
Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan
Menuruthal
jaringan Kozier, 1995
ini juga
a. Fase Inflamatori
berhubungan dengan regenerasi jaringan
Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari.
b. Fase Proliferatif
Fase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21
setelahpembedahan.
c. Fase Maturasi
Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun setelah
pembedahan.
MERAWAT LUKA

A. Pengertian
Merawat luka untuk mencegah trauma (injury)
pada kulit, membran mukosa atau
aringan lain yang disebabkan oleh adanya
trauma, fraktur, luka operasi yang dapat
merusak
permukaan kulit
B. Tujuan
1. Mencegah infeksi dari masuknya
mikroorganisme ke dalam kulit dan membran
mukosa
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
3. Mempercepat penyembuhan
4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran
eksudat
6. Mencegah perdarahan
7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain
C. Persiapan Alat
1. Sarung tangan steril
2. Sarung tangan sekali pakai
3. Set balutan ( gunting, pinset, forsep)
4. Nierbekken
5. Kasa besar, kasa kecil, bantalan kasa
6. Balutan kasa ekstra dan surgipad atau bantalan ABD
7. Kom untuk larutan antiseptik atau larutan pembersih
8. Salep anti septik (jika diperlukan)
9. Larutan pembersih yang diresepkan dokter
10. Larutan garam fisiologis atau H2O steril
11. 11.Plester
12. Aseton
13. Kantung plastik untuk sampah
14. Selimut mandi
D. Prosedur

1. Jelaskan prosedur kepada klien


2. Siapkan peralatan yang diperlukan di meja (jangan membuka
peralatan)
3. Ambil kantung plastik dan buat lipatan di atasnya. Letakkan
kantung plastik agar mudah terjangkau oleh anda
4. Tutup ruangan dengan tirai, tutup semua jendela yang terbuka
5. Bantu klien pada posisi nyaman. Selimut mandi hanya untuk
memajankan area luka. Instruksikan klien agar tidak menyentuh
area luka atau peralatan steril.
6. Cuci tangan secara menyeluruh
7. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester
8. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya
dengan perlahan, sejajar pada kulit dan mengarah pada
balutan(bila masih terdapat plester pada kulit, dapat dibersihkan
dengan aseton)
Lanjutan……
Bersihkan dari daerah yang kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi
Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka atau insisi.
Usap dengan cara seperti pada no. 16
Beri salep antiseptik, bila di pesankan, gunakan tehnik seperti pada
pembersihan.
Jangan dioleskan di atas tempat drainase
Pasang balutan steril kering pada insisi atau letak luka
Gunakan plester di atas balutan
Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah
disediakan
Sisihkan semua alat dan bantu klien kembali pada posisi nyaman
Cuci tangan
Catat pada catatan perawat
lanjutan
•Angkat balut
•an secara perlahan dengan menggunakan forsep atau pinset
•Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan
larutan garam faal atau air steril
•Observasi karakteristik dan jumlah drainase pada balutan
•Buang balutan kotor pada nierbekken atau kantung plastik,
hindari kontaminasi permukaan luar kantung. Lepaskan sarung
tangan dengan menarik bagian dalam keluar.
•Buka nampan balutan steril. Balutan, gunting,pinset dan
forsep harus tetap pada nampan steril.
•Pakai sarung tangan steril
•Inspeksi luka
lanjutan
Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan garam
fisiologis. Pegang kasa yang dibasahi dalam larutan dengan forsep.
Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka atau insisi.
Beri salep antiseptik
• Pasang balutan steril kering pada insisi atau letak luka
• Gunakan plester di atas balutan
• Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah
disediakan
• Sisihkan semua alat dan bantu klien kembali pada posisi nyaman
• Cuci tangan
•  Catat pada catatan perawat

 
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai