Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Speech Delay?

Speech delay adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara. Anak
pengidap speech delay mengalami keterlambatan dalam berbicara jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Speech delay terjadi ketika anak belum juga mencapai kemampuan berbahasa, walaupun dari segi usia seharusnya
mereka sudah bisa berbicara. Pada kondisi ini, anak mungkin mengalami kesulitan memahami orang lain maupun
mengekspresikan diri.
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati apakah anak mengalami speech delay adalah
sebagai berikut:

 Usia 2 tahun: Ketidakmampuan mengucapkan setidaknya 25 kata atau tidak mampu menyebutkan nama-
nama benda dengan benar.
 Usia 2,5 tahun: Ketidakmampuan menggunakan frasa dua kata atau kombinasi kata benda atau tidak
mampu menyebutkan nama anggota badan dengan benar.
 Usia 3 tahun: Tidak mampu menggunakan 200 kata, sulit memahami ucapannya, tidak mampu meminta
sesuatu dengan nama, atau tidak mampu menyusun sebuah kalimat.
 Usia di atas 3 tahun: Tidak dapat menirukan atau mengucapkan kata-kata yang sebelumnya sudah
dipelajari atau tidak mampu menyebutkan nama lengkapnya dengan benar.

Penyebab Speech Delay

Penyebab speech delay belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang diduga dapat
memengaruhi terjadinya speech delay pada anak. Berikut masing-masing penjelasannya.
 

1. Kondisi Medis di Kandungan atau Baru Lahir


Beberapa kondisi medis pada bayi yang dapat menyebabkan speech delay adalah sebagai berikut:

 BBLR (berat badan lahir rendah).


 Kelahiran prematur.
 Bayi kuning.
 Infeksi TORCH dalam kandungan yang dapat memicu masalah pendengaran pada bayi dan
menyebabkan speech delay.
 Tidak mendapatkan cukup oksigen saat lahir (asfiksi).
 Hipotiroid kongenital yang tidak terdiagnosis lebih awal sehingga tidak mendapatkan pengobatan.

2. Memiliki Riwayat Kejang, Trauma Kepala, dan Radang Otak


Riwayat kejang yang lama, peradangan pada otak, dan trauma kepala yang terjadi pada bulan-bulan awal kehidupan
dapat meningkatkan risiko speech delay.
 

3. Masalah Pendengaran 
Salah satu penyebab utama dari speech delay adalah adanya masalah pendengaran. Memiliki gangguan
pendengaran membuat anak hanya bisa mendengar dengan volume tertentu. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh
infeksi telinga atau bawaan lahir.
 

4. Gangguan Fungsi Oromotor dan Struktur Mulut


 Speech delay adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh masalah pada area otak yang mengontrol gerakan dan
koordinasi bibir, lidah, serta rahang untuk mengeluarkan suara. Kondisi ini juga kerap berdampak pada cara makan
anak.
Selain itu, masalah struktur pada mulut, misalnya bibir sumbing, juga dapat menyebabkan gangguan pada gerakan
lidah untuk memproduksi suara.
 
5. Autisme
Sebagian besar anak pengidap autisme mengalami masalah perkembangan bahasa dan sosial. Akan tetapi,
keterlambatan berbicara akibat autisme lebih sulit disadari karena terkadang anak tetap dapat merangkak, berdiri,
dan duduk sesuai usia perkembangan normal.
 

6. Riwayat Keluarga
Speech delay adalah suatu kondisi yang juga bisa diturunkan dari keluarga. Apabila terdapat riwayat keluarga yang
memiliki masalah berbahasa, seperti gagap, disleksia, atau terlambat bicara, risiko anak mengalami speech
delay akan lebih besar.
 

7. Kurang Stimulasi
Kurang stimulasi artinya anak tidak diberikan pancingan untuk berbicara, sehingga kurang terbiasa mengucapkan
kata-kata. Salah satu penyebab anak mengalami speech delay adalah kurangnya pengetahuan orang tua
tentang parenting.
 

8. Terlalu Banyak Bermain Gadget


Menurut penelitian, anak yang memegang gadget untuk bermain games atau menonton video sebelum bisa
berbicara dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara dibandingkan anak yang tidak bermain gadget.

Tanda dan Gejala Speech Delay pada Anak


Normalnya, anak berusia 2 tahun sudah menguasai 50 kosakata dan menggabungkan 2 kata menjadi kalimat
sederhana. Namun, terjadi pengecualian pada pengidap speech delay. Beberapa kondisi yang perlu dicurigai
sebagai gejala speech delay adalah sebagai berikut:

 Sulit merespon saat diajak berbicara.


 Jarang meniru perkataan orang lain.
 Kesulitan menyebutkan nama-nama benda di rumah.
 Lebih sering menunjukkan gestur tubuh daripada berbicara saat meminta sesuatu.
 Menghindari kontak mata dengan lawan bicara.

Cara Mengatasi Speech Delay


Penanganan secara medis bagi pengidap speech delay adalah melakukan terapi wicara. Akan tetapi orang tua dapat
melakukan beberapa upaya di rumah untuk menstimulasi kemampuan bicara anak, seperti:

 Sering mengajak anak berbicara.


 Menanggapi perkataannya.
 Mengajukan pertanyaan kepada anak dan memintanya untuk memilih.
 Membantu anak memahami nama benda.
 Membacakan cerita untuk anak.
 Membatasi penggunaan gadget pada anak.

Apabila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penanganan speech delay pada anak secara tepat, jangan
ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis pediatri. Anda dapat datang langsung ke rumah sakit atau
memanfaatkan fitur layanan telekonsultasi dari Siloam Hospitals.
 
Tanda-Tanda Speech Delay Pada Anak
 Belum bisa berceloteh pada usia 15 bulan
 Belum bisa berbicara pada usia 2 tahun
 Belum dapat berbicara dalam kalimat pendek di usia 3 tahun
 Kesulian memahami arahan orang lain
 Pengucapan dan artikulasi kurang baik saat bicara
 Kesulitan dalam membentuk kalimat
Beberapa Penyebab Anak Mengalami Speech Delay
 Adanya masalah pada pendengaran
 Kurang stimulasi permainan edukatif
 Angguan perkembangan
 Terlalu banyak nonton TV atau main handphone
 Kurang perhatian orangtua
 Kurang bersosialisasi dengan teman-teman sebaya.
 Sehari-hari menggunakan 2–3 bahasa.
 Pola asuh yang salah.
Cara Mengatasi Speech Delay
 Rajin mengajak Si Kecil ngobrol atau diskusi, misalnya mainan kesukaan atau film
kartun favoritnya
 Belajar Bernyanyi Bersama, dimulai dengan lagu anak yang memiliki kata-kata yang
sederhana
 Membacakan Buku Cerita atau Mendongengkan Anak, jangan lupa untuk mengulang
kembali kata-kata yang menarik dan sederhana untuk kembali diucapkan oleh anak.
Anda Butuh Bantuan Terapi Apabila
Jika usia sudah melewati usia 2 tahun anak belum bisa bicara kata-kata yang
sederhana misalnya memanggil “mama” atau “papah” dan ketika di panggil namanya
tidak menjawab maka sebaiknya konsultasikan tumbuh kembang ke dokter spesialis
Neurolog Anak dan psikolog. Psikolog mengobservasi kemampuan/keterampilan
anak melalui beberapa permainan edukatif (seperti puzzle, susun balok, flash cards,
dll).

Anda mungkin juga menyukai