BAB I
PENGERTIAN
hidup dalam uterus melalui vagina kedunia luar walaupun dalam keadaan
(Wiknjosastro,2006).
Data yang diperoleh dari dines kesehatan kota Makassar pada tahun 2005
angka kematian ibu berkisar 7/100.000 kelahiran hidup yang disebabkan oleh
perubahan yang besar pada ibu untuk melahirkan janinnya melalui jalan
tentang persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin atau urin)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain,
adaptasi ibu dan janin. Apabila perawat menguasai pengetahuan ini maka ia
akan dapat menetapkan proses perawatan, Baik pada wanita maupun pada
keluarganya(Bobak,2004).
ringan, Tetapi kadang-kadang terjadi luka yang laus dan berbahaya. Setelah
timbul luka pada vulva disekitar intruitus vagina dan biasanya tidak dalam
luka klitoris(Wiknjosatro,2006).
para rectal. Segingga rectum dapat terlepas dari jaringan sekitarnya. Diagnosis
terjadinya perlukaan akan timbul perdarahan yang bersifat arterial atau yang
merembes. Dengan dua jari tangan kiri luka dibuka, bekuan darh diangkat,
yang terjadi pada waktu persalinan normal atau persalinan dengan alat, dapat
terjadi tanpa luka pada kulit atau vagina, sehingga mudah terjadi
Apabila robekan ini tidak sembuh dengan sempurna dan otot-otot tidak
bertaut dengan baik maka kekuatan dari panggul bias berkurang hingga diding
lagi jika muskulus sfingter eksternus terputus. Jadi pada robekan perineum
tingkat III dan ini tidak dijahit, maka kemudian hari perempn ini tidak bias
Tanda-tanda persalinan sudah dekat pada kala II adalah his semakin kuat
dengan interval 2-3 menit, ketuban pecah pada akhir kala I ditandai dengan
pengeluaran caira mendadak, his dan mengejan lebih mendoronh kepala bayi
hidung, muka ,dan kepala seluruhnya. Kepala lahir seluruhnya diikuti oleh
putaran paksi luar. Bayi lahir diikuti sisa air ketuban (Manuaba, 2008).
Menurut Depkes RI (2007), tanda dan gejala persalinan kala II adalah ibi
ialah supaya tidak terjadi robekan perineum akan tetapi tidak semuanya dapat
baiknya. Hal ini bergantung pada beberapa factor yang lain, seperti perineum
lebar dan pendek, keadaan jaringan atas panggul, yaitu otot-otot sangat kuat,
keadaan dan bentuk kepal anak, keadaan arkus pubis yang sempit sehingga
kepal anak lebih kebelakang melawati perineum, factor lain yang dapat
primipara, letak sungsang dan after coming head, pimpinan persalinan yang
kejadian robekan perineum pada tahun 2009 sebanyak 808 kasus atau 67,4%
dan pada tahun2010 menjadi 601 kasus atau 51,4%. (Anonim, 2010).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ibu
paritas ibu
D. Mafaat Penelitian
peneliti selanjutnya.
3. Untuk Peneliti
II.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Persalinan
meneran
g. Menilai Perdarahan
3. Penyebab
2 Paritas
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu
kali, multipara adalah wanita yang telah melahirkan anak hidup beberapa
kali, dimana persalinan tersebut tidak melebihi dari lima kali (Manuaba,
2008)
perineum. Hal ini terjadi karena pada saat kepala masuk ke dalam rongga
10
maka dagu, mulut, hidung, dahi dan seluruh kepala lahir berturut-turut
besar.
5. Presentasi dahi
2006)
Setelah bahu lahir terjadi putaran paksi luar dengan perut janin berada
dengan garis terbesar bahu melintang atau miring. Terjadi putaran paksi
dalam pada bahu, sehingga bahu dapat berada di bawah simfisis dan bahu
hipomoklion, maka dagu, muka, hidung, dahi dan seluruh kepala lahir
C. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini terdapat dua variable yaitu variable independen dan
umur dan paritas ibu sedangkan variable dependen adalah variable akibat
semua pada persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan
sehingga mencapai muskulus spincter ani dan dapat meluas dalam diding
1. Robekan Perineum
puskesmas.
Kriteria objektif :
2. Umur
Umur ibu adalah lama waktu hidup atau terhitung sejak dilahirkan
puskesmas.
Kategori objektif :
Resiko tinggi : jika umur ibu < 20 tahu atau lebih dari 30 tahun
3. Paritas.
Paritas adalah frekuensi kelahiran yang pernah dialami oleh ibu sesuai
Criteria objektif :
penelitian
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
terletak di jalan baji minasa nomor 10. Alasan pemilihan lokasi adalah masih
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
memiliki data yang lengkap sesuai dengan variable penelitian, meliputi umur
E. Pengumpulan Data
bersalin untuk melihat buku laporan persalinan dan mencari nomor register
sesuai dengan format pengumpulan data umumnya umur ibu, dan paritas.
16
penjelasan.
G. Analisa Data
P = f/n x 100%
Keterangan :
n = jumlah sampel
17
DAFTAR PUSTAKA
Ali, KN. 2001. Dasar Kepemimpinan dalam Keperawatan, Edisi I, Depok: Akademi
Keperawatan Raflesia Pondok Dua Depok
Bobak IM, RN, 2004. Perawatan Maternitas & Ginekologi. Edisi 3. Bandung
Manuaba. IBG, 2009. Memahami kesehatan reproduksi wanita. EGC Edisi Jakarta
BAB III
METODE PENELITIAN