Anda di halaman 1dari 74

Semikonduktor

Kondutor: konduktivitas tinggi, resistivitas rendah, mudah menghantarkan listrik.


Contoh: tembaga, emas, perak.

Tipe Insulator: konduktivitas rendah, resistivitas tinggi, sulit menghantarkan listrik.

Material Contoh: gelas, keramik, plastic

Semikonduktor: dapat bersifat sebagai kondutor maupun insulator.


Contoh : Silikon (Si), Germanium (Ge)
konduktivitas : aktifitas elektron bebas mudah/sulit berpindah

(Energy Gap)
Insulator

Material insulator : mempunyai elektron (electron bebas)


terikat dengan kuat sehingga dibutuhkan energi yang
besar untuk melepaskannya dari orbitnya.

Slide 3
Konduktor

Material konduktor : mempunyai elektron yang tidak


terikat kuat pada orbitnya. Energi yang kecil dapat
membuat elektron tersebut terlepas dan berpindah dari
satu atom ke atom lainnya
Slide 4
Material Semikonduktor
• Dg
Silikon Kristal
Silikon mempunyai 4
elektron valensi pada
kulit terluar
Pada kristal atom
Silikon terikat secara
kovalen dengan atom
yang berdekatan
Setiap atom Silikon
membagi 4 elektron
valensinya dengan 4
atom yang berdekatan,
sehingga silikon
mempunyai 8 elektron
pada orbit terluarnya Slide 6
Elektron Bebas
Pada temperatur
mutlak tidak ada
elektron bebas dalam
silikon kristal,
silikon bersifat
insulator

Elektron dapat
bergerak dan terlepas
dari orbit valensinya
menjadi elektron
bebas jika ada energi
untuk memutuskan
ikatan
Slide 7
Lubang/hole
Terlepasnya elektron
valensi akan
meninggalkan
kekosongan pada
orbit valensi.
Kekosongan tersebut
disebut lubang (hole)

Slide 8
Lubang/hole
Lubang bersifat
seperti muatan
positif karena akan
menarik dan
menangkap elektron
bebas
Apabila suatu
elektron mendekati
lubang dan tertarik
kedalamnya, maka
terjadi yang disebut
rekombinasi
(recombination)
Slide 9
Penambahan Panas

Panas yang bertambah


akan memperbanyak
elektron bebas dan
lubang

Slide 10
Jenis Semikonduktor
1. Semikonduktor Intrinsik (Intrinsic semiconductor)
= Germanium dan Silikon
- atau disebut semikonduktor murni, setiap atom dalam kristal tersebut
merupakan atom silikon

2. Semikonduktor Ektrinsik (Extrinsic semiconductor)


= type N : Phosporus, Arsenik
= type P : Boron, Gallium
Pembentukan Bahan Semikonduktor Type N atau Type P

 Perbedaan jumlah elektron elektron antara doping material (dopan) dan elektron dalam
semikonduktor murni dapat menghasilkan negatif (semikonduktor tipe n) atau positif
(semikonduktor tipe p) pembawa sifat listrik.

 Dopan disebut atom akseptor apabila menerima elektron dari atom semikonduktor.

 Dopan disebut donor apabila menyumbangkan elektron ke atom semikonduktor.

 Misalkan atom Si yang memiliki 4 buah elektron valensi, dua pasang elektron tersebut akan
membentuk ikatan kovalen. Untuk menghasilkan semikonduktor tipe n, dibutuhkan atom
yang memiliki lebih banyak elektron. Misal atom phosporus (P) yang memiliki elektron
valensi 5 buah. Atom P tersebut apabila di dopingkan ke dalam semikonduktor Si akan
memberikan elektron ekstra, sehingga elektron tersebut akan membuat semikonduktor tipe
n.

 Sedangkan untuk menghasilkan semikonduktor tipe p, dibutuhkan atom dengan jumlah


elektron kurang dari elektron yang dimiliki semikonduktor Si. Misal atom aluminium (Al) yang
memiliki elektron valensi 3 buah. Atom Al yang didopingkan ke dalam semikonduktor Si akan
berikatan dengan 3 buah atom Al, artinya ada sebuah elektron dari Si yang tidak
berpasangan dengan Al. Maka Semikonduktor tersebut memiliki hole yang bertindak sebagai
penghasil sifat listrik. Dengan kata lain semikonduktor menjadi bertipe p.
Semikonduktor Intrinsik
Jika kristal silikon
ditempatkan diantara
plat metalik yang
bermuatan, elektron
akan tertolak dan
bergerak ke kiri
Elektron bebas akan
meninggalkan
lubang yang
kemudian akan terisi
oleh elektron valensi
lain yang tertarik ke
dalam lubang
Slide 13
Semikonduktor Intrinsik

Semakin besar
panas, semakin kecil
resistansi, semakin
mudah aliran muatan

Slide 14
Doping
Semikonduktor
intrinsik dapat dibuat
lebih bersifat
konduktor dengan
menambahkan atom
lain (doping).
Suatu semikonduktor
yang di doping
dinamakan
semikonduktor
ekstrinsik (extrinsic
semiconductor)

Slide 15
Menambah Elektron Bebas
• Menambah jumlah elektron bebas
- Menambahkan atom pentavalen, yang
memiliki 5 elektron bebas pada orbit
valensi.
- Atom pentavalen mis: arsenic, antimony,
phosphorus
- Atom pentavalen akan memberikan
(mendonorkan) sebuah elektron bebas
kepada atom silikon
Atom Phosphorus

P mempunyai 15
proton dan 15
elektron, 5 elektron
berada pada orbit
terluar

Slide 17
Semikonduktor Tipe n
Silikon yang didoping
dengan atom pentavalen
disebut Semikonduktor
Tipe n (negatif)
Elektron bergerak ke
kekiri dan lubang
bergerak ke kanan
Elektron merupakan
majority carriers
Lubang merupakan
minority carriers

Slide 18
Menambah Lubang
• Menambah lubang
- Menambahkan atom trivalent pada atom silikon

- Atom trivalent mempunyai 3 elektron valensi.


Contoh: Alumunium, Boron,Gallium

- Atom trivalent disebut acceptor karena karena


setiap lubang dapat menerima elektron bebas
pada saat rekombinasi
Atom Boron

Boron mempunyai
5 proton dan 5
elektron
3 elektron berada
pada orbit terluar
Slide 20
Semikonduktor Tipe-p
Silikon yang didoping t
dengan atom trivalent
disebut semikonduktor
tipe-p (positif)
Lubang merupakan
majority carriers dan
elektron minority
carriers
Lubang bergerak ke
kanan dan elektron
bergerak ke kiri

Slide 21
Sambungan p-n
Single kristal dengan tipe-p dan tipe-n disambungkan
menjadi kristal p-n. Batas dimana daerah p an n
bertemu dinamakan p-n junction

Slide 22
DIODA

DIODA
https://www.youtube.com/watch?v=Fwj_d3uO5g8
Pengertian

• Dioda adalah komponen elektronika aktif yang


dibuat dari bahan semikonduktor, dengan fungsi
sebagai penyearah arus listrik

• Dioda dibuat dari penyambungan semikonduktor


N-Type dan P-Type
• Dioda akan bekerja sebagai konduktor pada
saat diberi tegangan Forward Bias / Bias Maju
• Dioda akan berfungsi sebagai isolator pada saat
diberi tegangan Reverse Bias / Bias Mundur
Kondisi Dioda Tanpa Tegangan

Pada kondisi diode tidak diberikan tegangan, maka akan terbentuk suatu
perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan
proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro bebas dari sisi N-type ke sisi P-
Type. Elektron-elektron bebas tersebut akan menempati suatu tempat di sisi P
yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan
meninggalkan ion positif di sisi N, dan holes yang terisi dengan elektron akan
menimbulkan ion negatif di sisi P. Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk
medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.
P-N Junction
Elektron bebas pada daerah N
akan berpindah melintasi
junction ke daerah P

Elektron pada daerah P menjadi


minority carrier dan akan
masuk ke dalam lubang.
Lubang akan menghilang dan
elektron bebas akan menjadi
elektron valensi

Semakin lama daerah pada sambungan tidak mempunyai carriers lagi.


Daerah kosong ini disebut lapisan pengosongan (depletion layer)

Slide 26
Barrier Potential
Si 0.7 V
Ketika elektron
meninggalkan daerah n
maka atom pada daerah
n menjadi ion positif,
sedangkan pada daerah
p akan terjadi ion negatif
Setiap pasangan ion
positif dan negatif pada
junction disebut dipole,
medan listrik terbentuk
pada dipole

Medan listrik yang terbentuk pada dipole adalah ekivalen dengan perbedaan
potensial yang dinamakan barrier potential.

Pada 25oC, Silikon = 0.7 V dan Germanium = 0.3 V


Slide 27
Forward Bias/ Bias Maju Dioda

Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi


penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion
negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik
ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan
memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik
dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.
Forward Bias p-n Junction

Terminal negatif dari


sumber dihubungkan
dengan N-Type,
sedangkan terminal
positif dengan P-
Type : ini disebut
diode dikondisikan
Forward Bias

Slide 29
Forward Bias p-n Junction
Elektron bebas dari
sumber tegangan
akan mendorong
elektron pada daerah
N sehingga elektron
bebas melintasi
junction dan jatuh
kedalam lubang pada
daerah P
Lubang pada daerah P
akan terdorong menuju
junction, depletion layer
akan hilang, sehingga
arus mengalir selama
beda potensial lebih
besar 0,7 V.
Slide 30
Forward Bias p-n Junction
Jika tegangan
bertambah tinggi
Elektron
mengalami gaya
yang lebih besar
dan bergerak
makin cepat, arus
semakin besar

p-n junction dinamakan juga dioda (diode)

Slide 31
Reverse Bias/ Bias Mundur Dioda

Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang


aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan
membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (N-type) yang diberi tegangan positif,
dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (P-type) yang diberi tegangan negatif.
Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi
pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion.
Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi
rangkaian terbuka.
Reverse Bias p-n Junction

Terminal negatif dari


sumber dihubungkan
dengan P-Type,
sedangkan terminal
positif dengan N-Type
: ini disebut diode
dikondisikan Reverse
Bias

Slide 33
Reverse Biased p-n Junction
Elektron pada
daerah N akan
tertarik menjauhi
junction

Lubang akan
tertarik menjauhi
junction

Depletion layer akan bertambah lebar,


sehingga tidak ada arus mengalir.
Slide 34
JENIS DAN FUNGSI DIODA
DIODA

Fungsi DIODA :

•Sebagai penyearah arus atau sinyal AC.


•Sebagai alat pemotong level.
•Sebagai penurun tegangan.
•Sebagai pengaman polaritas dalam input DC.
•Sebagai sensor.
•Sebagai Pengali tegangan.
1. DIODA PENYEARAH / RECTIFIER
SATUAN DIODA : AMPERE
Full-wave Bridge Rectifier
Voltage Doubler
/ Pengali Tegangan

(a) rangkaian pelipat 2 kali

(b) bentuk gelombang keluaran

42
Dioda Pengaman

a. Pada rangkaian batere backup b. Pada rangkaian charge batere

>> Saat saklar dimatikan, diode akan


mendapat forward bias sehingga
tegangan induktif akan kembali ke
Induktor. Model ini dirasa masih lambat,
sehingga untuk aplikasi AC yg cepat
seperti pada printer dot-matrix, fast relay
akan menggunakan model seri C dan R.
2. DIODA ZENER

Dioda Zener, bekerja mengalirkan suatu arus listrik ke arah yang berlawanan,
sehingga terpasang secara Reverse Bias.

Dioda Zener mempunyai fungsi sebagai penstabil tegangan di rangkaian elektronika.

5,1 V

SATUAN DIODA ZENER = VOLT


3. Dioda LED

Dioda LED (light emitting diode) berfungsi juga sebagai


indicator / pemancar sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam
jarak tertentu

4. Dioda PIN

Dioda PIN adalah suatu area semikonduktor intrinsic (tanpa doping) yang
terleatak antara P dan N junction.
Efek dari penambahan area intrinsic tersebut yaitu dengan melebarnya area
deplesi yang membatasi pergerakan elektron dan dipakai buat suatu aplikasi
pensinyalan (switching).
5. Dioda Photo

Dioda Photo mempunya fungsi sebagai suatu sensor, seperti sensor


buat alarm, pengukuran cahaya, dan pembacaan pita berlubang
6. Dioda Tunnel

Dioda Tunnel dipakai sebagai salah satu komponen pada


osilator, penguat, atau pencampur sinyal, terutama karena
kecepatannya yang baik saat bereaksi terhadap perubahan
tegangan.
7. Dioda Laser

Dioda laser ini menghasilkan cahaya, tapi cahaya yang dihasilkan


yaitu cahaya koheren.
Aplikasi diode laser ini yaitu suatu perangkat pembaca CD dan DVD
dan laser pointer
8. Dioda Schottky

Keunggulan dioda ini, yaitu tegangan aktivasi yang rendah dan waktu
pemulihan yang singkat.
Dioda Schottky sangat umum dipakai buat suatu rangkaian elektronik
berfrekuensi tinggi, seperti perangkat – perangkat radio dan gerbang logika
10. Dioda Varactor

Dioda Varactor ini banyak dan sering sekali dipakai pada pesawat
penerima radio ataupun televisi pada bagian pengaturan suara atau
audio
Bipolar Junction Transistor (BJT)
npn bipolar junction transistor

pnp bipolar junction transistor


Forward Bias Transistor

NPN PNP

arus mengalir arus mengalir

VC > VB > VE VC < VB < VE


Switching Transistor

NPN PNP
JFET

N-channel JFET:
(a)Depletion at gate diode.
(b)Reverse biased gate diode increases depletion region.
(c)Increasing reverse bias enlarges depletion region.
(d)Increasing reverse bias pinches-off the S-D channel.
Operational Amplifier
• Operational amplifier 741

59
Rangkaian
H-Bridge Transistor
OPERATIONAL
AMPLIFIER
General Purpose Op Amp (LM741, CA3130, OP07)
Amplifier
Klasifikasi Penguatan (Gain) pada Op-Amp :
1.Low Gain Amplifier : Gain faktor antara 1 x dan 10 x
2.Medium Gain Amplifier : Gain faktor antara 10 x sampai 1000 x
3.High Gain Amplifier : Gain faktor diatas 1000 x
• Keuntungan Op-amp adalah:
- Gain faktor penguatnya dapat diperkirakan
- Ekonomis
- Ukurannya kecil dan akurasinya tinggi
- Kebal temperatur

• Aplikasi :
Penguatan sinyal output Sensor, Pre-Amp Sinyal Suara,
Pengolahan sinyal logic, dsb
Inverting Amplifier

( )
Non-Inverting Amplifier
Gain/penguatan
Summing Amplifier
KOMPARATOR Op-Amp
Differential Amplifier

R1 = R2 and R3 = R4
Buffer Amplifier
Jembatan Wheatstone

Aplikasi Strain Gauge pada load-cell

http://www.electronicdesign.com/files/29/3472/figure_02.gif

Anda mungkin juga menyukai