Anda di halaman 1dari 16

1st Grade

Pemantulan dan
Pembiasan Cahaya
Kelompok 8
Teknik Informatika (C)
Anggota kelompok:
Refa Muhammad (1227050113)
Saftana Fitri (1227050120)
Yassar Malik Arrasyid (1227050133)
Yusuf Ginanjar (1227050136)
Zidni Nurfauzi Mahen (1227050137)

UIN SUNAN GUNUNG DJATI


BANDUNG
Dasar Teori
○ Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380-750 nm. 
○ Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi “medium asalnya,
setelah menumbuk suatu bidang pantul.
○ Cermin cekung (konkaf) adalah cermin lengkung yang bagian dalamnya dapat
memantulkan cahaya.
○ Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi ketika cahaya
yang melewati suatu bidang batas antara dua medium yang berbeda. 
○ Lensa cembung adalah lensa yang kedua permukaan atau salah satu permukaan utamanya
berbentuk cembung (melengkung keluar).
○ Pembiasan cahaya pada lensa cembung bersifat konvergen.
○ Lensa cekung adalah lensa yang kedua permukaan atau salah satu permukaan utamanya
berbentuk cekung(melengkung keluar).
○ Pembiasan cahaya pada lensa cekung bersifat divergen.

.
Dasar Teori
● Persamaan atau rumus dari metode Gauss diperlukan untuk menghitung pembentukan bayangan dan
juga perbesaran cermin dalam optika geometric.
(1.1)
● Untuk lensa cembung menggunakan metode Bessel sehingga didapati persamaan (1.2) dengan
memodifikasi prosedur melalui 2 kali pengukuran. Dengan menggunakan jarak antara benda dan layar
yang tetap dibentuk 2 bayangan terang sehingga
f=
● Pada suatu pengukuran terdapat ketelitian, yaitu jika hasil pengukuran terdapat suatu disuatu daerah
tertentu, maka pengukuran disebut presisi. Secara matematis dapat ditulis :
(1.3)
○ .

.
Prosedur Percobaan
• Pemantulan cermin cekung
Rangkai peralatan seprerti
Gambar di modul

Nyalakan sumber cahaya,


aturlah posisi cermin sehingga
terbentuk bayangan terang

Catat jarak cermin cekung ke


sumber cahaya sebagai jarak
benda s dan jarak cermin ke
benda sebagai bayangan nyata
s’

Ulangi Langkah di atas dengan


cermin cekung yang berbeda
sebnayak 2 kali
Prosedur Percobaan
• Pemantulan lensa cembung
Rangkai peralatan seprerti Gambar di
modul

Nyalakan sumber cahaya, aturlah posisi


layer sehingga terbentuk bayangan
terang

Catat jarak + ke sumber cahaya


sebagai jarak benda s dan jarak lensa +
ke layer sebagai jarak bayangan nyata
s’

Ulangi Langkah di atas dengan lensa


cembung yang berbeda sebnayak 2 kali
Prosedur Percobaan
• Pemantulan lensa cekung
Rangkai peralatan seprerti
Gambar di modul

Nyalakan sumber cahaya,


aturlah posisi layer sehingga
terbentuk bayangan terang

Catat jarak lensa ke sumber


cahaya (s) dan kjarak lensa
ke layer(s’)

Ulangi Langkah di atas


dengan lensa cekung yang
berbeda sebanyak 2 kali
Prosedur Percobaan
• Pemantulan lensa cembung metode Bessel

Rangkai peralatan seprerti Gambar di modul

Nyalakan sumber cahaya, aturlah posisi


benda ke layar (L) untuk mendapatkan
bayangan terang pertama yang Nampak pada
layer. Ukur dan catat jarak benda ke lensa (a
cm).

Dengan jarak L yang tetap, Gerakan lensa


hingga mendapatkan bayangan terang ke dua
yang Nampak pada layer Ukur dan catat jarak
benda ke lensa (b cm)

Ulangi Langkah di atas dengan L yang


berbeda beda hingga 3 kali pengukuran.
Tabel Data Pemantulan Cermin
Cekung

Cermin S (m) S’ (m) F (m)


F +75 0,309 0,137 0,094
F +100 0,371 0,046 0,036
Ketelitian 99,23%
Tabel Data Pembiasan lensa cembung metode Gauss

Lensa S (m) S’ (m) F (m)


F +100 0,318 0,328 0,161
F +300 0,387 0,036 0,033
Ketelitian 99,74%
Tabel Data pembiasaan lensa Cekung metode
Gauss

Lensa S (m) S’ (m) F (m)


F -100 0,149 0,03 0,022
F -300 0,166 0,036 0,026
Ketelitian 97,92%
Tabel Data pembiasan lensa cembung metode
Lensa L (m) a (m) b (m) X (m)
Bessel
F (m)
F +100 0,412 0,085 0,128 0,043 0,10187
8
F +100 0,416 0,095 0,145 0,05 0,10249
8
F +100 0,422 0,098 0,181 0,083 0,10141
9
Ketelitia 99,51%
n
Pembahasan
• Pemantulan cahaya oleh cermin cekung dengan f +75 didapatkan nilai f
dengan menggunakan persamaan (1.1) sebesar 0,094 m serta pada f +100
didapatkan nilai f sebesar 0,036 m
• Ketelitian pada nilai f pemantulan cermin cekung sebesar 99,23%
• Pembiasan lensa cembung diperoleh untuk f +100 didapatkan nilai f dengan
menggunakan persamaan (1.1) sebesar 0,161 m dan untuk f +300 didapatkan
nilai f sebesar 0,033 m
• Ketelitian pada nilai f pembiasan lensa cembung sebesar 99,74%
• Pembiasan lensa cembung diperoleh untuk f -100 didapatkan nilai f dengan
menggunakan persamaan (1.1) sebesar 0,022 m dan untuk f -300 didapatkan
nilai f sebesar 0,026 m
• Ketelitian pada nilai f pembiasan lensa cekung sebesar 97,92%
• Pembiasan lensa cembung dengan metode Bessel diperoleh nilai f dengan
menggunakan persamaan (1.2) sebesar 0,101878 m; 0,102498 m; dan
0,101419 m
• Ketelitian pada nilai f pembiasan lensa cembung dengan metode bessel
sebesar 99,51%
KESIMPULAN
Jalannya sinar pada Pemantulan dan pembiasan sesuai
dengan hukum Snellius. Besar focus pada cermin
cembung dan cekung serta lensa cekung dapat
ditentukan dengan metode Gauss. Besar focus pada
lensa cembung dapat ditentukan dengan metode gauss
dan Bessel.
Daftar Pustaka
• Halliday, David dan Resnick. Fisika Jilid 2 Edisi
ketiga(terjemahan). Jakarta. Erlangga. 1978
• Herman, asisten LFD. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2.
Makassar. Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika
FMIPA UNM. 2015
• Tipler, Paul. Fisika Sains dan Teknik. Jakarta. Erlangga. 2001
• Giancoli, Douglas C. Fisika Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta.
Erlangga. 1998
• Suroso. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan. Jakarta. Tarity
Samudera Berlian. 2002
TERIMAKASIH
Kelompok 8 8nd Grade

Anda mungkin juga menyukai