Disusun oleh :
Novi Nurvitasari
2020060048
Proses oksidasi
CO2 Air
Lipoid Ionik
Peningkatan kebutuhan O2
Kejang demam
Parsia l Umum
Sederhana Kompleks Absens Meoklonik Tonik kloinik Atonik
atoato
nokk
Kejang tidak terkontrol Gangguan peredaran darah Kontraksi otot ↑
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (D.0130)
2. Risiko cedera berhubungan dengan kejang demam ( D.0136 )
3. Risiko jatuh behubungan dengan penurunan kesadaran ( D.0143 )
PERENCANAAN
No Waktu Tujuan dan kriteria Perencanaan Rasional
Dx (tanggal/ jam) hasil
1 3-10-2022 Setelah dilakukan Manajemen 1. Untuk
10.00 intervensi selama 3 x hipertermia mengetahui
24 jam, (I.15506) kenaikan
termoregulasi 1. Monitor suhu ataupun
membaik dengan tubuh menurun
kriteria hasil : 2. Longgarkan suhu tubuh
Termoregulasi atau lepaskan 2. Untuk
(L.14134) pakaian membantu
1. Menggigil 3. Berikan cairan proses
menurun ( 5 ) oral penurunan
2. Pucat menurun ( 5 4. Lakukan suhu tubuh
) pendinginan 3. Agar
3. Suhu tubuh eksternal (mis: kebutuhan
membaik ( 5 ) selimut cairan
4. Suhu kulit hipotermia pasien tetap
membaik ( 5 ) atau kompres terjaga
dingin pada 4. Agar suhu
dahi, leher, permukaan
dada, tubuh tetap
abdomen, hangat
aksila) maupun
5. Kolaborasi dingin
pemberian 5. Untuk
cairan atau menghindari
elektrolit dehidrasi
2 3-10-2022 Setelah dilakukan Manajamen 1. Mengetahui
Jam 10.00 intervensi selama 3 x Kejang : ( I.06193 tingkat
24 jam, tingkat ) kelelahan
cidera menurun 1. Monitor ttv dan
dengan kriteria hasil : 2. Baringkan emosional
( L.14136 ) pasien agar yang
1. Kejadian cidera tidak jatuh dialami
menurun ( 5 ) 3. Anjurkan klien saat itu
2. Luka/lecet keluarga 2. Memberikan
menurun ( 5 ) untuk tidak kesempatan
3. Ketegangan otot memasukkan pada klien
menurun ( 5 ) apapun ke untuk
4. Fraktur menurun dalam mulut beristirahat
(5) pasien saat 3. Membantu
periode melatih
kejang klien dalam
4. Kolaborasi melakukan
pemberian aktivitas
anti konvulsan secara
bertahap
3 3-10-2022 Setelah dilakukan Manajemen a. Mengidentifikasi
Jam 10.00 intervensi selama 3 Delirium ( faktor reiko
x 24 jam, tingkat I.06189 ) delirium
Delirium menurun a. Identifikasi b. Memonitor
dengan kriteria faktor reiko status neurologis
hasil : ( L.09095 ) delirium dan tingkat
a. Tingkat b. Monitor status delirium
kesadaran neurologis dan c. Menyediakan
meningkat ( 5 ) tingkat informasi
b. Kemampuan delirium tentang apa yang
mengikuti c. Sediakan terjadi dan apa
perintah informasi yang dapat
meningkat ( 5 ) tentang apa terjadi
c. Gelisah menurun yang terjadi seslanjutnya
(5) dan apa yang d. Menganjurkan
d. Orientasi waktu, dapat terjadi kunjungan
tempat, orang seslanjutnya keluarga
membaik ( 5 ) d. Anjurkan
kunjungan
keluarga
CATATAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
No Dx Waktu Tindakan Respon pasien Tanda
(tanggal keperawatan tangan
& jam)
1, 3 03-10- Memonitor suhu tubuh S: Ibu An. M mengatakan
2022 Memonitor status suhu tubuh An. M tidak Novi
10.00 neurologis dan tingkat stabil
delirium Ibu mengatakan anak
masih mengantuk
O : Suhu tubuh pasien
39.80C
Pasien tampak
mengantuk setelah
diberikan obat anti kejang
1. 03-10- Melonggarkan atau S : Ibu An. M mengatakan Novi
2022 melepaskan pa kaian pakaian An. M sela lu
10.15 longgar
O : Pakaian An. M
tampak longgar dan tidak
ketat
1,2 03-10- Melakukan kompres S : Ibu An. M mengatakan Novi
2022 hangat mengompres air hangat di
11.45 dahi, ketiak dan lipatan-
lipatan
O : S : 40℃
1. 03-10- Memberikan cairan S : Ibu An. M mengatakan Novi
2022 intravena sanmol infus anaknya diberikan obat
11.50 dari infus
O : An. M disuntik dari
infus
1, 2, 3 03-10- Memberikan obat S : Ibu mengatakan Novi
2022 antikonvulsan memberikan dan
11.55 Mengidentifikasi meminumkan obat anti
faktor resiko delirium kejang kepada anaknya
O : An. M meminum obat
anti kejang
Anak tampak sering
mengantuk
2 03-10- Memonitor ttv S : Ibu An. M mengatakan Novi
2022 demam anaknya mulai
13.05 turun
O : S : 37,4℃