Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN TATA KELOLA KLINIK

Oleh:
dr. Yanti Herman, SH, MH.Kes
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer

Disampaikan pada:
Workshop dan Uji Publik Pedoman Tata Kelola Klinik
dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Bogor, 5-7 Oktober 2022
1
DASAR HUKUM
UU NO. 36 TAHUN 2009 PMK NO. 14 TAHUN 2021
Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas Dalam upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan perseorangan harus PMK NO. 9 TAHUN 2014 pelayanan di Klinik dibutuhkan
memiliki kompetensi manajemen kesehatan Setiap klinik memiliki kewajiban Komitmen dalam membangun tata kelola
perseorangan yang dibutuhkan. diantaranya menyusun dan melaksanakan manajemen dan tata klinis yang baik.
peraturan internal klinik

PP NO. 5 TAHUN 2021


PP NO. 47 TAHUN 2016 Pengawasan berupa inspeksi lapangan
Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki dilakukan dengan ketentuanuntuk kegiatan
sistem tata kelola manajemen dan tata kelola usaha sektor kesehatan dengan tingkat Risiko
pelayanan kesehatan atau klinis yang baik menengah tinggi dilakukan 1 (satu) tahun
sekali 2
PEDOMAN TATA KELOLA KLINIK
PENDAHULUAN PENCATATAN DAN
Bab Bab PELAPORAN KLINIK
A. Latar Belakang,
B. Maksud &Tujuan
1 4 A. Pencatatan Klinik
B. Pelaporan Klinik
C. Sasaran

TATA KELOLA KLINIK


Bab Bab PENUTUP
A. Tata Kelola Manajemen
Klinik 2 5
B. Tata Kelola Pelayanan
Kesehatan di Klinik

PENYUSUNAN
LAMPIRAN
PERATURAN INTERNAL
KLINIK ATAU KEBIJAKAN Bab
Contoh Surat Penugasan
LAIN TENTANG 3 Klinis
PENYELENGGARAAN TATA
KELOLA KLINIK YANG
BAIK
3
LATAR BELAKANG
• Kesehatan adalah Hak Asasi Manusia,
• Pemerintah wajib memastikan setiap kegiatan dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
• Pemerintah berkewajiban menyediakan fasyankes yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat secara aman, bermutu, dan terjangkau.

• Klinik merupakan salah satu jenis fasyankes yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang menyediakan pelayanan medik dasar dan/atau spesialistik secara komprehensif
• Klinik merupakan usaha dengan risiko menengah tinggi, untuk itu perlu pengelolaan sebaik-
baiknya dalam rangka menuju kemandirian.

• Klinik sebagai bagian dari fasyankes, dituntut wajib memiliki system tata kelola manajemen dan
tata kelola pelayanan kesehatan yang baik
• Penyelenggaraan tata kelola klinik yang baik merupakan kebutuhan klinik dalam pemberian
pelayanan kesehatan perorangan yang paripurna, dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan keselamatan pasien

Klinik memiliki kewajiban Menyusun dan melakukan peraturan internal klinik yang memuat
pengaturan tata kelola klinik yang menjadi acuan bagi pemilik, pengelola, dan staf di klinik

4
1. MAKSUD
• Sebagai acuan bagi pemilik, pengelola, dan staf klinik sebagai pemberi pelayanan di
klinik dalam menyelenggarakan tata kelola klinik yang menjamin upaya peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di klinik dengan memperhatikan keselamatan pasien

2. TUJUAN
a.Menjadi acuan bagi pemilik klinik dalam melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan kliniknya;
b.Menjadi acuan bagi pengelola klinik dalam mengelola klinik dan menyusun
kebijakan yang bersifat teknis manajerial dan operasional;
c.Menjadi acuan tenaga kesehatan yang bekerja di klinik untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara aman dan bermutu;
d.Menjadi sarana perlindungan hukum bagi semua pihak yang berkaitan dengan
klinik;
e.Menjadi acuan bagi penyelesaian konflik di klinik; dan
f. Mendukung pemenuhan standar akreditasi klinik.

5
SASARAN PENGGUNA PEDOMAN

1 2
Pemilik, pengelola, dan staf klinik
dalam menyelenggarakan tata Kemenkes, Dinkes provinsi dan Dinkes
kelola klinik yang baik. kab/kota dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan klinik sesuai dengan

3 kewenangannya masing-masing

Lintas sektor berupa asosiasi fasilitas pelayanan kesehatan,


lembaga penyelenggara akreditasi klinik, masyarakat, dan
pemangku kepentingan terkait.
6
TATA PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI
KELOLA 01 KLINIK 04 KLINIK
⮚ Pengelolaan keuangan perlu dilakukan agar klinik dapat
MANAJEMEN Mengatur tata hubungan kerja antara pemilik,
pengelola dan staf yang bekerja di klinik berjalan dalam jangka Panjang, meliputi perencanaan,
KLINIK implementasi pengelolaan, penyimpanan dan
pengendalian dana dan asset agar dapat dikelola dengan
PERAN & FUNGSI PEMILIK, baik.

02
⮚ Hal-hal terkait keuangan meliputi pengeluaran klinik dan
PENGELOLA & STAF DI KLINIK pendapatan operasional
⮚ Pemilik klinik adalah orang yang memiliki
klinik atau penanam modal klinik
⮚ Pengelola klinik adalah orang-orang yang
05 PENGELOLAAN FASILITAS DI KLINIK
ditunjuk oleh pemilik klinik untuk Meliputi ketersediaan sarana, prasarana dan alat (SPA) di
menjalankan operasional klinik yang klinik sesuai standar yang berlaku dan adanya alur
direpresentasikan dalam struktur organisasi pelayanan di klinik mulai penerimaan pasien hingga
⮚ Staf klinik adalah sekelompok orang dalam pengakhiran layanan pasien (berobat jalan, dirujuk, atau
organisasi klinik yang perannya membantu rawat inap)
pengelola klinik dalam memberikan pelayanan
PENGELOLAAN KERJA SAMA TERKAIT
06
di klinik dan mencapai tujuan organisasi
KLINIK
Klinik melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk
memenuhi kebutuhan pelayanannya.

03 PENGELOLAAN SDM DI KLINIK


Meliputi perencanaan & pemenuhan SDM,
Mekanisme kerja sama diatur sebaik-baiknya agar jelas
sehingga output hasil sesuai harapan/tujuan
pengangkatan SDM di klinik, orientasi SDM di
klinik, penugasan SDM di klinik, dan evaluasi 7
kinerja SDM di klinik
TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK
1 KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL DI KLINIK
❑ Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus menjalani kredensial sebelum
ditempatkan dan dilanjutkan rekredensial secara berkala paling lama 5 tahun
❑ Mekanisme penyelenggaraan kredensial dan rekredensial diserahkan kepada masing-masing
klinik untuk mengelolanya

2 MITRA BESTARI
Klinik dapat memberdayakan mitra bestarinya untuk membantu proses kredensial dan
rekredensial di tempatnya dan keperluan asistensi/pendampingan (proctoring) dalam proses
pemberian pelayanan kesehatan pasca kredensial apabila dibutuhkan

3 TATA KELOLA MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK


❑ Upaya peningkatan mutu internal meliputi: (1) perencanaan, pelaksana, dan evaluasi mutu
pelayanan kesehatan di klinik; (2) manajemen risiko di klinik; (3) pengukuran dan
pelaporan indikator mutu klinik; (4) pelaporan insiden keselamatan pasien di klinik; (5)
pelaporan kejadian infeksi/ insiden rate HAIs
❑ Upaya peningkatam mutu eksternal dilakukan dengan cara akreditasi

4 PENEGAKAN ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI TENAGA KESEHATAN


DI KLINIK
Pengelola klinik bertanggung jawab untuk menegakkan etika dan disiplin profesi
bagi tenaga kesehatan yang bekerja di klinik
Untuk menjaga kepatuhan terhadap kode etik maka dilakukan monitoring dan
evaluasi dengan strategi implementasi diserahkan kepada masing-masing klinik 8
PENYUSUNAN PERATURAN INTERNAL KLINIK ATAU KEBIJAKAN LAIN
TENTANG PENYELENGGARAAN TATA KELOLA KLINIK YANG BAIK

MUATAN MATERI MINIMAL


CIRI & SUBSTANSI
PERATURAN/KEBIJAKAN

1
❑ Tailor made, dapat berbeda di tiap klinik
PERATURAN/KEBIJAKAN

4
❑ Nama klinik
❑ Mengatur hal-hal yg merupakan konstitusi
❑ Visi, misi, dan tujuan pendirian klinik
klinik/ peraturan dasar klinik
❑ Filosofi klinik: nirlaba atau laba
❑ Ditetapkan pimpinan klinik dengan
❑ Kepemilikan klinik
persetujuan pemilik klinik
❑ Hak dan kewajiban klinik
❑ Mengatur hubungan antara pemilik,
❑ Tata kelola manajemen klinik Muatan Materi
Ciri &Substansi pengelola dan staf klinik
❑ Tata kelola pelayanan Kesehatan di Minimal
Peraturan/Kebijakan ❑ Diuraikan secara jelas, tegas dan terperinci
klinik Peraturan/Kebijakan
(tidak multitafsir)
❑ Mekanisme review dan revisi
❑ Harus diterima semua pihak di klinik
❑ Dievaluasi secara berkala

Bentuk Format Bentuk Kepemilikan


Peraturan/Kebijakan Klinik
BENTUK FORMAT PERATURAN/ BENTUK KEPEMILIKAN KLINIK
KEBIJAKAN ❑ Bentuk kepemilikan sesuai dengan aktivitas

3 2
❑ Bentuk format penyusunan peraturan klinik: Klinik Pemerintah atau Klinik Swasta
internal klinik atau kebijakan lain ❑ Perbedaan bentuk kepemilikan akan
diserahkan kepada masing-masing klinik mempengaruhi organisasi dan tata hubungan
kerja pemiliki sendiri berikut peran dan
fungsinya

9
PENCATATAN DAN PELAPORAN KLINIK

PENCATATAN KLINIK
❖Pembuatan rekam medis merupakan
kewajiban tenaga Kesehatan di klinik
❖Bentuk pencatatan di klinik umumnya
meliputi: form pendaftaran, buku
register pelayanan, form informed PELAPORAN KLINIK
consent, surat pengantar rujukan, • Klinik wajib melaporkan hasil kegiatan
surat pengantar pemeriksaan lab/ pelayanannya kepada Puskesmas
radiologi, kertas resep, lembar/kartu pembina sesuai Permenkes No. 43
rekam medis, surat keterangan sakit, Tahun 2019
surat keterangan sehat, surat • Bentuk minimal laporan berupa
keterangan cuti bersalin, form surat laporan bulanan klinik dengan format
kelahiran, form surat kematian, dll sesuai Permenkes No. 14 tahun 2021
❖Berkembangnya teknologi digital • Klinik juga dapat dimintakan laporan
dalam masyarakat mengakibatkan lain sesuai kebutuhan pelayanan
adanya transformasi digitalisasi
pencatatan pelayanan kesehatan
sehingga rekam medis ke depan
menuju Rekam Medis Elektronik
(RME)
10
TERIMA KASIH

11

Anda mungkin juga menyukai