Anda di halaman 1dari 9

MRP

Material Requirement Planning

Imam Muzaky
Riska Setiawati
Shilfia Nurul Ishlahiyah
Pengertian MRP
Perencanaan bahan baku atau Material Requirement
Planning (MRP) merupakan metode untuk
merencanakan bahan baku, agar di perusahaan tidak
mengalami kekurangan bahan baku dan kelebihan
bahan baku.
Adapun alasan perlunya persediaan ada 4 hal yaitu
sebagai berikut :
Fluctuation Inventory
Kesulitan memprediksi tingkat
01
penjualan dan waktu proses produksi
secara akurat.
Anticipation Inventory
Beberapa item barang memiliki
02
permintaan yang bersifat musiman.

Pipe Line Inventory


Jarak dan waktu yang diperlukan untuk pengadaan
03 barang sehubungan
dengan proses transit dalam sistem logistik untuk
jumlah besar persediaan.
Keterlambatan kedatangan bahan baku yang
dipesan dapat mengakibatkan
04 berhentinya pelaksanaan proses produksi
Tujuan Perencanaan
Persediaan Bahan Baku
Perencanaan persediaan bahan baku
bertujuan jangan sampai perusahaan
kehabisan persediaan sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya kegiatan
produksi. Untuk tercapainya perencanaan
persediaan bahan baku yang efektif dan
efisien maka perlu diperhatikan
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
Terdapat gudang yang cukup luas dan teratur Pemeriksaan fisik bahan atau barang yang ada
dengan pengaturan tempat dalam persediaan secara
bahan atau barang yang tetap dan identifikasi langsung.
bahan atau barang tertentu.
Sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab Perlakuan khusus (jual kembali, retur, daur
pada satu orang dapat ulang, dan pemusnahan)
dipercaya terutama penjaga gudang. terhadap barang-barang yang telah lama
dalam gudang dan barang–barang
Suatu sistem pencatatan dan pemeriksaan yang sudah usang dan ketinggalan zaman.
atas penerimaan bahan atau
barang. Pencatatan yang cukup teliti yang menunjukan
jumlah yang dipesan yang
Pengawasan mutlak atas pengeluaran bahan
dibagikan atau dikeluarkan dan yang tersedia
atau barang.
dalam gudang.
Perencanaan untuk menggantikan barang- Pengecekan untuk menjamin dapat efektifnya
barang yang telah dikeluarkan. kegiatan rutin.
Pembiayaan
(cost)
a. Biaya Pemesanan (Ordering Cost) b. Biaya Penyimpanan (Carrying
Biaya pemesanan adalah biaya-biaya Cost)Inventory Carrying Cost adalah
Menurut Tampubolon yang dikeluarkan berkenaan dengan biaya-biaya yang diperlukan berkenaan
(2004:194) biaya-biaya pemesanan barang-barang atau bahan- dengan adanya persediaan yang
yang timbul dari adanya bahan dari penjual sejak dari meliputi seluruh pengeluaran yang
pemesanan (order) dibuat dan dikirim dikeluarkan perusahaan sebagai akibat
persediaan digolongkan
sampai barang-barang tersebut masuk dari adanya sejumlah persediaan.
menjadi empat golongan, ke dalam gudang.
yaitu:

c. Biaya Kehabisan Persediaan d. Biaya Penyiapan (Setup Cost)Set up


(Stockout Cost) Biaya kehabisan cost adalah biaya-biaya yang timbul di
persediaan adalah biaya-biaya yang dalam menyiapkan mesin dan
timbul akibat terjadinya persediaan peralatan untuk dipergunakan dalam
yang lebih kecil daripada jumlah yang proses
diperlukan, seperti kerugian atau biaya- konversi.
biaya tambahan yang diperlukan
karena seorang pelanggan meminta
atau memesan suatu barang sedangkan
barang atau bahan yang diperlukan
tidak tersedia.
Untuk lebih memahami mengenai
bagaimana cara menghitung
besaran biaya bahan baku dapat
digunakan sedikit ilustrasi.
Katakanlah sebuah perusahaan
bergerak di bidang pengolahan kayu
lapis. Rincian biaya bahan baku
yang dimiliki perusahaan tersebut
kira-kira adalah sebagai berikut.
Kami Akan Membuka Sesi
Pertanyaan Bukan
Curhatan, Jadi Tidak Usah
Panjang Lebar
“Sekian dari Kelompok Kami,
Karena Kalo Kesekian Kali itu
Usaha ku yang Mengejar Dia yang
Mustahil untuk Dimiliki”

Anda mungkin juga menyukai