Anda di halaman 1dari 38

UNIVERSITAS HASANUDDIN 2022

Halo,
Apa Kabar?
Nama Lengkap

Program Studi

Fakultas

08123456789 @instagram Instagram@unhas.ac.id


PETA MATERI BALANCE 2022
1. SAYA DAN UNHAS 9. KEPEMIMPINAN DINI

10. PEMAHAMAN ANTAR PRIBADI DAN


2. KARAKTER UNHAS
KOMUNIKASI

3. KETERAMPILAN BELAJAR 11. MEMBANGUN RELASI DAN BERJEJARING

4. CERDAS DAN KRISIS MENEMUKAN


12. KOLABORASI DAN KERJASAMA
INFORMASI

5. BERPIKIR SPIRITUAL 13. BERPIKIR KREATIF

14. PEMECAHAN MASALAH DAN


6. BERPIKIR REFLEKTIF
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

7. KESADARAN DAN KEPERCAYAAN DIRI 15. WAWASAN KEBANGSAAN: PENDIDIKAN


ANTI KORUPSI, ANTI NARKOBA DAN ANTI
RADIKALISME SERTA PENCEGAHAN
8. MOTIVASI DIRI DAN ADAPTASI KEKERASAN SEKSUAL
PEMAHAMAN ANTAR PRIBADI
DAN KOMUNIKASI

PENYUSUN :

Sri Astuti Thamrin, Nur Arifah, Istiana Tajuddin, Muhammad Kurnia

TIM BALANCE 2019, TIM BALANCE 2020, TIM BALANCE 2021,


TIM BALANCE 2022
Capaian
Pembelajaran

1. Memahami pengertian pemahaman antar pribadi


2. Memahami pengertian komunikasi
3. Mengetahui jenis, gaya dan ciri-ciri komunikasi
4. Memahami pentingnya etika komunikasi efektif
AGENDA
DISKUSI
1 PENDAHULUAN 4 KELOMPOK:
CAPAIAN PEMBELAJARAN
STUDI KASUS

PEMAPARAN
2 BRAIN STORMING 5 MATERI
GAYA KOMUNIKASI

3 PEMAPARAN MATERI:
6 PENUTUP
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Mari menonton

*)(https://www.youtube.com/watch?v=jsdlRiQM75s)
Brainstorming dan
Kuliah Interaktif
Pendapat Peserta

Pelajaran apa
yang diperoleh
dari video
tersebut?

Gambar: pinterest
Definisi Interpersonal Understanding

 Konsep teori pikiran (theory of mind)*)


- Mind reading atau mentalizing
 Keinginan untuk mengerti orang lain.
 Kemampuan untuk mendengarkan dan mengerti
secara akurat pikiran, perasaan, masalah orang
lain yang tidak terucapkan atau tidak
sepenuhnya disampaikan

*) http://www.kaaj.com/psych/
Membangun interpersonal understanding
dengan empati

 Empati (empathy): bahasa Yunani dan Jamaica –


‘empatheia’ (Lipps, 1880)
 Kemampuan untuk memahami perasaan/emosi
orang lain
 Kesanggupan untuk:
- turut merasakan apa yang dirasakan orang lain
- menempatkan diri dalam keadaan orang lain
 Empati digambarkan sebagai ‘berada di dalam
sepatu orang lain’ atau ‘melihat dari mata orang
lain’.
 Memasuki perasaan orang lain
 Dasarnya: Kasih sayang
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain baik
di lingkungan kampus ataupun dalam kehidupan pribadi
Apa itu Komunikasi ?

Proses penyampaian atau penerimaan pesan (informasi/stimuli) tertentu melalui


media/saluran tertentu kepada penerima untuk suatu maksud tertentu
serta ada umpan balik
(Sandy & Wahyuni, 2017)
Jenis-jenis Komunikasi

Komunikasi Komunikasi
verbal dan non intrapersonal,
verbal interpersonal,
kelompok,
organisasi,
publik,
antarbudaya dan
massa
Mengapa Komunikasi diperlukan?

Manakah yang memiliki pengaruh lebih besar pada saat berinteraksi ?

Mehrabian (1981), www.kaaj.com/psych


Keterampilan Komunikasi

Mehrabian (1981), www.kaaj.com/psych


Gaya Komunikasi

1. Asertif

Komunikasi Asertif adalah


menggunakan
“I statement…”
Misal: Saya ingin Anda....

Gambar: pelatihansdm.co.id individu secara jelas dan tegas


menyatakan pikirannya,
perasaannya ataupun
keinginannya tanpa mengancam
atau merugikan pihak lain
Gaya Komunikasi

2. Pasif

Gambar: cakap-cakap.com individu mengembangkan suatu


model komunikasi yang
menghindari penyampaian pikiran
atau perasaan yang sebenarnya
dan mencoba untuk melindungi
kebutuhan dan hak yang mereka
miliki
Gaya Komunikasi

3. Agresif

Gambar: amazine.co individu mengungkapkan


perasaan dan pendapat untuk
kebutuhan mereka dengan cara
melanggar hak orang lain
Gaya Komunikasi

4. Agresif Pasif

individu sangat sulit diajak


Gambar: keepo.me bekerjasama karena cenderung
menghindari konfrontasi secara
langsung. Namun dalam
kesempatan yang sama, individu
cenderung mengeluh dibelakang,
bersikap destruktif atau melakukan
tindakan agresif lainnya
Komunikasi Asertif = Komunikasi Efektif

Pasif
Prilaku tidak spontan
Lose-win solutin
I’m not OK, You’’re OK
Asertif
Prilaku spontan
Jujur
Agresif
Win-win solutin
I’m OK, You are OK Prilaku spontan
Win-lose solutin
I’m OK, You’’re not OK

Pasif - Agresif
Pasif selama percakapan berlangsung
Agresif setelah percakapan berakhir
Lose-win solution
I’m not OK, You’’re OK
Contoh Asertif (1)

Asertif Agresif Pasif Pasif Agresif


Situasi: Verbal: Verbal: Verbal: Verbal:
“Saya kecewa kamu “Kenapa kamu “Oh ya tidak “Cepat sekali
Teman terlambat datang” terlambat lagi apa-apa kamu kamu datang ”
datang datang” terlambat, yang
terlambat penting
untuk kerja datang”
kelompok
(terlambat Non-Verbal: Non-Verbal: Non-Verbal: Non-Verbal:
1 jam) Ada kontak mata Intonasi tinggi Intonasi datar. Nada ketus dan
dan disampaikan dan tatapan menyindir.
secara santai. mata tajam.

(Sandy & Wahyuni, 2017)


Contoh Asertif (2)
Asertif Agresif Pasif Pasif Agresif
Situasi: Verbal: Verbal: Verbal: Verbal:
Teman
“Saya saat ini “Anda kok “Oh ya tidak “Lambat sekali
meminjam membutuhkan pura-pura lupa apa-apa kamu
buku Anda, dia buku yang Anda mengembalika terlambat, kembalikan
janji pinjam dua minggu n buku saya” yang penting buku saya”
mengembalika
nnya minggu yang lalu” dikembalikan”
ini. Ternyata
setelah dua Non-Verbal:
minggu dia
belum Non-Verbal: Non-Verbal: Intonasi datar.
mengembalika Ada kontak mata Intonasi tinggi Non-Verbal:
nnya. dan disampaikan dan tatapan Nada ketus dan
secara santai. mata tajam. menyindir.
Contoh Asertif (WA)

Situasi:

Teman meminjam
buku Anda, dia janji
akan
mengembalikannya
minggu ini. Ternyata
setelah dua minggu
dia belum
mengembalikannya.
Contoh lain kalimat asertif

 “Saya lihat ini adalah ketiga kalinya anda tidak melakukan apa yang saya
minta”
 “Apakah anda akan melengkapi laporan ini sebelum pulang malam ini
karena besok pagi saya akan membawa laporan ini dalam rapat?
 “Mungkin saya dapat membantu anda tetapi saat ini saya juga memiliki
prioritas lain yang perlu saya lakukan”.
 “Saya tahu apa yang anda inginkan tetapi prioritas saya adalah
mengerjakan laporan ini”
 “Saya sungguh menyukainya tetapi kali ini saya tidak bisa melakukannya”
 “Maaf, saya mesti segera pulang karena saya tidak punya banyak waktu”
 “Jika anda bekerja keras saya akan memberikan anda hadiah”
Manfaat menjadi Asertif

1. Meningkatkan penghargaan atas diri (self-esteem)


2. Mudah beradaptasi
3. Mengekspresikan apa yang dibutuhkan
4. Tidak merasa bersalah
5. Tidak mengganggu orang lain
6. Mendapatkan apa yang diinginkan
7. Orang lain tidak akan memanfaatkan dirinya
8. Dapat menentukan sejauh mana tindakan yang dapat diambil
maupun tindakan orang lain
9. Dapat menikmati apa adanya dirinya secara realistis
10. Mampu menikmati setiap kesuksesan dan mampu menerima
kegagalan

(Sandy & Wahyuni, 2017)


Diskusi Kelompok
Studi Kasus
Kasus 1 (Sandy & Wahyuni, 2017) :
Ujian telah selesai, daftar nilai pun telah diumumkan. Anda melihat bahwa salah satu nilai akhir mata kuliah anda mendapat nilai
D. Anda merasa nilai tersebut tidak sesuai dengan apa yang telah anda lakukan selama mengikuti mata kuliah tersebut. Anda
selalu hadir tepat waktu, selalu mengerjakan tugas, dan cukup aktif di kelas. Mata kuliah tersebut diampu oleh seorang dosen
yang dikenal cukup tegas dan Anda mendengar bahwa tidak banyak mahasiswa angkatan sebelumnya yang berani untuk
komplain.
Pada situasi seperti ini, apa yang akan anda katakan kepada dosen tersebut?

Kasus 2 (etika akademik, 2017) :


Santi ingin membuat janji untuk bertemu dengan dosen di kampusnya, ia kemudian mengirim pesan melalui SMS seperti ini
“Ass. Sy $anti mhsw bpk. Posisi dim4na skg pak? Sy mau konsul. Bisa??? ”
Pertanyaan diskusi:
1. Apa tanggapan kelompok Anda tentang isi sms/WA di atas?
2. Bagaimana seharusnya etika mengirim pesan SMS kepada dosen?
3. Jika Anda diminta memperbaiki pesan di atas, bagaimana sebaiknya pesan tersebut ditulis?

Kasus 3:
Pagi ini, sebagai ketua kelompok, Anda telah menghubungi dan janjian dengan teman kelompoknya untuk
menyelesaikan tugas makalah sebentar sore di rumahnya. Tugas ini harus dikumpul besok jam 8 pagi pada
dosennya. Siangnya, Anda telah dihubungi oleh kakak tingkatnya (selaku ketua panitia baksos jurusan) untuk
segera mengantar sebentar sore barang-barang dan perlengkapan baksos ke lokasi kagiatan yang memerlukan
waktu cukup lama.
Pada situasi seperti ini, apa yang akan anda katakan kepada temannya atau kakak tingkatnya?
Diskusi kelompok (10 menit)
dan presentasi kelompok (10 menit)

 Diskusi dilakukan secara langsung, mahasiswa dibagi menjadi 9


kelompok kecil.
 Terdapat 3 kasus yang akan didiskusikan untuk itu Instruktur
membagi mahasiswa dalam 9 kelompok
 Tiga kelompok akan membahas kasus 1, Tiga kelompok akan
membahas kasus 2 dan Tiga Kelompok akan membahas kasus 3.
 Setiap kelompok akan memilih ketua dan sekretaris kelompok agar
diskusi berjalan dengan baik.
 Selama 10 menit menit setiap kelompok akan mendiskusikan kasus
yang sudah disiapkan
 Setelah diskusi selesai maka selanjutnya instruktur meminta
perwakilan dari kelompok yang membahas kasus 1, kasus 2 dan
kasus 3 untuk menyampaikan hasil diskusinya (10 menit).
Cara Komunikasi via SMS/WA

SMS (Short Message Service), layanan pesan singkat atau surat masa singkat sebuah layanan yang dilaksanakan
dengan sebuah ponsel untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek.
WhatsApp Messenger aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa pulsa, dengan
paket data internet.

Etika mengirim pesan melalui SMS atau WA:


1. Perhatikan waktu
2. Gunakan bahasa formal yang baik dan
benar
3. Awali dengan sapaan
4. Perkenalkan diri atau tuliskan identitasnya
5. Sampaikan keperluan dengan jelas
6. Tunjukkan kerendahan hati
7. Perhatikan tanda baca
8. Akhiri dengan terima kasih
www.themegallery.com
Cara komunikasi via email

Email (elektronik mail), Surat Elektronik merupakan sarana dalam mengirim surat
yang dilakukan melalui media internet.

Etika mengirim pesan melalui email:


1. Tulis subjek dengan benar dan tepat
2. Tulis nama orang yang dituju dengan benar
3. Gunakan alamat email dengan profesional
4. Gunakan salam pembuka dengan sopan
5. Sampaikan tujuan dan gunakan tanda baca
dengan tepat
6. Gunakan kata-kata yang umum
7. Koreksi setiap kata yang ditulis
8. Akhiri dengan terima kasih
9. Tuliskan identitas
www.themegallery.com
Materi Pemahaman Pribadi &
Komunikasi, membangun Karakter

Manusiawi
Menghargai orang lain, adil dan membantu orang lain
Arif
Komunikasi asertif juga melatih kerendahan hati untuk
menerima segala macam bentuk komunikasi orang
lain.
Cara kita menstimulasi
orang lain saat berkomunikasi
menentukan cara orang lain memberi
umpan balik kepada kita.
Tugas
 Mahasiswa diminta mengirim pesan singkat kepada dosen pematerinya dengan memilih salah
satu media sosial yaitu melalui (1) WA, atau (2) SMS atau (3) email dengan memperhatikan
standar-standar etika yang sudah disampaikan sebelumnya.
 Maksud pengiriman WA/SMS atau email untuk mengkomunikasikan dengan dosen dengan
memilih salah satu topik berikut:
1. Pembimbingan KRS dengan dosen PA, Diskusi dengan dosen PA mengenai permasalahan
akademik yang dihadapi
2. Pengumpulan tugas makalah/laporan dan tugas matakuliah lainnya
3. Diskusi materi kuliah dengan dosen matakuliah
4. Akan mengikuti ujian dengan dosen
5. Meminta arahan dari dosen untuk penyusunan skripsi
 Format tugas dengan menuliskan Nama:
NIM:
Jurusan:
 Topik komunikasi: Diskusi KRS (contoh)
Isi pesan WA ke dosen:
Isi pesan SMS ke dosen:
Isi pesan email ke dosen:
 Hasil komunikasi tersebut dimasukkan dalam bentuk dokumen dan melampirkan bukti
komunikasi melalui tangkapan layar sebagai lampiran, kemudian tugas dimasukkan ke SIKOLA .
 Tugas mandiri sudah harus selesai dikerjakan dalam waktu 1x24 jam
Daftar Pustaka
1. Eggert, M. A. 2000. The Assertiveness Pocketbook. England:
Management Pocketbooks Ltd.
2. Mehrabian, A. (1981). Silent messages: Implicit communication of
emotions and attitudes. Belmont, CA: Wadsworth
3. Paterson, R. 2000. The Assertiveness Workbook. New Harbinger
Publications.
4. Rakhmat, J. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
5. Tim Penyusun Bahan Ajar Psikologi Komunikasi. 2016. Program
Studi Psikologi Fak.Kedokteran Universitas Hasanuddin.
6. Universitas Surabaya (2013). Norma Akademik & Etika Kampus.
Diakses dari:
http://www.ubaya.ac.id/2013/current_students/content/moral_ethics.
html
di akses pada tanggal 29 Juli 2017.
7. http://www.kaaj.com/psych/ di akses pada tanggal 3 Agustus 2018.
8. Zubair, A. C. (1995). Kuliah etika. Jakarta: Rajawali Press.
LOGO

Anda mungkin juga menyukai