Dr. ENA MARLINA, S.T., M.

METODE PENELITIAN
• MEMUAT FAKTA-FAKTA YANG RELEVAN
DENGAN MASALAH PENELITIAN SEBAGAI
TITIK TOLAK MERUMUSKAN MASALAH
PENELITIAN.
• ALASAN-ALASAN MENGAPA MASALAH
YANG DIKEMUKAKAN DALAM USULAN
(SKRIPSI) DIPANDANG MENARIK DAN
PENTING UNTUK DITELITI.
• PERSOALAN-PERSOALAN YANG BELUM
DIPECAHKAN OLEH PENELITI-PENELITI
TERDAHULU (ATAU MASALAH ITU BARU
SAMA SEKALI).
 MENGAPA SESUATU
DIPERMASALAHKAN.

 MENGUNGKAPKAN DASAR ATAU

ALASAN.

DARI PEMIKIRAN TEORITIS


KEMUDIAN MENGARAH KE FAKTA
EMPIRIK ATAU DARI DUNIA EMPIRIK
KE ARAH TEORITIK.
 MASALAH YANG AKAN DITELAAH
MEMPUNYAI KHASANAH KEILMUAN;
DAN

 MASALAH YANG DITELITI MEMPUNYAI

KEMUNGKINAN MENDAPATKAN
SEJUMLAH FAKTA EMPIRIK.
 Identifikasi masalah merupakan tahap awal
pemahaman terhadap suatu permasalahan.
 Dengan mengidentifikasi suatu objek
permasalahan yang berada pada jalinan
situasi tertentu, dapat dikenali atau
setidaknya masalah yang akan dipersoalkan.
 PERMASALAHAN HARUS DIBATASI;
 PENGUNGKAPAN ALASAN YANG
MENDASARI PEMBATASAN TERSEBUT;
 DENGAN PEMBATASAN MASALAH
DITETAPKAN FAKTOR-FAKTOR APA
SAJA YANG PERLU DIBAHAS, DAN
FAKTOR-FAKTOR APA YANG TIDAK
PERLU;
 PEMBATASAN DAN RUANG LINGKUP
MASALAH HARUS TERUNGKAP
DENGAN JELAS; DAN
 PEMBATASAN MASALAH HARUS
DISERTAI DENGAN ALASAN YANG
LOGIS SEPERTI WAKTU, RELEVANSI
DENGAN OBJEK PENELITIAN, RAGAM
OBJEK TERTENTU DENGAN KRITERIA
YANG DITETAPKAN BERDASAR
PERTIMBANGAN DAN ALASAN
TERTENTU
 Merupakan inti dari pengajuan masalah;
 Usulan penelitian didasarkan dari baik
buruknya mutu rumusan masalah;
 Merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
ingin dicari jawabannya melalui kegiatan
penelitian yang diusulkan;
 Rumuskan dengan jelas permasalahan
yang akan diteliti;
 Menggunakan kalimat tanya;

 Menunjukkan lingkup atau

batasan;

 Masalah yang dikaji;

 Variabel-variabel yang
dipermasalahkan;
 Memuat proses penyederhanaan
masalah dunia nyata rumit dan
kompleks dirumuskan menjadi
masalah yang dapat diteliti;

 Atau merumuskan kaitan antara

kesenjangan pengetahuan ilmiah
atau teknologi yang akan diteliti
dengan kesenjangan pengetahuan
yang lebih luas;
 Berisi uraian mengenai berbagai
masalah yang akan dijawab,
dipecahkan atau dicari jalan
keluarnya;

 Ada baiknya masalah yang

dirumuskan tidak terlalu sedikit,
dan tidak pula terlalu luas.
 HARUS MENYEBUTKAN SECARA
SPESIFIK TUJUAN ATAU HAL-HAL
YANG INGIN/HENDAK DICAPAI OLEH
PENELITIAN ITU.

 PADA BAGAIN INI PADA HAKEKATNYA

MERUPAKAN FORMULASI LAIN DARI
PERUMUSAN MASALAH (DARI
PERTANYAAN KE PEMBERITAAN).
 TUJUAN PENELITIAN MENYATAKAN
TARGET TERTENTU YANG AKAN
DIPEROLEH DARI KEGIATAN
PENELITIAN; DAN

 DINYATAKAN SECARA SPESIFIK,

DALAM PERNYATAAN YANG JELAS
DAN TEGAS.
 MENYATAKAN KAITAN ANTARA HASIL
PENELITIAN DENGAN MASALAH
KESENJANGAN YANG LEBIH LUAS ATAU
DUNIA NYATA YANG RUMIT DAN
KOMPLEKS.
 BERISI URAIAN MENGENAI BERBAGAI
MANFAAT PENELITIAN, BAIK MANFAAT
YANG BERSIFAT PRAKTIS, MAUPUN
MANFAAT BAGI KEMAJUAN CABANG
DISIPLIN ILMU BERSANGKUTAN.
 URAIAN BERSIFAT SEDERHANA TIDAK
BOMBASTIS.
 ADANYA MASALAH YANG LAYAK
UNTUK DIPERMASALAHKAN;

 ADANYA DUKUNGAN TEORI YANG

SAHIH;

 MEMPUNYAI MANFAAT DAN DAPAT

DILAKSANAKAN;
 MENYATAKAN MANFAAT YANG DAPAT
DIPETIK DARI PEMECAHAN MASALAH
YANG DIDAPAT DARI HASIL
PENELITIAN YANG BERGUNA BAGI
KEPENTINGAN ILMIAH; DAN
 MANFAAT PENELITIAN TIDAK
MENGADA-ADA ATAU MELEBIH-
LEBIHKAN DARI MANFAAT
SEBENARNYA AKAN DICAPAI.