Anda di halaman 1dari 11

Leukemia

Kelompok 3
Kelompok 5
Yuliana Kiki Samara ( NH0121119 )

Yesica Putri Rahayu H.Pikikene ( NH0121117 ) Sulthana Tuti Adelia Limatahu ( NH0121100 )

Siti Raehan T. Hi. Latara ( NH0121096 ) Vivi Edi Silangga ( NH0121108 )

Noveline Pratama ( NH0121122 ) Pianti Patombe’ ( NH0121120 )

Arbea Adelsfia Frisly Sari ( NH0121125 ) Yorinda ( NH0121118 )

Sarinah Annisa ( NH0121087 ) Suharyati ( NH0121099 )

Wardatun Ningsih ( NH0121113 ) Siti Aripa ( NH0121097 )


Defenisi Leukemia

Leukemia adalah kanker yang mulai di sel-sel darah. Penyakit ini terjadi ketika sel darah
memiliki sifat kanker yaitu membelah tidak terkontrol dan mengganggu pembehan sel darah
normal. Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah
putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow)
Leukemia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit
yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombosit
openi dan di akhiri dengan kematian. Leukemia adalah penyakit kanker darah yang menyerang
sistem hematologi, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dan jika tidak di
tangani dengan semestinya dapat berakhir dengan kematian.
Etiologi Leukemia
Leukemia adalah penyakit yang ditandai dengan produksi leukosit progresif dan eksesif di sum-
sum tulang, yang bentuknya immature mulai beredar dalam darah. Proliferasi menyebabkan
substitusi unsur-unsur sumsum tulang normal, menghasilkan akumulasi sel yang immature dalam
darah. Leukemia, suatu bentuk proliferasi abnormal dan atipikal dari sel darah putih yang tidak
berkembang, adalah bentuk paling umum dari neoplasia ganas di masa kanak-kanak. Bentuk leu-
kemia akut lebih sering terjadi pada masa kanak-ka- nak, sedangkan bentuk kronis lebih sering
terjadi di masa dewasa.
Etiologi leukemia masih belum pasti, tetapi banyak penelitian menunjukkan faktor seperti in-
feksi virus, radiasi dan paparan bahan kimia. Ada tiga subtipe limfosit yang berbeda, yang
diklasifikasikan menurut sel yang terlibat, durasi dan karakteristik penyakit
Patofisiologi Leukemia
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh infeksi. Sel ini secara normal berkembang
sesuai perintah, dapat di kontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada
sumsum tulang yang lebih dari normal. Merek terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti
biasanya. Sel Leukemia memblok produksi sel darah merah, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel Leukemia
juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk
menyuplai oksigen pada jaringan. Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenai aberasi kromosomal
yang terdapat pada pasien dengan Leukemia. Perubahan kromosom dapat meliputi perubahan angka, yang menambahkan
atau menghilangkan seluruh kromosom, atau perubahan struktur termasuk translokasi (penyusunan kembali), delesi,
inversi,. Pada kondisi ini, dua kromosom atau lebih mengubah bahan genetik, dengan perkembangan gen yang berubah
dianggap menyebabkan mulainya proliferasi sel abnormal. Leukemia terjadi jika proses pematangan dari sistem sel
menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan kearah keganasan. Perubahan tersebut
seringkali melibatkan penyusunan Kembali bagian dari kromosom (bahan genetik sel yang kompleks). Translokasi
kromosom mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehigga sel membelah tidak terkendali dan menjadi
ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-
sel darah yang normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnya termasuk hati, limpa, kelenjar getah
bening, ginjal dan otak
Klasifikasi Leukemia
Istilah leukemia diambil dari Bahasa Yunani yang berarti darah putih.
Leukemia adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari
leukosit yang ditandai dengan pembelahan abnormal dari sel-sel
hematopoitik.
a) Leukemia Dielositik akut (LDA)
b) Leukemia Limfositik Akut (LLA)
c) Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
d) Leukemia Dielositik Kronis (LDK)
Pada awalnya, leukemia sering kali tidak menimbulkan tanda tanda. Gejala baru muncul ketika sel kanker
sudah semakin banyak dan mulai menyerang sel tubuh. Gejala yang muncul pun bervariasi,tergantung jenis
leukemia yang diderita. Namun, secara umum ciri- ciri penderita leukemia seperti demam dan menggigil, tubuh
terasa lelah dan rasa lelah tidak hilang meski sudah beristirahat, berat badan turun drastis, gejala anemia, bintik
merah pada kulit, mimisan, tubuh mudah memar, keringan berlebihan (terutama pada malam hari), mudah terkena
infeksi, muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening, perut terasa tidak nyaman akibat
organ hati dan limpa membengkak. Gejala yang lebih berat dapat dialami penderita apabila sel kanker menyumbat
pembuluh darah organ tertentu. Gejala yang dapat muncul meliputi sakit kepala hebat, mual dan muntah, otot hilang
kendali, nyeri tulang, linglung, kejang.(Antoni, 2021)

Tanda dan Gejala


Penatalaksanaan Leukemia
Menurut (Liem et al., 2019) penatalaksanaan
terapi yang dapat diberikan pada pasien
Leukemia akut adalah :
a. Tranfusi darah
b. Kortikosteroid
c. Sitostatika
d. Imunoterapi
e. Kemoterapi
Pengobatan
pengobatan leukemia tergantung dari berbagai
macam faktor, salah satu diantaranya pengobatan
leukemia berdasarkan jenis leukemianya, ada
beberapa pilihan terapi untuk leukemia yaitu:
kemoterapi, terapi bertarget, terapi biologi, terapi
radiasi dan transplantasi sel stem. Obat- obatan yang
sering digunakan dalam kemoterapi misalnya
beberapa obat sitotoksik seperti sitarabin, mustine
dan lain-lain.
Pencegahan
● Berolahraga secara teratur
● Menghentikan kebiasaan merokok
● Menggunakan alat pelindung diri, terutama jika Anda bekerja di lingkungan yang
rentan terpapar bahan kimia, seperti benzena
● Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kanker sejak dini,
terutama jika Anda memiliki riwayat kanker dalam keluarga
● Istirahat Cukup
● Konsumsi Makanan Sehat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai