MODUL 3
Tahun 1600 Masehi – 1946 Masehi : mulai menngunakan uang sebagai alat transaksi pembayaran.
Terdapat 2 jenis mata uang yaitu uang kertas dan coint
Tahun 1966 : Indonesia memiliki mata uang tersendiri yaitu uang kartal (uang kertas dan coint) dan uang
giral (cek/bilyet)
Tahun 1977 : Di Amerika e-money telah diperkenalkan. PT. Coca-Cola pertama kali menawarkan transaksi
dari vendingmachine menggunakan mobilepayments, setelah itu barulah perusahaan layanan e-
Money yang terkenal hingga saat ini PayPal muncul ke public
Tahun 2008 – 2020 : Muncul kurs tersendiri dari uang digital yang dinamakan Bitcoin. Dari sinilah istilah
digital currency dan virtual currency diperkenalkan. Di Indonesia E-Money diperkenalkan pada tahun
2009
Definisi Uang
Emas atau yang biasa disebut dengan logam mulia merupakan alat
pembayaran yang berlaku disetiap Negara dan secara fakta dianggap sah
disamping mata uang lainnya yang telah disahkan oleh suatu Negara. Maka
naik turunnya harga emas di pasaran dalam dan luar negeri menjadi bahan
kajian tersendiri bagi banyak pihak serta turut mengkaji implikasi yang
mungkin timbul dari pergerakan harga emas tersebut. Maka tidak heran jika
suatu negara perlu memikirkan ketersediaan atau cadangan (reserve) emas
yang dimilikinya guna mengantisipasi atau juga bisa mengkonvesinya dengan
jumlah uang yang dimiliki.
Nilai Uang yang Akan Datang (Future Value)
Menurut Van Horne dan Wachowicz, Jr dalam Fahmi Irham (2018) “future value is the
value at some future time of a present amount of money, or a series of payments,
evaluated at a given interest rate”. Nilai uang yang akan datang diartikan sebagai
perhitungan investasi atas nilai uang saat ini dengan penetapan bunga (proses
compounding), sehingga nilai akan berubah pada masa yang akan datang. Adapun rumus
perhitungannya adalah:
Keterangan:
FVn = Future Value / nilai uang masa depan periode ke n
PV = Present Value / nilai sekarang
i = suku bunga
n = compounding / periode penggandaan
Nilai Uang Sekarang (Present Value)
Nilai Uang Sekarang merupakan perolehan nilai uang yang akan datang
dengan pengukuran nilai uang saat ini. Artinya, jika seorang pengusaha
menginginkan besaran dana investasi dengan nominal tertentu, maka
pengusaha tersebut harus terlebih dahulu mengetahui besaran nilai uang
sekarang yang akan diinvestaskan. Pada prinsipnyaa proses menghitung
present value adalah proses diskonto (discounting). Adapun rumus
perhitungannya adalah:
Keterangan:
FVn = Future Value / nilai uang masa depan periode ke n
PV = Present Value / nilai sekarang
i = suku bunga
n = compounding / periode penggandaan
Anuitas (Annuity)
Menurut Van Horne dan Wachowicz, Jr dalam Fahmi Irham (2018) “annuity
is a series of equal payment or receipts occurring over a specified number of
periods.” Adapun menurut Walsh Ciaran dalam Fahmi Irham (2018)
mengatakan bahwa anuitas adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah
sama yang dilakukan pada interval waktu yang juga sama. Perhitungan
secara anuitas merupakan suatu perhitungan pada rangkaian pembayaran
dengan jumlah yang sama besar pada setiap interval pembayaran, dimana
besar dan kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada
jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
• Rumus untuk menghitung anuitas sekarang adalah:
A
• Rumus untuk menghitung anuitas masa yang akan datang adalah:
A
Amortisasi
Perhitungan secara amortisasi lebih merujuk kepada perhitungan utang,
yaitu perhitungan utang untuk dibayarkan kembali dalam jumlah yang sama,
dilakukan secara periodik dari waktu ke waktu. Sehingga, amortisasi ini
sering disebut dengan amortization of loan, yang merupakan pelunasan
pinjaman melalui pembayaran periodik dalam jumlah yang sama,
mengandung bunga atas saldo yang tersisa ditambah dengan pokok
pinjaman (Walsh Ciaran, 2003). Adapun rumus amortisasi adalah:
A
Keterangan:
PV = Present Value / nilai sekarang
i = interest atau tingkat bunga per- periodenya
n = jumlah periode
A = amortisasi
Latihan Soal