Anda di halaman 1dari 35

DETEKSI DINI DAN

KONSELING
KESEHATAN JIWA
MASYARAKAT
Program Keswa Puskesmas Nawangan

16 Nopember 2021
By. Andik Fitrianto S.Kep, Ns
Definisi Kesehatan Jiwa

KESEHATAN JIWA ADALAH SUATU KONDISI YANG


MEMUNGKINKAN PERKEMBANGAN FISIK, INTELEK,
EMOSIONAL, SOSIAL DAN OKUPASIONAL YANG OPTIMAL
DARI SESEORANG DAN PERKEMBANGAN ITU BERJALAN
SELARAS DENGAN KEADAAN ORANG–ORANG LAIN
Orang yang sehat jiwa :

 1 - dapat menerima kekurangan diri sendiri

 2 - dapat menerima kekurangan orang lain

 3 - dapat menerima segala tantangan perubahan dan


kondisi yang terjadi
ORGANO
BIOLOGIK

PSIKO SOSIO
EDUKATIF KULTURAL

SEHAT JIWA “ILL-HEALTH” SAKIT JIWA


20-30% 40-60% 20-30%
“ILL - HEALTH”

 Kurang percaya diri


 Tidak mandiri
 Mau menang sendiri
 Curang, korup
 Sombong
 Sukar diatur, antisosial
 Serakah
 Sukar melihat orang lain senang, dll
Parameter Kesehatan Jiwa
Masyarakat
 Angka bunuh diri
 Angka kekerasan dalam masyarakat
 Angka kenakalan remaja - kriminalitas
 Penggunaan obat tidur/penenang
 Penggunaan rokok/alkohol/napza
 Angka perceraian
 Kenaikan insidensi kasus gangguan jiwa
Industrialisasi & kemajuan
ekonomi
 Menurun :  Meningkat :

Kanker
Penyakit infeksi
Kurang gizi Degeneratif
Gangguan jiwa
“Man-made
diseases”
Tri Upaya Bina Jiwa

 Prevensi/Promosi

 Kurasi

 Rehabilitasi
PREVENSI (organobiologik)

 Mencegah perkawinan incest (genetik)


 Mencegah trauma kepala
 Mencegah radang otak / radang selaput otak
 Mencegah kekurangan gizi
 Mencegah keracunan
 Mencegah tumor otak
DENGAN PENYULUHAN KESWA
PREVENSI (psiko-edukatif)

 Anak tidak dimanja


 Hindarkan “over protected child”
 Disiapkan untuk trampil dan mandiri
 Stabilitas keluarga
 Mengalami proses yang wajar dalam tumbuh kembang
psiko-sosial sbb:
Perkembangan psiko-sosial
yang normal (Erikson)
 Basic trust ---- hope
 Autonomy ---- will
 Initiative ---- purpose
 Industry ---- competitive
 Identity ---- Fidelity
 Intimacy ---- love
 Generativity ---- care
 Integrity ---- wisdom
PREVENSI (sosio kultural)

 Lingkungan pergaulan yang baik


 Suasana tempat tinggal dan sekolah yang baik
 Mass media, buku dan majalah yang mendukung
 Pola permainan yang mendukung
 Kegiatan anak-remaja yang positif : kepanduan
 Suasana sosial politik yang demokratis
PROMOSI KESWA

 Tidak mengikuti pola hidup yang merugikan : rokok,


alkohol, judi, pelacuran
 Belajar menerima realitas
 Aktif dalam kegiatan sosial & keagamaan
 Siap menghadapi kematian
PROMOSI KESWA

 Meningkatkan kualitas hidup


 Membuat hidup lebih berarti
 Jaminan hari tua
 Meningkatkan daya adaptasi lingkungan
 Belajar merasa bahagia karena memberi
 Belajar lepas dari kemelekatan
KURASI

 Segera bertemu dengan profesi yang tepat untuk terapi


 Segera mendapatkan terapi yang akurat
 Segera mengalami kesembuhan
Model terapi

 Psikofarmaka : tablet, tetes, infus, supp & suntik


 Psikoterapi
 Individu
 Kelompok
 keluarga
 Kejang listrik
 Hipnoterapi – Past-life therapy
 Okupasional – gerak – musik dll
REHABILITASI

 “Therapeutic community”
 “Sheltered workshop”
 Keluarga dan masyarakat siap menerima kembali
 Ada jaringan kerja sama antara pihak keluarga –
kesehatan – dinas sosial –(dunia usaha) / tenaga kerja
Prevalensi gangguan jiwa
(Goldberg & Huxley, 1992, Eropa)

1. Lapis I : 260-315 ‰ (dlm masyarakat)


2. Lapis II : 230 ‰ (ke dokter umum)
3. Lapis III : 101,5 ‰ (terdiagnosis)
4. Lapis IV : 23,5 ‰ (dirujuk ke psikiater/ rumah sakit
jiwa)
5. Lapis V : 5,7 ‰ (perlu dirawat di rumah sakit jiwa)
INSIDENSI KASUS PSIKIATRI

 Psikosis 7-8 ‰
 Schizophrenia 1-3 ‰
 Psikoneurosis 6-8 %
 Psikosomatik 8-12 %
 Gangguan kepribadian1-3 %
 Napza/narkoba 1-3 %
 Deviasi seksual 1-3 %
 Retardasi mental 3%
Gangguan jiwa yang
berhubungan dengan budaya
 Amok
 Koro
 Latah
 dll
MENTAL PROBLEMS

1. MENTAL ADDICTION 44 %
2. MENTAL DEFICIT 34 %
3. MENTAL DYSFUNCTION 16,2 %
4. MENTAL DISORDER 5,8 %

(Penelitian Ditkeswa, Depkes R.I.,


1995-2000, di 14 kota besar di Indonesia)
“MENTAL DEFICIT” :

 IQ - Intelligent Quotient
 EQ - Emotional Quotient
 SQ - Spiritual Quotient
 SQ - Social Quotient
 AQ - Adversity Quotient
PSIKO NEUROSIS

 Gejala umum kejiwaan : cemas


 Gejala fisik : jantung berdebar, keringat dingin, tremor,
pusing dll
 Mencari pertolongan dan perhatian
 Bersumber pada masa kecil atau sebelumnya
 Resiko tergantung pada obat penenang
 Contoh : Panik, Cemas, OCD, PTSD, Histeria, Reaksi
Disosiasi dll
PSIKO SOMATIK

 Gangguan fisiologik & anatomis


 Dicetuskan oleh stres psikososial
 Mengakibatkan penderitaan dan kematian
 Contoh : Headache, Asthma, gastritis, neuro dermatitis,
rheumatoid arthritis, colitis ulcerosa, jantung coroner,
psoriasis, hipertensi, endometriosis, impotensi, diabetes
mellitus dll.
Psikosomatik vs Rx Konversi

 Ada kelainan fisiologik  Tidak ada


& anatomis
 Tidak ada  Ada gangguan fungsi
persepsi / motorik
 Lewat sjaraf simpatis  Lewat syaraf
– parasimpatis sensomotorik
 Stressor psiko sosial  “Trauma” fisik
 Tidak mampu  Kopflik masa
menahan beban kecil/lalu yang
 Terapi fisik + “hidup” lagi
psikiatrik  Terapi psikiatrik
Tes kepribadian

 Reliable (dapat dipercaya)


 Valid (sahih)
 Objective (objektif)
 Easy (mudah)
 Practical (praktis)
 Fast (cepat) – computerized
 Cheap (murah)
MMPI (Minnesota Multiphasic
Personality Inventory) -1943
 Dasar : auto-anamnesis
 Jumlah : 566 pernyataan/pertanyaan/soal
 Edisi Indonesia : 1972
 Bidang penggunaan : militer, penelitian, psikiatri,
konsultasi premarital, konsultasi marital, konsultasi
pendidikan, bisnis, psikologik, kriminologi, politik dll.
FUNGSI MMPI

 MENDETEKSI PROFIL KEPRIBADIAN

 MENDETEKSI PROSES PSIKO- DINAMIK

 MENDETEKSI PSIKO-PATOLOGI
MANFAAT (ORGANISASI)

 SELEKSI

 PROMOSI

 RASIONALISASI

 POSISI
MANFAAT (PENDIDIKAN)

 BIMBINGAN & PENYULUHAN

 PEMILIHAN JURUSAN
MANFAAT (PSIKIATRI)

 MENDETEKSI SIKAP PURA-PURA


 MENDETEKSI PSIKO PATOLOGI
 MENILAI KEMAJUAN TERAPI
 MENDUKUNG PROSES REHABILITASI
 VISUM et REPERTUM
MANFAAT (MARITAL)

 KONSULTASI PREMARITAL – MENUJU PERKAWINAN

 KONSULTASI MARITAL – DALAM PROSES PERTENGKARAN


MENUJU PERCERAIAN
MANFAAT (KEPRIBADIAN)

 MEMPERBAIKI POLA DIDIK YANG KELIRU DALAM PROSES


TUMBUH KEMBANG (remaja)

 MENDETEKSI KEKURANGAN DIRI SENDIRI DALAM PROSES


PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
(dewasa)
MMPI-2

 Revisi pada tahun 1989


 Jumlah pernyataan/pertanyaan 567
 Lebih komprehensif dan lebih luas

Anda mungkin juga menyukai