Blok Silinder ( cylinder block ) adalah komponen utama motor yang terdiri dari lubang silinder tempat piston bekerja. Cylinder block berfungsi sebagai tempat pemasangan komponen mekanik dan system – system lainnya. 1. Persyaratan blok silinder Silinder harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Sifat luncur yang baik pada permukaan lurusnya dan tahan aus. b. Kuat terhadap tekanan tinggi. c. Tidak boleh mengalami perubahan bentuk waktu pemakaian yang lama. d. Konstruksi silinder harus memperoleh pendinginan yang merata. e. Mudah di overhoul atau diganti. 2. Diagnosis kerusakan blok silinder Adapun beberapa kemungkinan kerusakan pada blok silinder sebagai berikut : a. Kebocoran sambungan paking rumah transmisi dengan blok silinder. b. Kebocoran sambungan paking blok dengan head cylinder. c. Keretakan blok silinder. d. Keausan silinder. e. Oli motor cepat kotor, hitam dan cepat encer. f. Oli motor cepat berkurang/habis. g. Busi motor cepat kotor dengan arang. 3. Pemeriksaan dan perbaikan pada cylinder block a. Pemeriksaan kerataan bagian blok silinder secara visual sebagai berikut :
1) Pemeriksaan kerataan permukaan blok silinder.
3. Pemeriksaan dan perbaikan pada cylinder block a. Pemeriksaan kerataan bagian blok silinder secara visual sebagai berikut : 2) Pengukuran keausan tabung silinder. Contoh hasil pengukuran keausan tabung silinder Hasil pengukuran Bagian blok Standard Selisih X Y Atas 59.005 59.35 59.30 0.05 Tengah 59.26 59.23 0.03 Bawah 59.20 59.20 0
Keausan = hasil pengukuruan terbesar – standard
= 59.35 – 59.005 = 0.345 mm Bentuk keausan adalah oval dan tirus. Keovalan bagian atas 0.05 mm dan ketirusan bagian bawah 0.15 mm. berdasarkan data tersebut berarti keausan 0.345 mm, sehingga perlu over size 50, artinya diameter silinder diperbesar 0.50 mm dari diameter standard. Ukuran silinder setelah di over size 50 adalah 59.005 + 0.50 = 59.505 mm. 3. Perbaikan pada cylinder block Apabila blok silinder mengalami kerusakan yaitu dinding silinder bagian dalam tergores / aus, maka cara perbaikannya adalah dengan meng-korter silinder yaitu dengan merubah ukuran lubang. Perubahan ukuran silinder terdiri dari 4 tahap yaitu : a. Jika pengukuran keausan kurang dari 0.25 mm dari nilai spesifikasi maka over size yang dilakukan adalah over size 0.25 mm. b. Jika pengukuran keausan lebih dari 0.25 mm tapi kurang dari 0.50 mm dari nilai spesifikasi maka over size yang dilakukan adalah over size 0.50 mm. c. Jika pengukuran keausan lebih dari 0.50 mm tapi kurang dari 0.75 mm dari nilai spesifikasi maka over size yang dilakukan adalah over size 0.75 mm. d. Jika pengukuran keausan lebih dari 0.75 mm dari nilai spesifikasi maka over size yang dilakukan adalah over size 1.00 mm.